Papuanewsonline.com
Lestarikan Budaya Lewat Musik! Pj Sekda Papua Apresiasi Lomba Akustik Pemuda
Papuanewsonline.com, Jayapura —
Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda tahun 2025, Pemerintah Provinsi
Papua menggelar Lomba Musik Akustik tingkat SMA/SMK yang berlangsung meriah di GOR
Cenderawasih, Jayapura, pada Jumat (24/10/2025).
Kegiatan yang diikuti oleh puluhan pelajar dari berbagai sekolah di Kota
Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Keerom ini tidak hanya menjadi ajang unjuk
bakat musik, tetapi juga menjadi sarana memperkuat identitas budaya dan rasa
cinta Tanah Air di kalangan generasi muda. Penjabat Sekretaris Daerah (Pj
Sekda) Provinsi Papua, Suzana D. Wanggai, yang hadir langsung dalam kegiatan
tersebut, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kreativitas para pelajar yang
menampilkan karya musik dengan semangat kebersamaan dan nasionalisme. “Kita sangat mengapresiasi
kegiatan ini karena memberikan ruang bagi anak-anak kita untuk mengekspresikan
diri, menumbuhkan kreativitas, serta menanamkan nilai kerja sama dan
kebersamaan. Dari sini mereka belajar menjadi pemimpin, sekaligus motivator bagi
teman-temannya,” ujar Suzana. Dalam kesempatan tersebut, Suzana
menekankan bahwa musik memiliki kekuatan untuk menyatukan perbedaan dan
membangun karakter anak muda Papua.
Menurutnya, kegiatan semacam ini bukan hanya hiburan, tetapi juga bentuk
pembelajaran sosial yang membangun nilai gotong royong, komunikasi, dan
tanggung jawab bersama dalam satu tim. “Musik akustik mengajarkan
anak-anak kita bagaimana membangun satu tim yang solid. Dalam bermusik, mereka
belajar mendengarkan satu sama lain agar tercipta harmoni. Itu adalah pelajaran
berharga bagi kehidupan mereka ke depan,” jelasnya. Suzana menilai lomba ini juga
menjadi simbol dari semangat Sumpah Pemuda 1928, di mana generasi muda
berkomitmen bersatu dalam keberagaman demi Indonesia yang lebih baik. Ia
berharap kegiatan semacam ini terus dilaksanakan setiap tahun dengan melibatkan
lebih banyak sekolah dan komunitas pemuda di berbagai daerah Papua. Sementara itu, Plt Kepala Dinas
Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, Sonya Monim, menyebutkan bahwa lomba musik
akustik ini diikuti oleh 15 tim pelajar SMA/SMK.
Setiap tim diwajibkan membawakan lagu nasional “Bangun Pemuda/Pemudi” serta
satu lagu daerah pilihan. Sonya menjelaskan bahwa konsep
akustik dipilih karena genre ini digemari kalangan muda Papua dan relatif mudah
dipadukan dengan unsur musik daerah. “Kami memilih musik akustik
karena anak-anak Papua sangat kreatif dan banyak yang punya bakat di bidang
musik. Dari lomba ini, kami ingin menggali dan mengembangkan potensi mereka
agar bisa terus berkarya,” ungkapnya. Ia menambahkan, lomba musik
akustik ini juga memiliki misi penting, yaitu melestarikan bahasa ibu dan
budaya lokal di tengah arus modernisasi yang begitu cepat. “Sekarang banyak anak muda yang
lebih mengenal istilah asing daripada bahasa daerahnya sendiri. Kami ingin
lewat lomba ini mereka kembali mengenal dan bangga akan bahasa serta budaya
Papua,” tegas Sonya. Kegiatan ini bukan sekadar lomba
hiburan, melainkan gerakan kebudayaan untuk menjaga eksistensi bahasa dan musik
daerah di tengah perkembangan zaman.
Sonya menegaskan bahwa pemerintah daerah ingin menanamkan kesadaran kepada
generasi muda bahwa budaya adalah jati diri bangsa. “Musik daerah dan bahasa ibu
adalah warisan yang harus dijaga. Anak-anak boleh modern, boleh berinovasi,
tapi jangan sampai lupa akar budaya mereka,” katanya. Ia berharap kegiatan semacam ini
dapat menumbuhkan semangat nasionalisme sekaligus memperkuat rasa bangga
terhadap identitas ke-Papua-an di kalangan remaja. Pemerintah Provinsi Papua
juga berencana untuk menjadikan kegiatan ini sebagai agenda tahunan dalam
memperingati Hari Sumpah Pemuda. Menutup sambutannya, Pj Sekda Suzana
D. Wanggai berpesan agar generasi muda Papua tidak hanya menjadi penonton dalam
kemajuan bangsa, tetapi juga menjadi pelaku perubahan yang kreatif, berbudaya,
dan berkarakter. “Kita ingin pemuda Papua menjadi
generasi yang bangga akan budayanya, cinta tanah air, dan punya semangat untuk
berkontribusi bagi kemajuan daerah,” ucapnya dengan penuh semangat. Ia juga menyampaikan bahwa
semangat Sumpah Pemuda harus terus dijaga dalam setiap karya dan tindakan nyata
anak-anak Papua.
“Lewat musik, kita bisa menyatukan hati dan mengobarkan semangat kebangsaan,”
tambahnya. Penulis: Jid Editor: GF
25 Okt 2025, 04:33 WIT
Polda Maluku Apresiasi Festival Benteng Victoria: Tingkatkan Pariwisata dan Perekonomian Masyarakat
Papuanewsonline.com, Ambon - Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Rositah Umasugi S.I.K, memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan Festival Benteng Victoria oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI bersama Pemerintah Provinsi Maluku.Apresiasi tersebut disampaikan Kombes Rositah saat menghadiri kegiatan tersebut mewakili Kapolda Maluku di lapangan Merdeka, kota Ambon, Jumat (17/10/2025).Dengan mengusung tema "Toma Maju Berbudaya" kegiatan yang berlangsung meriah ini dibuka oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Bima Arya Sugiarto. Turut hadir Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX Kementerian Kebudayaan RI, Gubernur Maluku, Wakil Gubernur Maluku, Sekda Provinsi Maluku, Walikota dan Wakil Walikota Ambon serta Forkopimda Provinsi dan Kota Ambon.Festival Benteng Victoria dilaksanakan dengan tujuan pelestarian dan pengembangan warisan budaya. Ini juga untuk mendorong kreativitas dan inovasi seni dan budaya, serta membangun identitas dan komunitas. "Kami menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan festival benteng Victoria," kata Kabid Humas Kombes Rositah Umasugi.Kegiatan yang dimeriahkan oleh ratusan peserta karnaval budaya nusantara ini, kata Kombes Rositah, dapat meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap budaya serta kerjasama antarbudaya dan Internasional."Semoga kegiatan ini dapat menjadi daya tarik pariwisata bagi wisatawan lokal, nasional maupun internasional sehingga bisa meningkatkan perekonomian di Maluku," harapnya.Polda Maluku, lanjut Kombes Rositah, siap menjamin keamanan dan mendorong peningkatan pariwisata di provinsi Maluku. "Saatnya Maluku bangkit dengan dunia pariwisatanya. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk dapat menjaga situasi kamtibmas yang kondusif," pintanya.Menurutnya, situasi kamtibmas yang kondusif di setiap lokasi wisata akan menumbuhkan rasa aman, nyaman bagi wisatawan yang datang."Semoga Maluku terus aman, agar dunia pariwisata dapat meningkat, yang tentunya berdampak pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," harapnya. PNO-12
18 Okt 2025, 13:12 WIT
Bupati Jayapura Gelar Lomba Pondok Natal 2025 yang Libatkan Juri dari Umat Muslim
Papuanewsonline.com, Jayapura — Menjelang
perayaan Natal tahun 2025, suasana di Kabupaten Jayapura mulai terasa hangat
dan penuh semangat. Pemerintah Kabupaten Jayapura resmi menggelar Lomba Pondok
Natal yang digelar serentak mulai dari Distrik Airu hingga Kaureh, melibatkan
partisipasi masyarakat dari berbagai latar belakang agama dan budaya. Kegiatan tahunan ini bukan hanya
ajang mempercantik lingkungan dengan hiasan Natal yang meriah, tetapi juga
menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan kreativitas, mempererat
kebersamaan, dan meneguhkan nilai toleransi antarumat beragama yang telah lama
menjadi ciri khas kehidupan di Bumi Kenambai Umbai. Dalam keterangannya kepada awak
media, Bupati Jayapura menegaskan bahwa pelaksanaan lomba tahun ini mengandung
pesan mendalam tentang kebersamaan lintas iman. Menurutnya, panitia penilai
atau dewan juri bukan berasal dari umat Kristen, melainkan dari kalangan umat
Muslim yang turut berperan aktif dalam proses penilaian lomba pondok Natal. “Ini merupakan bentuk nyata dari
toleransi umat beragama di Papua, khususnya di Kabupaten Jayapura,” ujar Bupati
Jayapura dengan penuh semangat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa masyarakat Jayapura bisa hidup berdampingan,
saling menghormati, dan bekerja sama tanpa melihat perbedaan keyakinan.” Kebijakan tersebut mendapat
apresiasi luas dari berbagai pihak karena dinilai mencerminkan semangat
keberagaman yang kuat di Papua. Lomba ini menjadi bukti bahwa semangat Natal
tidak hanya milik umat Kristen, tetapi juga menjadi momentum bersama untuk memperkuat
persaudaraan antarwarga. Selain menjadi ajang perayaan
rohani, lomba pondok Natal juga diharapkan dapat mendorong inovasi dan
kreativitas masyarakat. Setiap peserta ditantang untuk menampilkan konsep
pondok Natal yang tidak hanya indah dan menarik, tetapi juga memiliki pesan
moral, lingkungan, atau sosial yang kuat. “Melalui kegiatan ini, kami ingin
semua masyarakat Jayapura — tanpa memandang agama atau latar belakang — bisa
berpartisipasi dan menunjukkan semangat gotong royong dalam menyambut Natal,”
lanjut Bupati. Bupati Jayapura juga menekankan
bahwa panitia akan menilai kreativitas berdasarkan unsur artistik, kekompakan
tim, pesan sosial, serta kebersihan lingkungan. Dengan begitu, lomba ini tidak
hanya berfokus pada dekorasi, tetapi juga nilai kebersamaan yang terkandung di
dalamnya. Lomba pondok Natal 2025 ini akan
berlangsung selama beberapa hari di berbagai distrik. Puncak acara akan digelar
di Distrik Jayapura, tempat para pemenang diumumkan dan mendapatkan penghargaan
langsung dari pemerintah daerah. Kegiatan ini juga diharapkan
menjadi momentum memperkuat solidaritas sosial menjelang pergantian tahun,
sekaligus menunjukkan wajah Jayapura sebagai daerah yang damai dan penuh
harmoni. “Semangat Natal tahun ini bukan
hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang menyalakan lilin kasih dan
toleransi di hati setiap warga Jayapura,” tutup Bupati dengan penuh harapan. Penulis: Hendrik
Editor: GF
16 Okt 2025, 15:54 WIT
“Merekam Jejak Mimika”: PFI Timika Hadirkan Pameran Foto Bernilai Sejarah
Papuanewsonline.com, Timika -
Suasana hangat dan penuh nostalgia terasa di lantai 2 Diana Mall, Timika,
ketika ratusan pengunjung memadati area pameran foto bertajuk “Mimika Photo
Exhibition 2025” yang diinisiasi oleh Pewarta Foto Indonesia (PFI) Timika.
Pameran bertema “Merekam Jejak Mimika” ini resmi dibuka pada Jumat
(10/10/2025), menampilkan ratusan foto yang menuturkan perjalanan panjang
Kabupaten Mimika — dari masa lalu hingga wajah modern hari ini. Ratusan foto hitam putih dan
berwarna menghiasi dinding pameran. Setiap karya bercerita — mulai dari foto
para kepala daerah pertama Mimika, momen penting pembangunan infrastruktur,
hingga ekspresi kehidupan masyarakat di pelosok pedalaman.
Ada pula dokumentasi perayaan hari besar, potret pelayanan kesehatan, hingga
kegiatan ekonomi rakyat yang merefleksikan denyut kehidupan di kabupaten kaya
sumber daya alam ini. Ketua Panitia Mimika Photo
Exhibition 2025, Joe Situmorang, menjelaskan bahwa pameran ini bukan sekadar
ajang unjuk karya, tetapi ruang untuk mengajak publik memahami perjalanan
sejarah Mimika dalam bingkai visual yang kuat. “Melalui pameran ini, kami ingin
mengajak masyarakat menengok kembali pertumbuhan Mimika — mengenang,
merenungkan, dan merayakan setiap fase pembangunan yang telah dilalui,” ujar
Joe.
“Fotografi adalah medium yang paling jujur. Ia merekam perubahan tanpa bisa
berbohong,” tambahnya dengan penuh semangat. Selain sebagai perayaan HUT ke-29
Kabupaten Mimika, kegiatan ini juga menjadi momentum penting bagi PFI untuk
memperkuat komunitas fotografer lokal. Joe menuturkan, pameran ini bertujuan mengapresiasi
karya pewarta foto, sekaligus mendorong generasi muda Mimika untuk terjun ke
dunia fotografi dan jurnalisme visual. “Foto bukan hanya karya seni,
tetapi juga alat pendidikan dan pembentuk kesadaran sosial. Kami ingin generasi
muda melihat Mimika bukan hanya dari kata, tapi dari gambar yang berbicara,”
jelasnya. Bupati Mimika Johannes Rettob
yang hadir membuka secara resmi pameran tersebut, menyampaikan apresiasi tinggi
kepada PFI Timika. Ia menilai kegiatan ini memiliki makna mendalam karena
berlangsung bertepatan dengan peringatan HUT ke-29 Kabupaten Mimika. “Foto lebih dari sekadar gambar;
ia adalah saksi sejarah dan alat edukasi yang menyampaikan pesan perjuangan,
kemajuan, dan semangat kebersamaan,” ujar Bupati Rettob dalam sambutannya. Dalam kesempatan itu, Rettob juga
menceritakan secara singkat sejarah Mimika, mulai dari masa kolonial Belanda,
masuknya gereja Katolik, pendudukan Jepang, hingga akhirnya menjadi bagian dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Mimika telah melalui banyak fase
sejarah. Dari masa penuh tantangan hingga menjadi daerah maju seperti sekarang.
Sudah sepantasnya kita memiliki ruang permanen untuk mengenang semua itu,”
tuturnya. Dalam pidatonya, Bupati Rettob
mengungkapkan rencana untuk membangun sebuah museum daerah yang akan menampung
dokumentasi foto-foto bersejarah serta artefak peninggalan masa lalu Mimika.
Rencana ini, katanya, menjadi bentuk penghargaan terhadap para tokoh dan
masyarakat yang telah berkontribusi dalam membangun Mimika dari waktu ke waktu. “Foto-foto yang ditampilkan PFI
hari ini adalah aset sejarah. Kami ingin agar jejak seperti ini tidak hilang
dimakan waktu,” tegasnya. Pameran foto ini mendapat
dukungan dari berbagai pihak, di antaranya PT Freeport Indonesia, YPMAK, dan Diana
Mall Timika sebagai tuan rumah kegiatan. Dukungan ini memperlihatkan sinergi
positif antara pemerintah, pelaku industri, dan komunitas kreatif dalam
membangun ekosistem seni dan budaya di Mimika. Selama tiga hari penyelenggaraan
(10–12 Oktober 2025), pengunjung tampak antusias menikmati pameran, berfoto,
dan berdiskusi tentang karya yang ditampilkan. Beberapa sekolah dan komunitas
fotografi lokal juga menjadikan pameran ini sebagai kegiatan edukatif bagi
siswa dan anggota baru. Melalui “Mimika Photo Exhibition
2025”, PFI Timika tidak hanya menghadirkan karya visual, tetapi juga menyulam
kembali kenangan dan semangat kolektif masyarakat Mimika. Dari lensa para
pewarta foto, tergambar jelas bahwa setiap potret adalah potongan waktu — saksi
bisu dari perjuangan, perubahan, dan harapan yang terus tumbuh di Tanah Amungsa
ini. Penulis: Jid Editor: GF
12 Okt 2025, 13:20 WIT
Sambut HUT Humas Polri ke-74, Polda Maluku Ajak Masyarakat Ikuti Lomba Kreatif
Papuanewsonline.com, Ambon – Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-74 Humas Polri yang jatuh pada 30 Oktober 2025, Kepolisian Daerah (Polda) Maluku mengajak masyarakat, pelajar, mahasiswa, hingga insan pers di Maluku untuk berpartisipasi dalam rangkaian lomba kreatif yang digagas Divisi Humas Polri.Mengusung tema “Polri Humanis Harapan Masyarakat”, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ruang ekspresi sekaligus wadah partisipasi publik dalam menyampaikan gagasan, kreativitas, serta harapan terhadap Polri yang lebih transparan, dekat, dan humanis.Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Rositah Umasugi, SIK menyampaikan bahwa lomba ini merupakan bagian dari strategi komunikasi publik Polri untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, khususnya generasi muda.“Kami ingin memberi ruang bagi masyarakat untuk menyalurkan kreativitas mereka sekaligus menyuarakan pandangan dan harapan positif kepada Polri. Melalui karya, diharapkan lahir narasi publik yang inspiratif tentang peran Polri sebagai sahabat dan mitra masyarakat,” ujar Kombes Rositah di Mapolda Maluku, Senin (6/10/2025).Tiga Kategori LombaPolda Maluku menjelaskan terdapat tiga kategori lomba yang bisa diikuti, antara lain:Lomba Video PendekTerbuka bagi masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, maupun wartawan dengan durasi 3–5 menit. Karya diharapkan menampilkan kiprah Polri dalam kehidupan sehari-hari, seperti program ketahanan pangan, gerakan pangan murah, atau layanan makan bergizi gratis.Lomba Logo PoliceTubeDikhususkan untuk masyarakat umum. Peserta ditantang menciptakan logo kreatif dengan makna filosofis yang sejalan dengan semangat Polri humanis.Lomba Keaktifan Video PolriKategori ini hanya diperuntukkan bagi internal anggota Polri. Penilaian berfokus pada kreativitas, orisinalitas, dan etika penyampaian pesan publik melalui platform PoliceTube.Jadwal LombaPendaftaran: 1–25 Oktober 2025 melalui aplikasi PoliceTube atau situs resmi www.policetube.com.Seleksi karya: Dewan kurator akan menyeleksi 10 karya terbaik di setiap kategori pada 26 Oktober 2025.Pengumuman pemenang: 27 Oktober 2025 melalui kanal resmi media sosial Humas Polri.Penganugerahan: Para juara akan diundang ke Jakarta pada 28 Oktober 2025 untuk menerima penghargaan secara langsung.Kombes Rositah yang juga pernah menjabat Kapolres Maluku Tengah ini menekankan, ajang tersebut bukan sekadar kompetisi, melainkan upaya membangun kolaborasi positif antara Polri dan masyarakat.“Kami mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini sebagai momentum kreativitas dan kolaborasi. Polri tidak hanya bertugas menegakkan hukum, tetapi juga hadir sebagai sahabat dan mitra masyarakat dalam membangun harapan bersama,” tandasnya.Dengan penyelenggaraan lomba ini, Polri berharap dapat memperkuat citra sebagai institusi yang humanis, terbuka, serta semakin dekat dengan masyarakat. PNO-12
07 Okt 2025, 07:38 WIT
Merekam Jejak Mimika: PFI Timika Gelar Pameran Foto Transformasi Daerah, Hadirkan Potret Perubahan
Papuanewsonline.com, Timika –
Dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-29 Kabupaten Mimika,
Pewarta Foto Indonesia (PFI) Kota Timika siap menggelar pameran foto bertajuk “Mimika
Photo Exhibition 2025” dengan tema besar “Merekam Jejak Mimika”. Pameran ini
akan berlangsung pada 10–12 Oktober 2025 di Lantai 2 Diana Mall Timika, dan
dipastikan menjadi salah satu agenda istimewa yang sarat nilai sejarah,
refleksi, sekaligus hiburan edukatif bagi masyarakat. Ketua Panitia Mimika Photo
Exhibition 2025, Joe Situmorang, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar
ajang pamer karya, melainkan ruang bersama untuk menelusuri kembali perjalanan
panjang Mimika sejak awal berdiri sebagai kabupaten hingga kini berkembang
menjadi salah satu pusat pertumbuhan di Tanah Papua. “Dalam rangka memeriahkan HUT
ke-29 Kabupaten Mimika, kami dari Pewarta Foto Indonesia Kota Timika akan
melaksanakan kegiatan pameran foto dengan mengangkat tema Merekam Jejak Mimika.
Melalui foto-foto ini, masyarakat diajak mengenang sekaligus memahami
perjalanan Mimika dari waktu ke waktu,” ujar Joe. Pameran ini akan menghadirkan
ragam foto yang terbagi ke dalam berbagai kategori, mulai dari dokumentasi para
kepala daerah yang pernah memimpin Mimika, tokoh-tokoh berpengaruh dalam
pembangunan, hingga potret perayaan hari besar dan keagamaan. Tak ketinggalan,
foto-foto pengembangan infrastruktur, dinamika kehidupan sosial, budaya,
ekonomi, kesehatan, dan pendidikan masyarakat juga akan ditampilkan sebagai
bukti nyata perjalanan pembangunan di Mimika. Persiapan kegiatan saat ini telah
mencapai 85 persen, dengan target menghadirkan 20–25 partisipan fotografer
serta lebih dari 100 karya foto yang akan dipamerkan. “Foto-foto ini tidak hanya
menampilkan estetika, tetapi juga mengandung cerita dan sejarah. Setiap gambar
adalah fragmen perjalanan Mimika, mulai dari infrastruktur, kehidupan
masyarakat, hingga dinamika sosial yang terus berkembang,” jelas Joe. Selain menampilkan dokumentasi
visual, pameran ini diharapkan menjadi ruang refleksi bagi masyarakat Mimika
untuk menilai sejauh mana perkembangan yang telah dicapai daerah, sekaligus
menjadi pengingat atas berbagai tantangan yang masih harus dihadapi ke depan. “Pameran ini bukan hanya sekadar
melihat foto, tetapi mengajak kita untuk merenung, mengingat, dan menghargai
setiap proses yang telah membawa Mimika hingga ke titik sekarang. Selain itu,
kegiatan ini juga menjadi wadah memperkenalkan dunia fotografi jurnalistik
serta melahirkan fotografer-fotografer muda di Kabupaten Mimika,” tambah Joe. Kegiatan Mimika Photo Exhibition
2025 mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Mimika, PT Freeport
Indonesia, serta Diana Mall Timika sebagai tuan rumah penyelenggaraan. Dukungan
ini mencerminkan kolaborasi lintas sektor dalam menghadirkan sebuah perayaan
yang tidak hanya meriah, tetapi juga sarat makna edukasi dan kebudayaan. Dengan mengusung semangat “Merekam
Jejak Mimika”, pameran foto ini diharapkan mampu menghubungkan generasi
sekarang dengan jejak langkah pendahulu, sekaligus menginspirasi generasi muda
untuk terus berkarya, berkontribusi, dan menjaga Mimika sebagai daerah yang
dinamis dan penuh potensi. Penulis: Jid Editor: GF
03 Okt 2025, 20:42 WIT
Pemprov Papua Dorong Batik dan Noken Jadi Sumber Kebanggaan dan Penggerak Ekonomi Kreatif
Papuanewsonline.com, Jayapura –
Pemerintah Provinsi Papua menegaskan optimismenya bahwa Batik Papua dan Noken,
dua warisan budaya yang sarat nilai sejarah dan filosofi, bukan hanya sekadar
simbol identitas, melainkan juga berpotensi besar sebagai motor penggerak ekonomi
kreatif masyarakat Papua. Dalam rangkaian peringatan Hari
Batik Nasional 2 Oktober 2025, Pemprov Papua menampilkan komitmen kuat untuk
menjaga keberlanjutan budaya asli, sekaligus memastikan nilai ekonominya bisa
dirasakan langsung oleh masyarakat lokal. Kepala Dinas Komunikasi dan
Informatika Provinsi Papua, Jeri Agus Yudianto, menuturkan bahwa pelestarian
Batik Papua dan Noken tidak bisa dilepaskan dari strategi besar pengembangan
ekonomi daerah. “Pemprov Papua sangat konsen
terhadap pelestarian Batik dan Noken karena keduanya bukan hanya simbol budaya,
tetapi juga warisan dunia yang telah diakui UNESCO, dan patut kita banggakan
bersama,” ujarnya di Jayapura, Kamis (2/10/25). Sebagai langkah nyata, Pemprov
Papua telah mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Papua Nomor 000.8 6/0054/SET
tertanggal 15 Januari 2025, yang mewajibkan penggunaan Batik Papua dan Tas
Noken Papua bagi ASN setiap hari Kamis dan Jumat. Kebijakan ini diyakini akan
memperkuat rasa identitas budaya lokal sekaligus menumbuhkan kebanggaan
kolektif terhadap produk khas Papua. “Ketika ASN menggunakan Batik dan Noken,
itu memberi pesan bahwa budaya ini hidup dan dijaga oleh seluruh masyarakat,”
lanjut Jeri. Tidak berhenti di aspek simbolik,
Pemprov Papua melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian juga telah menyiapkan
rumah produksi Batik Papua. Fasilitas ini ditujukan untuk meningkatkan
keterampilan perajin, memperkuat kualitas produk dan membuka peluang pasar yang
lebih luas, baik lokal, nasional, hingga internasional. Dengan cara ini, perajin Batik
dan pembuat Noken tidak hanya menjadi pelestari budaya, tetapi juga pelaku
ekonomi kreatif yang bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga dan komunitas. Menurut Jeri, langkah ini sejalan
dengan visi besar Pemprov Papua untuk memadukan pelestarian budaya dengan
pembangunan ekonomi yang inklusif. “Kami ingin budaya ini tidak
hanya dipertontonkan pada hari-hari besar, tetapi benar-benar hidup, produktif,
dan memberi manfaat ekonomi nyata bagi masyarakat Papua,” pungkasnya. Langkah Pemprov Papua ini
mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk komunitas perajin, pegiat
budaya, hingga akademisi, yang menilai kebijakan ini mampu menghubungkan
warisan budaya dengan tantangan pembangunan modern. Penulis: Jid Editor: GF
03 Okt 2025, 18:10 WIT
Sejumlah Masjid di Ambon Dijaga Polwan Polda Maluku Saat Masuki Ibadah Sholat Jumat
Papuanewsonline.com, Ambon - Kepolisian Wanita (Polwan) Polda Maluku dan Polresta Pulau Ambon dan P.P Lease kembali mengamankan pelaksanaan ibadah sholat jumat di sejumlah masjid di kota Ambon, Jumat (3/10/2025).Pengamanan ibadah sholat jumat umumnya dilakukan personel Polwan beragama Kristen, sebagai bentuk toleransi. Pengamanan yang dipimpin Pamenwas Kompol Rachel Ann Barends ini merupakan impelementasi dari program Kapolda Maluku, Irjen Pol. Prof. Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si.Kapolda meminta personil Polri untuk senantiasa berbuat baik dan ikhlas dalam menjalankan tugas kepolisian kepada masyarakat. Hari ini, Kapolda melaksanakan ibadah sholat jumat berjamaah di Masjid Raya Al-Fatah Ambon."Tadi sejak pukul 12.00 WIT Polwan Polda Maluku dan Polresta Ambon telah melaksanakan pengamanan ibadah sholat jumat di sejumlah masjid di kota Ambon," kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Rositah Umasugi S.IK.Pelaksanaan pengamanan ibadah sholat jumat dilakukan mulai dari pengaturan arus lalulintas, hingga membantu masyarakat menyeberang jalan."Pengamanan di sejumlah masjid dilakukan untuk mendukung kelancaran dan keamanan pelaksanaan ibadah shalat jumat," kata Kombes Rositah.Pengamanan pelaksanaan ibadah sholat jumat kali ini berlangsung di sejumlah masjid yang berada di sepanjang ruas jalan utama kota Ambon. Seperti Masjid Raya Al-Fatah, Masjid Jami, Masjid An-Nur, Masjid Baiturrahman, dan Masjid Al-Hijrah."Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada warga masyarakat yang melaksanakan ibadah sholat jumat," terangnya. PNO-12
03 Okt 2025, 17:57 WIT
Brimob Maluku Bersama Pemuda Bula Bersihkan Lingkungan TPU Islam
Papuanewsonline.com, Ambon - Satuan Brimob Polda Maluku bersama Forum Solidaritas Pemuda (Fospem) Bula Raya melaksanakan kegiatan pembersihan lingkungan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Islam yang berada di Pantai Pos Desa Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).Kegiatan bakti sosial ini dipimpin langsung oleh Komandan Satuan Brimob Polda Maluku, Kombes Pol. Dr. Irfan S.P. Marpaung, S.I.K., M.Si. Hadir Danyon B Pelopor Kompol Syaid Basahona, Danki Kompi 3 Yon B. AKP. A. Manulang, Ketua Fospem Bula Abd. Haji Rumaday beserta para perwira Satuan Brimob Maluku, serta masyarakat setempat.Aksi sosial antara Polri dengan masyarakat ini mengusung tema "Semangat pemuda dalam menjaga lingkungan".Dansat Brimob Maluku Kombes Irfan Marpaung berharap kegiatan ini dapat meningkatkan sinergi Polri dengan masyarakat, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus bangsa. "Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak, khususnya kepada Forum solidaritas pemuda Bula Raya atas terselenggaranya kegiatan ini," kata Dansat, Kamis (25/9/2025).Kombes Irfan juga berharap kerjasama yang dilaksanakan antara anggota Brimob dengan masyarakat bukan saja pada aspek kerjabakti bersama, namun berbagai hal positif lainnya."Kerjasama ini diharapkan dapat terus ditingkatkan pada aspek lainnya, seperti bersama-sama menjaga situasi kamtibmas agar tetap kondusif," pintanya. PNO-12
27 Sep 2025, 18:22 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru