Kemenko Polkam Dorong Sinergi Hadapi Ketidakpastian Global
Rivalitas antarnegara besar hingga ancaman siber menjadi tantangan nyata, pemerintah tekankan perlunya koordinasi lintas sektor agar Indonesia tetap tangguh di tengah dinamika dunia
Papuanewsonline.com - 10 Sep 2025, 15:19 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Jakarta – Situasi dunia kian dipenuhi ketidakpastian. Konflik Rusia–Ukraina yang tak kunjung reda, ketegangan Israel–Iran yang terus membara, hingga rivalitas Tiongkok–Taiwan di Asia Timur, semuanya menjadi rangkaian dinamika global yang berdampak luas, termasuk bagi Indonesia.
Dalam menghadapi kondisi tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa Kemenko Polkam, Mayjen TNI Purwito Hadi Wardhono, menegaskan pentingnya sinergitas antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Hal itu disampaikannya saat memimpin Rapat Koordinasi Kajian Publik tentang Kontingensi Konflik Global yang Mempengaruhi Stabilitas Nasional, di Jakarta, Selasa (9/9/2025).
“Sinergi adalah kunci. Kita tidak
boleh sekadar menjadi penonton dalam percaturan dunia. Indonesia harus mampu
berdiri tegak sebagai bangsa yang tangguh menghadapi berbagai dinamika global,”
tegas Purwito.
Purwito menjelaskan, dampak dari
konflik global tidak hanya berhenti di negara-negara yang terlibat langsung,
tetapi menjalar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Beberapa potensi ancaman yang
perlu diwaspadai antara lain: Kenaikan harga energi akibat ketidakpastian
pasokan minyak dan gas, gangguan pasok pangan global yang bisa memicu inflasi, risiko
serangan siber terhadap infrastruktur vital negara dan derasnya arus
disinformasi yang dapat mengganggu stabilitas sosial dan politik.
“Semua faktor ini tidak hanya
menekan sektor ekonomi, tetapi juga berpotensi memicu keresahan sosial dan
menguji ketahanan nasional kita,” ungkap Purwito.
Sebagai negara kepulauan yang
terletak di jantung Indo-Pasifik, Indonesia memiliki kerentanan sekaligus
tanggung jawab besar. Menurut Purwito, setiap gejolak global akan cepat
beresonansi ke dalam negeri.
“Kita harus menyadari bahwa posisi strategis ini menjadikan Indonesia tidak hanya rawan terdampak, tetapi juga memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas kawasan,” ujarnya.
Purwito menekankan bahwa rapat
koordinasi ini bukan sekadar forum diskusi, tetapi juga wadah untuk membangun
kesamaan persepsi dan merumuskan langkah konkret.
“Hasil dari forum ini diharapkan
menghasilkan sebuah dokumen strategis yang tidak hanya bersifat konseptual,
tetapi juga aplikatif, sehingga bisa dijalankan oleh kementerian dan lembaga
sesuai tugas dan fungsi masing-masing,” tegasnya.
Dalam penutupannya, Kemenko
Polkam menegaskan bahwa pemahaman yang komprehensif dan mendalam tentang
dinamika global menjadi prasyarat mutlak untuk merumuskan strategi kebijakan
nasional.
“Indonesia harus terus memperkuat ketahanan nasional dengan melibatkan semua elemen bangsa. Pemerintah, akademisi, dan masyarakat harus berjalan bersama dalam satu visi besar: menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI di tengah guncangan dunia,” pungkas Purwito.(GF)