Mendagri Tito Karnavian Tekankan Sikronisasi Program Pusat dan Daerah untuk Papua
Pemerintah pusat dorong percepatan pembangunan Papua lewat koordinasi lintas sektor, harmonisasi kebijakan, dan pengawasan langsung di lapangan.
Papuanewsonline.com - 15 Okt 2025, 03:31 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Jakarta — Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat pembangunan di tanah Papua. Hal itu disampaikan saat audiensi dengan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (PP Otsus Papua) di Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (13/10/2025).
Dalam pertemuan yang berlangsung
hangat dan penuh dialog konstruktif tersebut, Mendagri menyoroti masih lemahnya
koordinasi antarlembaga dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan berbagai
program strategis di Papua. Menurutnya, tanpa sinergi dan pengawasan yang nyata
di lapangan, pembangunan di Papua tidak akan berjalan efektif.
“Pengawasan itu tidak sekadar di
atas kertas. Tidak cukup hanya dengan laporan atau rapat. Kita harus
benar-benar turun ke bawah, melihat langsung apa yang sudah dan belum
terlaksana,” tegas Tito Karnavian.
Tito menjelaskan bahwa sinkronisasi
program pusat dan daerah adalah kunci utama untuk memastikan percepatan
pembangunan Papua berjalan sesuai arah kebijakan nasional. Ia menilai, selama
ini masih banyak program dari berbagai kementerian dan lembaga yang berjalan
secara terpisah tanpa sinergi yang kuat dengan pemerintah daerah.
“Tugas utama Komite Eksekutif
Percepatan Pembangunan Otsus Papua dan BP3OKP adalah melakukan sinkronisasi dan
harmonisasi program lintas sektor. Ini harus menjadi prioritas, agar tidak ada
lagi program yang berjalan sendiri-sendiri,” ujar Tito.
Mendagri menegaskan bahwa langkah
ini penting untuk menciptakan sistem pembangunan yang terarah, efisien, dan
berkelanjutan, terutama di daerah-daerah otonomi baru (DOB) hasil pemekaran
wilayah Papua.
Lebih lanjut, Tito menyinggung
tentang pemekaran wilayah di Papua sebagai bagian dari strategi besar
percepatan pembangunan. Ia menjelaskan, kebijakan pemekaran dari dua menjadi
enam provinsi bertujuan untuk memperpendek rentang kendali pemerintahan,
mempercepat birokrasi, serta memudahkan akses masyarakat terhadap pelayanan
publik.
“Harapan kita, dengan adanya
pemekaran ini, terjadi kecepatan pembangunan di Papua. Alur birokrasi menjadi
lebih pendek, pelayanan publik semakin mudah diakses, dan masyarakat bisa
merasakan manfaatnya secara langsung,” tandas Mendagri.
Sebagai pembanding, Tito
mengungkapkan bahwa model pemekaran wilayah sebelumnya yang dilakukan di Sumatera
Selatan terbukti sukses meningkatkan efisiensi pemerintahan dan pertumbuhan
ekonomi daerah. Ia optimistis pendekatan serupa bisa membawa hasil positif bagi
Papua, dengan catatan adanya pengawasan dan kerja sama yang solid antarsemua
pemangku kepentingan.
Pertemuan tersebut juga membahas
langkah-langkah strategis dalam memperkuat implementasi Otonomi Khusus Papua
melalui peningkatan efektivitas anggaran, optimalisasi perencanaan daerah, dan
kolaborasi dengan lembaga-lembaga pembangunan nasional.
Mendagri menekankan bahwa
pembangunan di Papua tidak boleh hanya bersifat proyek jangka pendek, melainkan
harus berorientasi pada keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Ia
mendorong agar setiap program pembangunan benar-benar berakar dari kebutuhan riil
masyarakat Papua.
“Jangan sampai program dibangun
tanpa melihat kebutuhan di lapangan. Pembangunan Papua harus berbasis pada
potensi daerah, aspirasi masyarakat, dan hasil evaluasi yang objektif,” ujar
Tito.
Ia juga mengingatkan pentingnya
peran pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas keamanan dan sosial sebagai
prasyarat utama keberhasilan pembangunan.
Audiensi tersebut turut dihadiri
oleh perwakilan pemerintah provinsi dan kabupaten dari berbagai wilayah di
Papua, serta jajaran pejabat tinggi Kemendagri. Dalam kesempatan itu, Komite
Eksekutif PP Otsus Papua menyampaikan komitmen untuk memperkuat koordinasi
dengan pemerintah pusat dalam menjalankan program prioritas nasional, terutama
di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar.
Para kepala daerah menyambut
positif arahan Mendagri dan menegaskan siap mendukung langkah pemerintah pusat
untuk memastikan percepatan pembangunan berjalan efektif dan menyentuh
masyarakat di tingkat akar rumput.
“Kami siap bekerja bersama
pemerintah pusat. Kami ingin memastikan setiap kebijakan dan program
benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Papua,” ujar salah satu
perwakilan daerah.
Di akhir pertemuan, Tito
Karnavian menekankan bahwa semangat membangun Papua bukan hanya tanggung jawab
pemerintah, tetapi juga komitmen moral seluruh elemen bangsa. Ia mengajak semua
pihak untuk memperkuat koordinasi, mempercepat realisasi program, dan menjaga
transparansi dalam pelaksanaan pembangunan.
“Papua memiliki potensi besar.
Tugas kita adalah memastikan potensi itu benar-benar terwujud untuk
kesejahteraan rakyat. Jangan jalan sendiri-sendiri. Bekerjalah bersama untuk
Papua yang maju, damai, dan sejahtera,” tutup Mendagri.
Penulis: Jid
Editor: GF