ASN Mimika Jalani Tes Kesehatan Menyeluruh
Dinkes Libatkan 50 Tenaga Medis, Layanan Berlangsung 4 Hari di Seluruh OPD Pemerintah Kabupaten Mimika. Pemeriksaan Kesehatan mencaakui HIV, Narkoba, hingga Kolesterol, Dinkes Lakukan Deteksi Dini Demi Tingkatkan Kinerja ASN
Papuanewsonline.com - 06 Agu 2025, 23:51 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Mimika — Dalam upaya meningkatkan kesehatan dan produktivitas pegawai negeri, Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika melaksanakan program pemeriksaan kesehatan menyeluruh bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Mimika. Kegiatan ini dimulai pada Rabu (6/08/2025) dan akan berlangsung selama empat (4) hari.
Program ini tak sekadar melakukan
pemeriksaan rutin, tetapi menyasar aspek penting seperti tes HIV, sifilis, tes
urine narkoba bekerja sama dengan BNNK Mimika, serta skrining penyakit tidak
menular dan infeksi lainnya. Dinas Kesehatan menggandeng sedikitnya 50 petugas
kesehatan dari berbagai puskesmas di Mimika untuk melayani ratusan ASN yang
tersebar di puluhan OPD.
Kepala Seksi Penyakit Tidak
Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Mimika, Feika Rande Ratu, menjelaskan bahwa
pemeriksaan ini bersifat komprehensif. ASN yang mengikuti akan menjalani
pengecekan gula darah, kolesterol, asam urat, tekanan darah, screening Tuberkulosis
(TB), malaria, serta tes urine untuk mendeteksi penggunaan narkoba.
“Ini bukan hanya soal
administrasi kesehatan, tetapi soal investasi jangka panjang dalam menjaga
kinerja dan keselamatan kerja para ASN. Kami harap semua ASN memanfaatkan momen
ini dengan baik,” ujar Feika.
Pada hari pertama, terdapat empat OPD yang menjadi sasaran utama: Satpol PP, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Kesehatan, dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo). ASN dari OPD lain dijadwalkan mengikuti pemeriksaan pada hari-hari berikutnya.
Dokter Anita Sanjaya, salah satu
dokter yang bertugas dalam kegiatan ini, mengungkapkan bahwa hasil sementara
menunjukkan cukup banyak ASN memiliki kadar kolesterol dan asam urat yang
tinggi.
“Temuan ini sangat penting
sebagai alarm untuk memulai perubahan gaya hidup. Banyak ASN yang selama ini
merasa sehat, ternyata memiliki kondisi yang bisa berisiko jika tidak
ditangani,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya
deteksi dini sebagai bentuk perlindungan diri terhadap potensi penyakit serius.
Dokter Anita berharap ke depan, kegiatan semacam ini bisa dilakukan secara
rutin dan menjangkau seluruh pegawai hingga ke distrik-distrik. (Abim)