BI Papua dan Pemprov Papua Bersinergi Gelar GNPIP: Upaya Konkret Kendalikan Inflasi
Kolaborasi strategis antara Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Papua ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam menjaga stabilitas harga, memperkuat pasokan pangan, serta mendorong kemandirian ekonomi masyarakat Papua.
Papuanewsonline.com - 03 Nov 2025, 22:32 WIT
Papuanewsonline.com/ Ekonomi
Papuanewsonline.com, Jayapura — Pemerintah Provinsi Papua bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Papua akan melaksanakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada 13 November 2025 di Kantor Gubernur Papua, Jayapura. Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk menjaga kestabilan harga pangan, mengendalikan inflasi daerah, serta memperkuat ketahanan pangan masyarakat di tengah fluktuasi ekonomi global dan nasional.
Kepala Perwakilan BI Provinsi
Papua, Faturachman, menyampaikan bahwa pelaksanaan GNPIP merupakan bagian dari
komitmen bersama seluruh pemangku kebijakan di Papua dalam menekan laju inflasi
pangan yang kerap dipengaruhi faktor cuaca, transportasi, serta keterbatasan
distribusi antar wilayah.
“GNPIP akan menjadi kegiatan
terpadu dengan berbagai program yang menyentuh langsung sektor riil, terutama
pertanian dan akses pangan masyarakat. Dengan tema ‘Jaga Pangan, Jaga Papua’,
kami ingin mendorong sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan
masyarakat,” ujar Faturachman, Senin (3/11/2025).
Dalam pelaksanaannya, GNPIP Papua
akan menghadirkan berbagai kegiatan utama, di antaranya Gerakan Pangan Murah
(GPM) untuk membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga
terjangkau, Kerja Sama Antar Daerah (KAD) sebagai langkah strategis memperkuat
konektivitas pasokan pangan antara Papua dan Papua Pegunungan, Penyerahan
bantuan sarana dan prasarana pertanian (Sarpras) bagi kelompok tani lokal, Business
Matching pembiayaan sektor pertanian, yang mempertemukan pelaku usaha dengan
lembaga keuangan untuk membuka akses modal dan Talkshow dan pameran UMKM pangan,
sebagai sarana edukasi dan promosi produk unggulan lokal.
Faturachman menegaskan bahwa
salah satu agenda penting GNPIP adalah penandatanganan kerja sama business-to-business
(B2B) antara pelaku usaha dari Papua dan Papua Pegunungan.
“Kerja sama ini diharapkan dapat
menjamin kelancaran pasokan bahan pangan sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi
antarwilayah,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Papua,
Mathius Fakhiri, menyampaikan apresiasi atas inisiatif BI Papua yang terus
mendorong sinergi kebijakan pengendalian inflasi di tingkat daerah. Ia
menegaskan bahwa hingga saat ini, tingkat inflasi Papua masih berada dalam
batas aman dan sesuai dengan sasaran nasional.
“Melalui pelaksanaan GNPIP dan
kegiatan seperti Gerakan Pangan Murah, pemerintah berupaya meringankan beban
masyarakat, menjaga daya beli, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan
pelaku UMKM,” kata Gubernur Fakhiri.
Ia juga menambahkan bahwa sektor
pertanian memiliki potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya
dalam menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi ketergantungan pasokan
dari luar wilayah.
“Kita ingin generasi muda Papua
melihat sektor pertanian bukan hanya sebagai kegiatan tradisional, tetapi juga
peluang ekonomi yang menjanjikan di masa depan,” tegasnya.
Melalui GNPIP, BI Papua dan
Pemprov Papua berharap dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang tangguh dan
adaptif, dengan memperkuat rantai pasok pangan lokal. Kolaborasi lintas sektor
ini juga sejalan dengan upaya nasional dalam menjaga kestabilan harga bahan
pokok menjelang akhir tahun.
Kegiatan ini diprediksi akan
melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah kabupaten/kota, pelaku UMKM,
lembaga keuangan, serta masyarakat umum.
Penulis: Jid
Editor: GF