logo-website
Jumat, 14 Nov 2025,  WIT

BI Papua dan Pemprov Papua Bersinergi Gelar GNPIP: Upaya Konkret Kendalikan Inflasi

Kolaborasi strategis antara Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Papua ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam menjaga stabilitas harga, memperkuat pasokan pangan, serta mendorong kemandirian ekonomi masyarakat Papua.

Papuanewsonline.com - 03 Nov 2025, 22:32 WIT

Papuanewsonline.com/ Ekonomi

Gubernur Papua, Mathius Fakhiri, menerima secara simbolis buku dan uang edisi khusus dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman, sebagai simbol kerja sama dan sinergi dalam menyukseskan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2025 di Jayapura.

Papuanewsonline.com, Jayapura — Pemerintah Provinsi Papua bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Papua akan melaksanakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada 13 November 2025 di Kantor Gubernur Papua, Jayapura. Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk menjaga kestabilan harga pangan, mengendalikan inflasi daerah, serta memperkuat ketahanan pangan masyarakat di tengah fluktuasi ekonomi global dan nasional.


Kepala Perwakilan BI Provinsi Papua, Faturachman, menyampaikan bahwa pelaksanaan GNPIP merupakan bagian dari komitmen bersama seluruh pemangku kebijakan di Papua dalam menekan laju inflasi pangan yang kerap dipengaruhi faktor cuaca, transportasi, serta keterbatasan distribusi antar wilayah.

“GNPIP akan menjadi kegiatan terpadu dengan berbagai program yang menyentuh langsung sektor riil, terutama pertanian dan akses pangan masyarakat. Dengan tema ‘Jaga Pangan, Jaga Papua’, kami ingin mendorong sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat,” ujar Faturachman, Senin (3/11/2025).

Dalam pelaksanaannya, GNPIP Papua akan menghadirkan berbagai kegiatan utama, di antaranya Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, Kerja Sama Antar Daerah (KAD) sebagai langkah strategis memperkuat konektivitas pasokan pangan antara Papua dan Papua Pegunungan, Penyerahan bantuan sarana dan prasarana pertanian (Sarpras) bagi kelompok tani lokal, Business Matching pembiayaan sektor pertanian, yang mempertemukan pelaku usaha dengan lembaga keuangan untuk membuka akses modal dan Talkshow dan pameran UMKM pangan, sebagai sarana edukasi dan promosi produk unggulan lokal.

Faturachman menegaskan bahwa salah satu agenda penting GNPIP adalah penandatanganan kerja sama business-to-business (B2B) antara pelaku usaha dari Papua dan Papua Pegunungan.

“Kerja sama ini diharapkan dapat menjamin kelancaran pasokan bahan pangan sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi antarwilayah,” tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Papua, Mathius Fakhiri, menyampaikan apresiasi atas inisiatif BI Papua yang terus mendorong sinergi kebijakan pengendalian inflasi di tingkat daerah. Ia menegaskan bahwa hingga saat ini, tingkat inflasi Papua masih berada dalam batas aman dan sesuai dengan sasaran nasional.

“Melalui pelaksanaan GNPIP dan kegiatan seperti Gerakan Pangan Murah, pemerintah berupaya meringankan beban masyarakat, menjaga daya beli, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku UMKM,” kata Gubernur Fakhiri.

Ia juga menambahkan bahwa sektor pertanian memiliki potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi ketergantungan pasokan dari luar wilayah.

“Kita ingin generasi muda Papua melihat sektor pertanian bukan hanya sebagai kegiatan tradisional, tetapi juga peluang ekonomi yang menjanjikan di masa depan,” tegasnya.

Melalui GNPIP, BI Papua dan Pemprov Papua berharap dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang tangguh dan adaptif, dengan memperkuat rantai pasok pangan lokal. Kolaborasi lintas sektor ini juga sejalan dengan upaya nasional dalam menjaga kestabilan harga bahan pokok menjelang akhir tahun.

Kegiatan ini diprediksi akan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah kabupaten/kota, pelaku UMKM, lembaga keuangan, serta masyarakat umum.



Penulis: Jid

Editor: GF

 

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE