Kemenko Polkam Dorong Percepatan Pembangunan 4 DOB Papua
Sinergi Lintas Kementerian Diintensifkan, Infrastruktur dan Regulasi Jadi Fokus Utama
Papuanewsonline.com - 31 Jul 2025, 15:59 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Jakarta – Setelah dua tahun disahkan, empat Daerah Otonomi Baru (DOB) di Tanah Papua masih menghadapi sejumlah tantangan dalam pembangunan dan operasional pemerintahan. Menanggapi hal itu, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polkam) menegaskan komitmennya untuk mengawal dan mendorong percepatan pembangunan di Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.
“Aspek infrastruktur pemerintahan
yang belum optimal, layanan dasar yang masih terbatas, serta regulasi
kelembagaan yang belum tuntas merupakan pekerjaan rumah bersama yang harus
segera diselesaikan,” ujar Asisten Deputi Koordinasi Otonomi Khusus Kemenko
Polkam, Ruly Chandrayadi, dalam pernyataan tertulis, Kamis (31/7/2025).
Ruly mengakui, sejumlah kendala
seperti sulitnya pembukaan lahan hingga keterbatasan pendanaan menjadi penyebab
utama lambannya progres di lapangan. Meski begitu, ia menegaskan bahwa ada
komitmen kuat dari lintas kementerian—yakni Kemendagri, Kemenkeu, Bappenas, dan
Kementerian PUPR—untuk menuntaskan pembangunan infrastruktur pusat pemerintahan
paling lambat tahun 2028.
Beberapa skema yang disiapkan
termasuk mekanisme cost-sharing antara APBN dan APBD, serta mendorong kawasan
pemerintahan DOB masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Kami akan terus lakukan asistensi, monitoring, dan evaluasi berkala untuk memastikan pembangunan tidak mandek dan progresnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegas Ruly.
Dalam rapat koordinasi bersama
perwakilan dari empat DOB, beberapa permasalahan mengemuka. Mulai dari keterlambatan
pembentukan perangkat daerah dan manajemen ASN, hingga belum selesainya
pengesahan lembaga seperti Majelis Rakyat Papua (MRP) dan DPRP.
Selain itu, pembangunan
gedung-gedung pemerintahan strategis seperti kantor gubernur, DPRP, dan MRP
masih terkendala anggaran.
Ruly menekankan, penyelesaian
persoalan ini membutuhkan pendekatan komprehensif dan sinergi nyata dari pusat
hingga daerah.
“Kemenko Polkam akan terus
menjalankan peran sebagai penghubung dan penyelaras kebijakan lintas sektor.
Kami ingin kehadiran DOB ini benar-benar berdampak positif bagi masyarakat
Papua,” pungkasnya. (Ning)