MRP Papua Selatan Umumkan Hasil Investigasi Kasus Penembakan Warga Sipil di Asmat
Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Selatan menyerukan penghentian kekerasan dan mendorong penyelesaian melalui kasih sayang, dialog, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah Asmat.
Papuanewsonline.com - 24 Okt 2025, 14:41 WIT
Papuanewsonline.com/ Hukum & Kriminal
Papuanewsonline.com, Asmat — Setelah melakukan serangkaian penelusuran di lapangan, Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Selatan akhirnya menyampaikan hasil investigasi kasus penembakan warga sipil di Kabupaten Asmat.
Konferensi pers resmi tersebut digelar di kantor MRP Papua Selatan, pada Kamis
(23/10/2025), dipimpin langsung oleh Ketua MRP Papua Selatan, Damianus Katayu,
bersama sejumlah anggota majelis.
Dalam kesempatan itu, Damianus Katayu mengungkapkan bahwa tim investigasi telah menyelesaikan tugasnya di lapangan dan kini tengah menyusun rekomendasi resmi untuk disampaikan kepada pemerintah daerah dan aparat penegak hukum.

“Tim investigasi telah melakukan
penelitian mendalam dan mengumpulkan berbagai bukti, termasuk kesaksian warga,
dokumentasi, serta hasil observasi di lokasi kejadian,” ujar Damianus Katayu
dalam keterangan persnya.
Menurutnya, temuan ini akan
menjadi dasar penting bagi MRP Papua Selatan dalam memberikan rekomendasi
kebijakan dan tindakan lanjut yang menjamin keadilan bagi korban dan masyarakat
Asmat secara umum.
Dalam pernyataannya, Damianus
Katayu menegaskan bahwa penyelesaian kasus di Tanah Papua tidak seharusnya
dilakukan dengan pendekatan kekerasan, melainkan dengan kasih, kehadiran nyata
pemerintah, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kami menyerukan agar setiap
bentuk kekerasan tidak dibalas dengan kekerasan. Papua membutuhkan kasih
sayang, bukan peluru. Rakyat harus dilindungi, bukan ditakuti,” tegasnya penuh
haru.
Ketua MRP Papua Selatan itu juga
menyoroti pentingnya kehadiran pemerintah di wilayah-wilayah terpencil seperti
Asmat, yang selama ini masih menghadapi berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan
infrastruktur.
“Kami mendesak agar pemerintah
meningkatkan pelayanan dasar — pendidikan, kesehatan, dan ekonomi rakyat —
karena itu adalah kunci untuk menghapus akar konflik,” tambahnya.
Kasus penembakan warga sipil di Asmat sebelumnya telah menimbulkan kegelisahan mendalam di tengah masyarakat, terutama karena banyak pihak menilai penanganannya belum sepenuhnya transparan.

Melalui langkah investigasi
independen ini, MRP Papua Selatan berharap dapat menjadi penjembatan antara
masyarakat, aparat keamanan, dan pemerintah, serta memastikan proses hukum
berjalan secara adil, manusiawi, dan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.
MRP Papua Selatan menegaskan
komitmennya untuk mengawal proses tindak lanjut hasil investigasi hingga ke
tingkat implementasi kebijakan.
“MRP hadir bukan untuk menghakimi, tetapi untuk memastikan rakyat Papua
mendapatkan perlindungan dan keadilan,” tutup Damianus Katayu.
Penulis: Hendrik
Editor: GF