Presiden Pulang ke Tanah Air Setelah Rampungkan Diplomasi Maraton ke Empat Negara Mitra Penting
Lawatan ke Jepang, Amerika Serikat, Kanada, dan Belanda Hasilkan Investasi Raksasa, Kerja Sama Ekonomi Strategis, hingga Pemulangan Artefak Bersejarah Indonesia
Papuanewsonline.com - 28 Sep 2025, 10:47 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, akhirnya kembali ke Tanah Air usai menuntaskan rangkaian lawatan diplomasi luar negeri yang padat dan penuh capaian. Pesawat Kepresidenan Garuda Indonesia-1 yang membawa Presiden bersama rombongan mendarat mulus di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025) pukul 15.30 WIB.
Presiden Prabowo disambut dengan hangat oleh sejumlah pejabat tinggi negara, jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju, serta tokoh-tokoh penting lainnya. Dalam keterangannya kepada awak media, Presiden menyebut bahwa kunjungan maraton tersebut berlangsung produktif dan strategis, serta membawa pulang sederet capaian besar yang akan memperkuat posisi Indonesia di kancah global.
Negeri Sakura menjadi
persinggahan pertama Presiden Prabowo. Ia mengunjungi Paviliun Indonesia di
ajang Expo Osaka 2025 yang menjadi etalase prestasi dan peluang Indonesia. Dari
forum tersebut, tercatat komitmen investasi sebesar USD23,8 miliar atau sekitar
Rp380 triliun yang siap dikucurkan ke berbagai sektor strategis di Indonesia.
Dari Jepang, Presiden langsung
bertolak ke Amerika Serikat. Di Negeri Paman Sam, Prabowo mendapat kehormatan
menyampaikan pidato dalam Sidang Umum PBB di hadapan 193 negara anggota. Pidato
tersebut, yang menekankan pentingnya keadilan global, perdamaian, serta kerja
sama internasional dalam menghadapi krisis dunia, mendapat apresiasi luas dari
para pemimpin dunia.
Selain itu, Presiden juga
melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah tokoh penting, termasuk Presiden
FIFA Gianni Infantino, yang menegaskan dukungan penuh terhadap pengembangan
akademi sepak bola muda di Indonesia.
Agenda berikutnya membawa
Presiden ke Kanada. Di Ottawa, ia diterima langsung oleh Gubernur Jenderal Mary
Simon serta melakukan pertemuan resmi dengan Perdana Menteri Mark Carney. Kedua
negara secara resmi menandatangani Indonesia-Canada Comprehensive Economic
Partnership Agreement (ICA-CEPA), sebuah perjanjian komprehensif yang akan
memperluas akses pasar, meningkatkan ekspor, serta memperdalam hubungan ekonomi
jangka panjang antara Indonesia dan Kanada.
Perjalanan ditutup dengan kunjungan kenegaraan ke Belanda. Presiden Prabowo diterima Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan penting, termasuk pengembalian sekitar 30 ribu benda dan artefak bersejarah, fosil, serta dokumen penting milik Indonesia yang selama puluhan tahun berada di Belanda.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa
seluruh capaian dari lawatan luar negeri kali ini merupakan bagian dari
strategi besar diplomasi Indonesia untuk memperkuat kerja sama internasional,
meningkatkan daya saing ekonomi nasional, sekaligus menjaga harkat dan martabat
bangsa di hadapan dunia.
“Kunjungan ini bukan sekadar simbolik, melainkan kerja nyata untuk membuka jalan bagi masa depan Indonesia yang lebih kuat, mandiri, dan disegani di kancah global,” tegas Presiden.(GF)