Tragedi di Asmat: Anggota Polres Tewas Dibacok Warga Diduga Mabuk, Polisi Janji Usut Tuntas Pelaku
Aksi brutal terjadi saat petugas berupaya menenangkan keributan di Jalan PLN Baru, Asmat. Pelaku diketahui menyerang secara tiba-tiba dalam kondisi dipengaruhi alkohol.
Papuanewsonline.com - 03 Nov 2025, 11:56 WIT
Papuanewsonline.com/ Hukum & Kriminal
Papuanewsonline.com, Asmat – Suasana pagi di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, berubah mencekam setelah insiden tragis menewaskan seorang anggota polisi. Briptu Abraham Eliaser Yarisetouw, personel Polres Asmat, tewas usai dibacok warga yang diduga dalam kondisi mabuk pada Senin (3/11/2025) di kawasan Jalan PLN Baru, Agats.
Peristiwa ini bermula ketika
korban bersama dua rekannya menerima laporan adanya keributan akibat seorang
pria yang bertindak agresif setelah menenggak minuman keras. Ketiganya segera
menuju lokasi untuk menenangkan situasi. Namun, upaya persuasif tersebut
berubah menjadi tragedi berdarah saat pelaku berinisial SU alias Simon
tiba-tiba menyerang menggunakan parang.
“Pelaku menyerang secara mendadak
saat korban berusaha menenangkan keadaan. Serangan itu menyebabkan luka parah
di bahu dan tubuh korban,” ungkap Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Drs.
Cahyo Sukarnito, dalam keterangan resminya, Senin siang.
Rekan-rekan korban sempat berupaya memberikan pertolongan dan segera mengevakuasi Briptu Abraham ke RSUD Perpetua J. Safanpo Agats. Namun, luka yang diderita cukup parah akibat sabetan benda tajam di beberapa bagian tubuh.
Petugas medis telah berupaya keras melakukan penanganan darurat, tetapi nyawa
korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 07.55 WIT.
Kepergian Briptu Abraham
meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Polres Asmat dan seluruh jajaran
kepolisian di Papua Selatan. Sejumlah anggota Polres tampak melakukan
penghormatan terakhir di halaman Mapolres Asmat sebelum jenazah diberangkatkan ke
rumah duka.
“Kami turut berduka cita yang
sedalam-dalamnya. Almarhum gugur dalam tugas menjaga keamanan masyarakat. Polri
akan memberikan penghormatan dan hak-hak kedinasan bagi keluarga korban,”
tambah Kombes Cahyo Sukarnito.
Setelah kejadian tersebut, aparat Polres Asmat bergerak cepat dan berhasil mengamankan pelaku SU alias Simon beserta barang bukti senjata tajam yang digunakan dalam aksi penyerangan.
Hingga kini, pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik. Polisi
menduga kuat pelaku berada dalam kondisi mabuk berat akibat konsumsi minuman
keras lokal, yang kerap menjadi pemicu berbagai tindakan kriminal di wilayah
tersebut.
“Kami masih mendalami motif di
balik penyerangan ini. Namun indikasi awal menunjukkan pelaku berada di bawah
pengaruh alkohol,” jelas Cahyo.
Pihak kepolisian juga akan
melakukan tes toksikologi untuk memastikan kadar alkohol dalam tubuh pelaku dan
memeriksa kemungkinan adanya gangguan kejiwaan yang memengaruhi tindakannya.
Tragedi ini menjadi peringatan keras akan bahaya konsumsi minuman keras di kalangan masyarakat Papua, terutama di wilayah pedalaman yang masih memiliki akses terbatas terhadap pengawasan aparat.
Polri berjanji akan mengusut kasus ini hingga tuntas dan memastikan pelaku
menerima hukuman setimpal atas perbuatannya.
Selain itu, pihak kepolisian akan
meningkatkan patroli malam dan sosialisasi bahaya miras di wilayah Asmat, guna
mencegah terulangnya insiden serupa.
“Kami akan memperkuat pengawasan
terhadap peredaran miras ilegal serta membangun kesadaran masyarakat agar
menjauhi alkohol dan kekerasan,” tegas Kombes Cahyo.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa tugas aparat di lapangan tidak hanya soal penegakan hukum, tetapi juga perjuangan nyata menghadapi risiko tinggi demi menjaga keamanan masyarakat.
Briptu Abraham Eliaser Yarisetouw pun kini dikenang sebagai pahlawan tugas yang
gugur dalam pengabdian untuk menjaga kedamaian di tanah Papua.
Penulis: Hendrik
Editor: GF