logo-website
Rabu, 01 Okt 2025,  WIT

YPMAK Dorong Kemandirian Ekonomi Warga Wania Lewat Pengembangan Kebun Pisang

Program pemberdayaan berbasis kelompok kerja di Kelurahan Wania digagas untuk memperkuat ekonomi lokal, menghadirkan harapan baru bagi masyarakat Amungme dan Kamoro

Papuanewsonline.com - 29 Sep 2025, 23:26 WIT

Papuanewsonline.com/ Ekonomi

Tim YPMAK bersama masyarakat Kelurahan Wania saat pembentukan Pokja Ekonomi, sebagai simbol komitmen bersama dalam mengembangkan perkebunan pisang untuk kesejahteraan lokal.

Papuanewsonline.com, Mimika – Upaya pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Mimika kembali mendapat perhatian melalui program yang digagas Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK). Melalui Divisi Perencanaan Program Ekonomi, YPMAK secara resmi membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Ekonomi di Kelurahan Wania, Distrik Mimika Timur.


Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya warga asli suku Amungme dan Kamoro, dengan mengembangkan sektor perkebunan berbasis potensi lokal.

YPMAK mengalokasikan dana sebesar Rp250 juta untuk program ini, dengan perincian Rp200 juta ditujukan bagi kegiatan masyarakat dan Rp50 juta untuk biaya operasional tim Pokja.

Pokja yang dibentuk beranggotakan lima perwakilan masyarakat dari berbagai unsur, mulai dari tokoh adat, agama, perempuan, pemuda, hingga perwakilan tokoh masyarakat. Kelima pengurus terpilih adalah Fidelis F. Ukupako, Hendrikus Mauri, Ludiwina Weayo, Emanuel Ukapoka, dan Stevy Imbiri.

Menurut Yulius Cenawatme, Staf Divisi Sosial Ekonomi YPMAK, Pokja akan bekerja selama delapan bulan dengan pendampingan penuh dari YPMAK. Ia menegaskan, program awal yang disepakati masyarakat adalah pengembangan kebun pisang sebagai komoditas utama.

“Lahan sudah tersedia dan bahkan beberapa tanaman sudah ada. Tinggal menunggu pencairan dana, masyarakat bisa langsung melanjutkan pekerjaan berkebun,” jelas Yulius.

Ketua Pokja terpilih, Fidelis F. Ukupako, mengapresiasi kunjungan YPMAK dan menegaskan bahwa program ekonomi ini menjadi tonggak penting bagi Kelurahan Wania.

“Kami sudah menyiapkan lahan sekitar satu hektar. Ada tanaman pisang yang sudah tumbuh, tinggal kami perluas lagi dan tambah jumlahnya. Harapannya hasil kebun ini bisa menopang ekonomi keluarga sekaligus meningkatkan kemandirian masyarakat,” ujarnya dengan penuh optimisme.

Program kebun pisang ini diharapkan dapat menciptakan dampak berkelanjutan bagi masyarakat. Selain sebagai sumber pangan, hasil panen juga dapat dipasarkan untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

YPMAK menegaskan bahwa pemberdayaan masyarakat tidak berhenti pada pemberian bantuan dana semata, tetapi juga melalui pendampingan, monitoring, dan evaluasi agar program benar-benar berjalan sesuai tujuan.

Dengan semangat gotong royong yang ditunjukkan masyarakat Wania, program ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara lembaga dan masyarakat lokal dapat menghadirkan kemandirian ekonomi berbasis potensi wilayah.

 

 

Penulis: Abim

Editor: GF

 

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE