Aspirasi Masyarakat dan Mahasiswa Terkait Tambang Blok Wabu Disuarakan Langsung di Kementerian ESDM
Suara kritis warga dan mahasiswa Papua kembali menggema di Jakarta, menyoroti masa depan tambang Blok Wabu serta pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan demi kepentingan masyarakat lokal
Papuanewsonline.com - 05 Okt 2025, 02:10 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Jakarta — Isu tambang Blok Wabu di Papua kembali mengemuka setelah perwakilan masyarakat setempat dan mahasiswa Papua menyampaikan aspirasi mereka secara langsung kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menerima perwakilan tersebut dalam sebuah audiensi yang berlangsung di Jakarta, Rabu (2/10/2025).
Dalam pertemuan itu, masyarakat
bersama mahasiswa menyoroti kekhawatiran mengenai dampak lingkungan, sosial,
serta tata kelola pertambangan yang akan dijalankan di Blok Wabu. Mereka
menekankan bahwa pengelolaan sumber daya alam tidak boleh hanya berorientasi
pada keuntungan semata, melainkan juga harus memperhatikan keberlangsungan
hidup masyarakat sekitar serta kelestarian lingkungan.
Aspirasi utama yang disuarakan
adalah agar pemerintah menjamin bahwa pengelolaan Blok Wabu dilakukan secara
berkelanjutan, bertanggung jawab, dan transparan. Mahasiswa menekankan
pentingnya keterlibatan masyarakat lokal dalam setiap tahap perencanaan hingga
pengelolaan tambang, sehingga manfaat yang diperoleh dapat benar-benar
dirasakan langsung oleh warga Papua, bukan hanya pihak luar.
“Pemerintah harus benar-benar
mempertimbangkan dampak ekologis, sosial, dan ekonomi dari rencana tambang Blok
Wabu. Jangan sampai keberadaan tambang justru menambah masalah baru bagi
masyarakat Papua,” ujar salah satu perwakilan mahasiswa dalam audiensi.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan
bahwa pihaknya akan menampung seluruh aspirasi tersebut sebagai bagian dari proses
evaluasi dan pengkajian lebih lanjut. Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak
ingin mengambil keputusan secara tergesa-gesa tanpa memperhatikan suara
masyarakat.
“Kami akan meninjau semua masukan
yang disampaikan, mulai dari dampak lingkungan, sosial, hingga potensi ekonomi.
Kami juga akan berkoordinasi dengan lembaga terkait agar keputusan yang diambil
benar-benar memberikan manfaat, terutama bagi masyarakat Papua,” jelas Bahlil.
Hingga saat ini, Kementerian ESDM
masih melakukan evaluasi mendalam sebelum memutuskan langkah-langkah strategis
terkait tambang Blok Wabu. Masyarakat Papua berharap keputusan yang diambil
nantinya bisa menjadi jalan tengah yang tidak hanya mengakomodasi kebutuhan
negara, tetapi juga menjamin keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan hidup
di tanah Papua.
Dengan adanya pertemuan ini,
masyarakat dan mahasiswa Papua menegaskan kembali bahwa mereka bukan menolak
pembangunan, melainkan ingin memastikan agar pembangunan berjalan selaras
dengan nilai-nilai keberlanjutan dan kesejahteraan rakyat. Aspirasi tersebut
sekaligus menjadi pesan penting bagi pemerintah pusat untuk lebih berhati-hati
dalam mengelola sumber daya alam yang ada di Papua.
Jika aspirasi ini benar-benar
diperhatikan, masyarakat optimistis bahwa pengelolaan tambang Blok Wabu dapat
menjadi model pertambangan yang adil, berkelanjutan, serta membawa manfaat
nyata bagi generasi saat ini maupun mendatang.
Penulis: Hend
Editor: GF