BNN RI Tumbangkan 11 Jaringan Narkotika, Musnahkan 500 Kg Barang Bukti
Hanya dalam 18 hari kerja, BNN RI di bawah kepemimpinan Komjen Pol Suyudi Ario Seto berhasil mengungkap 11 jaringan narkotika di berbagai wilayah. Lebih dari setengah ton narkoba dimusnahkan, ratusan miliar aset haram disita, serta lebih dari satu juta ji
Papuanewsonline.com - 16 Sep 2025, 13:15 WIT
Papuanewsonline.com/ Hukum & Kriminal

Papuanewsonline.com, Jakarta — Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) kembali menunjukkan tajinya dalam perang melawan narkoba. Dalam kurun waktu singkat, hanya 18 hari sejak dilantik Presiden Prabowo Subianto, Kepala BNN RI Komjen Pol Suyudi Ario Seto, S.H., M.Si. langsung memimpin operasi besar-besaran yang berhasil meruntuhkan 11 jaringan narkotika di 11 titik strategis.
Hal ini disampaikan dalam konferensi pers di Kantor BNN RI, Jakarta, Senin (15/9/2025), yang dihadiri jajaran kementerian/lembaga terkait. Kegiatan tersebut sekaligus menjadi ajang pemusnahan barang bukti narkotika seberat lebih dari 500 kilogram hasil pengungkapan periode Agustus–September 2025.
Dalam operasi ini, sebanyak 53
tersangka berhasil diamankan, dua di antaranya merupakan warga negara asing
(WNA). Dari tangan para pelaku, petugas menyita barang bukti total 503.715,65
gram narkotika berbagai jenis, mulai dari sabu, ganja, ekstasi, kokain, hingga
ganja sintetik.
Selain itu, BNN RI juga berhasil
membongkar laboratorium sabu skala home industry dan mengamankan vape berisi
zat adiktif berbahaya. Bahkan, jaringan pencucian uang hasil narkotika dengan
nilai aset mencapai Rp52,7 miliar ikut terungkap.
Komjen Pol Suyudi menegaskan,
capaian ini bukan sekadar angka penangkapan, melainkan cermin dari besarnya
ancaman narkoba terhadap masa depan bangsa.
“Berdasarkan estimasi, langkah
yang dilakukan BNN telah menyelamatkan lebih dari 1,1 juta jiwa anak bangsa
dari bahaya narkoba, sekaligus mencegah kerugian ekonomi negara sebesar Rp130
miliar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kepala BNN RI
menekankan bahwa strategi pemberantasan narkoba tidak hanya berhenti pada
penindakan. Pihaknya akan terus memperkuat program rehabilitasi bagi
penyalahguna serta mengembangkan Desa Bersinar (Bersih Narkoba) sebagai benteng
pencegahan di akar rumput.
“BNN tegas terhadap sindikat,
humanis kepada korban, dan transparan kepada publik. Ini perang kemanusiaan.
Kami ingin masyarakat tahu bahwa setiap operasi dilakukan dengan basis riset,
data, dan intelijen yang terukur,” tegas Suyudi.
Ia juga mengajak masyarakat untuk bahu-membahu mendukung upaya pemberantasan narkoba. “Tidak ada satu institusi pun yang bisa melawan narkoba sendirian. Ini perjuangan kolektif demi Indonesia Bersinar,” pungkasnya.
Dalam acara ini, turut
dimusnahkan barang bukti narkotika dengan rincian 48.794,78 gram sabu, 387.656,08
gram Ganja, 2.086 butir ekstasi, 1.310,40 gram kokain dan serta berbagai bentuk
sabu cair dan bahan kimia prekursor.
Barang bukti tersebut berasal dari kasus yang ditangani BNN RI dan BNNP di berbagai wilayah, mulai dari Sumsel, Kepri, Riau, Lampung, Jabar, Jatim, Bali, Kalteng, Kaltara, hingga Sulsel. (GF)