Bupati Mimika Siapkan Solusi Permanen Atasi Banjir Timika
Bupati Mimika turun langsung ke titik banjir, janji penataan ulang drainase dengan pemetaan udara hingga edukasi masyarakat
Papuanewsonline.com - 20 Agu 2025, 16:40 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Mimika – Hujan deras yang mengguyur Kota Timika beberapa hari terakhir kembali menimbulkan genangan air di sejumlah titik langganan banjir. Melihat kondisi tersebut, Bupati Mimika, Johannes Rettob, S.Sos., M.M., dengan cepat turun langsung ke lapangan untuk mengecek penyebab banjir sekaligus mendengar keluhan warga.
Didampingi sejumlah pejabat teknis dan aparat terkait, Rettob meninjau empat titik rawan banjir di Distrik Mimika Baru dan Wania, yakni Perumahan Matoa Timur depan Lanud Yohanes Kapiyau, Jalan Bandara Lama, Jalan Busairi Ujung, serta Jalan Pattimura hingga kawasan SP1 Distrik Wania. Kehadiran Bupati di tengah genangan air disambut langsung oleh warga yang menyampaikan keresahan mereka, terutama karena banjir datang tiba-tiba setiap hujan deras turun.
Dalam peninjauan tersebut, Bupati
Rettob menemukan bahwa sistem drainase di sejumlah lokasi tidak berfungsi
optimal. Ada saluran air yang tertutup bangunan, ada pula yang tersumbat
sampah.
“Dari laporan kepala distrik dan
lurah, penyebab banjir ini karena sebagian drainase ditutup masyarakat. Ada
juga yang tersumbat sampah sehingga aliran air tidak lancar,” tegas Rettob saat
berdialog dengan warga.
Sebagai solusi darurat, tim
gabungan bersama masyarakat melakukan penggalian jalur air agar genangan bisa
segera mengalir ke arah Bandara Lama. Namun, Bupati menegaskan bahwa langkah
ini hanya sementara.
Untuk jangka panjang, Rettob
memastikan pemerintah daerah akan menata ulang sistem drainase Kota Timika.
Salah satu inovasi yang akan dilakukan adalah menggunakan drone untuk pemetaan
udara. Pemetaan ini diharapkan bisa memetakan jalur aliran air secara
menyeluruh, sehingga arah pembuangan air lebih jelas dan tidak lagi menimbulkan
genangan.
“Kedepan, drainase di perumahan harus dibuat tertutup. Kalau dibiarkan terbuka, sampah akan menumpuk dan masalah banjir terus berulang,” kata Rettob.
Selain itu, ia juga menekankan
bahwa penanganan banjir harus melibatkan perencanaan matang yang tidak hanya
mengandalkan tindakan darurat, tetapi juga perbaikan menyeluruh yang melibatkan
kerja sama lintas instansi.
Plt. Kepala Dinas PUPR Mimika, Yoga
Pribadi, menyampaikan bahwa pihaknya sudah menyiapkan langkah teknis. “Kita
akan lakukan analisa jalur air dan membuka saluran yang tersumbat agar aliran
lancar. Harapannya, ke depan musim hujan tidak lagi membawa genangan seperti
ini,” jelasnya.
Selain itu, BPBD dan Dinas Sosial
juga diminta siaga membantu warga terdampak jika banjir meluas.
Bupati Rettob tak lupa
mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan. Ia
menegaskan, masalah banjir tidak akan pernah selesai jika masyarakat masih
membuang sampah sembarangan ke saluran air.
“Saya minta masyarakat jaga
kebersihan. Jangan buang sampah sembarangan, karena dampaknya kita semua yang
merasakan,” tegasnya.
Rettob menambahkan, pemerintah akan terus membuka ruang komunikasi dengan warga agar solusi banjir ini benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat sekaligus menjadi program pembangunan jangka panjang.