Harapan Baru dari Ujung Barat Mimika: Listrik dan Air Bersih Resmi Mengalir di Potowayburu
Pemerintah Kabupaten Mimika wujudkan mimpi warga pedalaman melalui program pemerataan pembangunan infrastruktur dasar — simbol komitmen untuk Papua yang terang dan sejahtera.
Papuanewsonline.com - 02 Nov 2025, 03:23 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan
Papuanewsonline.com, Mimika — Senyum bahagia terpancar dari wajah warga Distrik Mimika Barat Jauh saat Bupati Mimika, Johannes Rettob, bersama Wakil Bupati Emanuel Kemong, menekan tombol simbolis menandai resminya aliran listrik dan air bersih di Kampung Potowayburu, Sabtu (1/11/2025).
Acara peresmian yang diwarnai tarian
adat dan siraman kapur putih itu menjadi momentum bersejarah bagi masyarakat
setempat. Setelah bertahun-tahun hidup tanpa listrik dan harus menempuh jarak
jauh untuk mendapatkan air layak konsumsi, kini warga Potowayburu bisa
menikmati dua layanan dasar yang menjadi simbol kemajuan dan kemandirian.
Dalam sambutannya, Kepala Distrik
Mimika Barat Jauh, Everardus R. Kukuareyau, mengungkapkan rasa syukur dan haru
atas perhatian Pemerintah Kabupaten Mimika. Ia menyebut kehadiran listrik dan
air bersih ini bukan hanya soal fasilitas, melainkan wujud nyata kepedulian
pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat di wilayah paling jauh.
“Dulu, anak-anak kami belajar
hanya dengan cahaya pelita dan air harus diambil dari sungai. Sekarang, hidup
kami berubah. Terima kasih kepada pemerintah yang telah hadir hingga ke
pelosok,” ujar Everardus penuh haru.
Pernyataan itu disambut tepuk
tangan warga dan aparat kampung yang hadir. Mereka menilai peresmian ini
sebagai awal dari transformasi sosial dan ekonomi di wilayah yang sebelumnya
minim akses.
Bupati Mimika Johannes Rettob
menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari visi besar pemerintah daerah
untuk memperluas pelayanan dasar dan meningkatkan taraf hidup masyarakat hingga
ke wilayah terluar.
Ia menambahkan, pembangunan tidak
boleh hanya berpusat di kota, tetapi harus dirasakan secara merata di seluruh
pelosok Mimika.
“Kami berkomitmen untuk terus
menghadirkan pembangunan yang adil dan merata. Tidak ada lagi daerah yang
tertinggal. Pemerintah hadir untuk semua, termasuk di Potowayburu yang berada
paling barat,” tegas Bupati Rettob.
Sementara itu, Wakil Bupati
Emanuel Kemong menambahkan bahwa program ini juga didukung oleh berbagai pihak,
termasuk PLN dan Dinas PUPR, yang bekerja keras memastikan infrastruktur dapat
berfungsi secara berkelanjutan.
“Kami ingin masyarakat tidak
hanya mendapatkan listrik dan air, tetapi juga memiliki rasa memiliki dan
menjaga fasilitas ini agar terus bermanfaat,” kata Kemong.
Dengan beroperasinya jaringan
listrik dan air bersih, aktivitas masyarakat Potowayburu kini berubah. Sekolah-sekolah
dapat beroperasi dengan lebih baik, kegiatan ekonomi mulai menggeliat, dan
warga tidak lagi bergantung pada sumber energi tradisional.
Selain itu, kehadiran air bersih
juga diharapkan menekan angka penyakit yang bersumber dari sanitasi buruk.
Beberapa warga bahkan sudah mulai berencana membuka usaha kecil seperti kios,
penggilingan padi, dan bengkel sederhana berkat adanya pasokan listrik.
“Sekarang kami bisa belajar malam
hari, bisa nonton berita, dan hidup terasa lebih mudah,” ujar Maria, warga
setempat, dengan senyum lebar.
Pemerintah Kabupaten Mimika
menegaskan bahwa Potowayburu hanyalah satu dari sekian banyak wilayah yang akan
mendapatkan program serupa. Tahun 2026 mendatang, pemerintah daerah menargetkan
seluruh kampung di Mimika Barat Jauh telah teraliri listrik dan memiliki akses
air bersih yang layak.
Program ini menjadi bagian dari
agenda besar Mimika dalam mendukung visi nasional “Indonesia Terang 2030” dan
memastikan tidak ada satu pun warga yang tertinggal dalam menikmati kemajuan.
Penulis: Hendrik
Editor: GF