Kepala BNN RI Hadiri Upacara Hari Kesaktian Pancasila Bersama Presiden di Monumen Lubang Buaya
Peringatan 1 Oktober menjadi momentum refleksi nilai-nilai Pancasila sebagai benteng persatuan bangsa di tengah tantangan global.
Papuanewsonline.com - 02 Okt 2025, 14:48 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Jakarta – Suasana penuh khidmat menyelimuti Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, saat upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila digelar pada Rabu (1/10/2025). Upacara ini dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara.
Turut hadir mendampingi Presiden,
antara lain Wakil Presiden RI, pimpinan lembaga tinggi negara, para menteri
kabinet, serta pejabat TNI-Polri. Salah satu yang hadir adalah Kepala Badan
Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Pol. Suyudi Ario Seto, yang ikut memberikan
penghormatan dalam momen bersejarah tersebut.
Dalam upacara itu, Ketua DPR RI,
Puan Maharani, membacakan Ikrar Hari Kesaktian Pancasila. Isi ikrar tersebut
menegaskan komitmen bangsa Indonesia untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan
nilai-nilai Pancasila di tengah berbagai tantangan, baik ancaman dari dalam
negeri maupun pengaruh global yang dapat melemahkan persatuan.
“Atas nama Bangsa Indonesia, Kami
membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila sebagai sumber kekuatan dalam menggalang kebersamaan, menegakkan
kebenaran dan keadilan demi keutuhan NKRI,” demikian bunyi ikrar yang dibacakan
Puan.
Kehadiran Kepala BNN RI, Suyudi
Ario Seto, dalam upacara ini memiliki makna strategis. Ia menegaskan bahwa BNN
RI menjadikan Pancasila sebagai dasar dan semangat dalam melaksanakan tugas
negara, khususnya dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkotika (P4GN0).
Menurutnya, ancaman narkotika
bukan hanya persoalan hukum, tetapi juga ancaman terhadap ketahanan nasional,
kesehatan masyarakat, serta generasi muda Indonesia. Oleh karena itu,
nilai-nilai Pancasila – seperti persatuan, keadilan sosial, dan gotong royong –
harus menjadi pegangan dalam melawan bahaya narkotika yang dapat merusak
persatuan bangsa.
Upacara ini tidak hanya menjadi
seremoni, tetapi juga refleksi mendalam akan perjalanan bangsa Indonesia.
Pancasila kembali ditekankan sebagai ideologi pemersatu yang mampu menjaga
keutuhan NKRI di tengah dinamika global, mulai dari konflik geopolitik hingga
ancaman non-tradisional seperti narkotika, radikalisme, dan terorisme.
Momentum peringatan Hari Kesaktian Pancasila diharapkan menjadi pengingat bersama bahwa bangsa Indonesia harus terus membumikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam kebijakan pembangunan nasional dan pemberantasan narkoba.(GF)