Meski Diguyur Hujan, Paskibra Mimika Tetap Sukses Kibarkan Merah Putih
Meski hujan deras mengguyur, anak-anak Papua yang tergabung dalam Paskibra tetap sukses menunaikan tugas suci pada upacara peringatan HUT ke-80 RI di Kabupaten Mimika, menjadi simbol semangat kemerdekaan dan persatuan bangsa
Papuanewsonline.com - 18 Agu 2025, 11:26 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Mimika – Hujan deras yang mengguyur Lapangan Pusat Pemerintahan SP3, Kabupaten Mimika, tidak menyurutkan semangat Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) untuk menunaikan tugas suci mereka. Dengan langkah tegap dan penuh keyakinan, anak-anak terbaik Mimika berhasil mengibarkan Sang Saka Merah Putih dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Momen penuh haru sekaligus membanggakan itu semakin istimewa karena Paskibra tahun ini didominasi oleh putra-putri asli Papua. Mereka adalah Timotius Makamu, Joseph Hendrik, dan Deten Humawak yang mendapat kehormatan sebagai pengerek bendera, sementara Mirekel Dracella Korey dipercaya sebagai pembawa baki. Tugas berat sebagai Komandan Pasukan diemban oleh Sion Gibeon Wanimbo, yang dengan lantang memimpin barisan di hadapan ribuan pasang mata.
Saat prosesi dimulai, hujan deras
sempat membuat lapangan becek dan licin. Namun, hal itu tidak sedikitpun
mengurangi khidmatnya suasana. Seluruh anggota Paskibra tetap tampil dengan
disiplin tinggi, menunjukkan latihan panjang dan mental baja yang mereka
miliki.
“Keberhasilan anak-anak kita hari
ini adalah bukti nyata bahwa semangat kemerdekaan tidak bisa dikalahkan oleh
cuaca apapun,” ujar Bupati Mimika, Johannes Rettob, yang bertindak sebagai
inspektur upacara.
Upacara juga dihadiri Kapten POM
Tituler I Made Widhiyasa, pejabat daerah, tokoh masyarakat, ASN, serta unsur Forkopimda
Kabupaten Mimika, yang memberikan dukungan penuh atas suksesnya peringatan
bersejarah ini.
Keberhasilan Paskibra Mimika
mengibarkan bendera Merah Putih tidak hanya menjadi ritual tahunan, tetapi juga
simbol kuat persatuan dan kebanggaan di tanah Papua. Sorak-sorai dan tepuk
tangan membahana usai Sang Merah Putih berkibar gagah di langit Mimika.
Masyarakat yang hadir pun larut
dalam rasa haru. Bagi sebagian orang tua, momen ini adalah kebanggaan
tersendiri karena putra-putri asli daerah dipercaya mengemban tugas mulia di
hadapan publik.
Selepas prosesi pengibaran
bendera, suasana berubah lebih meriah. Para siswa sekolah menampilkan atraksi
seni budaya, menambah semarak suasana peringatan. Tak berhenti di situ, Bupati
dan Wakil Bupati Mimika bersama pejabat daerah, ASN, hingga aparat keamanan
ikut bergabung dengan masyarakat dalam tarian seka massal.
Dentuman musik khas Papua menggema, mengiringi ribuan peserta yang bergandengan tangan menari dalam lingkaran. Tarian ini menjadi penutup yang indah, memperlihatkan betapa eratnya semangat kebersamaan di antara masyarakat Mimika dalam merayakan hari kemerdekaan.
Peringatan HUT ke-80 RI di Mimika
tahun ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk merefleksikan
perjalanan bangsa. Dari perjuangan para pahlawan hingga tekad generasi muda
Papua, semuanya berpadu dalam satu semangat: menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
“Ini bukan hanya tugas
mengibarkan bendera. Ini adalah simbol bahwa kita, generasi Papua, siap menjaga
dan mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya,” ungkap salah satu anggota
Paskibra dengan mata berkaca-kaca.
Dengan penuh kebanggaan, masyarakat Mimika menutup peringatan HUT RI ke-80 dengan doa agar Indonesia terus berjaya, damai, dan sejahtera.