Mimika Mantapkan Langkah Menuju Smart City Humanis Melalui Transformasi Digital
Bupati Johannes Rettob: “Smart City bukan hanya tentang teknologi, tapi bagaimana pemerintah hadir dengan hati dan solusi nyata bagi masyarakat.”
Papuanewsonline.com - 11 Nov 2025, 16:34 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan
Papuanewsonline.com, Mimika — Kabupaten Mimika terus menunjukkan keseriusannya dalam menapaki jalur transformasi digital menuju pemerintahan modern yang transparan dan berorientasi pada pelayanan publik. Melalui visi Smart City Humanis, pemerintah daerah berupaya menghadirkan tata kelola yang tidak hanya berbasis teknologi, tetapi juga berakar pada nilai kemanusiaan dan kebutuhan masyarakat di lapangan.
Komitmen tersebut kembali
ditegaskan dalam Rapat Dewan Smart City ke-3 yang berlangsung di Ballroom Hotel
Horison Ultima Timika, Senin (10/11/2025). Acara tersebut dihadiri langsung
oleh Bupati Mimika, Johannes Rettob, Wakil Bupati Mimika, para pimpinan
Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta tim penyusun Masterplan Smart City
Kabupaten Mimika.
Dalam sambutannya, Bupati
Johannes Rettob menegaskan bahwa Mimika merupakan kabupaten pertama di
Indonesia Timur yang bergabung dalam program nasional Smart City sejak tahun
2017. Langkah tersebut, kata Rettob, menjadi tonggak penting dalam perjalanan
Mimika menuju tata kelola pemerintahan digital yang efisien, adaptif, dan
akuntabel.
“Pemanfaatan teknologi dalam
pelayanan publik bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan. Kita ingin memastikan
setiap inovasi digital benar-benar membantu masyarakat, bukan sekadar simbol
kemajuan,” ujarnya tegas.
Bupati Rettob menambahkan,
berbagai terobosan digital yang telah dijalankan Pemkab Mimika, seperti Mal
Pelayanan Publik (MPP) dan aplikasi Mimika Center, menjadi bukti nyata komitmen
pemerintah menghadirkan layanan publik yang cepat, mudah diakses, dan
transparan.
“Melalui MPP, warga bisa mengurus
berbagai dokumen cukup di satu tempat. Sementara Mimika Center menjadi ruang
bagi masyarakat untuk menyampaikan aduan, saran, bahkan solusi terhadap masalah
yang mereka hadapi,” lanjutnya.
Konsep Smart City yang diusung
Mimika, menurut Bupati Rettob, bukan hanya soal kecanggihan sistem atau
banyaknya aplikasi digital. Esensinya justru terletak pada kemampuan pemerintah
mendengar, memahami, dan menindaklanjuti kebutuhan masyarakat dengan pendekatan
yang inklusif..
Sebagai bagian dari langkah
strategis memperkuat Smart City, Pemkab Mimika juga menyelenggarakan Innovation
Week 2025, ajang tahunan yang memberi ruang bagi setiap OPD untuk menampilkan
ide dan inovasi dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.
Dalam kegiatan tersebut, berbagai
inovasi ditampilkan — mulai dari aplikasi berbasis data kependudukan, sistem
pemantauan infrastruktur, hingga program digitalisasi layanan pendidikan dan
kesehatan.
Wakil Bupati Mimika yang turut
hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan dukungannya terhadap visi besar
Mimika sebagai daerah pelopor transformasi digital di Papua. Menurutnya, pengembangan Smart City bukan hanya untuk mempermudah pelayanan
publik, tetapi juga untuk menciptakan sistem pemerintahan yang efisien,
transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Melalui langkah-langkah strategis
tersebut, Mimika menegaskan dirinya sebagai daerah yang bukan hanya cerdas
secara digital, tetapi juga humanis secara sosial. Bupati Johannes Rettob berharap seluruh elemen masyarakat dapat berpartisipasi
aktif mendukung visi ini agar Mimika menjadi contoh nyata penerapan Smart City
yang berlandaskan nilai kemanusiaan dan kearifan lokal.
Penulis: Jidan
Editor: GF