Papua Tengah Gelar Rakorda Pendapatan Daerah: "Pendapatan Kuat, Papua Tengah Maju"
Pemerintah Provinsi Papua Tengah Bahas Strategi Optimalisasi PAD dan Pembentukan BUMD sebagai Langkah Antisipasi Pemangkasan Dana Transfer Pusat
Papuanewsonline.com - 27 Okt 2025, 20:25 WIT
                         Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan
                    
                
 
                        Papuanewsonline.com, Timika — Pemerintah Provinsi Papua Tengah terus memperkuat pondasi ekonomi daerah melalui upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berkelanjutan. Salah satu langkah strategis tersebut diwujudkan lewat penyelenggaraan Rapat Koordinasi Pendapatan Daerah (Rakorda) Tahun 2025, yang digelar di Hotel Grand Tembaga, Timika, selama tiga hari, mulai 27 Oktober 2025.
Mengusung tema “Pendapatan Kuat,
Papua Tengah Maju!”, Rakorda ini menjadi wadah penting bagi pemerintah provinsi
dan delapan pemerintah kabupaten di wilayah Papua Tengah untuk memperkuat
kolaborasi, sinkronisasi kebijakan, dan merumuskan strategi peningkatan
pendapatan daerah yang mandiri dan berkeadilan.
Kegiatan ini dibuka secara resmi
oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Herman
Kayame, yang mewakili Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa. Dalam
sambutannya, Herman menegaskan pentingnya sinergi antarwilayah untuk memperkuat
kemandirian fiskal, terutama di tengah dinamika kebijakan fiskal nasional yang
menuntut daerah semakin kreatif dalam mengelola sumber-sumber pendapatannya.
“Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022
tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah memberi ruang bagi
daerah untuk lebih inovatif. Papua Tengah harus mampu memanfaatkan peluang ini
untuk memperkuat struktur pendapatan dan mengurangi ketergantungan pada dana
transfer pusat,” ujar Herman.
Dalam paparannya, Herman
menyoroti pentingnya implementasi opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan opsen
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang mulai berlaku pada tahun 2025.
Kebijakan ini, menurutnya, tidak hanya memperluas kapasitas fiskal kabupaten,
tetapi juga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah
melalui sistem perpajakan yang lebih transparan dan akuntabel.
Data menunjukkan bahwa setoran
opsen pajak dari delapan kabupaten di Papua Tengah telah mencapai Rp59,05
miliar. Meski capaian ini tergolong baik, Herman optimistis angka tersebut
masih dapat ditingkatkan melalui kerja sama dan komitmen kuat antarwilayah.
“Kita sudah punya pondasi yang
baik. Tinggal bagaimana koordinasi antarperangkat daerah bisa lebih solid,
sehingga potensi pajak daerah dapat dimaksimalkan tanpa membebani masyarakat,”
jelasnya.
Dalam menghadapi tantangan
ekonomi ke depan, terutama potensi pemangkasan Dana Transfer ke Daerah (DKD)
dalam APBN 2026, Pemerintah Provinsi Papua Tengah telah menyiapkan langkah
konkret dengan membentuk dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di sektor pertambangan
dan ketahanan pangan.
Langkah ini diharapkan mampu
memperkuat kemandirian fiskal daerah sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi
masyarakat lokal. BUMD sektor pertambangan akan berperan dalam pengelolaan
potensi sumber daya mineral yang selama ini belum termanfaatkan secara optimal,
sedangkan BUMD ketahanan pangan difokuskan untuk mendukung stabilitas harga
bahan pokok dan mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah.
“Pembentukan BUMD ini bukan hanya
soal ekonomi, tetapi tentang kedaulatan daerah dalam mengelola sumber dayanya
sendiri. Papua Tengah harus bisa berdiri di atas kaki sendiri, dengan PAD yang
kuat dan berkelanjutan,” tegas Herman.
Rakorda Pendapatan Daerah Papua
Tengah 2025 juga menjadi ajang penting bagi para kepala Bapenda dan pejabat
terkait untuk berbagi strategi dan inovasi dalam pengelolaan pajak daerah.
Diskusi panel, lokakarya teknis, dan penyusunan rencana tindak lanjut dilakukan
secara intensif selama kegiatan berlangsung.
Peserta Rakorda berasal dari
seluruh kabupaten di Papua Tengah, termasuk Nabire, Paniai, Mimika, Dogiyai,
Deiyai, Intan Jaya, Puncak, dan Puncak Jaya, yang bersama-sama menegaskan
komitmen untuk memperkuat sistem pendapatan dan memperbaiki tata kelola fiskal
di tingkat daerah.
“Kita harus satu visi, satu
semangat, dan satu tujuan: membangun Papua Tengah yang mandiri secara fiskal
dan sejahtera bagi semua,” tutup Herman penuh optimisme.
Penulis: Abim
Editor: GF
 
                 
                                 
                     
                     
                     
                     
                     
                