Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Pemerintah Bangun Ekonomi di Penutupan Munas VI PKS
Dalam pidatonya, Presiden menyoroti capaian program strategis mulai dari makan bergizi gratis, pembangunan perumahan rakyat, koperasi desa, hingga pencetakan sawah baru untuk memperkuat kemandirian bangsa
Papuanewsonline.com - 30 Sep 2025, 21:27 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Jakarta – Suasana hangat mewarnai Golden Ballroom, The Sultan Hotel, Jakarta, saat Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara Peresmian Penutupan Musyawarah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Senin (29/9/2025). Kehadiran Kepala Negara disambut meriah oleh para kader PKS, tokoh masyarakat, dan undangan yang hadir memenuhi ruangan.
Dalam sambutannya, Presiden
Prabowo menegaskan optimisme terhadap masa depan Indonesia. Ia menekankan bahwa
bangsa ini memiliki fondasi yang kokoh untuk terus berdiri dan berkembang
sebagai negara maju.
“Selama 80 tahun perjalanan, kita
telah menghadapi pasang surut, perang ideologi, dan berbagai tantangan besar.
Namun, Indonesia tetap utuh, semakin kuat, dan mampu berdiri tegak,” ujar
Presiden dengan penuh keyakinan.
Presiden Prabowo kemudian memaparkan berbagai capaian yang telah berhasil diwujudkan pemerintah dalam kurun waktu 11 bulan terakhir. Salah satu program yang mendapat sorotan utama adalah Program Makan Bergizi Gratis, yang telah menjangkau hampir 30 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga
mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pembentukan Koperasi Desa
Merah Putih di 80 ribu desa dan kelurahan. Koperasi ini diharapkan menjadi
tulang punggung ekonomi rakyat sekaligus wadah gotong royong modern.
Di sektor perumahan, Presiden
menyebut peningkatan kuota dan fasilitas pembiayaan hingga 350 ribu penerima
untuk perumahan rakyat. Tak hanya itu, pemerintah juga telah membangun 100 desa
nelayan dan menargetkan peningkatan hingga 2.000 desa nelayan pada tahun depan.
Pada bidang ketahanan pangan,
Presiden Prabowo mengumumkan keberhasilan pemerintah dalam mencetak 480 ribu
hektare sawah baru, dengan 280 ribu hektare di antaranya sudah rampung.
Dampaknya, produksi beras Indonesia kini menembus rekor tertinggi sepanjang
sejarah, memperkuat posisi negara dalam mewujudkan swasembada pangan.
Presiden juga menegaskan bahwa sektor pendidikan menjadi perhatian utama pemerintah. Ia menyoroti kebijakan baru berupa pembayaran tunjangan bagi guru non-ASN yang kini langsung ditransfer ke rekening penerima tanpa potongan.
Selain itu, pemerintah telah
membangun 20 Sekolah Unggul Garuda, 80 Sekolah Unggul Garuda Transformasi, 6
SMA Taruna Nusantara, serta merencanakan pembangunan 20 politeknik di daerah
tertinggal. Hingga saat ini, 165 sekolah rakyat telah berdiri dan ditargetkan
mencapai 500 titik dalam beberapa tahun ke depan.
Melalui pidatonya, Presiden
Prabowo menegaskan bahwa pembangunan ekonomi rakyat, penyediaan perumahan,
serta peningkatan kualitas pendidikan adalah kunci utama mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ia menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh elemen bangsa untuk bersatu, bekerja keras, dan menjaga optimisme demi masa depan Indonesia yang lebih maju, sejahtera, dan bermartabat di mata dunia.(GF)