Tiga Anggota OPM Tewas Akibat Kontak Tembak dengan TNI
Kontak Tembak Terjadi di Puncak Jaya dan Intan Jaya, Tiga Anggota OPM Tewas, Senjata serta Atribut Separatis Disita, TNI Tegaskan Operasi Terukur Demi Stabilitas dan Perlindungan Rakyat Papua
Papuanewsonline.com - 16 Agu 2025, 21:41 WIT
Papuanewsonline.com/ Hukum & Kriminal

Papuanewsonline.com, Jakarta – Situasi keamanan di Papua kembali memanas setelah rangkaian kontak tembak antara prajurit TNI dan kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) terjadi di tiga titik berbeda dalam sepekan terakhir. Insiden tersebut menewaskan sedikitnya tiga anggota OPM, termasuk beberapa tokoh kunci, serta menghasilkan penyitaan senjata api, amunisi, dan atribut separatis.
Kapuspen TNI Mayjen Kristomei
Sianturi menegaskan bahwa operasi ini merupakan bagian dari langkah tegas,
profesional, dan terukur untuk menjaga stabilitas keamanan serta melindungi
masyarakat sipil dari ancaman kelompok bersenjata.
Kontak senjata pertama terjadi
pada 8 Agustus 2025 di Distrik Mewoluk, Kabupaten Puncak Jaya. Prajurit TNI
dari Komando Operasi (Koops) Habema melaksanakan penyisiran di Kampung Biak
yang diduga menjadi tempat persembunyian kelompok OPM pimpinan Tenggamati
Enumbi, tokoh yang masuk daftar pencarian orang (DPO) Polda Papua.
Dalam operasi itu, satu anggota
OPM tewas tertembak. Dugaan kuat menyebut korban adalah Tenggamati sendiri.
Dari lokasi, TNI menyita dua pucuk pistol, amunisi berbagai kaliber, radio
komunikasi, bendera Bintang Kejora, serta perlengkapan tempur lainnya.
Tiga hari berselang, pada 11
Agustus 2025, TNI kembali menghadapi kontak senjata di Kampung Mamba, Distrik
Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Pertempuran dengan kelompok OPM Kemabu
mengakibatkan tewasnya Dece Mujijau, salah satu tokoh penting kelompok
tersebut. Dua anggota lainnya terluka dan melarikan diri ke hutan.
Barang bukti berupa amunisi, tas,
telepon genggam, dan atribut OPM berhasil diamankan dari lokasi.
Tidak berhenti sampai di situ,
pada 12 Agustus 2025, kelompok OPM kembali melancarkan serangan balasan di
sekitar Kampung Eknemba, Sugapa. Namun, prajurit TNI yang sudah siaga berhasil
menggagalkan serangan tersebut.
Akibatnya, dua anggota OPM tewas,
salah satunya adalah Teleginus Maiseni, tokoh kelompok OPM Kemabu, bersama
ajudannya. TNI kembali menyita perhiasan, atribut organisasi, serta
perlengkapan pendukung aksi bersenjata.
Panglima Koops Habema Mayjen
Lucky Avianto menegaskan bahwa operasi yang dilakukan adalah bentuk komitmen
TNI dalam menjaga keamanan masyarakat Papua.
“Tidak akan ada ruang bagi
pihak-pihak yang mencoba mengganggu ketertiban dan mengancam keselamatan
rakyat,” tegas Lucky.
Sementara itu, Kapuspen TNI Mayjen
Kristomei Sianturi menambahkan bahwa seluruh operasi dilaksanakan dengan
standar operasi militer yang jelas, profesional, serta berlandaskan Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2025 tentang TNI.
Menurut Kristomei, selain
penindakan terhadap kelompok bersenjata, TNI juga terus mengedepankan pendekatan
teritorial yang humanis dan dialogis, untuk memastikan keamanan jangka panjang
di Papua.
“TNI akan terus menjaga
kedaulatan dan melindungi rakyat Papua. Pintu selalu terbuka bagi mereka yang
ingin kembali ke pangkuan NKRI untuk bersama membangun Papua yang damai, aman,
dan sejahtera,” pungkasnya.
Penulis : GF
Editor : GF