Papuanewsonline.com
BERITA Hukum & Kriminal
Homepage
Polsek Merauke Kota Berhasil Ungkap Kasus Produksi Miras Jenis Sopi
Papuanewsonline.com, Merauke – Aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Merauke Kota mengungkap kasus produksi minuman keras (miras) jenis sopi di sebuah asrama Akper di jalan Maluku pada hari Rabu (13/03/2024). Operasi razia tersebut dilakukan oleh petugas piket Pawas dan anggota piket SPKT regu 3 Polsek Merauke Kota, menghasilkan penangkapan seorang tersangka.Menurut keterangan Kapolsek Merauke Kota AKP Teguh Wahyudi, S.H, tersangka bernama DTT (35), seorang pekerja swasta yang tinggal di jalan Maluku (Asrama AKPER), berhasil diamankan dalam operasi tersebut. Keberhasilan ini merupakan kelanjutan dari penangkapan tersangka pada hari Sabtu sebelumnya, saat razia penjual sopi/tepong di jalan Ampera 4."Dalam interogasi, tersangka mengakui memproduksi sopi/tepong di asrama AKPER jalan Maluku. Petugas kemudian melakukan razia di lokasi tersebut dan berhasil menyita 15 botol miras jenis sopi dengan ukuran 600 ml," ujar Kapolsek.Lebih lanjut, petugas berhasil menyita sejumlah barang bukti termasuk 1 buah dandang, 1 buah ember, pipa ringkar stainless steel, dan 2 botol ukuran 600 ml yang berisi sopi/tepong. Tersangka juga mengaku baru sekali menjual miras tersebut di jalan Ampera IV dengan harga jual per botol Rp 20.000,-.Kapolsek Merauke Kota mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap peredaran miras ilegal di lingkungan sekitar mereka. Jika mengetahui adanya kegiatan seperti ini, diharapkan agar segera melaporkannya kepada pihak kepolisian untuk tindakan lebih lanjut."Upaya ini merupakan bagian dari langkah Polsek Merauke Kota dalam menanggulangi peredaran miras ilegal yang dapat membahayakan kesehatan dan ketertiban masyarakat. Semua pihak diminta untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan," tutup Kapolsek Merauke Kota. (PNO-12)
15 Mar 2024, 13:01 WIT
Polisi Gagalkan Percobaan Pembakaran Kantor KPU Malra, Kapolda: Usut tuntas Dan Proses Hukum
Papuanewsonline.com, Malra - Personel Kepolisian Resort (Polres) Maluku Tenggara (Malra) dan Satuan Brimob Polda Maluku, berhasil menggagalkan percobaan pembakaran kantor KPU Kabupaten Malra, Selasa sore (12/3/2024).Orang Tak Dikenal (OTK) sempat mencoba membakar ruangan belakang kantor KPU Malra sore tadi. Beruntung, aksi itu cepat diketahui aparat kepolisian yang sementara melakukan pengamanan.Personel Polres Malra dan Brimob Polda Maluku kemudian bertindak cepat. Mereka langsung melakukan pemadaman api menggunakan tabung APAR dan air.Meski berhasil dipadamkan, namun kebakaran tersebut telah menyebabkan sebuah printer, kursi, AC dan plafon pada ruangan itu sempat terbakar.Percobaan pembakaran kantor KPU Malra berawal dari aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh kelompok massa yang mengatasnamakan Pembela Demokrasi Maluku Tenggara sekira pukul 16.25 WIT.Aksi dilakukan di simpang empat lampu merah Ohoijang. Massa aksi menuntut keadilan. Mereka mengklaem telah terjadi kecurangan penambahan jumlah suara pada beberapa TPS di Desa Langgur dan Kelurahan Ohoijang Watdek.Tak lama berselang, massa aksi yang melakukan orasi mulai anarkis. Mereka membawa senjata tajam (parang) dan mengancam akan membakar kantor KPU. Beberapa massa aksi terlihat mulai memanjat tembok belakang kantor KPU, dan langsung membakar salah satu ruangan.Terkait dengan kejadian tersebut, Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif, mengaku sangat menyangkannya. Ia secara tegas telah memerintahkan kepada Kapolres Malra untuk segera membuat Laporan Polisi (LP) dan memproses hukum siapapun orang yang terlibat."Saya sangat menyayangkan kejadian tersebut dan sudah perintahkan untuk membuat LP serta memproses siapapun yang terlibat dalam kasus tersebut," kata Kapolda, tegas.Kapolda mengungkapkan, ada indikasi kasus ketidakpuasan hasil penghitungan suara DPRD Prov/Kab/kota meningkat khususnya di dalam internal partai itu sendiri.Menurutnya, permasalahan tersebut mestinya dapat diselesaikan di jalur partai atau melalui gugatan hukum terhadap penyelenggara bila ada dugaan melanggar aturan."Harusnya bisa diselesaikan melalui gugatan hukum atau di jalur partai sesuai mekanisme partai masing-masing, bukan dengan cara anarkis yang merugikan masyarakat umum," pintanya.Orang nomor 1 Polda Maluku ini kembali mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya di Kabupaten Malra agar dapat bersama-sama menjaga situasi kamtibmas yang kondusif."Kalau ada yang merasa tidak puas, ada jalur-jalur hukum yang sudah disiapkan. Gunakan tahapan-tahapan hukum yang sudah ditentukan, dan jangan ambil keputusan sendiri, karena dapat merugikan diri sendiri dan masyarakat secara umum," pintanya. (PNO-12)
13 Mar 2024, 21:03 WIT
Aksi Demo Damai di Merauke Berlangsung Tertib, Kapolres Apresiasi Kesadaran Demonstran
Papuanewsonline.com, Merauke – Kapolres Merauke, AKBP I Ketut Suarnaya, S.H., S.I.K, memimpin operasi pengamanan aksi demo damai yang dilakukan oleh kelompok Forum Komunikasi Lintas Orang Asli Papua Provinsi Papua Selatan.Dalam aksi tersebut, ratusan personil Polres Merauke dan Brimob Merauke dikerahkan untuk memastikan keamanan di area bundaran Libra Merauke pada Rabu (12/03/2024).Aksi demo damai yang diikuti oleh sekitar 300 orang ini berlangsung dengan tertib, dipimpin oleh koordinator aksi, Robert Kaiba, dan koordinator lapangan, Theodorus Tawaru.Kapolres Merauke didampingi oleh Wakapolres, para Kasat, dan Kapolsek Merauke Kota memastikan bahwa seluruh personil yang terlibat dalam pengamanan bertugas dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab.Dalam arahannya, AKBP I Ketut menyampaikan apresiasi kepada para pengunjuk rasa yang menjalankan aksinya dengan tertib dan tanpa menimbulkan kekacauan. Ia juga mengungkapkan terima kasih atas kesadaran para demonstran dalam menjaga toleransi antar umat beragama di Merauke.“Tugas kita adalah memberikan rasa aman kepada semua masyarakat, termasuk para pengunjuk rasa. Saya mengapresiasi dan berterima kasih kepada para pengunjuk rasa yang menyampaikan orasi secara baik tanpa kekacauan, dan telah menjaga toleransi antar umat beragama di Merauke,” ujar Kapolres.Pengamanan yang dilakukan oleh aparat kepolisian di Merauke mencerminkan komitmen untuk memberikan rasa aman serta menjaga ketertiban dan keamanan seluruh masyarakat.“Kami berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung dengan aman dan lancar, mendorong dialog serta kesepahaman dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di wilayah Merauke,” tutup Kapolres. (PNO-12)
13 Mar 2024, 11:17 WIT
Guru Bejat Ditangkap Polresta Ambon
Papuanewsonline.com, Ambon - Penyidik Satreskrim Polresta Pulau Ambon dsn Pp Lease, Senin (11/3/2024) sekitar pukul 23.30 wit berhasil menangkap dan menahan LI alias E Alias I, atas dugaan tindak pidana Persetubuhan Terhadap Anak.Pria bejat ini kesehariannya berprofesi sebagai seorang Guru salah satu SMA di Kota Ambon, ia melancarkan aksi bejatnya terhadap muridnya sendiri ES saat masih berusia 17 tahun.Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan PP Lease, Ipda Janete S Luhukay menjelaskan, kasus ini terungkap setelah korban menceritakan perbuatan pelaku kepada orang tua korban. Yang mana saat ini korban sedang hamil sekitar 6 bulanUsut punya usut, setelah dilaporkan oleh orang tua korban, terkuak ternyata korban dan pelaku sudah berulang kali bersetubuh hingga korban mengaku hamil pada Oktober 2023 lalu kepada pelaku."Kasus ini dilaporkan oleh orang tua korban setelah korban menceritakannya," Ungkap kasi humas.Menurut kasi humas dari hasil pemeriksaan pelaku melancarkan aksi pertama kali terjadi Rabu tanggal 7 desember 2022, sekitar pukul 13.00 Wit di Penginapan Rahmat Lorong Arab Kecamatan Sirimau Kota Ambon."Kejadian tersebut berawal saat itu pada hari Rabu tanggal 7 desember 2022, kala itu korban saling berkomunikasi dengan pelaku hingga akhirnya bertemu dan melakukan hubungan layaknya suami istri," Jelas kasi humas.Aksinya pun berlanjut pada Sabtu (24/3/2024) sekitar pukul 10.00 Wit.Namun sebelum keduanya melancarkan aksi sebagaimana suami istri korban dan pelaku sempat berkomunukasi sejak malamnya 23 Ferbuari 2024.Kasi humas mengaku, saat ini pelaku sudah resmi ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka."Yang bersangkutan ditahan dalam perkara Persetubuhan Terhadap Anak sebagaimana dimaksud dalam pasal 81 Ayat 2 UU RI No 17 Thn 2016, tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No1 Tahun Thn 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Menjadi UU Jo Pasal 64 KUHPidana," Ungkap kasi humas. (PNO-12)
13 Mar 2024, 10:46 WIT
Kelompok Pendukung Salah Satu Caleg Serang Kantor DPRD dan KPU Jayawijaya
Papuanewsonline.com, Wamena – kelompok simpatisan yang diduga dari salah satu Caleg berjumlah sekitar 200 orang melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan yang bertugas mengamankan pleno tingkat Kabupaten di Kantor DPRD Kabupaten Jayawijaya, Senin (11/03) pukul 02.30 Wit.Penyerangan tersebut terjadi setelah pleno tingkat Kabupaten untuk distrik Wame di skorsing, kemudian masyarakat yang berjumlah kurang lebih 200 orang memaksa masuk ke dalam kantor DPRD selanjutnya langsung melakukan penyerangan dengan menggunakan panah, kertapel dan batu terhadap personil yang melakukan pengamanan.Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo, S.IK saat dikonfirmasi menyatakan bahwa setelah penyerangan tersebut personil yang melaksanakan pengamanan langsung melakukan pembubaran dengan mengeluarkan tembakan peringatan serta gas air mata (flashball)."Setelah massa berhasil dipukul mundur dengan menggunakan gas air mata, selanjutnya dilakukan razia terhadap masyarakat yang berada di sekitar lokasi dan di amankan beberapa barang bukti berupa, 5 bilah Parang, 2 bilah Pisau, 5 buah busur panah beserta 66 buah anak panah, 1 buah Ketapel, 1 unit SPM dengan merek Yamaha Vixion, 1 unit SPM dengan merek Honda Beat Street dan 1 unit SPM dengan merek Honda Revo," jelas Kapolres.Kapolres juga menambahkan usai massa berhasil dibubarkan, tiba-tiba terjadi lagi penyerangan oleh massa yang menggunakan 2 unit Ranmor R4 merek Mitsubishi Strada di Kantor KPU Jayawijaya namun berhasil diamankan oleh personil Polres Jayawijaya dan BKO Brimob yang melaksanakan pengamanan di Kantor KPU."Usai kejadian tersebut kami berhasil mengamankan 14 orang yang melakukan penyerangan di Kantor DPRD dan kembali hendak melakukan penyerangan di kantor KPU dengan inisial Pdt. JK (45), TE (19), YK (33), OK (30), PW (37), NW, EW (21), SW (23), HK, YW (18), HW (18) OW (47), MK (25) dan GW (35)," imbuh Kapolres Jayawijaya.Kapolres menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan sementara massa merupakan kerabat dari salah satu Caleg dari Partai Garuda berinisial YW dan penyerangan tersebut merupakan perintah YW dengan sasaran utama adalah PPD Distrik Wame."Aksi penyerangan ini diduga karena salah satu Caleg tidak terima dengan hasil perolehan suara yangmana hasil suara yang diperoleh di lapangan berbeda dengan hasil pada saat pleno di Kabupaten dan ia mencurigai suara tersebut dialihkan ke Caleg lain," pungkasnya.Kapolres menyatakan saat ini situasi sudah kembali kondusif, terkait kasus ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan melakukan pemeriksaan terhadap 14 orang yang berhasil diamankan. (PNO-12)
12 Mar 2024, 20:35 WIT
Seorang Bayi Perempuan Ditemukan Sudah Tidak Bernyawa Dalam Tempat Sampah di Sentani
Papuanewsonline.com, Jayapura – Kasus penemuan mayat bayi berjenis kelamin perempuan di tempat sampah yang berada di Jalan Tabita Sentani Kab. Jayapura. Sabtu, 09/03 pagi.Mendapati laporan penemuan jenasah bayi tersebut Tim Inafis Satuan Reserse Kriminal Polres Jayapura langsung mengamankan dan mengevakuasi mayat bayi tersebut ke RS. Bhayangkara.Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen, S.IK., MH melalui Kasat Reskrim AKP Sugarda A.B. Trenggoro, S.TK., MH saat dikonfirmasi membenarkan kasus penemuan mayat bayi yang diduga sengaja dibuang ditempat / bak sampah."Laporannya tadi pagi, mayat bayi yang diketahui berjenis kelamin perempuan tersebut pertama kali ditemukan oleh petugas kebersihan atau lingkungan hidup saat hendak bekerja mengangkut sampah," ungkapnya.Lebih lanjut Kasat Reskrim menjelaskan, setelah menerima laporan timnya langsung bergerak guna mengamankan dan melakukan olah TKP."Dari hasil olah TKP adapun barang bukti yang kami amankan diantaranya 1 kantong plastik warna hitam, 3 buah baju pembungkus bayi berwarna putih, biru dongker bergambarkan bunga dan baju ungu polos, diduga bayi tersebut sengaja dibuang dan diperkirakan sudah lebih dari 1 hari,""Saat ini mayat bayi tersebut sudah kami evakuasi di RS. Bhayangkara, guna pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut siapa orang tua yang tega membuang bayinya," tutup AKP Sugarda. (PNO-12)
11 Mar 2024, 09:50 WIT
Polisi Gelar Rekontruksi Kasus Pembakaran di Komplek Kantor Bupati Jayapura
Papuanewsonline.com, Jayapura – Rekontruksi kasus pembakaran Kantor Kemenag, Gedung A dan alat berat berlangsung di komplek Gunung Merah atau Kantor Bupati Kab. Jayapura. Sabtu, 09/03 siang.Rekonstruksi kejadian dipimpin langsung Kasat Reskrim Polres Jayapura AKP Sugarda A.B Trenggoro, S.TK., MH serta dihadiri Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Jayapura Yoseph, SH., MH, beberapa awak media yang bertugas di Kab. Jayapura dan diadegankan langsung oleh tersangka berinisial AL (22).Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen, S.IK., MH melalui Kasat Reskrim AKP Sugarda A.B Trenggoro, S.TK., MH saat diwawancarai awak media mengatakan rekonstruksi dilakukan untuk melengkapi berkas perkara yang bertujuan untuk membuktikan kebenaran terjadinya kasus tersebut termasuk menguatkan penetapan tersangka dalam kasus itu."Total ada 3 kasus yang kami rekonstruksikan sesuai dengan 3 Laporan Polisi, yang pertama kasus pembakaran gedung Kementerian Agama dengan 17 adegan, kemudian kasus pembakaran gedung A dengan 18 adegan dan kasus pembakaran alat berat yang terjadi di jalan kemiri sebanyak 8 adegan, semuanya berdasarkan keterangan pelaku yang ada didalam BAP (berita acara pemeriksaan)," ungkapnya.Lebih lanjut kata Kasat Reskrim mengatakan, tersangka diketahui membakar gedung Kementerian Agama pada tanggal 31 Agustus 2023, gedung A komplek Kantor Bupati Jayapura pada tanggal 28 Oktober 2023 dini hari, dengan menggunakan median ban bekas yang sudah tidak terpakai didapatnya di salah satu bengkel yang ada di Sentani, tidak hanya itu di tanggal yang sama pelaku juga membakar excavator yang berada di Jalan Kemiri. setelah melakukan penyelidikan dan memeriksa 37 saksi, pelaku berhasil ditangkap pada tanggal tanggal 20 November 2023 di Sentani."Pelaku mengaku melakukan aksinya sendirian, motifnya sakit hati dengan pemerintah, untuk proses penyidikan atau pemberkasan akan segera dirampungkan untuk Tahap I ke pihak Kejaksaan Negeri Jayapura, pelaku kami jerat dengan Pasal 187 (1) KUHP Jo Pasal 64 Ayat (1) KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 12 tahun penjara,” tutup AKP Sugarda. (PNO-12)
11 Mar 2024, 09:44 WIT
Pelaku Pelecehan Seksual Terhadap 7 Anak, Ditangkap Ditreskrimun Polda Papua
Papuanewsonline.com, Jayapura – Kepolisian Daerah Papua melalui Direktorat Kriminal Umum saat ini tengah menangani kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh PS (59) seorang Pembina pramuka terhadap 7 perempuan, yang 5 diantaranya masih tergolong anak-anak.Direktur Kriminal Umum Polda Papua Kombes Pol. Achmad Fauzi, S.I.K saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.Dirreskrimum mengatakan menurut laporan seorang saksi yang merupakan ibu korban, dan sesuai dengan Laporan Polisi Nomor : LP / B / 21 / III / 2024 / SPKT / POLDA PAPUA. Tanggal 5 Maret 2024, pelaku PS tersebut diduga melakukan pelecehan seksual.Berdasarkan hasil pemeriksaan, Dirreskrimum mengatakan kasus pelecehan yang dilakukan oleh tersangka ini sudah dilakukan dari tahun 2022 hingga terakhir di Januari tahun 2024.“Pelaku PS ini melakukan perbuatan bejatnya dengan cara memaksa para korban untuk mencium bibir, memeluk, dan pelaku juga meraba payudara korban,” ucap Dirreskrimum Polda Papua, Kamis (07/03/2024).Adapun untuk identitas para korban yakni TR (19), NP (19). TM (17), CG (17), AT (17), RC (17) dan NA (17).“Kami akan menyurat ke psikolog UPTD PPA Provinsi Papua untuk pendampingan para korban. Karena besok kami berencana akan melakukan pemeriksaan kepada saksi dan beberapa guru di sekolah,” ungkap Dirreskrimum.Ia mengatakan bahwa saat ini pelaku sudah ditetapkan menjadi tersangka.“Penahanannya berlaku hari ini, Kamis (07/03/2024) sampai dengan Selasa (26/03/2024) dan akan diperpanjang jika diperlukan,” bebernya.Terkait dengan pasal yang disangkakan, Kombes Achmad mengatakan Pasal 76E UU RI No 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak. Jo pasal 82 ayat (1) dan (2) UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang penetapan Perpu No 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI No 23 tahun 2003 tentang perlindungan anak menjadi undang-undang.“Dengan ancaman hukuman pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15(lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah),” pungkasnya.(PNO-12)
07 Mar 2024, 18:58 WIT
Lakukan Pencurian Untuk Beli Miras, Seorang Pria Diciduk Tim Resmob Numbay
Papuanewsonline.com, Jayapura - Seorang pria berinisial OT (20) warga Dok VII Jayapura kini berurusan dengan pihak Kepolisian lantaran melakukan tindak pidana Pencurian dan berhasil diciduk oleh Tim Resmob Numbay Polresta Jayapura Kota.Hal tersebut diungkapkan Kasat Reskrim Polresta Jayapura Kota Kompol Agus F. Pombos, S.I.K saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (5/3) pagi.Kasat Reskrim menerangkan, OT diciduk timnya pada Senin (4/2) dini hari sekitar Pukul 00.30 WIT bertempat di Dok VII Distrik Jayapura Utara.Kata Kasat, OT dibekuk lantaran hasil penyelidikan atas Laporan Polisi tentang Pencurian yang terjadi pada Jumat (9/2) siang di dekat Puskesmas Tanjung Ria Dok IX Distrik Jayapura Utara, dimana hasil penyelidikan mengarah kepadanya."Dari hasil pemeriksaan awal, OT mengakui bahwa benar dirinya yang melakukan pencurian lebih dari satu kali, dimana barang yang diambil berupa 11 Outdoor AC dan 3 unit Mesin Cuci milik korban bernama Juzran," ungkap Kompol Agus Pombos.Lebih lanjut dikatakannya, OT melakukan tindak pidana pencurian dengan tujuan membeli dan mengkonsumsi minuman keras."Kini OT masih dalam proses pemeriksaan oleh penyidik untuk dapat menemukan barang bukti lainnya dan melengkapi berkas penyidikan atas perkara pidana yang dilakukannya," ucap Kasat Reskrim.Dirinya juga menambahkan, meski pihak Kepolisian kini tengah disibukkan dalam proses pengamanan tahapan pelaksanaan Pemilu 2024 di Kota Jayapura, namun pengungkapan kasus harus terus berjalan. "Tidak boleh ada ruang untuk pelaku kejahatan," pungkasnya PNO-11
06 Mar 2024, 23:59 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru