Papuanewsonline.com
BERITA Pendidikan & Kesehatan
Homepage
Polres SBB Gelar Police Go To School di Pondok Pesantren Desa Kamal
Papuanewsonline.com, Seram Bagian
Barat – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Seram Bagian Barat (SBB) kembali
menunjukkan komitmennya dalam mendukung dunia pendidikan dan membentuk karakter
generasi muda. Dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres SBB IPTU June Carla
Nanariain, S.H., M.H., bersama jajaran personel, kegiatan Police Go To School
dilaksanakan di Pondok Pesantren Desa Kamal dengan penuh semangat dan
antusiasme dari para santri.
Dalam kunjungan tersebut,
personel Satlantas tidak hanya memberikan edukasi seputar keselamatan berlalu
lintas, tetapi juga pesan penting tentang perlindungan diri sejak dini. Para
santri diajak memahami bahwa tubuh memiliki bagian-bagian yang harus dijaga dan
tidak boleh disentuh oleh orang lain. Materi ini disampaikan dengan cara
kreatif melalui lagu dan gerakan sederhana sehingga mudah dipahami serta
diingat oleh anak-anak.
Selain materi perlindungan diri,
santri juga diperkenalkan dengan berbagai rambu-rambu lalu lintas serta
pentingnya tertib di jalan raya. Agar lebih interaktif, kegiatan dilengkapi
sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh para santri. Banyak dari mereka
yang aktif bertanya dan berbagi pengalaman tentang keselamatan di jalan.
“Kami ingin menanamkan disiplin
berlalu lintas sejak dini agar para santri kelak menjadi generasi yang cerdas,
berkarakter, dan taat aturan. Dengan begitu, mereka bisa menjadi teladan di
lingkungan masing-masing,” ujar IPTU June Carla Nanariain.
Sebagai bentuk kepedulian sosial,
Satlantas Polres SBB juga menyerahkan bantuan berupa beras, telur, mie instan,
dan kebutuhan pokok lainnya kepada pihak pondok pesantren. Bantuan ini disambut
hangat dan penuh rasa syukur oleh para ustadz, pengasuh, dan santri.
Kasat Lantas menambahkan bahwa
kegiatan ini bukan hanya sebatas edukasi, melainkan juga jembatan silaturahmi
antara Polri dan masyarakat, khususnya kalangan pendidikan.
“Kami berharap apa yang kami lakukan hari ini dapat bermanfaat, sekaligus
memperkuat hubungan baik antara Polri dengan masyarakat, terutama generasi muda
yang kelak menjadi penerus bangsa,” ungkapnya.
Program Police Go To School di
Pondok Pesantren Desa Kamal menjadi bukti nyata bahwa Polri hadir dengan wajah
humanis—bukan hanya menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga membangun
generasi yang sadar hukum, disiplin, dan peduli terhadap keselamatan diri
maupun orang lain. (GF)
05 Sep 2025, 23:54 WIT
Kapolda Maluku Kunjungi Sekolah TK Kemala Bhayangkari Tual
Papuanewsonline.com, Tual - Kepala Kepolisian Daerah Maluku Irjen Pol. Prof. Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si dan Ketua Bhayangkari Daerah Maluku meninjau Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) Kemala Bhayangkari Tual.Dalam kunjungannya, Kapolda didampingi Wakapolda Maluku Brigjen Pol. Imam Thobroni, S.I.K., M.H bersama Wakil Ketua Bhayangkari Maluku. Turut hadir para Pejabat Utama Polda Maluku dan Kapolres Tual.Saat mengunjungi sekolah tersebut, Kapolda yang didampingi Ketua Bhayangkari Daerah Maluku juga menyapa para dewan guru atau tenaga pendidik pada TK Kemala Bhayangkari.Kepada tenaga pendidik, Kapolda memberikan semangat dan motivasi untuk terus mendidik anak-anak yang merupakan generasi emas, generasi penerus bangsa."Kami menyampaikan terima kasih karena telah dengan tulus mendidik anak-anak. Tetap semangat untuk memberikan yang terbaik bagi generasi penerus bangsa," harapnya. PNO-12
05 Sep 2025, 18:24 WIT
Wakapolres Buru Hadiri Milad ke-22 Universitas Iqra Buru
Papuanewsonline.com, Namlea - Wakil Kepala Kepolisian Resor (Waka Polres) Buru, Kompol H. Akmil Djapa Haridi, menghadiri peringatan Milad ke-22 Universitas Iqra Buru (Uniqbu) yang berlangsung di Auditorium Abdurrahman Tukuboya pada Jumat, 5 September 2025.Acara ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan kampus, dosen, mahasiswa, serta tamu undangan dari berbagai instansi. Dalam suasana yang penuh kehangatan, peringatan milad tersebut menjadi momentum refleksi atas perjalanan panjang Uniqbu dalam mencerdaskan generasi bangsa di wilayah Maluku, khususnya Kabupaten Buru.Kompol Akmil Djapa Haridi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kontribusi Uniqbu dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia dan berharap kerja sama antara kepolisian dan kampus semakin erat ke depannya. PNO-12
05 Sep 2025, 18:15 WIT
Kapolda NTT Tebar Semangat Pendidikan di Sekolah Rakyat 19 Naibonat
Papuanewsonline.com, Kupang –
Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si.,
bersama Ketua Bhayangkari Daerah NTT Ny. Vily Rudi Darmoko, melakukan kunjungan
kerja yang sarat makna ke Sekolah Rakyat Menengah 19 Naibonat, Kabupaten
Kupang, Kamis (4/9/2025). Kehadiran rombongan disambut penuh hangat oleh para
guru, pengurus sekolah, serta siswa-siswi yang antusias menanti kedatangan
Kapolda dan jajaran. Dalam kunjungan tersebut, Kapolda
NTT didampingi Wakapolda Brigjen Pol Baskoro Tri Prabowo, S.I.K., M.H., bersama
Wakil Ketua Bhayangkari Daerah NTT Ny. Vina Baskoro. Kehadiran pejabat utama
Polda NTT, jajaran Bhayangkari, serta Kapolres Kupang semakin menambah suasana
kebersamaan dan rasa kekeluargaan di lingkungan sekolah. Kunjungan Kapolda NTT tidak hanya
sebatas seremoni, melainkan bentuk nyata dukungan Polri terhadap dunia
pendidikan, khususnya di daerah pinggiran. Irjen Pol Rudi Darmoko menegaskan
komitmennya dalam mendukung visi Presiden Prabowo untuk mewujudkan pendidikan
merata dan berkualitas di seluruh Indonesia. Beliau menyerahkan bantuan sosial
dan tali asih kepada pihak sekolah sebagai wujud perhatian terhadap para guru
dan siswa. Bantuan tersebut diharapkan dapat memberikan dorongan semangat
sekaligus motivasi bagi komunitas sekolah untuk terus berprestasi. “Tujuan utama kedatangan kami
adalah bersilaturahmi, melihat langsung proses belajar mengajar, sekaligus
menyampaikan tali asih sebagai bentuk kepedulian kami. Semoga bantuan ini
memberi manfaat dan memotivasi seluruh warga sekolah untuk terus berjuang demi
masa depan yang lebih baik,” ungkap Kapolda NTT dalam sambutannya. Tak hanya menebar inspirasi,
kunjungan ini juga menegaskan pentingnya sinergi antara Polri, Bhayangkari, dan
masyarakat dalam membangun generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan
berakhlak mulia. Kapolda NTT berharap inisiatif
ini dapat menjadi contoh nyata bagi jajaran kepolisian lainnya untuk aktif
hadir di tengah masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan. Ia juga
menekankan bahwa pembangunan bangsa tidak hanya berbicara soal infrastruktur, tetapi
juga penguatan sumber daya manusia melalui pendidikan yang merata. Acara ditutup dengan sesi foto
bersama antara Kapolda, Bhayangkari, guru, dan siswa. Momen ini menjadi simbol
kebersamaan dan komitmen bersama untuk menghadirkan perubahan positif di dunia
pendidikan NTT. Langkah yang dilakukan Kapolda
NTT ini mencerminkan wajah Polri yang semakin humanis, dekat dengan masyarakat,
serta mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam mencetak generasi emas menuju Indonesia
Maju 2045. (GF)
05 Sep 2025, 04:25 WIT
Akademisi UMSU: Tindakan Tegas Polri Menghadapi Massa Anarkis Sesuai Prinsip Negara Hukum
Papuanewsonline.com, Medan – Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Dr. Alpi Sahari, SH., M.Hum., menegaskan bahwa langkah Polri dalam membubarkan massa anarkis bukan merupakan bentuk brutalitas, melainkan upaya menjaga keamanan dan melindungi kepentingan masyarakat secara luas.Menurutnya, perlu ada pemisahan yang jelas antara aksi unjuk rasa yang sah dan tindakan anarkis. Dalam konteks penyampaian aspirasi, Polri berkewajiban memberikan pelayanan dan pengawalan agar peserta aksi merasa aman. Namun, ketika unjuk rasa berubah menjadi tindakan perusakan dan mengganggu ketertiban umum, Polri memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan tegas dan terukur."Dalam negara hukum, Polri bertugas memastikan aspirasi masyarakat tersampaikan dengan aman. Tetapi ketika situasi berubah menjadi anarkis, Polri wajib bertindak untuk melindungi keselamatan publik dan mencegah kerusakan fasilitas umum," ujar Alpi di Medan, Senin (1/9).Terkait insiden tewasnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang menjadi korban saat terjadi kericuhan, Alpi menyampaikan bahwa peristiwa tersebut merupakan duka bersama yang tidak diinginkan siapa pun. Menurutnya, insiden itu tidak serta-merta bisa dimaknai sebagai kesengajaan dari aparat kepolisian."Affan adalah seorang pekerja yang meninggal dalam situasi yang tidak kita harapkan. Namun, menilai peristiwa ini harus berdasarkan analisis hukum pidana yang objektif, bukan asumsi atau emosi," tegas Alpi, yang juga pernah menjadi saksi ahli dalam kasus tragedi Kanjuruhan Malang.Dalam perspektif hukum pidana, Alpi menjelaskan pentingnya memahami teori kausalitas untuk menilai akibat dari suatu peristiwa. Ada beberapa pendekatan yang relevan, seperti meist wirksame bedingung (mencari penyebab utama), ubergewichtstheorie (faktor dominan yang paling berpengaruh), dan art der werdens theorie (sebab yang secara kodrati memunculkan akibat).Ia menegaskan, insiden tersebut tidak dapat dijadikan pembenaran bagi amarah massa untuk menyerang aparat atau merusak fasilitas kepolisian."Polisi lahir dari masyarakat, bekerja untuk masyarakat, dan bertugas menjaga ketertiban yang menjadi kebutuhan bersama. Karena itu, penyerangan terhadap institusi Polri tidak bisa dibenarkan," ujarnya.Lebih jauh, Alpi menilai tindakan tegas Polri sejalan dengan konsep hukum pidana tentang keadaan darurat, di mana tindakan tertentu yang pada awalnya tidak diperbolehkan, menjadi sah ketika diperlukan demi kepentingan umum.Selain itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari tokoh politik, agama, adat, akademisi, hingga orang tua, untuk berperan aktif memberikan pemahaman kepada publik agar tidak mudah terprovokasi."Stabilitas keamanan adalah syarat utama menuju tercapainya kesejahteraan bangsa. Karena itu, mari saling mengingatkan untuk menjaga ketertiban dan persatuan, sebagaimana ajaran watawa saubil haq watawa saubil sabr," pungkasnya. PNO-12
04 Sep 2025, 14:05 WIT
Ketua YPMAK: Pendidikan Jadi Jalan Utama Bangun SDM Mimika yang Tangguh
Papuanewsonline.com, Mimika – Direktur Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan
Kamoro (YPMAK), Dr. Leonardus Tumuka, menyerukan pentingnya membangun sumber
daya manusia (SDM) Mimika secara berkesinambungan. Pesan tersebut ia sampaikan
saat membawakan kuliah umum di Universitas Timika bertajuk “Membangun SDM Mimika yang Berkelanjutan
dan Bersinergi” di Timika, Senin (1/9/2025). Dalam paparannya, Dr. Tumuka
menekankan bahwa kualitas SDM merupakan persoalan mendasar di Papua. Lemahnya
kapasitas dan ketidakberlanjutan program pembangunan kerap menjadi penghambat
kemajuan. Ia menilai bahwa sering kali setiap pergantian kepemimpinan justru
diiringi dengan perubahan kebijakan, sehingga kesinambungan pembangunan
terputus dan masyarakat menjadi korban dari kebijakan yang tidak sinkron. “Pembangunan harus dipahami
sebagai kesepakatan bersama. Siapa pun pemimpinnya, wajib melanjutkan apa yang
sudah ada, bukan memulai lagi dengan cara baru,” tegas Dr. Tumuka disambut
tepuk tangan peserta. Ia menambahkan, keberlanjutan
pembangunan hanya akan tercapai apabila ada sinergi yang kuat antara pemerintah
daerah, partai politik, pelaku usaha, lembaga pendidikan, hingga masyarakat
sipil. Tanpa koordinasi yang terarah, kata dia, kebijakan hanya akan berhenti
pada retorika tanpa realisasi nyata. Lebih jauh, Dr. Tumuka menekankan
bahwa pendidikan harus ditempatkan sebagai prioritas utama. Menurutnya,
kualitas SDM menentukan daya tahan sebuah bangsa. “Kalau SDM tidak kuat, bangsa
mudah dihancurkan. Pendidikan adalah fondasi utama, bahkan lebih penting
daripada ekonomi,” ujarnya menekankan. Ia juga mengingatkan bahwa arah
pembangunan harus jelas sejak awal agar bisa dijalankan lintas generasi. Dengan
begitu, siapa pun pemimpin yang menjabat tetap dapat melanjutkan visi bersama
tanpa harus memulai dari nol. “Kalau semua paham arah yang dituju, maka
pembangunan akan berkesinambungan dan memberi manfaat jangka panjang bagi
masyarakat,” ucapnya. Kuliah umum tersebut ditutup
dengan ajakan Dr. Tumuka kepada seluruh civitas akademika Universitas Timika untuk bersatu
membangun SDM yang unggul dan berdaya saing. Menurutnya, kebersamaan dan
komitmen akan menjadi kunci dalam mewujudkan mimpi besar Indonesia Emas 2045. Penulis: Bim Editor: GF
01 Sep 2025, 21:44 WIT
Pelajar Mimika Dibekali 4 Konsensus Kebangsaan, Perkuat Jiwa Nasionalisme di Era Digital
Papuanewsonline.com, Mimika – Suasana serius namun penuh semangat tampak di
salah satu aula kegiatan di Mimika pada Kamis (28/8/2025). Ratusan pelajar
tingkat SMA dan SMK sederajat duduk rapi, menyimak paparan demi paparan yang
disampaikan dalam acara sosialisasi nilai-nilai dasar 4 konsensus kebangsaan. Kegiatan yang digelar oleh Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Mimika ini menghadirkan
sekitar 250 pelajar. Sosialisasi tersebut merupakan bagian dari Gerakan
Nasional Revolusi Mental Tahun Anggaran 2025, sebuah program yang dirancang
untuk memperkuat karakter bangsa, khususnya di kalangan generasi muda. Materi yang disampaikan tidak
hanya berfokus pada pemahaman Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), serta Bhineka Tunggal Ika, tetapi juga mencakup wawasan
kebangsaan, bela negara, pembauran kebangsaan, hingga sejarah perjuangan
bangsa. Asisten II Bidang Perekonomian
dan Pembangunan Setda Mimika, Frans Kambu, yang turut hadir dalam kegiatan itu
menegaskan bahwa Mimika dengan keberagaman suku dan budaya merupakan cerminan
nyata miniatur Indonesia. “Kita di Mimika hidup dalam
keberagaman. Perbedaan budaya, adat istiadat, agama, bahkan tingkat ekonomi
bisa saja memicu gesekan, termasuk di kalangan pelajar. Karena itu, penting
sekali bagi anak-anak kita untuk dibekali dengan pemahaman kebangsaan yang
kuat,” ujarnya. Lebih lanjut, Frans juga
menyoroti tantangan besar yang dihadapi generasi muda saat ini, yakni derasnya
arus informasi di era digital. Media sosial yang seharusnya menjadi sarana
komunikasi dan edukasi sering kali disalahgunakan untuk menyebarkan hoaks dan
ujaran kebencian. “Nilai-nilai Pancasila bisa
terkikis jika pelajar tidak bijak menggunakan teknologi. Kami ingin mereka
memahami bahwa menjaga persatuan bangsa juga berarti menjaga etika dan sikap
saat bermedia sosial,” tambahnya. Para pelajar yang hadir menyambut
baik kegiatan ini. Banyak di antara mereka merasa bahwa sosialisasi seperti ini
membuka wawasan baru tentang arti penting persatuan, toleransi, dan cinta tanah
air. Dengan materi yang disampaikan secara interaktif, suasana kegiatan tidak
hanya formal, tetapi juga mampu mengajak peserta untuk berpikir kritis tentang
peran mereka sebagai generasi penerus bangsa. Kegiatan ini diharapkan tidak
hanya berhenti pada pemahaman, tetapi juga mampu mendorong lahirnya aksi nyata
dari para pelajar. Dengan bekal nilai-nilai kebangsaan, mereka diharapkan bisa
menjadi agen perubahan positif di sekolah, lingkungan masyarakat, hingga dunia
maya. Penulis: Jidan Editor: GF
29 Agu 2025, 00:56 WIT
Polda Kalsel Resmikan SPPG, 1.700 Anak Terima Makan Bergizi Gratis
Papuanewsonline.com, Banjarmasin
– Sebuah langkah nyata untuk menyehatkan generasi penerus bangsa dilakukan oleh
Kepolisian Republik Indonesia. Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) secara resmi
meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada Selasa (26/8/2025). Grand opening ini ditandai dengan
pembagian makan bergizi gratis (MBG) kepada 1.700 siswa dan siswi tingkat PAUD,
TK, hingga SD. Kehadiran program ini menjadi wujud nyata keterlibatan Polri
dalam mendukung program prioritas Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto,
khususnya dalam menanggulangi stunting dan permasalahan gizi buruk pada
anak-anak Indonesia. Dalam keterangan resminya, Kabid
Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi, S.I.K., M.H. menyampaikan bahwa Kapolda
Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, S.I.K., S.H., M.H. menegaskan
pentingnya program ini sebagai bagian dari investasi jangka panjang untuk
kesehatan generasi bangsa. Sebanyak 1.700 siswa dari delapan
lembaga pendidikan menjadi penerima manfaat pertama, dengan rincian sebagai
berikut: PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal: 89
siswa PAUD Terpadu Husna School: 32
siswa TK Kemala Bhayangkari 23: 53
siswa SD Negeri 1 Kemuning: 239 siswa SD Negeri 2 Kemuning: 252 siswa SD Negeri 1 Loktabat Selatan: 353
siswa SD Negeri 2 Loktabat Selatan: 523
siswa SDS Islamiyah Al Mansur: 159
siswa Selain pembagian perdana ini,
sejak Juli 2025 lalu, Polda Kalsel bersama jajarannya juga telah menyalurkan 3.220
paket gizi berisi makanan dan minuman sehat kepada siswa-siswi. Ke depan, Polda Kalsel
menargetkan perluasan program ini hingga mencakup 13 sekolah tambahan di
wilayahnya. Kapolda Kalsel menjelaskan bahwa
di SPPG Polda Kalsel telah disiapkan struktur khusus yang terdiri dari Kepala
SPPG, tenaga ahli gizi, accounting, serta relawan-relawan terlatih yang
bertugas mengolah makanan sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN). “Setiap makanan yang disalurkan
telah melalui proses penakaran yang ketat, sesuai instruksi dari Badan Gizi
Nasional, sehingga asupan yang diterima anak-anak benar-benar memenuhi standar
gizi yang dibutuhkan,” ujar Kapolda. Suasana penuh keceriaan mewarnai
pembagian makan bergizi di sejumlah sekolah. Anak-anak tampak gembira menerima
paket makanan sehat, bahkan spontan mengucapkan terima kasih kepada Presiden
Prabowo Subianto. Bagi orang tua, program ini
menjadi angin segar yang membantu meringankan beban keluarga sekaligus
memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang baik. “Terima kasih banyak untuk
program ini. Anak-anak kami jadi bisa makan lebih sehat dan terjamin gizinya,”
ujar salah satu orang tua siswa dengan wajah sumringah. Dengan diresmikannya SPPG, Polda
Kalsel berharap sinergi antara Polri, pemerintah, dan masyarakat dapat semakin
erat, khususnya dalam hal pemenuhan gizi anak. Program ini diharapkan tidak
hanya mengatasi masalah gizi, tetapi juga mampu membentuk generasi yang lebih
sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan. “SPPG Polri bukan hanya tentang
memberi makanan, tetapi juga tentang memberi harapan untuk masa depan anak-anak
Indonesia,” tutup Kapolda. Penulis: GF Editor: GF
28 Agu 2025, 23:05 WIT
Dari Pojok Baca ke Kesadaran Sampah: Mahasiswa PKM Ubah Wajah Kampung Ayuka
Papuanewsonline.com, Mimika –
Suasana berbeda tampak di Rumah Pintar Kampung Ayuka, Distrik Mimika Timur
Jauh, Rabu (27/8/2025). Puluhan anak-anak hingga orang dewasa berkumpul dengan
wajah antusias mengikuti rangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)
yang digelar mahasiswa STIE Jambatan Bulan, kelompok 2. Mengusung tema "Kampung
Ayuka Cerdas Literasi, Peduli Sampah, Peduli Lingkungan", program ini
menghadirkan pendekatan yang menyentuh dua hal mendasar dalam kehidupan
sehari-hari: membangun budaya literasi dan meningkatkan kesadaran lingkungan. Program ini diikuti oleh sekitar 60
peserta, terdiri atas anak-anak, remaja, hingga masyarakat dewasa. Beberapa
kegiatan unggulan yang dilakukan antara lain Optimalisasi Pojok Baca melalui
donasi buku bacaan baru dan dekorasi kreatif di Rumah Pintar, menjadikannya
lebih menarik dan ramah bagi anak-anak, Sosialisasi pengelolaan sampah sejak
usia dini dengan metode sederhana dan menyenangkan, Media papan edukasi
"Umur Sampah Terurai" untuk mengajarkan secara visual berapa lama
sampah tertentu bisa hancur di alam dan Penyediaan alat pembakaran minim asap,
sebagai solusi inovatif untuk mengurangi volume sampah tanpa mencemari udara. Ketua Kelompok 2, Beni Erens
Bilmaskosu, menuturkan bahwa kegiatan ini lahir dari keprihatinan mahasiswa
terhadap rendahnya budaya membaca serta masalah pengelolaan sampah di kampung. “Kami ingin anak-anak Ayuka punya
minat baca yang tinggi, tapi juga peka terhadap lingkungannya. Buku dan sampah
mungkin terlihat berbeda, tapi keduanya sangat berhubungan dengan kualitas
hidup. Dengan literasi, pikiran mereka akan lebih terbuka. Dengan lingkungan
bersih, hidup mereka lebih sehat,” ujarnya. Kegiatan PKM ini mendapat
dukungan dari Kepala Sekolah SD Negeri Ayuka, perwakilan Kepala Kampung Ayuka,
hingga pengelola Rumah Pintar PT Freeport Indonesia (PTFI). Rumah Pintar sendiri merupakan
program pendidikan non-formal yang telah berdiri sejak 2018, hasil kerja sama
PTFI dengan mitra lokal. Kehadirannya menjadi ruang belajar alternatif bagi
anak-anak kampung, dan kini mendapat tambahan energi baru dari mahasiswa
melalui PKM. Seorang guru SD Negeri Ayuka yang
turut hadir menuturkan bahwa kegiatan mahasiswa ini memberi warna baru di
kampung. “Anak-anak jadi semangat membaca dan mulai bertanya banyak hal tentang
sampah. Ini efek positif yang jarang sekali mereka dapatkan dari kegiatan
biasa,” ungkapnya. Program PKM ini bukan hanya
sekadar kegiatan sehari, melainkan diharapkan menjadi awal dari perubahan
jangka panjang. Mahasiswa STIE Jambatan Bulan berharap masyarakat Ayuka bisa
terus merawat pojok baca yang telah dihiasi, menggunakan media edukasi sampah
secara konsisten, serta melanjutkan budaya literasi dan peduli lingkungan yang
sudah ditanamkan. “Kami sadar perubahan besar tidak
bisa dilakukan sekali jalan. Tapi dengan langkah kecil, yaitu membaca buku dan
peduli sampah, kami percaya Ayuka bisa jadi contoh kampung cerdas dan hijau di
Mimika Timur Jauh,” tutup Beni Erens Bilmaskosu. Penulis: Abim Editor: GF
27 Agu 2025, 22:46 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru