Papuanewsonline.com
BERITA Pendidikan & Kesehatan
Homepage
Siswa Diktuk Bintara Polri Gelar Baksos Bersama Siswa SMP Xaverius di Gereja Santo Yosep Passo
Papuanewsonline.com, Ambon - Dalam semangat menjadikan Polisi yang Humanis, dekat dan bersahabat dengan masyarakat, siswa Diktuk Bintara Polri Angkatan 53 SPN Polda Maluku melaksanakan kegiatan bhakti sosial, berbaur dengan siswa SMP Xaverius di Gereja Katolik Santo Yosep, Passo, Kota Ambon, Jumat (31/10/2025).Bhakti sosial (baksos) yang dilaksanakan tersebut juga merupakan bagian dari pengamalan nilai-nilai Tribrata dan Catur Prasetya sejak masa pendidikan.Selain baksos di Gereja Santo Yosep, kegiatan yang dihelat tersebut juga dirangkai dengan program Police Goes To School di SMP Xaverius, untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada para pelajar.Aksi sosial yang dilaksanakan dipimpin oleh Komandan Kompi Pengasuh SPN Polda Maluku, IPTU Romeo Pentury, S.H. Dalam kegiatan di SMP Xaverius, para siswa bintara berbaur dengan pelajar sekolah, bercerita, bercanda, dan bersenda gurau. "Kami berbaur bersama anak-anak sekolah dalam suasana penuh keakraban dan kekeluargaan. Interaksi yang hangat ini mencerminkan kedekatan antara calon anggota Polri dengan masyarakat, khususnya generasi muda," kata Iptu Romeo.Kegiatan yang dilaksanakan tersebut, lanjut Romeo, menjadi pengalaman berharga bagi siswa Diktuk Bintara Polri dalam membangun kedekatan dengan masyarakat sejak dini.“Kami belajar menjadi sahabat bagi masyarakat, berinteraksi dengan adik-adik sekolah, dan menumbuhkan rasa empati serta semangat kebersamaan,” ujarnya.Kegiatan baksos dan police goes to school diapresiasi oleh Kepala SMP Xaverius Passo, Henrika Ohoiwirin. Ia juga menyampaika terima kasih atas kunjungan para siswa bintara. "Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan, karena memberikan dampak positif dan menumbuhkan citra Polri yang humanis dan dekat dengan masyarakat," jelasnya.Usai kegiatan di sekolah, para siswa Diktuk Bintara melanjutkan aksi sosial di Gereja Katolik Santo Yosep Paso. Dalam kegiatan Polisi Sahabat Masyarakat ini, mereka melaksanakan pembersihan lingkungan gereja bersama pihak pengurus dan jemaat setempat. Kegiatan dilakukan dengan semangat gotong royong dan kebersamaan sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan tempat ibadah dan lingkungan masyarakat.Kepala SPN Polda Maluku Kombes Pol Romi Agusriansyah,S.I.K, menegaskan kegiatan ini merupakan wujud pembinaan karakter bagi para siswa agar menjadi anggota Polri yang humanis dan peduli terhadap masyarakat.“Polisi bukan hanya penegak hukum, tetapi juga sahabat bagi masyarakat. Melalui kegiatan sosial seperti ini, para siswa belajar menanamkan nilai empati, gotong royong, dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.Program ini menjadi bagian dari komitmen SPN Polda Maluku dalam membentuk personel Polri yang berintegritas, profesional, serta selalu hadir sebagai sahabat dan pelindung masyarakat. PNO-12
01 Nov 2025, 18:36 WIT
Dir Intelkam Sambangi SMAN 3 Ambon Sosialisasi Kamtibmas
Papuanewsonline.com, Ambon - Direktur Intelkam Polda Maluku, Kombes Pol I Gede Arsana, S.I.K menyambangi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 di kawasan Jalan Pantai Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Kamis (30/10/2025).Salah satu program Kapolda Maluku (police goes to school) ini bertujuan untuk bersilaturahmi memperkuat sinergi dengan lingkungan pendidikan sekaligus menyampaikan pesan kamtibmas. Tak hanya itu, kehadiran Polisi di sekolah juga untuk menjaring aspirasi, menerima saran dan masukan.Kedatangan Direktur Intelkam Polda Maluku diterima langsung oleh Kepala SMAN 3 Ambon, Drs. M. J. Joisangadji, Jd beserta jajaran dewan guru."Kami menyampaikan terima kasih sudah menerima kedatangan kami dengan baik," ungkap Dir Intelkam Kombes Pol. I Gede Arsana.Menurutnya, kehadiran pihak Kepolisian bertujuan untuk saling bertukar informasi, khususnya dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban di lingkungan sekolah dan sekitarnya."Pertemuan ini tidak lain adalah kiranya adanya masukan kepada kami pihak Kepolisian. Kita saling memberikan informasi, karena di sekolah tidak lepas dari kenakalan siswa, baik menyangkut Tawuran antar pelajar, perkelahian, pelecehan, kekerasan kepada anak, juga konsumsi miras jenis sopi," ungkapnya. Pertemuan yang dilaksanakan ini, kata Kombes Arsana, diharapkan menjadi awal yang baik dalam menjalin komunikasi dan koordinasi terkait pembentukan generasi penerus bangsa yang unggul."Harapan kami pertemuan ini bukan yang pertama dan yang terkahir namun juga bisa saling komunikasi dan terus dilanjutkan," harapnya.Kunjungan Polda Maluku diterima hangat oleh Kepala Sekolah beserta dewan guru SMAN 3 Ambon. "Kami menyampaikan terima kasih atas kunjungan Pak Dir Intelkam dan anggota ke sekolah kami," ungkap Joisangadji.Sebelumnya, lanjut Dia, sekolah ini kerap dikunjungi pihak Kepolisian baik dari Polda Maluku, Polresta Ambon, Polsek Teluk Ambon dan Bhabinkamtibmas dalam menyampaikan sosialisasi terkait kamtibmas, kekerasan, dan ketertiban berlalulintas."Kedatangan Polri sangat membantu kami untuk memberikan pencerahan kepada anak-anak di sekolah, sebelumnya juga sudah pernah datang baik dari Ditlantas, Kapolsek Baguala, juga Babinkamtibmas untuk memberikan sosialisasi," katanya.Pihak sekolah juga berharap kehadiran Kepolisian khususnya Bhabinkamtibmas pada jam pulang sekolah untuk mencegah terjadinya perkelahian antar pelajar."Karena jika ada polisi maka siswa juga merasa aman dan takut untuk melakukan tindakan perkelahian dan sebagaianya," pungkasnya. PNO-12
01 Nov 2025, 08:22 WIT
Polda Maluku Laksanakan Pembinaan Rohani & Sosialisasi Anti Kekerasan di SMA Negeri 2 Ambon
Papuanewsonline.com, Ambon - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku melalui Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Dittahti) menggelar kegiatan Pembinaan Rohani dan Sosialisasi Anti Kekerasan bagi siswa-siswi SMA Negeri 2 Ambon, Rabu (29/10/2025).Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Polri dalam membentuk karakter pelajar yang berakhlak, toleran, dan menjauhi budaya kekerasan di lingkungan sekolah maupun masyarakat.Acara yang berlangsung di Aula SMA Negeri 2 Ambon ini dihadiri oleh Kepala Sekolah Ferdinan Philips Soumokil, S.Pi., M.Pd, Pamong Budaya Ahli Muda Kementerian Agama Provinsi Maluku Pdt. Carl H. Thenu, S.Si., M.Si, Penyuluh Agama Kristen Provinsi Maluku Lesly Taribuka, S.Th, serta Aipda Ronald Rafles Pakey, S.Sos., M.Th selaku Ps. Kanit 3 Sijagatah Dittahti Polda Maluku.Kegiatan diikuti dengan antusias oleh para siswa dari berbagai latar belakang agama. Dalam suasana penuh keakraban, mereka diajak memahami bahaya kekerasan, dampak buruk tawuran, serta pentingnya menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab.Dalam materinya, Aipda Ronald Rafles Pakey menegaskan bahwa perilaku kekerasan seperti tawuran dan bullying bukanlah bentuk keberanian, melainkan cerminan lemahnya kontrol diri. Ia mengajak para siswa menjadi pelopor perdamaian dan saling menghargai sesama.“Budaya kekerasan tidak menunjukkan kehebatan, justru merusak masa depan. Mari bersama-sama hentikan bullying, hentikan tawuran. Gunakan energi muda kita untuk hal-hal yang positif dan membangun,” tegasnya.Ia juga mengingatkan agar pelajar bijak menggunakan media sosial. Dunia maya, kata Aipda Ronald, bisa menjadi ruang yang bermanfaat bila digunakan untuk menyebarkan inspirasi dan kebaikan, bukan kebencian atau provokasi.Kegiatan ini juga diisi dengan pembinaan rohani lintas agama oleh para tokoh pendidikan dan keagamaan. Melalui pendekatan spiritual dan moral, para narasumber menanamkan nilai-nilai kasih, toleransi, dan tanggung jawab sosial di kalangan generasi muda.Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Ambon, Ferdinan Philips Soumokil, mengapresiasi langkah Polda Maluku yang turun langsung ke sekolah.“Kami berterima kasih atas kepedulian Polda Maluku yang hadir memberikan edukasi moral dan spiritual kepada siswa kami. Anak-anak perlu bimbingan agar tidak mudah terbawa arus kekerasan yang kini marak di lingkungan remaja,” ujarnya.Langkah Polda Maluku dalam melakukan pendekatan pembinaan rohani dan moral di kalangan pelajar merupakan strategi humanis yang patut diapresiasi. Di tengah meningkatnya kasus kekerasan remaja dan maraknya cyberbullying, kehadiran Polri di ruang-ruang pendidikan menunjukkan komitmen untuk menanamkan nilai damai sejak dini.Gerakan “Stop Bullying, Stop Tawuran” bukan sekadar slogan, melainkan ajakan nyata untuk membangun generasi muda Maluku yang cerdas, berkarakter, dan berakhlak.Sinergi antara Polri, tokoh agama, dan lembaga pendidikan menjadi kunci penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan. PNO-12
31 Okt 2025, 14:16 WIT
Police Goes To School ke SMAN 9 Ambon, Polresta Ambon Sampaikan Pesan Kamtibmas
Papuanewsonline.com, Ambon - Kepolisian Resort Kota Pulau Ambon dan Pp Lease melalui Satuan Binmas menggelar kegiatan Police Goes To School di SMA Negeri 9 Waiheru, kota Ambon, Rabu (29/10/2025).Kegiatan yang dipimpin oleh Kasat Binmas Polresta Ambon AKP. Djafar Lessy, S.E ini mengingatkan para pelajar tentang bahaya bullying atau perundungan, kekerasan seksual, dan aksi tawuran aksi tawuran.Kasat Binmas Polresta Ambon AKP. Djafar Lessy, mengungkapkan, kegiatan yang dilaksanakan ini penting untuk meningkatkan kesadaran para pelajar akan bahaya dari dampak bullying, kekerasan seksual maupun aksi tawuran. "Kami juga menyampaikan pesan-pesan kepada para pelajar untuk dapat bersama-sama dapat menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Djafar Lessy.Para pelajar diminta untuk tidak terjerumus dalam penggunaan narkoba maupun minuman keras. Sebab hal itu akan dapat merusak masa depan mereka sebagai generasi penerus bangsa."Pada kesempatan itu kami juga memberikan sosialisasi terkait penerimaan anggota anggota Polri dan pembagian brosur penerimaan anggota Polri," ungkapnya.Kunjungan pihak Kepolisian dalam kegiatan Police Goes To School di SMA Negeri 9 Ambon disambut antusias oleh para pelajar maupun dewan guru. "Kegiatan ini akan terus kami lakukan di sekolah-sekolah untuk memberikan kesadaran bagi para pelajar terkait bahaya perundungan, kekerasan seksual, narkoba, miras dan mengajak untuk bersama menjaga situasi kamtibmas yang kondusif," pungkasnya. PNO-12
31 Okt 2025, 09:22 WIT
Personel Polairud dan Warga Waisarissa Evakuasi Korban Tenggelam
Papuanewsonline.com, Ambon - Crew Kapal Polisi (KP) XVI -2001 bersama sejumlah warga di Waisarissa, kecamatan Kairatu Barat, kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), melakukan evakuasi korban tenggelam atas nama Dominggus Simaela alias Ongen, di Puskesmas terdekat di Kamal. Sayangnya, nyawa korban tak bisa tertolong. Pria 30 tahun ini meninggal dunia, Senin (27/10/2025).Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol. Rositah Umasugi, S.I.K, mengatakan, kasus ini diketahui setelah mendapatkan laporan orang tenggelam dari masyarakat yang datang di Pos Polair KP-2001 pada pukul 17.15 WIT.Setelah mendapatkan laporan dari masyarakat, crew KP-2001 langsung bergegas menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan pencarian. Setibanya di TKP, personel Polairud melihat korban telah ditemukan oleh dua orang pelajar yakni AP, 15 Tahun (saksi 1) dan dua kawannya. Tim kemudian bergegas membantu kedua saksi untuk mengevakuasi korban di tepian pantai."Saat personel Polair tiba di TKP mereka melihat korban sudah ditemukan oleh saksi 1 dan 2 kawannya. Personel kemudian membantu membawa korban ke tepi pantai," ungkapnya.Di tepian pantai, personel kemudian melakukan pertolongan pertama terhadap korban yang tak sadarkan diri. Personel memberikan tekanan atau kompresi dada (compression), membuka jalur napas (airways), dan memberi bantuan napas atau napas buatan (breathing)."Setelah korban sempat bernapas, personel segera melakukan evakuasi korban ke Puskesmas Kamal guna mendapatkan bantuan medis," jelasnya.Setibanya di Puskesmas Kamal, personel Polair beserta warga meminta pertolongan kepada petugas medis. Namun, diduga dengan keterbatasan tenaga medis dan peralatan yang dibutuhkan, korban dinyatakan meninggal dunia.Sebelum ditemukan tenggalam, saksi 1 yang kala itu sedang duduk di pantai sempat melihat korban sedang berenang. Saksi kemudian menoleh ke belakang karena ada kawannya yang baru datang menggunakan sepeda motor. Saat kembali melihat ke arah pantai korban yang sebelumnya sedang berenang sudah tidak terlihat. Saksi kemudian sempat memanggil korban dengan meneriakkan namanya "Ongen"."Karena tidak melihat korban saksi 1 dan dua kawannya langsung berenang mencari korban. Saat personel Polair datang setelah menerima laporan orang tenggelam, korban sudah ditemukan. Personel kemudian membantu membawa korban ke tepian pantai," jelasnya.Kabid Humas Polda Maluku menghimbau masyarakat agar selalu berhati-hati saat melakukan aktivitas di pantai. Ia menyarankan untuk tidak melaut apabila situasi lautan kurang bersahabat."Kalau musim ombak, kami berharap agar jangan dulu melaut. Selalu memantau prakiraan cuaca dari BMKG. Utamakan keselamatan saat beraktivitas di pantai," ajaknya. PNO-12
31 Okt 2025, 08:47 WIT
Sambut Hari Kesehatan Nasional, Dinkes Mimika Targetkan 10 Ribu Warga Jalani MCU Gratis!
Papuanewsonline.com, Timika — Dalam
rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2025, Dinas Kesehatan
Kabupaten Mimika meluncurkan program besar yang menyentuh langsung kebutuhan
masyarakat: Medical Check Up (MCU) gratis untuk 10 ribu warga.
Program ini akan dilaksanakan di tujuh Puskesmas dalam wilayah Kota Timika,
sebagai bagian dari implementasi program nasional Cek Kesehatan Gratis (CKG)
dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Langkah ambisius ini menjadi
salah satu wujud nyata komitmen Pemerintah Daerah dalam memperkuat pelayanan
kesehatan dasar dan membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan
kesehatan rutin sebagai upaya deteksi dini penyakit. Kepala Seksi Pembiayaan Dinas
Kesehatan Mimika, Farida, menjelaskan bahwa program ini menargetkan 10.000
warga Mimika untuk mendapatkan pemeriksaan gratis.
“Syaratnya cukup sederhana, hanya menunjukkan KTP Mimika. Kami ingin seluruh
masyarakat, dari usia muda hingga lanjut usia, memiliki kesadaran untuk rutin
memeriksa kesehatan,” ujarnya, Kamis (30/10/2025). Farida menekankan bahwa kegiatan
ini bukan sekadar seremonial memperingati Hari Kesehatan Nasional, tetapi juga gerakan
nyata menuju masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan sejahtera. “Di tahun 2024 usia harapan hidup
masyarakat Mimika baru sekitar 70 tahun. Harapan kami, dengan program MCU ini,
usia harapan hidup bisa meningkat hingga 75 tahun ke depan,” ungkapnya optimis. Program MCU gratis ini dirancang
untuk mendeteksi dini berbagai faktor risiko seperti tekanan darah tinggi,
diabetes, kolesterol, hingga gangguan fungsi hati dan ginjal. Dengan pemeriksaan rutin, masyarakat diharapkan bisa mengetahui kondisi
kesehatannya lebih awal dan mendapatkan penanganan yang tepat sebelum penyakit
berkembang lebih jauh. “Banyak orang baru tahu dirinya
sakit setelah kondisinya parah. Padahal, kalau dicek sejak awal, banyak
penyakit bisa dicegah atau dikontrol dengan baik,” jelas Farida. Selain itu, Dinas Kesehatan
Mimika juga akan memberikan edukasi kesehatan dan konseling gizi di setiap
lokasi pelaksanaan MCU untuk membantu masyarakat memahami gaya hidup sehat yang
berkelanjutan. Tujuh Puskesmas yang ditunjuk
sebagai lokasi pelaksanaan program ini meliputi Puskesmas Timika Jaya, Pasar
Sentral, Wania, Kwamki Lama, Mapurujaya, Karang Senang, dan Puskesmas SP2-SP5.
Seluruh fasilitas tersebut telah disiapkan dengan tenaga medis, alat
pemeriksaan standar, serta ruang layanan yang nyaman agar kegiatan berjalan
lancar. Dinkes Mimika juga memastikan
bahwa hasil pemeriksaan setiap peserta akan dicatat dan ditindaklanjuti dengan monitoring
kesehatan lanjutan di Puskesmas masing-masing. “Kami tidak hanya ingin
masyarakat datang cek kesehatan, tapi juga terus melakukan pemantauan secara
berkala agar kesehatannya benar-benar terjaga,” tambah Farida. Untuk memastikan seluruh warga
mengetahui dan berpartisipasi dalam program ini, Dinas Kesehatan Mimika telah
melakukan kampanye informasi publik melalui media sosial, selebaran, dan kerja
sama lintas instansi.
“Kami sudah minta semua Puskesmas untuk menyebarkan flyer dan informasi di
setiap wilayah. Tujuannya agar semakin banyak masyarakat tahu manfaat dari MCU
dan tertarik ikut,” pungkas Farida. Penulis: Jid
Editor: GF
31 Okt 2025, 03:07 WIT
Mimika Siapkan Generasi Emas 2045: Pemkab dan UNCEN Luncurkan Grand Design Pendidikan
Papuanewsonline.com, Timika — Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Mimika resmi meluncurkan Grand Design Pembangunan Pendidikan
(GDPP) Kabupaten Mimika Tahun 2025–2045, sebagai tonggak penting dalam
menyiapkan generasi emas yang siap bersaing di era global. Program ambisius ini
dibuka dalam sebuah Workshop bertajuk “Urgensi Pengembangan Grand Design
Pembangunan Pendidikan Mimika 2025–2045”, yang digelar di Hotel Horison Ultima
Timika, pada Kamis (30/10/2025). Kegiatan yang diinisiasi oleh Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mimika bekerja sama
dengan Pusat Studi Kependudukan Universitas Cenderawasih (Uncen) ini dihadiri
oleh sejumlah pejabat daerah, akademisi, serta perwakilan masyarakat. Workshop dibuka secara simbolis
dengan pemukulan tifa bersama-sama, sebagai tanda komitmen seluruh peserta
untuk bergerak dalam harmoni menuju transformasi pendidikan yang berkelanjutan
dan berkeadilan di Bumi Amungsa. Mewakili Bupati Mimika, Asisten
Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Mimika, Frans Kambu, menyampaikan bahwa
penyusunan Grand Design ini merupakan langkah strategis dan visioner untuk
menata arah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terencana dan
berkesinambungan hingga dua dekade mendatang. “Grand Design Pembangunan
Pendidikan ini bukan hanya dokumen perencanaan, tetapi juga peta jalan yang
akan menuntun Mimika menuju masyarakat yang cerdas, berdaya saing, dan
berkarakter,” ujar Frans Kambu dalam sambutannya. Ia menekankan pentingnya
pendidikan yang berbasis data, bukti, dan konteks lokal, sehingga kebijakan
yang lahir benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat Mimika secara menyeluruh. Menurutnya, arah kebijakan
pendidikan yang kuat akan menjadi motor penggerak utama dalam mewujudkan visi
besar Gerbang Emas (Gerakan Kebangkitan Ekonomi Masyarakat Adil dan Sejahtera),
yang menjadi prioritas pembangunan daerah. Dalam kesempatan tersebut, Frans
juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah,
dunia pendidikan, lembaga riset, serta masyarakat. Ia berharap GDPP dapat
menjadi pedoman bersama dalam memperkuat sistem pendidikan yang inklusif,
adaptif terhadap teknologi, serta berorientasi pada pemerataan kesempatan
belajar. “Pemerintah tidak bisa bekerja
sendiri. Keberhasilan pendidikan di Mimika memerlukan sinergi seluruh komponen
masyarakat — dari dunia usaha, akademisi, tokoh agama, hingga pemuda dan
perempuan. Semua punya peran penting,” tegasnya. Penyusunan GDPP 2025–2045 ini
juga diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan daerah, mulai dari
kesenjangan akses pendidikan antara wilayah pesisir dan pegunungan, hingga
peningkatan mutu tenaga pendidik dan fasilitas belajar yang layak. Melalui workshop ini, Bappeda
Mimika dan Universitas Cenderawasih sepakat untuk membangun sistem pendidikan
yang tidak hanya menekankan pada aspek akademik, tetapi juga pada pembentukan
karakter, keterampilan abad ke-21, serta kesiapan menghadapi perubahan sosial
dan ekonomi global. Dalam diskusi yang berlangsung
hangat, para peserta menyepakati pentingnya menjadikan GDPP sebagai acuan
lintas sektor dalam setiap program pembangunan, agar investasi di bidang
pendidikan benar-benar berdampak pada kesejahteraan masyarakat Mimika. “Jika kita ingin Mimika menjadi
daerah maju dan sejahtera di tahun 2045, maka kuncinya adalah pendidikan.
Inilah warisan terbaik untuk generasi penerus kita,” tutup Frans Kambu penuh
optimisme. Penulis: Jid Editor: GF
31 Okt 2025, 00:21 WIT
Tingkatkan Kesehatan Anak Papua: SD YPPK Tiga Raja Mimika Resmi Luncurkan Program MBG
Papuanewsonline.com, Mimika — Kabar
gembira datang bagi dunia pendidikan di Papua Tengah. Sekolah Dasar (SD) YPPK
Tiga Raja di Kabupaten Mimika resmi meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis
(MBG) pada awal pekan ini, menandai langkah nyata pemerintah dalam meningkatkan
kualitas gizi dan kesehatan anak sekolah di wilayah timur Indonesia. Program ini merupakan bagian dari
agenda nasional yang digagas untuk memperkuat sumber daya manusia sejak usia
dini melalui pemenuhan kebutuhan gizi seimbang. Kepala SD YPPK Tiga Raja, Bernolpus
Welerubun, menyebut bahwa inisiatif tersebut membawa dampak positif bagi para
siswa, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. “Program MBG sangat membantu
anak-anak kami. Apalagi sekitar 50 persen siswa di sekolah ini adalah
pendatang, dan 50 persen lainnya merupakan Orang Papua Asli (OPA). Dengan
adanya makan bergizi gratis ini, mereka bisa lebih fokus belajar tanpa harus
memikirkan kebutuhan makan siang,” jelas Bernolpus. Meski disambut antusias oleh
sebagian besar siswa dan orang tua, pelaksanaan program ini tidak lepas dari
tantangan. Dari total 830 siswa, masih ada sekitar 120 anak yang belum ikut
serta. Alasannya, sejumlah orang tua mengaku khawatir akan potensi keracunan
makanan massal, seperti yang pernah terjadi di beberapa daerah sebelumnya. Bernolpus memahami kekhawatiran
tersebut, namun ia memastikan bahwa pihak sekolah telah bekerja sama dengan dinas
kesehatan dan penyedia katering lokal untuk menjamin kebersihan, keamanan, dan
kualitas makanan yang disajikan. “Kami pastikan seluruh bahan
makanan diperiksa dan dimasak oleh tenaga terlatih. Setiap menu diawasi oleh
petugas gizi dari Dinas Kesehatan Mimika, agar tidak ada kasus yang merugikan
anak-anak,” tambahnya dengan tegas. Pihak sekolah kini terus
melakukan sosialisasi kepada para orang tua agar memahami pentingnya program
MBG dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak Papua. Program MBG merupakan kebijakan
prioritas nasional pemerintah yang bertujuan memperkuat ketahanan gizi
masyarakat, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal). Selain
untuk siswa sekolah dasar, program ini juga menyasar ibu hamil, ibu menyusui,
serta anak balita agar mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang. Melalui penyediaan menu bergizi
seperti nasi, lauk pauk, sayur, buah, dan susu, pemerintah berharap mampu
menurunkan angka stunting dan anemia, sekaligus meningkatkan daya konsentrasi
dan prestasi belajar anak-anak di sekolah. “Kami tidak hanya memberi
makanan, tapi juga menanamkan kesadaran tentang pentingnya pola makan sehat
sejak dini,” ungkap salah satu petugas gizi yang turut mendampingi kegiatan. Peluncuran MBG di SD YPPK Tiga
Raja Mimika menjadi bukti bahwa sekolah kini berperan penting sebagai pusat
perubahan sosial dan kesehatan masyarakat. Dengan dukungan lintas sektor —
mulai dari pemerintah daerah, dinas pendidikan, dinas kesehatan, hingga
masyarakat — diharapkan program ini bisa berjalan berkelanjutan dan menjangkau
seluruh sekolah di Papua Tengah. Bernolpus berharap agar ke depan,
dukungan dari pemerintah daerah semakin kuat, baik dari sisi anggaran,
fasilitas dapur sekolah, maupun edukasi gizi kepada masyarakat. “Kami ingin anak-anak Papua
tumbuh menjadi generasi yang sehat, pintar, dan percaya diri. Program makan
bergizi ini adalah langkah awal menuju mimpi besar itu,” tutupnya penuh harap. Penulis: Hendrik Editor: GF
30 Okt 2025, 01:19 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru