Papuanewsonline.com
BERITA TAG Hukum
Homepage
Kapolda Maluku Dampingi Wakil Presiden RI Tinjau RSUD Maren H. Noho Renuat di Tual
Papuanewsonline.com, Tual – Selain Kota Ambon, kabupaten Buru, dan Maluku Tenggara, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, juga melakukan kunjungan kerja di kota Tual, Rabu (15/10/2025).Kunjungan Wapres bersama rombongan di provinsi Maluku sejak Selasa kemarin didampingi langsung oleh Kapolda Maluku, Irjen Pol Prof. Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si, bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Maluku.Di Tual, Wapres Gibran bersama rombongan meninjau fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Maren H. Noho Renuat. Peninjaun dilakukan untuk memastikan kesiapan fasilitas hingga tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat di wilayah kepulauan.Di RSUD Maren H. Noho Renuat, Wapres Gibran bersama rombongan tampak meninjau berbagai fasilitas rumah sakit, mulai dari ruang perawatan, instalasi gawat darurat (IGD), hingga laboratorium medis. Wapres tampak berdialog langsung dengan Direktur RSUD, dokter, dan tenaga kesehatan untuk mengetahui kebutuhan serta tantangan pelayanan kesehatan di daerah kepulauan seperti Kota Tual.“Pemerintah pusat terus mendorong peningkatan fasilitas dan kualitas layanan kesehatan di seluruh daerah, termasuk di wilayah-wilayah kepulauan. Kita ingin memastikan bahwa masyarakat di Maluku memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang memadai,” ungkap Wapres Gibran dalam arahannya.Kapolda Maluku Irjen Prof. Dadang Hartanto yang turut mendampingi Wapres selama kegiatan menegaskan, Polri berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat sektor kesehatan melalui jaminan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.“Kami siap memastikan setiap kegiatan pelayanan publik, khususnya di sektor kesehatan, berjalan aman, tertib, dan lancar. Stabilitas keamanan merupakan fondasi utama bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, termasuk dalam pelayanan kesehatan,” tegas Kapolda Maluku.Kapolda menambahkan, sinergi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan tenaga kesehatan sangat penting dalam memperkuat sistem layanan publik di wilayah kepulauan. Polri, kata Kapolda, tidak hanya berperan dalam aspek pengamanan, tetapi juga dalam memberikan dukungan sosial serta memastikan keamanan bagi tenaga kesehatan yang bekerja di daerah terpencil.“Dengan situasi yang kondusif, rumah sakit dapat beroperasi optimal, tenaga medis bisa bekerja dengan tenang, dan masyarakat mendapat pelayanan yang layak. Ini menjadi komitmen kami bersama pemerintah daerah untuk terus hadir melayani,” ujarnya.Pada kesempatan itu, Kapolda menyampaikan apresiasi kepada seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan kegiatan dan menegaskan pentingnya menjaga kesiapsiagaan dalam setiap agenda kenegaraan di wilayah Maluku.“Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara di tengah masyarakat. Polri akan terus berkomitmen mendukung seluruh program pemerintah, terutama yang menyentuh langsung kebutuhan dasar rakyat seperti kesehatan dan pendidikan,” pungkasnya. PNO-12
16 Okt 2025, 12:58 WIT
Gelar Seminar, Polri: Perkuat Karakter Anggota Hadapi Geopolitik Internasional
Papuanewsonline.com, Jakarta – Polri menyelenggarakan seminar bertajuk “Rekonstruksi Jati Diri Bangsa Merajut Nusantara untuk Mewujudkan Polri Sadar Berkarakter” untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) Polri yang unggul dan berkarakter. Kegiatan yang berlangsung di Jakarta Selatan ini, merupakan upaya strategis Polri untuk memperkuat rasa nasionalisme yang dijiwai jati diri bangsa di tengah dinamika tarik menarik geopolitik internasional.Asisten Kapolri Bidang SDM (As SDM Kapolri) Irjen Pol Anwar membuka sekaligus menjadi keynote speaker dalam seminar tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata upaya Polri dalam memberikan solusi untuk memperbaiki tubuh institusi yang pada akhirnya akan membentuk SDM Polri unggul. Lebih lanjut, seminar ini menjadi awal dari penyusunan kurikulum dan modul yang menekankan pentingnya membangun karakter personel Polri berdasarkan tiga pilar utama: spiritual, intelektual dan kultural, guna memperkuat jati diri Bangsa."Seminar ini menjadi bagian kecil dari langkah nyata dan sistematis Polri untuk memperbaiki diri dengan membangun SDM yang unggul, profesional dan berkarakter Bhayangkara Indonesia melalui pilar spiritual, intelektual dan kultural." Ujar As SDM, Irjen Anwar.Pentingnya penguatan karakter ini didukung oleh temuan riset yang dipaparkan oleh Dr. Junus Simangunsong, S.Si., M.T., selaku Ketua Tim Peneliti Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia. Dalam presentasinya mengenai “Penyampaian Hasil Riset Rekonstruksi Jati Diri Bangsa Merajut Nusantara untuk Mewujudkan Manusia Indonesia Seutuhnya,” Dr. Junus menyoroti signifikansi spiritualitas sebagai fondasi moral dan integritas anggota Polri. Hasil riset menunjukkan bahwa nilai koefisien Dimensi Spiritual memiliki skor terendah, yakni 4,28, dibandingkan intelektual (4,43) dan kultural (4,46). Temuan ini mengindikasikan perlunya penguatan kesadaran spiritual dan refleksi, sehingga strategi penguatan berjenjang sangat diperlukan."Hasil riset ini mendapatkan dukungan penuh dari Polri dan akan dijadikan dasar fundamental dalam penyusunan kurikulum pembinaan karakter Polri. Kurikulum ini dirancang untuk memperkuat jati diri Bhayangkara Indonesia dan dalam penguatan ketahanan nasional." Ujar Irjen Anwar.Salah satu narasumber Karobinkar SSDM Polri, Brigjen Pol Langgeng Purnomo, memaparkan materi “Kembali kepada Jati diri bangsa untuk mengelola tarik menarik geopolitik internasional melalui penguatan nasionalisme melalui pilar spiritual, intelektual dan kultural.” Sebagai seorang Praktisi Polri, ia menegaskan bahwa pembangunan SDM Polri berkarakter Bangsa Indonesia harus menguatkan jiwa nasionalisme melalui tiga pilar utama yang saling menopang. Brigjen Langgeng menjelaskan bahwa tarik menarik geopolitik internasional merupakan dinamika kompleks interaksi antarnegara di tingkat global, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti politik, ekonomi, keamanan dan budaya. Fenomena ini menciptakan persaingan dan pengaruh antarnegara yang dapat berupa kerja sama, persaingan bahkan konflik, dengan contoh nyata seperti globalisasi, perang dagang, pasar bebas dan polarisasi."Pelindung utama Bangsa Indonesia dalam mengelola tarik menarik geopolitik internasional adalah dengan cara menguatkan jiwa nasionalisme yg dijiwai jati diri bangsa untuk menguatkan karakter bangsa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara." Ujar Langgeng.Sementara itu, dari kalangan akademisi, Prof. Dr. Meutia Farida Hatta Swasono, Putri Proklamator, menyampaikan materi "Pancasila jalan lurus, sebagaimana pemikiran dari Bung Hatta. Polri didorong sebagai role model perekat bangsa." Beliau menegaskan peran strategis Polri sebagai panutan dan perekat bangsa. Menurutnya, Polri bukan hanya sekadar penegak hukum, tetapi juga adalah penjaga nilai-nilai moral dan persatuan bangsa.Prof. Dr. Anhar Gonggong, M.A. sebagai narasumber dari Sejarawan Nasional berbicara tentang sejarah kebangsaan dan akar kebhayangkaraan, menelusuri Peran Polri dalam Perjalanan Bangsa. Anhar menyinggung esensi pancasila, kejujuran melawan korupsi. Polisi harus menjadi salah satu unsur terpenting negara.Masukan konstruktif juga datang dari peserta tamu. Kushartono, yang bertindak sebagai penanggap, memberikan saran bahwa solusi mendasar terhadap berbagai persoalan bangsa bukanlah saling mengkritik atau menghujat, melainkan melalui introspeksi diri masing-masing. Ia bahkan menganjurkan "tobat nasional" dengan kembali kepada jati diri bangsa yang sejati.Di sesi penutup, Dr. Supardi Hamid, M.Si., Komisioner Kompolnas, menyampaikan materi “Penguatan Jati Diri Polri: Tantangan Institusional dan Agenda Strategis.” Beliau menekankan bahwa upaya penguatan karakter anggota Polri harus diiringi dengan tata kelola kelembagaan yang transparan dan berkeadilan, sebagai wujud reformasi SDM yang utuh.Seminar yang diikuti secara langsung oleh 250 anggota Polri dari Mabes Polri dan Polda jajaran se-Indonesia, juga dilaksanakan secara daring, berfokus pada internalisasi nilai-nilai spiritual, intelektual dan kultural dalam membentuk SDM Polri yang profesional, humanis, berkarakter kuat dan dipercaya publik. "Tujuan utama kegiatan seminar ini adalah meningkatkan pemahaman anggota tentang jati diri bangsa, menginternalisasi model “Sadar Berkarakter” dalam tugas sehari-hari, membangun komitmen kolektif dan pada akhirnya, mewujudkan Polri yang responsif, berkarakter kuat serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi." Tutup Anwar. PNO-12
15 Okt 2025, 20:41 WIT
Organisasi Kemasyarakatan Dukung Program “Jaga Jakarta”, Siap Bersinergi dengan Polda Metro Jaya
Papuanewsonline.com, Jakarta – Sejumlah organisasi masyarakat ormas menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap langkah Polda Metro Jaya yang menggelar Apel Siaga Kamtibmas bertema “Harmoni Organisasi Kemasyarakatan dalam Jaga Jakarta” di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Rabu (15/10/2025).Kegiatan ini menjadi simbol kolaborasi antara Polri dan berbagai organisasi kemasyarakatan seperti GRIB, KOKAM, Timur Indonesia Bersatu, ANTARA, PPM, FORKABI, FBR, KBPP Polri, Kembang Latar, PBB, Bang Japar, PP, PS TTKDH, Satria Banten, BPPKB Banten, FKPPI, Pokdarkamtibmas, Senkom, Satgas Banten Kesti, FKPM, Komunitas, dan GMBI.Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Grip Jaya, Haji Zulfiqar, mengaku mengapresiasi inisiatif Kapolda Metro Jaya menggelar apel yang mempertemukan berbagai ormas dalam satu semangat kebersamaan.“Acara seperti ini sangat baik dan bermanfaat dalam mempererat hubungan antara kepolisian dan organisasi masyarakat,” ujar Haji Zulfiqar kepada wartawan di lokasi acara.Zulfiqar menilai pembinaan dan perlindungan dari pihak kepolisian penting agar ormas dapat terus berperan positif di tengah masyarakat.“Kalau Polri aktif membina dan mengayomi, kami siap turun ke masyarakat untuk memberikan edukasi dan mencegah warga agar tidak mudah terprovokasi isu-isu negatif,” tegasnya.tidak hanya itu, Komandan Wilayah Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Jafar), Iko Setiawan, juga menyampaikan apresiasi kepada Direktorat Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polda Metro Jaya atas pelaksanaan Apel Siaga Kamtibmas.“Apel ini langkah positif untuk memperkuat hubungan antara Polri dan ormas di Jakarta. Ini bentuk nyata kebersamaan dalam menjaga keamanan,” kata Iko Setiawan.Bang Jafar, yang berada di bawah pimpinan Hj. Fahira Idris, S.E., M.A., disebut siap terus mendukung program Jaga Jakarta.“Kami siap berperan aktif menjaga kamtibmas. Dengan semangat kebersamaan, Bang Jafar akan bersinergi dengan Polda Metro Jaya untuk mewujudkan Jakarta yang aman, tertib, dan kondusif,” ujarnya.Iko menegaskan, seluruh anggota Bang Jafar siap berada di garda terdepan membantu kepolisian menjaga situasi tetap damai. PNO-12
15 Okt 2025, 20:19 WIT
Polres Malra Tetapkan Tersangka Atas Kasus Penganiayaan Berat di Ohoi Evu
Papuanewsonline.com, Malra – Kepolisian Resor Maluku Tenggara menetapkan Y.S. alias Onas sebagai tersangka tindak pidana penganiayaan berat yang menyebabkan kematian, usai memukul saudaranya sendiri, Joseph Sirken, hingga tewas. Peristiwa tragis ini terjadi di Ohoi Evu, Kecamatan Hoat Sorbai, pada Minggu dini hari, 28 September 2025.Press release resmi disampaikan oleh Kapolres Maluku Tenggara AKBP Rian Suhendi, S.Pt., S.I.K., didampingi Kasat Reskrim Iptu Barry Talabessy, S.Pd., S.H., M.H., di Mapolres Maluku Tenggara pada Rabu (15/10) pukul 14.00 WIT.Berdasarkan hasil penyelidikan, kejadian bermula ketika korban Joseph Sirken, pelaku Y.S. alias Onas, dan beberapa rekannya sedang mengonsumsi minuman keras jenis sopi di depan rumah salah satu warga bernama Sergius Ruslaw di Ohoi Evu.Dalam suasana mabuk, terjadi adu mulut antara korban dan pelaku yang ternyata adalah saudara kandung.Pertengkaran memuncak ketika korban melontarkan ucapan yang menyinggung asal-usul pelaku. Tak terima, pelaku kemudian pulang ke rumah, mengambil pipa besi, dan memukul korban berulang kali ke bagian kepala hingga korban tersungkur tak sadarkan diri di jalan desa.Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Karel Satsuitubun Langgur dan dirawat intensif selama 10 hari di ruang ICCU. Namun kondisinya terus menurun, dan sebelum sempat dirujuk ke luar daerah untuk menjalani CT Scan, korban akhirnya meninggal dunia pada 12 Oktober 2025.Setelah melakukan pemeriksaan saksi, olah TKP, dan autopsi medis, Satreskrim Polres Maluku Tenggara menetapkan Y.S. alias Onas sebagai tersangka.Ia dijerat dengan Pasal 354 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan berat yang mengakibatkan mati, dan/atau Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan mati, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.Kapolres AKBP Rian Suhendi menegaskan bahwa kepolisian akan menindak tegas setiap bentuk kekerasan yang mengancam nyawa dan ketertiban masyarakat."Tindak kekerasan, apalagi yang berawal dari konsumsi miras, tidak bisa ditoleransi. Kami akan menegakkan hukum secara tegas dan adil," tegas Kapolres Maluku Tenggara.Dalam kesempatan itu, Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk menjauhi kebiasaan mengonsumsi minuman keras karena terbukti menjadi salah satu penyebab utama tindak kekerasan di wilayah Maluku Tenggara.“Kami berharap seluruh masyarakat mendukung langkah kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Hindari miras dan selesaikan setiap persoalan secara damai,” ujarnya.Polres Maluku Tenggara berkomitmen untuk terus menjaga rasa aman, damai, dan tenteram di Bumi Evav, serta memperkuat kerja sama dengan tokoh masyarakat dan adat guna mencegah tindak pidana serupa di masa depan. PNO-12
15 Okt 2025, 20:07 WIT
Gandeng Tokoh Agama dan Eks JI, Densus 88 Bangun Gerakan Moderasi Beragama di Maluku
Papuanewsonline.com, Ambon – Upaya memperkuat ideologi moderat dan mencegah penyebaran paham ekstremisme terus dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia melalui Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) AT Polri.Satgaswil Maluku Densus 88 menggelar kegiatan bertajuk “Transformasi Ideologi: Jalan Menuju Wasathiyah” di Hotel Manise, Kota Ambon, pada Selasa (14/10), sebagai bagian dari program edukatif untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya ideologi sehat dan moderat di tengah masyarakat.Acara ini dihadiri oleh Ketua MUI Provinsi Maluku Prof. DR. KH. Abdullah Latuapo,M.Ag, perwakilan Densus 88 dari Jakarta, serta para mantan anggota Jemaah Islamiyah (JI) yang kini aktif dalam gerakan rekonsiliasi dan moderasi melalui wadah Rumah Wasathiyah.Sinergi Membangun Narasi DamaiDalam sambutannya, Iptu Irawan Rumasoreng, perwakilan Satgaswil Maluku Densus 88, menyampaikan apresiasi kepada seluruh tokoh agama dan masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan ini.Ia menekankan pentingnya membangun narasi bersama demi terciptanya Indonesia yang damai, inklusif, dan berideologi moderat.“Transformasi ideologi bukan hanya tentang meninggalkan paham radikal, tapi juga membangun kesadaran baru bahwa Islam rahmatan lil alamin adalah kekuatan utama bangsa ini. Pertemuan ini kami harapkan menjadi titik balik untuk membangun ruang dialog yang sehat antara negara dan umat,” ujar Iptu Irawan.Ia juga menambahkan bahwa inisiatif seperti Rumah Wasathiyah perlu mendapatkan dukungan lintas sektor mulai dari pemerintah daerah, tokoh agama, hingga masyarakat sipil agar proses transformasi ideologi dapat berkelanjutan.Ketua MUI Maluku: Menjaga Keutuhan Bangsa Melalui Ideologi SehatSementara itu, Ketua MUI Provinsi Maluku KH. Abdullah Latuapo menegaskan bahwa menjaga keutuhan bangsa adalah tanggung jawab kolektif seluruh elemen masyarakat.Menurutnya, transformasi ideologi harus menjadi gerakan bersama untuk menolak ekstremisme dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan.“Para pendiri bangsa kita telah berjuang untuk kemerdekaan. Tugas kita hari ini adalah merawatnya dengan menjaga persatuan dan menolak segala bentuk paham yang memecah belah,” tegas KH. Latuapo.Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif menyuarakan Islam yang damai, toleran, dan menjunjung tinggi prinsip wasathiyah (moderat).Transformasi JI: Dari Radikalisme Menuju ModerasiMomen menarik dalam kegiatan ini adalah pemaparan dari Ustaz Wiji Joko Santoso, mantan tokoh sentral Jemaah Islamiyah (JI) yang kini menjadi penggerak Rumah Wasathiyah.Ia memaparkan proses panjang perubahan ideologis kelompoknya yang telah resmi dideklarasikan pada 30 Juni 2024.“Tahun 2025 adalah tahun kedua sejak kami mendeklarasikan transformasi JI. Kami tegaskan kembali komitmen kami untuk menutup lembaran lama dan membangun masa depan baru bersama negara,” ujar Ustaz Wiji.Ia menjelaskan bahwa Rumah Wasathiyah kini menjadi wadah integrasi sosial bagi mantan anggota JI dengan pendekatan damai dan intelektual.Lembaga ini didukung oleh sembilan dewan pakar lintas profesi mulai dari akademisi, tokoh agama, hingga perwakilan Polri.Film Dokumenter dan Refleksi Setahun TransformasiAcara ini juga menampilkan film dokumenter berjudul “Setahun Transformasi JI”, yang menggambarkan perjalanan, tantangan, serta harapan para mantan anggota JI dalam menempuh jalan kembali ke pangkuan NKRI.Film ini memperlihatkan sisi kemanusiaan, keberanian, dan tekad untuk berubah melalui dakwah damai serta kegiatan sosial kemasyarakatan.Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara aparat keamanan, tokoh agama, dan eks anggota kelompok radikal dalam memperkuat program deradikalisasi dan moderasi beragama di Indonesia.Di akhir kegiatan, seluruh peserta bersepakat untuk terus memperkuat semangat wasathiyah sebagai pijakan bersama dalam menjaga persatuan, toleransi, dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). PNO-12
15 Okt 2025, 19:46 WIT
Resmikan Pamapta, Kapolda Metro Jaya: Polisi Harus Hadir Berikan Pelayanan Humanis
Papuanewsonline.com, Jakarta – Polda Metro Jaya resmi meluncurkan satuan tugas Pamapta (Patroli, Pengamanan, dan Pelayanan Masyarakat Terpadu) yang menggantikan peran Kanit SPKT di jajaran Polres. Peresmian ini ditandai dengan penyerahan simbolis kendaraan patroli Pamapta oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (15/10/2025).Dalam sambutannya, Irjen Pol Asep menjelaskan bahwa peluncuran Pamapta merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan Kapolri Nomor 1438/IX/2025 yang diterbitkan pada September 2025. Keputusan tersebut mengubah struktur organisasi pelayanan kepolisian di tingkat Polres dan Polsek dengan tujuan agar lebih presisi, adaptif, dan efektif.“Pada hari ini, Polda Metro Jaya resmi melaunching tugas Pamapta yang menggantikan Kanit SPKT. Di belakang kita sudah ada kendaraan patroli Pamapta yang akan digunakan anggota untuk kegiatan turjawali dan penanganan TKP,” ujar Irjen Asep.Kapolda menjelaskan, istilah Pamapta bukan hal baru di tubuh Polri. Istilah ini pernah digunakan pada masa lalu dan kini dihidupkan kembali sebagai bagian dari transformasi organisasi Polri menuju pelayanan publik yang lebih baik.Pamapta memiliki lima fungsi utama, yaitu Pelayanan Kepolisian terpadu, Koordinasi dan pengendalian bantuan serta pertolongan, Pelayanan masyarakat melalui berbagai media komunikasi, Pelayanan informasi kepada masyarakat, serta Penyiapan registrasi dan pelaporan kegiatan.Irjen Asep menekankan bahwa penyerahan kendaraan patroli Pamapta kali ini bukan sekadar distribusi sarana operasional, tetapi juga memiliki makna simbolis terhadap tanggung jawab dan amanah pelayanan kepada masyarakat.“Kendaraan yang diserahkan hari ini menjadi simbol tanggung jawab dan amanah pelayanan. Dengan tambahan armada ini, kami berharap patroli dapat menjangkau wilayah yang lebih luas dan merespons lebih cepat setiap laporan warga,” ungkapnya.Program ini juga sejalan dengan ‘Jaga Jakarta’ yang tengah digalakkan oleh Polda Metro Jaya. Salah satu pilarnya adalah menjaga lingkungan dan membangun sinergi antara polisi dan masyarakat dalam menciptakan rasa aman di ibu kota."Kami berharap patroli Pamapta bisa menjadi garda terdepan dalam menciptakan rasa aman dan keteraturan di masyarakat. Namun yang terpenting, kami berkomitmen agar setiap personel tetap menjaga norma dan etika dalam bertugas, khususnya di jalan raya," tegas Irjen Asep.Ia menutup sambutannya dengan pesan humanis agar seluruh jajaran polisi di wilayah Polda Metro Jaya terus menghadirkan keamanan untuk menenangkan masyarakat.“Kami ingin kehadiran polisi yang menenangkan, bukan yang menegangkan. Dengan semangat Jaga Jakarta, kami siap melayani dengan tulus dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya warga Jakarta,” pungkasnya. PNO-12
15 Okt 2025, 19:39 WIT
Organisasi Kemasyarakatan se-Jakarta Nyatakan Sikap Dukung Polri, Siap “Jaga Jakarta” Bersama
Papuanewsonline.com, Jakarta – Polda Metro Jaya menggelar Apel Siaga Kamtibmas bertema “Harmoni Organisasi Kemasyarakatan dalam Jaga Jakarta” di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Rabu (15/10/2025) pagi. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai organisasi kemasyarakatan (Ormas), komunitas, dan forum masyarakat yang menjadi mitra strategis kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Ibu Kota.Beragam organisasi turut hadir menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan dan persatuan Jakarta, di antaranya GRIB, KOKAM, Timur Indonesia Bersatu, ANTARA, PPM, FORKABI, FBR, KBPP Polri, Kembang Latar, PBB, Bang Japar, PP, PS TTKDH, Satria Banten, BPPKB Banten, FKPPI, Pokdarkamtibmas, Senkom, Satgas Banten Kesti, FKPM, Komunitas, Pejabat, dan GMBI.Apel berlangsung dengan semangat tinggi dan kebersamaan yang kuat. Kehadiran berbagai Ormas tersebut menjadi bukti nyata sinergi antara kepolisian dan masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di wilayah DKI Jakarta.Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri dalam amanatnya menegaskan pentingnya membangun toleransi, kebersamaan, dan tanggung jawab bersama dalam menjaga keamanan Ibu Kota.“Kita harus saling menjaga, saling memahami, dan saling memiliki walaupun ada perbedaan. Tujuannya satu, yaitu Jakarta yang aman, damai, dan penuh kebersamaan,” ujar Irjen Pol Asep EdiKapolda juga memberikan apresiasi kepada seluruh Ormas yang telah berperan aktif menjaga ketertiban masyarakat dan mendukung langkah-langkah kepolisian dalam menciptakan situasi yang kondusif. Ia menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor akan terus diperkuat demi mewujudkan Jakarta yang harmonis.Dalam kesempatan yang sama, seluruh organisasi masyarakat se-Jakarta menyatakan sikap bersama sebagai bentuk dukungan terhadap upaya menjaga keamanan dan ketertiban di Ibu Kota.Isi pernyataan tersebut sebagai berikut:1. Menolak dengan tegas segala bentuk aksi anarkis dan pengrusakan.2. Mendukung tindakan tegas Polri dalam upaya terciptanya situasi yang aman, tertib, dan kondusif.3. Siap melaporkan segala bentuk ancaman dan tindakan aksi anarkis, serta pengrusakan.4. Siap bersama menjaga lingkungan, jaga warga, jaga aturan, dan amanah dalam menjaga Jakarta.Menutup arahannya, Irjen Pol Asep Edi Suheri menyampaikan harapannya agar semangat “Jaga Jakarta” menjadi gerakan bersama lintas organisasi dalam memperkuat harmoni, toleransi, dan tanggung jawab sosial di tengah masyarakat.“Jakarta adalah rumah kita bersama. Mari kita jaga dengan semangat kebersamaan dan tanggung jawab bersama,” pungkas Kapolda PNO-12
15 Okt 2025, 19:15 WIT
Seorang Supir Alami Penganiayaan Hingga Tewas, Satgas Ops Damai Cartenz Selidiki Pelaku
Papuanewsonline.com, Yahukimo - Seorang pria bernama Bahar bin Saleh (55) meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan berat di halaman Gereja GIDI Siloam, Jalan Poros Logpon Kilometer 4, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, pada Selasa malam (14/10/2025) sekitar pukul 20.05 WIT.Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., dalam keterangannya mengatakan bahwa korban, yang diketahui merupakan sopir asal Bugis/Makassar, diserang oleh orang tak dikenal (OTK) sesaat setelah tiba di halaman gereja.“Korban tiba-tiba diserang dari arah jalan masuk. Meski sempat berusaha melarikan diri ke area dalam gereja, pelaku tetap mengejar dan melakukan penikaman berulang hingga korban tersungkur,” ungkap Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani.Saksi di lokasi menyebutkan, kepala suku setempat sempat mencoba menghentikan pelaku dengan berteriak, “Jangan, saya kepala suku!”, namun pelaku tetap melanjutkan serangannya.Korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, namun dinyatakan meninggal dunia akibat luka tusuk parah di bagian perut, dada, dan kepala.Setelah kejadian, tim gabungan Satgas Ops Damai Cartenz dan Polres Yahukimo segera menuju lokasi untuk melakukan pengejaran, penyisiran, serta pengamanan area sekitar gereja.Menurut Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., hasil penyelidikan awal mengindikasikan bahwa pelaku penikaman diduga bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang mengaku dirinya Kodap XVI Yahukimo, yang selama ini aktif melakukan aksinya di wilayah Jalan Poros Logpon KM 4.Diketahui, korban turut membantu persiapan peresmian Gereja GIDI Siloam yang dijadwalkan berlangsung hari ini. Namun akibat peristiwa tragis tersebut, kegiatan peresmian terpaksa ditunda.Pihak kepolisian menyebut insiden ini menjadi bukti nyata kekejaman kelompok KKB, yang terus menebar aksi kejahatan bersenjata tanpa pandang bulu, termasuk di fasilitas kesehatan, pendidikan, dan tempat ibadah. PNO-12
15 Okt 2025, 18:49 WIT
Cegah Konflik, Polsek Leksula Cepat Tanggap Akhiri Permasalahan Lahan Sekolah Desa Mepa
Papuanewsonline.com, Leksula - Kepolisian Sektor (Polsek) Leksula, Polres Buru Selatan, Polda Maluku, bertindak cepat dan tegas dalam menyelesaikan persoalan pemalangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 05 Desa Mepa, Kecamatan Leksula, yang dilakukan oleh warga pemilik lahan. Melalui langkah mediasi dan penggalangan yang persuasif, permasalahan tersebut berhasil diselesaikan secara damai dan bermartabat pada Selasa, (14 /10/ 2025).Kegiatan mediasi berlangsung di Mapolsek Leksula sekitar pukul 12.00 WIT, dipimpin langsung oleh personel Polsek, dan dihadiri oleh seluruh pihak yang terlibat, antara lain:Kanit Intelkam Polsek Leksula Aiptu Ahmad Wallly, Kanit Reskrim Polsek Leksula Aiptu Edwardus Tato, Bhabinkamtibmas Desa Mepa Bripka Rocky Lappy, Kepala UPTD Kecamatan Leksula Lexi Lesnussa, S.Pd, Kepala Desa Mepa Yolanda Matitale, Kepala Sekolah SMP Negeri 05 Mepa Margaretha Taihatu, Pemilik lahan Petrus Lesnussa dan Wolter Lesnussa, selaku pihak yang sebelumnya melakukan pemalangan.Pemalangan dilakukan oleh Petrus Lesnussa dan Wolter Lesnussa, pemilik lahan tempat berdirinya SMP Negeri 05 Mepa. Keduanya menuntut kejelasan pembayaran lahan yang digunakan sejak pembangunan awal sekolah pada tahun 2023, yang belum mendapatkan kompensasi sebagaimana dijanjikan.Kejadian ini berawal dari adanya pembangunan enam ruang kelas baru pada tahun 2025 di lahan berbeda milik Sander Lesnussa, yang telah menerima pembayaran sebesar Rp50 juta dari pihak sekolah melalui dana DAK Kementerian Pusat.Informasi tersebut memunculkan rasa keberatan dari Petrus dan Wolter yang merasa tidak dihubungi serta belum menerima hak atas penggunaan lahan sebelumnya.Sebagai bentuk protes, keduanya melakukan pemalangan terhadap tiga ruang kelas lama yang berdiri di atas tanah milik mereka.Mendapat laporan adanya tindakan pemalangan, Polsek Leksula segera turun ke lokasi, melakukan penggalangan, klarifikasi, dan mediasi terbuka dengan melibatkan seluruh pihak terkait.Melalui pendekatan restoratif justice yang mengedepankan komunikasi dan musyawarah, akhirnya dicapai kesepakatan bahwa pihak pemilik lahan lama, Petrus Lesnussa dan Wolter Lesnussa, menerima pemberian penghargaan dan ucapan terima kasih sebesar Rp10 juta, yang bersumber masing-masing dari Kepala Sekolah dan Kepala Desa Mepa senilai Rp5 juta.Kedua pihak menyatakan ikhlas menerima kesepakatan tersebut, dan berkomitmen menjaga kondusivitas wilayah.Setelah kesepakatan dicapai, pada pukul 15.30 WIT, pemilik lahan membuka kembali palang sekolah secara sukarela disaksikan oleh aparat kepolisian, perangkat desa, dan pihak sekolah.Pasca-mediasi, aktivitas pendidikan di SMP Negeri 05 Mepa kembali normal. Tidak ditemukan adanya potensi gangguan kamtibmas.Langkah cepat dan profesional Polsek Leksula dinilai berhasil mencegah konflik sosial yang lebih luas serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap kehadiran Polri di tengah-tengah warga.Kapolres Buru Selatan melalui Kapolsek Leksula menegaskan bahwa Polri akan terus hadir sebagai penegak hukum sekaligus penengah yang adil dalam setiap persoalan masyarakat.“Kami bertindak cepat, tegas, dan tetap mengedepankan cara-cara persuasif. Prinsip kami, setiap persoalan dapat diselesaikan secara damai tanpa mengorbankan kepentingan masyarakat dan stabilitas keamanan,” tegas Kapolsek Leksula.Beliau menambahkan bahwa penyelesaian kasus ini menjadi contoh penerapan restoratif justice yang efektif di tingkat desa."Langkah ini menunjukkan bahwa Polri tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga menjaga harmoni dan keadilan sosial di tengah masyarakat," ungkapnya.Dengan berakhirnya pemalangan secara damai, Polsek Leksula menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polres Buru Selatan, sekaligus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan masyarakat demi terciptanya situasi kamtibmas yang aman, tertib, dan kondusif. PNO-12
15 Okt 2025, 15:02 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru