logo-website
Rabu, 01 Okt 2025,  WIT

Kerusuhan di Agats, Pos Satgas Yonif 123/Rajawali Dibakar Massa

Bentrok dipicu kasus penembakan warga; situasi mencekam di Asmat, aparat berupaya redam ketegangan demi jaga stabilitas keamanan

Papuanewsonline.com - 28 Sep 2025, 13:06 WIT

Papuanewsonline.com/ Hukum & Kriminal

Sisa puing-puing Pos Satgas Kewilayahan Yonif 123/Rajawali di Jalan Pemda, Agats, Asmat, tampak hangus terbakar setelah diserang massa dalam kerusuhan yang dipicu kasus penembakan warga sipil.

Papuanewsonline.com, Agats  – Suasana mencekam melanda Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan, usai terjadinya kerusuhan yang berujung pada pembakaran Pos Satgas Kewilayahan Yonif 123/Rajawali di Jalan Pemda. Pos yang menjadi salah satu titik pengamanan strategis itu luluh lantak dilalap api setelah diserang massa, Sabtu (27/9/2025).


Menurut laporan awal, kerusuhan ini dipicu oleh kemarahan warga terkait insiden penembakan yang menewaskan seorang warga sipil, Indra Guruwardana, di Kampung Ulakin, Distrik Kolf Braza. Kabar tersebut menyulut emosi sejumlah warga yang kemudian melancarkan aksi penyerangan terhadap pos aparat.


Kerusuhan dilaporkan mulai memanas sejak pagi hari ketika massa berkumpul di sekitar kawasan Jalan Pemda. Sekitar pukul 11.00 WIT, situasi berubah ricuh setelah massa melempari pos dengan batu dan benda tumpul. Tidak lama kemudian, api mulai menyala dan dengan cepat melahap bangunan Pos Satgas Kewilayahan Yonif 123/Rajawali.

Seorang pejabat kepolisian yang enggan disebutkan namanya menyampaikan bahwa saat ini aparat masih mendalami penyebab pasti dari kerusuhan tersebut. “Kami masih melakukan penyelidikan terkait insiden ini dan memastikan semua pihak menahan diri,” ujarnya singkat.

Selain kerugian material akibat hangusnya pos, korban jiwa kembali jatuh. Indra Guruwardana, warga sipil yang sebelumnya tewas tertembak di Kampung Ulakin, disebut menjadi pemicu awal eskalasi. Hingga kini, aparat gabungan TNI-Polri terus melakukan penyelidikan untuk memastikan pelaku penembakan dan pihak-pihak yang memicu kerusuhan.


Kerusuhan juga membuat warga sekitar panik dan memilih mengungsi sementara demi menghindari kemungkinan bentrokan susulan. Sejumlah fasilitas umum di sekitar lokasi kejadian sempat lumpuh, dan aktivitas warga terganggu.

Aparat keamanan yang terdiri dari Polres Asmat, Brimob, dan Satgas TNI langsung dikerahkan untuk mengendalikan keadaan. Penjagaan ketat dilakukan di beberapa titik rawan guna mencegah meluasnya kerusuhan ke wilayah lain.

Kapolres Asmat, AKBP Wahyu Basuki, menyatakan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat untuk menenangkan situasi. “Kami berupaya semaksimal mungkin agar keamanan bisa segera dipulihkan. Kami juga meminta semua pihak untuk tidak terprovokasi,” tegasnya.

Pemerintah daerah bersama aparat keamanan kini fokus pada dua hal: memastikan stabilitas keamanan serta memberikan perlindungan bagi warga sipil. Tokoh masyarakat juga mulai dilibatkan untuk membuka ruang dialog sebagai jalan keluar agar ketegangan tidak terus berlanjut.

Peristiwa di Agats ini menambah daftar panjang konflik dan kerusuhan yang melibatkan kelompok bersenjata maupun aksi massa di Papua. Masyarakat berharap agar tragedi ini bisa segera teratasi dan tidak lagi memakan korban jiwa maupun menghancurkan fasilitas umum.

 

 

Penulis: Hend

Editor: GF

 

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE