Rakorda Dukcapil se-Tanah Papua Digelar di Mimika: Genjot Digitalisasi dan Pendataan OAP Akurat
Data Orang Asli Papua Jadi Kunci Layanan Publik Berkeadilan di Kabupaten Mimika, Agar Pelayanan Publik Menjadi Lebih Inklusif
Papuanewsonline.com - 31 Jul 2025, 23:42 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Timika – Kabupaten Mimika, Papua Tengah, menjadi pusat perhatian Tanah Papua pada Kamis (31/7/2025) sebagai tuan rumah Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) se-Tanah Papua. Dengan tema strategis
“Percepatan Pendataan dan Penginputan Database Orang Asli Papua (OAP) serta Digitalisasi Layanan Adminduk untuk Peningkatan Kualitas Layanan Publik”, Rakorda ini menjadi momentum penting memperkuat layanan publik yang inklusif dan berbasis data.
Acara dibuka langsung oleh Bupati
Mimika Johannes Rettob, didampingi Dirjen Dukcapil Kemendagri Dr. Teguh
Setyabudi dan Wakil Gubernur Papua Tengah Deinas Geley. Dalam sambutannya,
Bupati Rettob menegaskan pentingnya data kependudukan yang akurat untuk
menjamin keadilan distribusi program pemerintah, khususnya bagi masyarakat
Orang Asli Papua.
“Database OAP sangat menentukan
arah kebijakan afirmatif di Papua. Maka dari itu, Dukcapil memegang peran kunci
sebagai ujung tombak pendataan yang tepat dan terpercaya,” tegas Rettob.
Ia juga menyoroti kondisi Mimika sebagai miniatur Indonesia dengan populasi yang sangat beragam, sehingga akurasi data bukan hanya penting, tapi wajib.
Sementara itu, Dirjen Dukcapil Dr. Teguh Setyabudi menyampaikan bahwa dokumen kependudukan adalah fondasi seluruh layanan publik, mulai dari pendidikan, kesehatan, bantuan sosial, hingga demokrasi.
“Transformasi digital layanan
Adminduk bukan sekadar inovasi, tapi kebutuhan mendesak di era modern. Karena
itu, sinergi pusat dan daerah harus diperkuat untuk memastikan semua warga,
khususnya OAP, terdata dan terlayani,” ujar Teguh.
Ia pun mengapresiasi Mal
Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Mimika sebagai salah satu yang terbaik secara
nasional dalam menghadirkan layanan publik yang cepat, terintegrasi, dan ramah
masyarakat.
Rakorda ini juga memaparkan data
sementara integrasi OAP hingga 28 Juli 2025, yaitu:
- Papua Tengah: 526.410 jiwa
- Papua Barat: 294.436 jiwa
- dan akan diperluas ke provinsi lainnya.
Rakorda menghasilkan sejumlah
strategi percepatan, seperti digitalisasi layanan Adminduk berbasis biometrik,
pendataan OAP door-to-door di wilayah terpencil, dan penguatan kapasitas SDM
Dukcapil.
Dengan semangat kolaborasi lintas
provinsi, Rakorda ini diharapkan mendorong percepatan pendataan OAP secara
menyeluruh dan mewujudkan layanan kependudukan yang modern, merata, dan adil di
seluruh Tanah Papua.
“Data yang benar adalah dasar
kebijakan yang adil,” tutup Bupati Rettob. (Jidan)