Tragedi di Pedalaman Yahukimo: Guru Yappenda Tewas Dibunuh, Polisi Intensif Lakukan Olah TKP
Polres Yahukimo bergerak cepat menyelidiki pembunuhan sadis terhadap tenaga pendidik di Distrik Holuwon. Pihak kepolisian memastikan situasi tetap kondusif meski trauma masih menyelimuti warga.
Papuanewsonline.com - 15 Okt 2025, 12:48 WIT
Papuanewsonline.com/ Hukum & Kriminal

Papuanewsonline.com, Dekai — Suasana duka menyelimuti Distrik Holuwon, Kabupaten Yahukimo, pasca pembunuhan tragis terhadap seorang tenaga guru Yayasan Pendidikan Advent (Yappenda) bernama Melani Wamea. Korban ditemukan meninggal dunia secara mengenaskan di sekitar area pemukiman tempatnya mengabdi sebagai pengajar di Sekolah Jhon D. Wilson, beberapa waktu lalu.
Polres Yahukimo bergerak cepat
melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mengungkap motif serta
identitas pelaku pembunuhan tersebut. Proses olah TKP dipimpin langsung oleh Ipda
Hariyadi, KBO Sat Intelkam Polres Yahukimo, bersama tim Sat Reskrim yang
diterjunkan dari Dekai.
Tim kepolisian harus menempuh perjalanan udara dari Bandara Nop Goliat Dekai menuju Lapangan Terbang Distrik Holuwon, mengingat akses darat ke wilayah tersebut sulit ditempuh.
Setiba di lokasi, tim gabungan
langsung melakukan pengamanan area dan pengumpulan barang bukti, termasuk
sebuah botol air minum yang ditemukan di dekat jasad korban. Barang bukti
tersebut kini telah diamankan untuk pemeriksaan laboratorium forensik.
“Kami langsung melakukan
identifikasi awal, pemeriksaan saksi, serta pengumpulan bukti di lokasi
kejadian. Semua langkah dilakukan dengan hati-hati mengingat kondisi geografis
yang sulit dan keterbatasan akses komunikasi,” ujar Ipda Hariyadi kepada wartawan,
Selasa (14/10/2025).
Berdasarkan keterangan salah satu
saksi berinisial AK (35), pelaku diduga berjumlah satu orang dengan ciri-ciri
mengenakan jaket hitam, penutup wajah, dan anting di telinga kiri. Meski
demikian, hingga saat ini pihak kepolisian belum menemukan petunjuk pasti
terkait motif pembunuhan.
“Dari hasil penyelidikan awal,
kami belum menemukan indikasi adanya keterlibatan kelompok bersenjata atau
jaringan tertentu. Dugaan sementara, pelaku bertindak sendiri. Namun,
penyelidikan masih terus berlanjut,” terang Ipda Hariyadi.
Peristiwa ini mengguncang
masyarakat Distrik Holuwon yang selama ini hidup damai. Para tokoh agama,
kepala kampung, dan perwakilan masyarakat adat segera menggelar pertemuan untuk
mendukung langkah kepolisian dan menenangkan warga.
Mereka menegaskan pentingnya menjaga keamanan serta meminta agar pelayanan publik, termasuk penerbangan perintis dan kegiatan sekolah, tidak dihentikan akibat kejadian tersebut.
“Kami berduka atas kehilangan
guru kami. Ia datang untuk mengajar anak-anak kami. Kami minta agar penerbangan
tetap dibuka dan masyarakat tidak takut. Polisi juga kami dukung untuk
mengungkap pelaku,” ujar salah satu tokoh agama setempat.
Meskipun situasi di Holuwon kini dilaporkan
kondusif, aktivitas belajar mengajar di Sekolah Jhon D. Wilson dan beberapa
sekolah terdekat belum kembali normal. Para guru dan siswa masih merasa takut
untuk beraktivitas seperti biasa.
“Anak-anak masih trauma. Mereka
kehilangan guru yang mereka cintai dan panutannya,” ujar salah satu warga
setempat.
Pihak kepolisian memastikan akan
terus melakukan penjagaan dan patroli rutin di wilayah tersebut untuk menjamin
keamanan masyarakat dan tenaga pendidikan.
“Kami berkomitmen mengusut kasus
ini hingga tuntas. Pelaku harus segera ditangkap agar masyarakat tenang dan
pendidikan bisa kembali berjalan,” tegas Ipda Hariyadi. (GF)