logo-website
Rabu, 27 Agu 2025,  WIT
BERITA Seni & Budaya Homepage
Hujan Tak Surutkan Semangat: Ungu & Bams Samsons Guncang Kuala Kencana di Pesta HUT RI ke-80! Papuanewsonline.com, Timika – Malam puncak perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia yang digelar PT Freeport Indonesia (PTFI) di alun-alun Kuala Kencana benar-benar menjadi pesta rakyat tak terlupakan. Ribuan masyarakat, karyawan, hingga keluarga besar Freeport tumpah ruah menyaksikan konser akbar yang menghadirkan Band Ungu dan Bams Samsons, Sabtu (23/8/2025). Meski hujan sempat mengguyur, semangat penonton tidak surut sedikit pun. Mereka tetap setia berdiri, menyanyikan bersama lagu-lagu hits yang dibawakan kedua bintang tersebut. Begitu Ungu naik panggung dengan intro “Hampa Hatiku,” sorakan penonton menggema memenuhi udara Kuala Kencana. Saat giliran Bams muncul membawakan lagu legendaris “Kisah yang Tak Sempurna,” suasana semakin memanas. Puncaknya, duet spesial keduanya dalam “Kekasih Gelapku” membuat penonton larut dalam nostalgia sekaligus euforia. “Walaupun hujan turun, suasana jadi makin seru. Ini konser HUT RI yang paling berkesan di Kuala Kencana!” ujar Rina, salah seorang penonton yang rela basah kuyup demi ikut bernyanyi bersama idolanya. Tak hanya konser, perayaan HUT RI ke-80 di Kuala Kencana sejatinya sudah dimulai sejak pagi hari. Sejak pukul 07.00 WIT, kawasan ini dipenuhi warna-warni karnaval sepeda dan mobil hias yang melibatkan 20 paguyuban serta lintas divisi PTFI. Selain itu, ada lomba permainan anak, lomba masak antar manajemen, hingga bazaar makanan nusantara yang menawarkan aneka kuliner khas dari Sabang sampai Merauke. Semuanya menambah semarak suasana, sekaligus mempererat persaudaraan antarwarga dan karyawan. Selain Ungu dan Bams, panggung hiburan juga diramaikan oleh Fariz Adam, DJ Hanna, Iyakoko Patea Choir, Finalis Lomba Vokal Grup, Intan Angkasa Band, Freedom Squad, Sound Project Band, Ensemble Musik YPJ-KK, AFROMOMS, Alpha Band, The Ganteng’s Ultimate, KAISU Band X Deffri The Pacu, LIP Band, hingga Kaks and Diks Voice. Masing-masing tampil dengan gaya khasnya, menyajikan warna musik berbeda yang memanjakan telinga penonton dari sore hingga tengah malam. Ketua Umum Panitia HUT ke-80 RI PTFI 2025, Rode Ajomi, menyampaikan rasa bangganya karena acara ini berjalan sukses dan melibatkan banyak pihak. “Perayaan ini bukan sekadar hiburan, tapi momentum kebersamaan. Semua warga Kuala Kencana, lintas divisi PTFI, hingga komunitas ikut serta. Ini bukti semangat persatuan dalam merayakan kemerdekaan,” kata Rode.   Penulis: Jidan Editor: GF  24 Agu 2025, 14:57 WIT
Jaringan Hilang Total di Mimika, Warga Serbu Kafe Demi Starlink Papuanewsonline.com, Mimika – Kabupaten Mimika, Papua Tengah, mendadak lumpuh dari aktivitas digital setelah jaringan telekomunikasi hilang total sejak Kamis (21/8/2025) dini hari. Sejak pukul 05.00 WIT, sinyal ponsel dan layanan internet tidak dapat digunakan sama sekali. Padahal, sejak 16 Agustus 2025, jaringan internet memang sudah mengalami gangguan serius, meski masyarakat masih bisa “memaksa” untuk mengakses layanan dasar. Namun kali ini, kondisi berbeda. Hilangnya jaringan benar-benar memutus konektivitas masyarakat, baik untuk urusan bisnis, pekerjaan, maupun komunikasi sehari-hari. Tak ayal, fenomena ini mendorong warga berbondong-bondong menyerbu kafe-kafe di Kota Timika yang diketahui menggunakan jaringan Starlink sebagai alternatif. Beberapa kafe yang langsung diserbu pengunjung antara lain Linear Cafe, TKP Timika, Cafe Mulo, Kini East, hingga sejumlah kafe lain yang memang sudah lebih dulu menyediakan fasilitas internet berbasis satelit. Suasana kafe yang biasanya dipadati pelanggan pada sore atau malam hari, kini berubah sejak pagi. Kursi-kursi penuh, colokan listrik diperebutkan, dan suasana menjadi riuh oleh warga yang sibuk membuka laptop atau ponsel masing-masing. Bagi masyarakat Mimika, internet bukan sekadar hiburan. Banyak warga menggantungkan pekerjaan, usaha, hingga pendidikan anak pada jaringan daring. Hilangnya sinyal membuat mereka terpaksa mencari “jalur darurat” agar tetap bisa bekerja dan berkomunikasi. Seorang warga bernama Afrian, yang ditemui di TKP Cafe, mengaku tak punya pilihan lain selain datang ke kafe. “Baru hari ini ke kafe karena jaringan sudah hilang total dari jam 5 subuh tadi. Sebelumnya masih bisa pakai jaringan data, meskipun lambat, tapi sekarang sudah tidak bisa sama sekali,” ungkapnya. Ia menambahkan, kondisi ini menyulitkan dirinya yang sehari-hari harus mengirim laporan kerja secara daring. Bahkan, beberapa warga lain mengaku sampai rela berpindah dari satu kafe ke kafe lain karena tempat yang didatangi sudah terlalu penuh. Fenomena ini sekaligus menggambarkan tingginya ketergantungan masyarakat Mimika terhadap akses internet. Dari sektor usaha kecil hingga bisnis besar, semuanya terpukul oleh hilangnya layanan telekomunikasi. Sebelumnya, PT Telkom Indonesia menyebut gangguan disebabkan kerusakan pada Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi-Maluku-Papua Cable System (SMPCS) ruas Sorong–Merauke. Proses perbaikan membutuhkan waktu karena harus menunggu kapal khusus yang menangani kabel optik bawah laut. Namun, bagi masyarakat Mimika, gangguan ini bukan lagi sekadar persoalan teknis. Hilangnya jaringan berarti hilangnya kesempatan berusaha, menurunnya produktivitas, hingga terhambatnya akses pendidikan daring. Bahkan layanan pemerintahan yang berbasis internet pun ikut terganggu. Di tengah kondisi ini, masyarakat berharap agar perbaikan jaringan segera diselesaikan. Beberapa warga juga mendesak agar operator seluler memberikan kompensasi yang layak, mengingat kerugian yang mereka tanggung tidak kecil. Jika situasi seperti ini terus berulang, banyak pihak menilai perlu ada diversifikasi infrastruktur telekomunikasi di Papua. Starlink yang kini jadi “penyelamat” dadakan di Mimika, bisa menjadi salah satu solusi jangka panjang untuk memperkuat jaringan di wilayah-wilayah rawan gangguan.   Penulis : Abim Editor : GF 22 Agu 2025, 14:52 WIT
Tokoh Adat Papua Dukung Satgas Damai Cartenz Papuanewsonline.com, Jayapura — Suara dukungan untuk Polri, khususnya Satgas Operasi Damai Cartenz, kembali mengalir dari masyarakat adat Papua. Kali ini, Ondofolo Sentani Yanto Eluay, salah satu tokoh adat yang disegani di Tanah Papua, menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh langkah kepolisian dalam menindak tegas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang kerap menimbulkan gangguan keamanan di wilayah pegunungan maupun daerah rawan konflik lainnya. “Kami seluruh masyarakat Papua, khususnya para tokoh adat, memiliki tanggung jawab menjaga tanah Papua agar tetap aman dan damai. Apa pun yang negara lakukan melalui Satgas Ops Damai Cartenz adalah untuk mewujudkan Papua yang aman dan damai,” ujar Yanto Eluay di Jayapura. Dalam keterangannya, Yanto menegaskan bahwa berbagai tindakan penegakan hukum yang dilakukan Satgas Damai Cartenz patut diapresiasi, terutama karena menyasar pihak-pihak yang masih melakukan aksi kekerasan, penembakan, hingga gangguan terhadap aktivitas masyarakat. “Harapan kami, semua tindakan yang mengganggu situasi kamtibmas segera dihentikan. Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polri yang sudah berupaya menjaga keamanan di tanah ini,” tambahnya. Menurut Yanto, keberadaan Satgas Damai Cartenz telah memberikan dampak positif, khususnya dalam menekan ruang gerak kelompok bersenjata yang selama ini menghambat ketenteraman warga dan jalannya pembangunan di Papua. Lebih jauh, Yanto mengajak seluruh masyarakat Papua, baik di perkotaan maupun pedalaman, untuk tidak tinggal diam. Ia menekankan pentingnya kebersamaan semua elemen masyarakat dalam mendukung langkah Polri. “Mari kita jaga selalu Papua yang aman dan damai sehingga pembangunan dapat berjalan lancar dan masyarakat bisa merasakan kesejahteraan bersama,” tegasnya. Menurutnya, kondisi aman dan damai adalah kunci bagi Papua untuk terus maju. Tanpa stabilitas, pembangunan infrastruktur, pendidikan, maupun kesehatan akan sulit dirasakan secara merata oleh masyarakat. Dukungan yang disampaikan Ondofolo Sentani ini bukan sekadar bentuk solidaritas, tetapi juga simbol legitimasi budaya. Sebagai tokoh adat, Yanto Eluay menegaskan bahwa masyarakat adat memiliki peran penting dalam mengawal keamanan di Papua. Suara tokoh adat, menurutnya, bisa menjadi penguat moral bagi aparat dan juga pengingat bagi masyarakat agar tidak terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah. “Kami tokoh adat siap berada di garis depan untuk mendukung langkah penegakan hukum. Keamanan adalah milik bersama, bukan hanya urusan aparat,” ujarnya. Yanto juga menitipkan pesan khusus kepada generasi muda Papua agar menjauhi segala bentuk kekerasan dan tidak terjebak dalam provokasi kelompok bersenjata. Ia mengingatkan bahwa masa depan Papua ada di tangan anak-anak mudanya. “Generasi muda harus berperan aktif membangun tanahnya sendiri. Jangan biarkan energi muda habis untuk hal-hal yang merusak. Mari fokus pada pendidikan, ekonomi, dan kegiatan positif yang bermanfaat untuk masa depan,” pungkasnya. Dengan dukungan para tokoh adat, langkah Polri melalui Satgas Damai Cartenz dalam menegakkan hukum terhadap KKB kian mendapat legitimasi sosial. Hal ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi terciptanya Papua yang benar-benar aman, damai, dan sejahtera. Penulis : GF Editor : GF   21 Agu 2025, 22:45 WIT
Rayakan HUT RI : Mimika Semarak dengan Karnaval Mobil Hias Papuanewsonline.com, Mimika – Jalan-jalan utama Kota Timika berubah menjadi lautan warna dan semangat kebangsaan saat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika menggelar karnaval mobil hias dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-80. Sebanyak 46 peserta dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), instansi, hingga paguyuban masyarakat ikut ambil bagian, menampilkan parade kendaraan dengan dekorasi unik yang memadukan unsur budaya, pembangunan, dan nilai nasionalisme. Karnaval ini bukan sekadar parade kendaraan berhiaskan bendera dan ornamen, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan identitas lokal. Masyarakat berbondong-bondong memenuhi pinggir jalan, menyaksikan kreativitas peserta yang berhasil mengubah mobil menjadi karya seni berjalan. Bupati Mimika, Johannes Rettob, dalam sambutannya menegaskan bahwa karnaval mobil hias merupakan perwujudan filosofi “Mimika Rumah Kita”, sebuah metafora tentang persatuan dalam keberagaman. “Karnaval ini bukan hanya ajang kreativitas, tetapi juga ruang untuk memperkuat silaturahmi dan rasa memiliki terhadap tanah Papua. Saya bangga melihat semangat dan antusiasme seluruh peserta. Ini bukti bahwa kita semua memiliki cinta dan kepedulian terhadap Mimika,” ujar Rettob disambut tepuk tangan meriah masyarakat. Ia juga menekankan bahwa dekorasi mobil yang sarat makna dan inovasi menunjukkan betapa besarnya potensi Mimika. “Semoga karnaval ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berkarya dan membangun Mimika yang lebih baik,” tambahnya. Ketua Panitia HUT ke-80 RI Mimika, Ananias Faot, menjelaskan bahwa karnaval mobil hias menempuh rute panjang yang dimulai dari Kantor Pusat Pemerintahan, melewati Bundaran SP2, Jalan Charitas, Perempatan Jalan Hasanuddin menuju Timika Mall, lalu ke Jalan Yos Sudarso, Jalan Belibis, dan berakhir di Bundaran Eme Neme Yauware. Sepanjang rute, masyarakat tumpah ruah di jalanan, bersorak dan berfoto bersama mobil-mobil hias yang tampil dengan berbagai tema, mulai dari simbol perjuangan kemerdekaan, nuansa adat Papua, hingga program pembangunan daerah. Sebagai bentuk penghargaan, panitia akan memberikan sertifikat kepada seluruh peserta karnaval. Sementara itu, pengumuman pemenang lomba mobil hias akan digelar pada awal September mendatang, berbarengan dengan karnaval tingkat pelajar dan lomba kebersihan tingkat kelurahan. Kemeriahan karnaval mobil hias ini menegaskan bahwa peringatan HUT ke-80 RI di Mimika tidak hanya dirayakan dengan upacara, tetapi juga dengan perpaduan kreativitas, budaya, dan semangat gotong royong masyarakat.   Penulis : Abim Editor : GF 21 Agu 2025, 00:56 WIT
Karnaval HUT ke-80 RI Tetap Semarak Meski Hujan Papuanewsonline.com, Mimika – Hujan yang mengguyur Kota Timika sejak pagi tak menyurutkan langkah ribuan pelajar dari berbagai sekolah untuk memeriahkan karnaval HUT ke-80 Republik Indonesia. Dengan mengenakan kostum warna-warni dan kreasi unik, mereka tetap melangkah penuh semangat di jalan-jalan utama Timika. Sebanyak 161 sekolah, mulai dari tingkat TK, SD, SMP hingga SMA/SMK, ikut serta dalam pawai akbar ini. Barisan marching band, kostum adat, pakaian pejuang kemerdekaan, hingga busana kreasi modern hasil karya pelajar sendiri, membuat karnaval semakin meriah dan menyedot perhatian masyarakat. Kegiatan ini secara resmi dilepas oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Mimika, Abraham Kateyau, di pelataran Gedung Eme Neme Yauware. Dalam sambutannya, ia mengaku bangga melihat antusiasme para pelajar yang tak goyah meski cuaca kurang bersahabat. “Nilai-nilai nasionalisme harus tertanam sejak dini. Antusiasme anak-anak luar biasa. Walaupun hujan, mereka tetap bersemangat. Itu artinya, jiwa nasionalisme benar-benar hidup dalam diri mereka,” tegas Abraham Kateyau. Ia juga menambahkan bahwa dukungan orang tua, guru, dan pemerintah sangat penting untuk terus menumbuhkan semangat kebangsaan pada generasi muda. Tak hanya pelajar, ribuan masyarakat juga memadati pinggir jalan untuk menyaksikan karnaval. Mereka bersorak, bertepuk tangan, bahkan ikut menari mengikuti irama drum band yang dimainkan para siswa. Banyak pula orang tua yang rela kehujanan demi memberikan dukungan penuh kepada anak-anak mereka. Pemandangan itu menjadi bukti bahwa HUT RI bukan sekadar seremoni, melainkan pesta rakyat yang menyatukan semua kalangan. Abraham Kateyau berharap karnaval serupa bisa terus digelar setiap tahunnya dengan konsep yang lebih kreatif, tidak hanya melibatkan pelajar tetapi juga masyarakat luas, komunitas budaya, dan organisasi masyarakat. “Kalau tahun ini anak-anak sekolah yang dominan, ke depan kita bisa kembangkan jadi festival rakyat. Semua bisa ikut serta agar kebersamaan dan rasa nasionalisme semakin kuat,” ujarnya. Karnaval HUT ke-80 RI di Timika pun menjadi bukti nyata bahwa semangat merah putih tidak mudah luntur, bahkan di bawah guyuran hujan sekalipun. Generasi muda Papua menunjukkan bahwa cinta tanah air selalu hidup dalam hati mereka.   Penulis : Abim Editor : GF   19 Agu 2025, 12:46 WIT
HUT ke-80 RI: Merah Putih Berkibar di Negeri Awan Tembagapura Papuanewsonline.com, Tembagapura – 17 Agustus 2025 – Di tengah dinginnya udara pegunungan dan kabut tebal yang menyelimuti perbukitan Mimika, Sang Saka Merah Putih berkibar gagah di langit Tembagapura. PT Freeport Indonesia (PTFI) menggelar upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan Bola Tembagapura, yang berada di ketinggian lebih dari 2.100 meter di atas permukaan laut. Momen ini menghadirkan suasana yang begitu khidmat, seolah-olah upacara berlangsung di negeri atas awan. Ratusan karyawan PTFI, dengan penuh disiplin, berdiri tegak mengikuti jalannya upacara. Deru angin dingin tidak menyurutkan semangat nasionalisme, justru memperkuat rasa syukur atas 80 tahun kemerdekaan bangsa Indonesia. Bertindak sebagai inspektur upacara, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menyampaikan amanat yang menggugah semangat. Ia menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah keberagaman serta mengajak seluruh insan Freeport untuk terus berkontribusi bagi Indonesia. “Tema tahun ini, Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju, mengingatkan kita semua untuk tidak berhenti bekerja, berinovasi, dan bersatu demi kemajuan bangsa,” ujar Tony dalam pidatonya. Tony menambahkan bahwa PTFI tidak hanya sekadar perusahaan tambang, melainkan bagian penting dari perjalanan pembangunan nasional. “Dari Papua untuk Indonesia, kontribusi kita adalah bagian dari cita-cita besar kemerdekaan: mewujudkan kesejahteraan rakyat,” tegasnya. Tidak hanya di Tembagapura, upacara peringatan HUT RI ke-80 juga digelar serentak di berbagai lokasi operasi PTFI, termasuk Kuala Kencana (Mimika), Nabire, Gresik (Jawa Timur), hingga Jakarta melalui sambungan daring. Hal ini menjadi bukti komitmen PTFI bahwa di manapun berada, semangat nasionalisme tetap menyala. Sejak beroperasi di Papua pada 1973, Freeport telah memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia. Pada 2024, kontribusi PTFI mencapai 4,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 80 triliun, yang mencakup pajak, royalti, dividen, dan bagi hasil. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 11 triliun disalurkan langsung ke pemerintah daerah Papua Tengah, termasuk Kabupaten Mimika. Selain kontribusi fiskal, Freeport juga berkomitmen terhadap pembangunan sosial. Sepanjang 2024, PTFI menyalurkan Rp 2 triliun untuk program investasi sosial, mulai dari pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi lokal, hingga pembangunan infrastruktur masyarakat. Tony Wenas juga menyinggung keberhasilan PTFI dalam mendukung hilirisasi. Smelter raksasa di Gresik yang baru saja diresmikan menjadi salah satu pencapaian monumental. Dengan beroperasinya smelter tersebut, PTFI kini mengelola rantai produksi dari hulu hingga hilir, menjadikannya salah satu pengelola tambang terintegrasi terbesar di dunia. “Kontribusi ini menegaskan posisi Freeport sebagai motor hilirisasi industri tambang Indonesia, sekaligus pilar pembangunan ekonomi nasional dari Papua untuk Nusantara,” pungkas Tony. Setelah pengibaran bendera, kemeriahan perayaan HUT ke-80 RI di Tembagapura berlanjut dengan tari kolosal bernuansa Papua, konser musik, hingga berbagai hiburan rakyat yang diikuti ribuan karyawan beserta keluarga mereka. Gemuruh tepuk tangan dan sorak-sorai peserta semakin mempertegas bahwa semangat kemerdekaan tak pernah pudar, meski berada jauh di ketinggian pegunungan Papua.   Penulis : Jidan Editor : GF   18 Agu 2025, 20:55 WIT
Ustaz Yusuf Mansur: Kapolri Luar Biasa, Khatam Al-Qur’an Jadi Tradisi di HUT RI Papuanewsonline.com, Jakarta – Semarak peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tidak hanya dirayakan dengan upacara kenegaraan dan parade kebangsaan, tetapi juga melalui kegiatan spiritual yang penuh makna. Polri, melalui Divisi Humas, kembali menggelar Khataman Al-Qur’an bersama 80 hafiz dan hafizah di Yayasan Daarul Qur’an Indonesia, Kota Tangerang. Kegiatan ini menuai apresiasi tinggi dari Ustaz Yusuf Mansur, yang menyebut langkah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sebagai sesuatu yang “luar biasa” dan patut dijadikan teladan. “Iya nih hebat banget Kapolri dan institusi Polri, para pimpinan luar biasa. Setiap kenaikan tahun, setiap itu juga kenaikan khatamannya. Kemarin 79, sekarang 80, luar biasa,” tutur Ustaz Yusuf Mansur dengan penuh semangat, Minggu (17/8/2025). Menurut Ustaz Yusuf Mansur, keberlanjutan khataman Al-Qur’an ini bukan hanya simbol syukur, tetapi juga menjadi doa besar untuk Indonesia agar senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Bahkan ia berharap tradisi ini terus dilanjutkan hingga ratusan bahkan ribuan tahun ke depan. “Kalau nanti umur Indonesia sampai 1.000 tahun, saya berharap tradisi ini tetap ada. Khataman ini jadi berkah, bukan hanya bagi Kapolri dan institusi Polri, tapi juga bagi bangsa Indonesia dan seluruh pejabat negeri ini. Para penghafal Qur’an juga dapat keberkahan dari sini,” ucapnya. Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Yusuf Mansur juga mendoakan khusus Kapolri beserta seluruh keluarga besar Polri agar khataman ini diterima Allah SWT sebagai amal kebaikan. “Makasih Pak Kapolri, semoga keluarga besar Polri Insya Allah khatamannya diterima oleh Allah SWT dan para pengkhatam Qur’an di seluruh Indonesia juga diterima oleh Allah SWT. Barokahnya buat semua polisi, keluarga besarnya, dan Indonesia, seluruh pemimpinnya. Merdeka!” ujarnya penuh doa. Tak hanya itu, apresiasi khusus juga diberikan kepada Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho, yang menjadi motor penggerak kegiatan ini. “Terkhusus buat Pak Sandi, Pak Kadiv Humas, terima kasih banyak telah terus membersamai Indonesia dan institusi Polri dengan khatam Al-Qur’an. Masya Allah, luar biasa. Makasih Pak Sandi, Pak Jenderal kita,” jelasnya. Khataman Al-Qur’an ini telah dimulai sejak Sabtu malam (16/8/2025) dan mencapai puncaknya pada Minggu (17/8/2025), tepat di hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Acara berlangsung penuh khidmat dengan kehadiran 80 hafiz dan hafizah, serta sejumlah ustaz dan pengurus Yayasan Daarul Qur’an Indonesia, seperti Ustaz Ali Kholidin, Ustaz Muhaimin, Ustaz Salim Maftukhi, dan Ustaz Abdul Ghafur. Suasana menjadi semakin sakral ketika doa bersama dipanjatkan untuk keselamatan bangsa dan negara. Bagi Polri, kegiatan ini menjadi simbol bahwa menjaga Indonesia tidak hanya dilakukan dengan senjata dan strategi keamanan, tetapi juga dengan doa, zikir, dan spiritualitas. Khataman Al-Qur’an menjadi bagian penting dari upaya Polri dalam memelihara ketenteraman, sekaligus memperkuat nilai religiusitas dalam setiap langkah pengabdiannya. Penulis : GF Editor : GF   17 Agu 2025, 23:44 WIT
Divisi Humas Polri Gelar Khataman Qur’an Bersama 80 Hafiz untuk Syukuran HUT RI ke-80 Papuanewsonline.com, Tangerang – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Divisi Humas Polri menyelenggarakan khataman Al-Qur’an bersama 80 hafiz dan hafizah di Yayasan Daarul Qur’an Indonesia, Kota Tangerang. Kegiatan yang penuh khidmat ini menjadi wujud rasa syukur atas nikmat kemerdekaan sekaligus doa bersama agar bangsa Indonesia senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Acara khataman dimulai sejak Sabtu malam (16/8) dan mencapai puncaknya pada Minggu (17/8) bertepatan dengan perayaan hari kemerdekaan. Suasana religius sangat terasa dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang menggema dari para hafiz dan hafizah, menghadirkan keteduhan hati bagi seluruh jamaah yang hadir. Selain diikuti oleh 80 hafiz dan hafizah, kegiatan ini juga dihadiri sejumlah ustaz dan pengurus Yayasan Daarul Qur’an Indonesia, antara lain Ustaz Ali Kholidin, Ustaz Muhaimin, Ustaz Salim Maftukhi, dan Ustaz Abdul Ghafur. Kehadiran para ulama tersebut semakin memperkuat makna spiritual acara. Ustaz Ali Kholidin dalam tausiyahnya menyampaikan apresiasi kepada Divhumas Polri atas inisiatif menyelenggarakan khataman dalam rangka memperingati kemerdekaan. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk syukur, tetapi juga mengajarkan pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dalam menjaga persatuan bangsa. “Ini adalah terobosan luar biasa. Khataman Qur’an di hari kemerdekaan memperkuat iman dan takwa, sekaligus mempererat persaudaraan serta kesatuan bangsa. Semoga Polri senantiasa dalam lindungan Allah SWT dalam menjalankan tugasnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujar Ustaz Ali. Dalam kesempatan itu, para hafiz dan ustaz juga mendoakan keselamatan seluruh anggota Polri agar selalu diberi kekuatan dan perlindungan dalam menjalankan tugas negara. Kegiatan ini diharapkan menjadi pengingat bahwa pengabdian Polri tidak hanya dalam bentuk tugas operasional di lapangan, tetapi juga melalui doa dan pendekatan spiritual bersama masyarakat. Divisi Humas Polri menegaskan bahwa kegiatan khataman ini akan terus digelar secara berkesinambungan, terutama dalam momen besar kebangsaan, sebagai simbol sinergi antara Polri, tokoh agama, dan masyarakat dalam menjaga keutuhan NKRI. Khataman Qur’an ini juga mengandung pesan bahwa kemerdekaan tidak hanya dimaknai sebagai kebebasan, melainkan amanah untuk diisi dengan nilai-nilai kebaikan, persatuan, dan pengabdian. Polri berharap, melalui lantunan ayat-ayat suci, doa-doa tulus tersebut menjadi penopang moral bagi bangsa Indonesia menuju cita-cita besar Indonesia Emas 2045. Penulis : GF Editor : GF 17 Agu 2025, 23:33 WIT
Seka: Tari yang Menyatukan Hati dan Budaya Papuanewsonline.com, Mimika – Suasana meriah memenuhi GOR SP 5 Timika pada lomba Tari Seka yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT RI ke-80. Meski cuaca kurang bersahabat dan tantangan teknis tak terhindarkan, semangat para peserta dan penonton tetap membara. Dari 25 tim yang terdaftar, 17 di antaranya hadir dan menampilkan kemampuan terbaik mereka dalam membawakan tarian yang sarat makna bagi masyarakat Papua, khususnya Suku Kamoro. Tiga juri dihadirkan untuk menilai, masing-masing dari latar belakang berbeda: praktisi seni budaya Dominggus Kapiyau, tokoh pendidikan Septinus Arwakum, dan akademisi Stefanus Rahangiar. Ketiganya bukan hanya memahami tarian secara teknis, tetapi juga menghayati nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Dominggus Kapiyau, juri senior yang memegang lisensi resmi dari Taman Budaya Dewan Kesenian Tanah Papua sejak 2003, menegaskan bahwa lomba ini bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah edukasi budaya. “Seka ini sudah ada sejak leluhur. Tradisi ini dikenal oleh generasi 50-an hingga 80-an. Secara historis, ia adalah tari pergaulan muda-mudi, bahkan ajang mencari jodoh,” ujarnya. Keterbatasan waktu persiapan menjadi salah satu faktor mengapa tidak semua pendaftar hadir. “Mungkin karena waktunya terlalu sempit, sekitar seminggu atau kurang. Mereka butuh latihan, sementara waktunya tidak cukup, jadi banyak yang mundur,” jelas Dominggus. Dalam penilaian, para juri menyoroti beberapa kekurangan teknis, seperti formasi setengah lingkaran yang seharusnya penuh melingkar. Ada pula peserta yang tidak mematuhi petunjuk teknis lomba. Meski demikian, panitia tetap memberikan kelonggaran demi menjaga suasana kondusif dan kebahagiaan peserta. Dominggus menuturkan bahwa pada masa lalu, tarian Seka dibawakan dengan iringan gitar dan ukulele buatan tangan. Pemain musik berada di tengah, sementara penari berputar di sekelilingnya. Dalam budaya Yop dan Seka, interaksi penari menjadi sarana perkenalan hingga pencarian pasangan hidup. “Banyak perkawinan yang berawal dari Seka ini,” ungkapnya. Pesan penting yang ditegaskan juri adalah membedakan fungsi dan kostum tarian. “Kalau tari pergaulan, pakai pakaian biasa yang rapi. Pakaian adat digunakan untuk penyambutan tamu penting seperti presiden atau gubernur. Kalau di lomba, tidak perlu pakaian adat,” katanya. Lomba ini menjadi sarana memperkenalkan dan melestarikan warisan leluhur kepada generasi muda. Selain menjaga orisinalitas budaya, kegiatan ini juga berpotensi mengembangkan pariwisata daerah. Meskipun ada kendala, antusiasme masyarakat menjadi bukti bahwa tradisi ini tetap hidup dan relevan.   Penulis : Cori Editor : GF 13 Agu 2025, 23:46 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru
lihat video 10 Feb 2023, 15:22 WIT