Pemprov Papua dan Konsulat RI di Vanimo Matangkan Border Trade Fair 2025
Ajang perdagangan lintas batas ini ditargetkan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat perbatasan Indonesia–Papua Nugini sekaligus memperkuat hubungan dagang, sosial, dan budaya antarnegara
Papuanewsonline.com - 03 Okt 2025, 18:57 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Jayapura – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua bersama Konsulat Republik Indonesia (RI) di Vanimo, Papua Nugini (PNG), terus mematangkan persiapan penyelenggaraan Border Trade Fair (BTF) 2025 yang akan digelar pada 9–11 Oktober 2025 di Zona Netral Wutung, perbatasan RI–PNG.
Kegiatan tahunan ini
diproyeksikan menjadi momentum penting dalam menggerakkan perekonomian
masyarakat di kawasan perbatasan, sekaligus mempererat hubungan bilateral kedua
negara, khususnya di bidang perdagangan, pariwisata, dan budaya.
Penjabat Sekretaris Daerah
(Setda) Provinsi Papua, Suzana Wanggai, menegaskan bahwa BTF bukan sekadar
ajang pameran dagang, tetapi juga instrumen strategis untuk memperkuat
diplomasi ekonomi dan sosial masyarakat lintas batas.
“Border Trade Fair menjadi wadah
mempererat kerja sama. Komunikasi lintas sektor akan terus kami bangun agar
kegiatan ini berjalan lancar dan sukses,” ujar Suzana dalam pertemuan
koordinasi persiapan BTF, Kamis (02/10/25).
Pertemuan tersebut turut
melibatkan berbagai unsur pemerintah dari kedua negara, mulai dari sektor pariwisata,
kebudayaan, keamanan, imigrasi, bea cukai, karantina, hingga sejumlah pelaku
usaha lokal dan UMKM.
Sementara itu, Konsul RI di
Vanimo, Tangkuman Alexander, menjelaskan bahwa BTF 2025 akan menghadirkan
konsep yang lebih komprehensif. Selain pameran perdagangan, acara juga akan
menggelar forum business matching antara pelaku usaha Indonesia dan PNG, dengan
fokus pada UMKM dan produk unggulan daerah.
“Selain itu, kegiatan tersebut
akan diwarnai dengan penandatanganan sejumlah kerja sama strategis, khususnya
di bidang kesehatan dan sektor lainnya. Harapannya, BTF tidak hanya sukses
sebagai pameran, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi peningkatan ekonomi
kawasan perbatasan,” ungkap Tangkuman.
Border Trade Fair 2025 juga
dipandang sebagai momentum penting untuk memperkuat hubungan dagang, budaya,
dan sosial antara masyarakat Indonesia dan Papua Nugini. Melalui kegiatan ini,
diharapkan terbuka lebih banyak peluang kerja sama bilateral yang berdampak
langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan.
Pemprov Papua optimistis ajang
ini akan menjadi etalase ekonomi kreatif dan budaya lokal, sekaligus memperluas
jejaring kerja sama antar-pelaku usaha lintas negara.
Penulis: Jid
Editor: GF