TPNPB Klaim Tembak Dua Aparat Militer Indonesia di Intan Jaya
Kelompok bersenjata sebut satu aparat tewas dan satu luka-luka, minta operasi militer dihentikan; konflik di Papua kian memanas dan warga sipil terdampak
Papuanewsonline.com - 28 Sep 2025, 13:11 WIT
Papuanewsonline.com/ Hukum & Kriminal

Papuanewsonline.com, Intan Jaya – Ketegangan di wilayah Papua kembali memuncak setelah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap VIII Intan Jaya mengklaim berhasil menembak dua aparat militer Indonesia dalam kontak senjata yang terjadi di wilayah Intan Jaya, Papua. Dalam pernyataan yang dirilis oleh kelompok tersebut, disebutkan satu aparat dilaporkan tewas, sementara seorang lainnya mengalami luka-luka.
Pernyataan resmi disampaikan
langsung oleh Brigjen Undius Kogoya, Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya. Ia
menegaskan pihaknya akan terus melancarkan perlawanan terhadap operasi militer
yang disebutnya telah menyebabkan penderitaan bagi masyarakat sipil.
“Kami meminta aparat militer
Indonesia segera menghentikan operasi militer di daerah Intan Jaya. Operasi ini
hanya membuat masyarakat mengungsi ke hutan untuk mencari perlindungan,” ujar
Undius Kogoya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/9/2025).
TPNPB juga menegaskan bahwa
pihaknya akan melanjutkan perlawanan bersenjata di Kota Sugapa, pusat
pemerintahan Kabupaten Intan Jaya. Mereka menuntut aparat Indonesia untuk
meninggalkan pemukiman warga dan menarik pasukan ke kota-kota besar di luar
daerah konflik.
“TPNPB siap perang di Kota Sugapa
bila operasi militer tidak dihentikan. Kami akan terus melawan,” tambah Undius
Kogoya.
Wilayah Intan Jaya sejak lama
dikenal sebagai salah satu titik panas konflik bersenjata antara TPNPB dan
aparat keamanan Indonesia. Bentrokan kerap terjadi, menimbulkan korban jiwa
baik dari aparat, anggota TPNPB, maupun warga sipil.
Kelompok bersenjata tersebut
berulang kali menuduh aparat Indonesia melakukan penembakan terhadap warga
sipil. TPNPB mendesak agar konflik Papua diselesaikan melalui mekanisme dialog
internasional, bukan dengan pendekatan militer.
Sementara itu, hingga berita ini
diturunkan, aparat TNI maupun Polri belum memberikan keterangan resmi terkait
klaim yang disampaikan oleh TPNPB Kodap VIII Intan Jaya.
Pertempuran yang terus berulang
di Intan Jaya telah menimbulkan dampak serius terhadap warga sipil. Banyak
keluarga harus mengungsi ke hutan atau daerah yang dianggap lebih aman untuk
menghindari baku tembak. Kondisi ini juga memperburuk akses masyarakat terhadap
pendidikan, kesehatan, serta kebutuhan hidup sehari-hari.
Situasi ini memperlihatkan bahwa
konflik berkepanjangan di Intan Jaya tidak hanya menjadi persoalan keamanan,
tetapi juga krisis kemanusiaan yang membutuhkan perhatian serius dari semua
pihak.
Penulis: Hend
Editor: GF