Papuanewsonline.com
BERITA Hukum & Kriminal
Homepage
WNA Asal Papua Nugini Ditangkap Karena Bawa Dua Butir Amunisi Ilegal
Papuanewsonline.com, Jayapura – Seorang warga negara Papua Nugini berinisial JR (40) diamankan petugas karena kedapatan membawa dua butir amunisi ilegal kaliber 5,56 mm di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua.Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom. saat dikonfirmasi membenarkan penangkapan tersebut.Kabid Humas mengatakan pelaku kedapatan membawa amunisi setelah barang bawaannya diperiksa melalui mesin X-ray oleh petugas Bea Cukai di PLBN Skouw. Kini, ia ditahan di Polresta Jayapura Kota."Memang benar Sabtu (4/5/2024) sekitar pukul 08.00 wit, petugas Bea Cukai di PLBN Skouw mengamankan wanita berkebangsaan Papua Nugini karena saat barang bawaannya diperiksa melalui X-Ray terdapat benda yang mencurigakan dan setelah diperiksa ternyata dua butir amunisi yang tersimpan dalam tas noken," ucap Kabid Humas, Senin (06/04/2024).Selain itu, petugas juga menemukan lima tanda pengenal dengan identitas berbeda di dalam tas WNA tersebut. Petugas Bea Cukai lalu menyerahkan WN Papua Nugini berserta barang bukti amunisi itu ke Pos Kout Satgas Yonif 122/TS. Kasus tersebut telah dilimpahkan ke Polresta Jayapura Kota."Setelah didata kemudian yang bersangkutan diserahkan ke Polsek Muara Tami untuk diproses lebih lanjut," ungkapnya.Sementara itu, Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Dr. Victor Dean Mackbon, S.H., S.I.K., M.H., M.Si melalui Kapolsek Muara Tami AKP TB Silitonga mengatakan, pihaknya telah melimpahkan kasus itu ke Polresta Jayapura Kota. Wanita WN Papua Nugini itu kini sudah ditahan di Polresta Jayapura Kota.“Adapun untuk barang bukti yang diamankan 2 butir amunisi kaliber 5,56 mm, 3 buah hp jadul, 1 tas noken besar, id card dengan 5 (lima) nama yang berbeda namun fotonya sama,” tutur Kapolsek Muara Tami.“Yang bersangkutan dan barang bukti kini sudah diserahkan dan ditahan di Polresta Jayapura Kota guna penyelidikan lebih lanjut," ujar Silitonga. (PNO-12)
07 Mei 2024, 09:38 WIT
KKB Serang Gereja dan Rampas Barang Elektronik Milik Jemaat di Pegunungan Bintang
Papuanewsonline.com, Pegubin - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, melakukan perampasan barang elektronik milik jemaat yang sedang melasanakan ibadah minggu pagi pada hari minggu tanggal 5 mei 2024, sekitar Pukul 11.00 Wit, Di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang.Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 AKBP Dr. Bayu Suseno S.H.,S.I.K.,M.M., M.H., dalam keteranganya mengatakan, disaat jemaat sedang melaksanakan ibadah minggu pagi, datang empat orang kelompok KKB dengan membawa satu pucuk senjata api dan melakukan pengancaman dan perampasan barang elektronik milik jemaat yang sedang beribadah.AKBP Dr. Bayu Suseno menjelaskan, barang-barang milik jemaat yang sedang melaksanakan ibadah antara lain, 1 unit Handphone milik jemaat atas nama David Korwa (OAP), yang juga merupakan tenaga Kesehatan (Nakes) pada puskesmas distrik borme, 1 Unit Handphone Milik Ferdian Rumansara (OAP), yang juga merupakan tenaga Kesehatan (Nakes) pada puskesmas distrik borme dan 1 unit Laptop milik Kepala Puskesmas atas nama, Andi Wisal (OAP).“Setelah melakukan perampasan kepada jemaat di gereja, KKB kemudian menuju ke kompleks sekolah sehingga membuat para guru-guru ketakutan dan melarikan diri ke arah hutan untuk bersembunyi. Dan hingga saat ini, kami belum mendapatkan laporan adanya korban jiwa dari peristiwa tersebut”. Ujar AKBP Dr. Bayu Suseno.Ditambahkannya, saat ini para Nakes yang juga merupakan jemaat dari gereja di distrik borme, korban dari aksi KKB, sedang mengamankan diri di rumah Kepala Puskesmas Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan. (PNO-12)
06 Mei 2024, 14:52 WIT
Ketua BMRI Dukung Pemerintah dan Aparat Keamanan Dalam Mengayomi Masyarakat Papua
Papuanewsonline.com, Jayapura - Dalam upaya memperkokoh hubungan harmonisasi antara masyarakat Nusantara dan seluruh umat beragama di Provinsi Papua, serta masyarakat adat yang menjadi penjaga keamanan dan kesejahteraan di sana, Barisan Merah Putih Republik Indonesia (BMRI)-Papua Max Abner Ohe mengungkapkan dukungannya terhadap pemerintah pusat dan aparat keamanan.Ketua BMRI-Papua Max Abner Ohe, yang juga salah satu pimpinan di Majelis Rakyat Papua (MRP), menyatakan bahwa kerjasama antara pemerintah pusat, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjaga situasi keamanan serta mendorong pembangunan di tanah Papua.Menurutnya, kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah, serta lembaga masyarakat seperti Majelis Rakyat Papua (MRP), Badan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua, gubernur, DPRP, TNI, dan Polri sangatlah penting dalam membangun Papua. Hal ini ditekankan sebagai upaya bersama untuk menjaga Papua sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)."Dalam membangun Papua, tidak ada yang bisa berjalan sendiri. Kerja sama dan koordinasi yang baik antara semua pihak mutlak diperlukan," ujar Ketua Barisan Merah Putih pada Minggu (5/5/2024) di rumah kebangsaan.Dalam konteks ini, aspirasi masyarakat yang dikumpulkan oleh berbagai lembaga tersebut menjadi titik tolak bagi pemerintah daerah untuk bersama-sama mengambil langkah-langkah positif dalam pembangunan Papua.Upaya ini tidak hanya berkaitan dengan infrastruktur fisik, tetapi juga dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia serta mengayomi seluruh masyarakat Papua.Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, daerah, dan organisasi masyarakat, diharapkan Papua tetap menjadi rumah bagi semua warganya dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, menuju cita-cita bersama bangsa. (PNO-12)
05 Mei 2024, 19:04 WIT
Jenazah Alexsander Parapak Korban Penembakan KKB Dievakuasi ke Mimika
Papuanewsonline.com, Mimika - Personel gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi jenazah almarhum Alexsander Parapak, yang merupakan korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya. Evakuasi tersebut berhasil dilaksanakan pada hari Sabtu, (4/5/2024) pagi.Sebelumnya, pada tanggal 30 April 2024, KKB menyerang Polsek Homeyo yang mengakibatkan seorang remaja bernama Alexsander Parapak meninggal dunia. Almarhum Alexsander merupakan warga pendatang dari Suku Toraja yang berusia 20 tahun. Akibat penembakan tersebut, korban meninggal dunia.Menindaklanjuti situasi tersebut, personel gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi jenazah almarhum Alexsander dari Distrik Homeyo menuju Timika, Kabupaten Mimika. Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Pol. Dr. Faizal Ramadhani menyatakan bahwa proses evakuasi dilakukan oleh personel gabungan TNI-Polri dengan menggunakan sarana Heli Bell Penerbad.“Dalam proses evakuasi, selain jenazah almarhum Alexsander, personel juga mengevakuasi 3 orang warga pendatang yang akan kembali ke kampung halamannya, yakni seorang guru dan dua orang anak-anak,” ucap Ka Ops Damai Cartenz.Lebih Lanjut Ka Ops Damai Cartenz, Kombes Faizal menyatakan, saat ini personel gabungan dari Brimob Satgas Blukar dan Pasukan Kopassus dari Satgas Nanggala Ops Damai Cartenz-2024 masih terus melakukan upaya pengejaran terhadap KKB pelaku tindak pidana di Homeyo.“Kita akan kejar dan tindak tegas KKB pelaku tindak pidana di Distrik Homeyo. Saat ini, aparat keamanan di Kabupaten Intan Jaya sedang meningkatkan keamanan di daerah-daerah rawan guna mencegah kejadian serupa,” tegas Ka Ops.Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, AKBP Dr. Bayu Suseno, menambahkan bahwa jenazah almarhum Alexsander Parapak telah tiba pukul 08.50 WIT di Mimika dan saat ini sudah berada di RSUD untuk selanjutnya akan dilakukan Visum dan Otopsi. Namun, proses pemakaman masih menunggu kesepakatan dari pihak keluarga.“Jenazah saat ini masih dilakukan tindakan medis berupa visum dan otopsi oleh pihak RSUD, jenazah korban akan di semayamkan di rumah duka SP2 Mimika untuk selanjutnya diterbangkan ke kampung halamannya di Toraja, Sulawesi Selatan,” ungkap Bayu. PNO-11
04 Mei 2024, 23:05 WIT
Jenazah Korban Penembakan di Intan Jaya Berhasil Dievakuasi Aparat Gabungan
Papuanewsonline.com, Intan Jaya – Aparat gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi jenazah an. Aleksander Parapak yang merupakan korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Selasa (30/04/2024).Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom, saat dikonfirmasi membenarkan evakuasi tersebut.Kabid Humas mengatakan evakuasi korban tersebut dilakukan pada Sabtu (04/05) sekitar pukul 07.30 wit dengan menggunakan Heli TNI jenis Belt yang take off Kabupaten Mimika.“Saat tiba di Distrik Homeyo, aparat gabungan TNI-Polri melakukan evakuasi jenazah korban dan 3 (tiga) warga sipil diantaranya seorang guru dan dua orang anak-anak yakni Simon Petrus Tamonob (37), Helen Jean Vesty Tamonob (6) dan Gadwyn Tamonob (2),” ucap Kabid Humas.Lebih lanjut, Kabid Humas mengatakan jenazah almarhum Alexsander Parapak telah tiba pukul 08.50 WIT di Mimika dan sudah berada di RSUD untuk selanjutnya akan dilakukan Visum dan Otopsi. Namun, proses pemakaman masih menunggu kesepakatan dari pihak keluarga.“Jenazah saat ini masih dilakukan tindakan medis berupa visum dan otopsi oleh pihak RSUD Mimika, jenazah korban akan di semayamkan di rumah duka SP2 Mimika untuk selanjutnya diterbangkan ke kampung halamannya di Toraja, Sulawesi Selatan,” tutupnya.Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D. Fakhiri S.I.K berupaya menambah bantuan personel di Kabupaten Intan Jaya khususnya di Distrik Homeyo.“Saya berharap dengan dikirimnya personel menjadi salah satu langkah yang diambil untuk menghadapi situasi yang memanas dan langkah-langkah taktis serta teknis bisa segera diambil untuk mengatasi situasi di Ibu Kota Intan Jaya, khususnya di Kota Sugapa,” ungkapnya. (PNO-12)
04 Mei 2024, 17:44 WIT
Kapolda Papua: Upaya Pemulihan Situasi di Intan Jaya Terus Dilakukan
Papuanewsonline.com Jayapura – Kondisi di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah, menjadi perhatian utama setelah serangkaian gangguan yang terjadi belakangan ini. Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D. Fakhiri S.I.K saat ditemui di Mapolda Papua, Jumat (3/5), menyampaikan harapannya untuk memastikan situasi di daerah tersebut kembali kondusif.Peristiwa penyerangan terhadap Polsek Homeyo yang menyebabkan satu warga meninggal dunia dan pembakaran Sekolah Dasar (SD) Inpres di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, memicu keprihatinan besar. Kapolda Fakhiri menyatakan komitmennya untuk memperbaiki keadaan."Dalam upaya penindakan, kami berharap hari ini bisa lebih tenang. Saya juga berupaya menambah bantuan personel dan helikopter untuk memperkuat penanganan di lapangan," ungkap Kapolda Fakhiri.Dikirimnya personel dari satgas damai cartenz menjadi salah satu langkah yang diambil untuk menghadapi situasi yang memanas. Kapolda berharap dengan kedatangan personel tambahan tersebut, langkah-langkah taktis dan teknis bisa segera diambil untuk mengatasi situasi di Ibu Kota Intan Jaya, khususnya di Kota Sugapa.Namun, kendala dalam penggeseran personel juga turut menjadi perhatian. "Heli kita sedang dalam perawatan dan satunya sedang berada di Boven Digoel. Ketika sudah tiba, kami akan segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan oleh Polres Intan Jaya," tegasnya.Kapolda mengakui bahwa gangguan keamanan di Intan Jaya berpotensi mengganggu pelayanan pemerintahan, bahkan bisa menyebabkan lumpuhnya aktivitas tersebut. Meski demikian, ia menekankan pentingnya tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat."Dalam situasi seperti ini, yang bertahan di sana adalah personel Polri/TNI dan satuan tugas lainnya yang ditugaskan. Sementara itu, sebagian pegawai memilih untuk keluar demi keselamatan diri," tutupnya.Dalam konteks ini, upaya Kapolda Papua dan aparat keamanan lainnya sangat diharapkan mampu membawa keadaan di Intan Jaya kembali ke jalur yang aman dan stabil. (PNO-12)
04 Mei 2024, 17:10 WIT
Gelar Konferensi Pers, Polres Merauke Ungkap Keberhasilan Kasus Penganiayaan
Papuanewsonline.com, Merauke – Kapolres Merauke, AKBP I Ketut Suarnaya, S.H., S.I.K, melalui Kasie Humas, AKP Ahmad Nurung, S.H, beserta KBO Satuan Reskrim Ipda Sewang, menggelar Konferensi Pers untuk mengumumkan keberhasilan dalam mengungkap kasus penganiayaan. Konferensi Pers tersebut digelar di ruang Humas Polres Merauke, Provinsi Papua Selatan, pada Rabu, 1 Mei 2024.Sebuah kejadian tragis menimpa seorang ibu rumah tangga dengan inisial MM, yang tinggal di Kota Merauke. Korban menjadi sasaran penganiayaan oleh pacarnya, berinisial BGS alias R, yang mengakibatkan patahnya tulang hidung dan memerlukan perawatan medis di RSUD Merauke. Insiden tragis tersebut terjadi di Jalan Raya Mandala pada Selasa, 23 April 2024, sekitar pukul 08.20 WIT.“kasus penganiayaan tersebut bermula saat korban meminta bantuan kepada pelakunya untuk membantu mengurus bubur yang sedang dimasak karena merasa terlambat untuk masuk kerja. Namun, permintaan tersebut menimbulkan cekcok dan akhirnya berujung pada serangan fisik yang brutal, mengakibatkan luka-luka serius pada wajah dan tubuh korban,” ucapnya.Ia menambahkan, seorang saksi, dengan inisial EM, mendengar teriakan minta tolong melalui telepon dari korban. Dia segera melapor ke SPKT Polres setelah mendengar teriakan tersebut. Dengan bantuan beberapa temannya, saksi berhasil mendatangi rumah korban dan kemudian melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib. Korban dievakuasi ke RSUD Merauke untuk mendapatkan perawatan medis.“Berdasarkan laporan yang diterima, tim Satuan Reskrim Polres Merauke melakukan penyelidikan, dan pada tanggal 27 April 2024, pelaku berhasil diamankan di rumah orang tuanya di Jalan Sukarelawan Merauke tanpa perlawanan. Pelaku kemudian ditahan di rutan Polres Merauke untuk diproses sesuai hukum. Atas perbuatannya, pelaku dapat dijerat dengan Pasal 351 ayat (2) KUHP, dengan ancaman hukuman penjara paling lama lima tahun,” terang Kasie Humas.Keberhasilan Polres Merauke dalam mengungkap kasus ini menunjukkan komitmen mereka dalam menegakkan hukum dan melindungi masyarakat dari kekerasan dan tindak kriminalitas. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang di masa mendatang. (PNO-12)
03 Mei 2024, 17:16 WIT
Ketua AMKEI Ajak Masyarakat Kei Jaga Kamtibmas di Maluku
Papuanewsonline.com, Ambon - Ketua DPW Angkatan Muda Kei (AMKEI) Provinsi Maluku, Efendi Notanubun, mengajak seluruh masyarakat Kei agar turut membantu dalam menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di Maluku.Himbauan tersebut disampaikan menyusul terjadinya peristiwa kesalahpahaman antara sekelompok pemuda Kei dan sekelompok pemuda Hutumuri di Jakarta pada beberapa waktu lalu. Peristiwa tersebut sempat viral di media sosial."Kami mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Maluku," ajaknya.Situasi kamtibmas yang kondusif di Maluku, kata Efendy, harus dijaga secara bersama-sama. Sesama anak Maluku sebagai satu kesatuan, dan kekeluargaan harus senantiasa menjaga keharmonisan."Hal ini teramat fundamental bagi kita untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman, dan harmonis di tengah kemajemukan umat di Maluku ini, untuk kemudian dijadikan sebagai sumber kekuatan bersama. Marilah kita pelihara rasa kekeluargaan dan kebersamaan warga Kei bersama suku-suku lain yang ada di Kota Ambon sebagai wujud falsafah hidup orang Kei Aini ain," pintanya. (PNO-12)
02 Mei 2024, 12:56 WIT
Polres Yahukimo Ungkap Kasus Penganiayaan Berat Terhadap Anggota Polisi
Papuanewsonline.com, Yahukimo – Kepolisian Resor Yahukimo berhasil mengungkap kasus penganiayaan berat oleh Orang Tak Dikenal (OTK) terhadap anggota Polres Yahukimo bernama Bripda Oktovianus Buara.Hal ini disampaikan oleh Kapolres Yahukimo, AKBP Heru Hidayanto, S.Sos., M.M, saat melakukan Press Release di Mapolres Yahukimo, Senin (29/04/2024).Kapolres mengatakan personel Polres Yahukimo berhasil mengamankan 5 orang berinisial WK, AP, AS, FW dan DA, sedangkan 2 (dua) orang lainnya masih dalam proses pengejaran serta telah ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).“Kami telah melakukan penyitaan terhadap beberapa barang bukti diantaranya batu yang digunakan oleh para pelaku untuk membunuh korban, 1 buah balok yang digunakan oleh tsk AS untuk memukul korban, 1 buah jaket yang digunakan oleh tsk AP saat kejadian, kemudian alat tajam/pisau yang digunakan untuk membunuh korban tidak ditemukan di TKP dan masih dalam proses pencarian untuk itu kami akan buat daftar pencarian barang bukti,” ucap Kapolres.Kapolres Yahukimo juga menyampaikan bahwa personel Polres Yahukimo bersama Satgas Operasi Damai Cartenz-2024 akan terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku.“Dua orang pelaku akan terus dilakukan pengejaran oleh tim gabungan Polres Yahukimo dan Satgas Damai Cartenz,” pungkasnya.Selain itu, Kapolres mengapreasi personelnya yang telah berhasil mengungkap para pelaku yang telah melakukan penganiayaan berat terhadap anggotanya yakni Bripda Oktavianus. (PNO-12)
01 Mei 2024, 20:02 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru