logo-website
Sabtu, 02 Agu 2025,  WIT
BERITA TAG Hukum Homepage
Respons Cepat Satgas Ops Damai Cartenz Bersama TNI Evakuasi Jenazah Korban Pembacokan OTK Papuanewsonline.com, Puncak Jaya - Telah terjadi aksi penganiayaan menggunakan senjata tajam yang diduga kuat dilakukan oleh kelompok KKB pimpinan Lekagak Telenggen terhadap seorang warga sipil an. Syafaruddin yang berprofesi sebagai tukang ojek. Aksi penganiayaan tersebut terjadi di kawasan pegunungan Distrik Wanwi, Kabupaten Puncak Jaya.Informasi ini bermula dari laporan masyarakat pada Hari Sabtu (12/7/2025) di SPKT Polres Puncak Jaya. Satgas Ops Damai Cartenz bersama Polres Puncak Jaya dan TNI langsung merespons cepat dan melakukan pencarian serta evakuasi terhadap korban pada pukul 14.25 WIT.Dengan medan yang sulit di jangkau, personel Satgas Ops Damai Cartenz bersama anggota Polres Puncak Jaya dan TNI, telah berhasil menjangkau korban dengan menempuh jalur yang cukup ekstrem menuruni jurang sedalam 500 meter demi mengangkat korban.Menurut informasi dari masyarakat bahwa sebelumnya korban diketahui terakhir terlihat pada Jumat (11/7/2025). Kemudian pada Sabtu (12/7/2025) Pukul 11.45 WIT Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di wilayah Distrik Wanwi, diduga kuat menjadi korban penganiayaan menggunakan senjata tajam di bagian kepala dan kaki sebelum jasadnya dibuang ke dalam jurang.Kondisi medan yang curam dan berbukit membuat proses evakuasi berjalan dengan penuh tantangan. Tim harus berjalan kaki sejauh 5 kilometer dan menuruni jurang sebelum berhasil mengevakuasi jenazah korban yang kemudian dibawa menggunakan motor ke jembatan Distrik Wanwi dan selanjutnya diangkut dengan ambulans ke RSUD Mulia pada pukul 16.30 WIT.Jenazah korban tiba di RSUD Mulia pada pukul 17.20 WIT untuk dilakukan pemeriksaan medis, dan selanjutnya akan dipulangkan ke kampung halaman di Makassar.Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., didampingi oleh Wakaops Damai Cartenz, Kombes Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menegaskan komitmen pihaknya dalam memberikan rasa aman kepada seluruh masyarakat khususnya Papua.“Peristiwa ini kembali menunjukkan pentingnya keberadaan aparat di daerah rawan seperti Puncak Jaya. Kami akan terus bekerja keras untuk menindak tegas pelaku dan mencegah kejadian serupa, saat ini pelaku masih kami dalami” tegas Brigjen Faizal.Dalam kesempatan yang sama, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan waspada."Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada, jangan ragu melaporkan aktivitas mencurigakan kepada aparat," ujarnya.Kejadian ini menjadi pengingat akan risiko yang dihadapi masyarakat sipil di daerah Puncak Jaya. Namun respons cepat aparat gabungan Satgas Ops Damai Cartenz bersama TNI di Puncak Jaya menunjukkan komitmen penuh negara dalam menjamin keamanan dan kemanusiaan di Tanah Papua. PNO-12 13 Jul 2025, 14:58 WIT
Satgas Ops Damai Cartenz Lakukan Pengamanan Tanam Jagung Serentak di Wamena Papuanewsonline.com, Wamena - Dalam rangka mendukung Program Swasembada Pangan Nasional, Satgas Operasi Damai Cartenz sektor Wamena melaksanakan pengamanan kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal III Tahun 2025 yang berlangsung di Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya. Sebanyak 7 personel yang dipimpin oleh Iptu Steve Antony Revo Sumanti, S.Tr.K., diterjunkan untuk bergabung bersama personel Polres Jayawijaya dan Satbrimobda Papua guna memastikan situasi kamtibmas tetap kondusif selama berlangsungnya kegiatan, Rabu (9/7/2025).Pengamanan dimulai pukul 12.30 WIT dengan memberikan arahan dan konsolidasi di Polres Jayawijaya. Selanjutnya, tim bergeser menuju lahan pertanian di Distrik Wouma untuk melaksanakan perimeter pengamanan di sekitar lokasi.Kaops Damai Cartenz , Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, M.H., M.Si. didampingi Wakaops Damai Cartenz, Kombes. Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum. mengapresiasi pelaksanaan tugas di lapangan yang berjalan aman dan terkendali.“Pengamanan kegiatan penanaman jagung ini merupakan wujud nyata dukungan Polri terhadap ketahanan pangan nasional. Satgas Ops Damai Cartenz hadir tidak hanya dalam konteks penegakan hukum, tetapi juga sebagai bagian dari solusi bagi masyarakat Papua,” ujar Brigjen Pol Faizal.Langkah pengamanan ini juga dilakukan sebagai respons terkait adanya indikasi pergerakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya yang diduga berencana melakukan aksi di wilayah Wamena.Konsolidasi dan siaga on-call terus dilakukan oleh seluruh personel untuk mengantisipasi segala kemungkinan gangguan kamtibmas.Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Dr. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan terus menjalin sinergi dengan aparat keamanan.“Kami mengajak seluruh masyarakat Jayawijaya, khususnya di Wamena, untuk tetap tenang dan mendukung upaya Polri dalam menjaga stabilitas keamanan. Laporkan segera jika melihat atau mengetahui adanya aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar,” imbau Kombes Pol Yusuf.Dengan pengamanan yang maksimal, seluruh rangkaian kegiatan penanaman jagung dapat berlangsung lancar dan aman. Operasi Damai Cartenz terus berkomitmen menjaga kedamaian dan ketertiban di Tanah Papua, demi kesejahteraan masyarakat. PNO-12 13 Jul 2025, 14:50 WIT
Warga Sipil Tewas Ditembak OTK di Puncak Jaya Papuanewsonline.com, Mulia - Suasana di Pasar Sentral, Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, mendadak mencekam pada Sabtu malam (12/7/2025) sekitar pukul 19.29 WIT, setelah terdengar suara tembakan yang menewaskan seorang warga sipil.Korban diketahui bernama Edi Hermanto (39), warga asal Probolinggo, Jawa Timur, yang berdomisili di Kampung Pagaleme, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya. Korban yang sehari-hari berprofesi sebagai wiraswasta ditemukan meninggal dunia dengan luka tembak di pelipis mata kiri yang menembus ke bagian belakang kepala.Berdasarkan informasi awal, sekitar pukul 19.05 WIT, korban tengah menikmati kopi di dalam rumahnya ketika dua orang tak dikenal (OTK) datang dan mengetuk jendela. Saat korban membuka jendela, salah satu pelaku langsung menembaknya dari jarak dekat. Setelah kejadian, kedua pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor.Personel gabungan dari Polres Puncak Jaya dan Satgas Ops Damai Cartenz langsung bergerak cepat ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pengamanan area.Kaops Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., dalam keterangannya menyampaikan bahwa peristiwa ini kuat diduga berkaitan dengan aktivitas kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang selama ini aktif di wilayah Kota Mulia.“Kami mengecam keras aksi kekerasan terhadap warga sipil. Penyelidikan sedang kami lakukan secara intensif, dan terdapat indikasi kuat bahwa kelompok KKB pimpinan Paku Wanimbo berada di balik kejadian ini. Kami akan terus memburu pelaku sampai mereka tertangkap dan diproses secara hukum,” tegas Brigjen Pol Faizal.Berdasarkan informasi yang didapat, KKB Paku Wanimbo diketahui bergerak bersama Oni Mamberamo dan Ombak Enumbi, yang telah menunjukkan aktivitas mencurigakan di wilayah Pasar Baru dan sekitarnya. Kelompok ini juga diketahui membawa senjata api dan pernah melakukan aksi serupa sebelumnya.Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak mudah terprovokasi oleh aksi kejahatan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata.“Kami imbau seluruh masyarakat untuk tetap tenang namun waspada. Jika menemukan aktivitas mencurigakan di sekitar lingkungan, segera laporkan kepada pihak keamanan. Kami akan terus hadir dan bekerja keras untuk menjaga keamanan di Puncak Jaya,” ujar Kombes Pol Yusuf.Satgas Ops Damai Cartenz menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan rasa aman bagi masyarakat Papua Tengah, khususnya di wilayah rawan seperti Puncak Jaya, dengan meningkatkan patroli dan operasi penegakan hukum secara berkelanjutan. PNO-12 13 Jul 2025, 14:40 WIT
Rektor Universitas Jakarta Gandeng Farhat Abas Lapor Roy Suryo dkk Papuanewsonline.com, Jakarta-,  Sudah Jatu Tertimpah Tangga Pulah, pepatah kuno ini pantas disandang Roy Suryo dkk, karena selain menghadapi proses hukum di Mabes Polri, kini Rektor Universitas Jakarta Internasional, Profesor Paiman Raharjo didampingi pengacara kondang Farhat Abas secara resmi juga telah melaporkan Roy Suryo, Rismon Sianipar, Beathor Suryadi, dan Hermanto ke Polda Metro Jaya pada Sabtu (12/7/2025), dini hari.Laporan ini mencakup dugaan penyebaran berita bohong, pencemaran nama baik, hingga indikasi pemerasan yang menurut Prof Paiman telah mencemarkan reputasi pribadinya dan institusi akademik tempatnya mengabdi.“Sudah waktunya kebenaran ditegakkan. Selama ini saya dituduh terlibat dalam pembuatan ijazah palsu Presiden Jokowi di Pasar Pramuka tanpa bukti. Ini tidak hanya mencoreng nama saya, tapi juga merusak citra dunia pendidikan secara umum,” tegas Prof Paiman.Ia juga menyoroti keterlibatan Beathor Suryadi yang disebut-sebut sempat bertemu secara pribadi dengannya di sebuah restoran di Plaza Senayan.Dalam pertemuan itu, menurut Paiman, Beathor sempat meminta maaf.“Saya heran, setelah minta maaf secara pribadi, kenapa justru Beathor kembali menyebarkan tuduhan yang lebih kejam di publik," Pungkasnya.Sementara itu Farhat Abas membenarkan bahwa Ia ditunjuk  oleh profesor Paiman  bersama dengan tim Pembela kaum lemah sebagai pengacara. " Kami telah resmi melaporkan Roy Suryo dan kawan kawan dengan pasal pencemaran nama baik, Kemudian pasal-pasal yang betkaitan dengan  berita bohong, serta dugaan   pemerasan  yang dilakukan oleh oknum  yang bernama Bambang," tegas Farhat Abas melalui pesan singkat Via WhatsApp kepada Media Papuanewsonline.com, Minggu (13/7/2025).Farhat mengatakan bahwa klienya merasah difitna dan dicemarkan karena dituduh memalsukan ijasa Presiden Jokowi." Ini perbuatan keji, karena  merekayasa pemberitaan untuk mencoreng dan merusak kehormatan Profesor Paiman dan keluarga," Sorotnya.Oleh karena itu, Farhat Abas meminta Polda Metro Jaya untuk menangkap Roy Suryo dkk karena  tidak mengerti sistem bernegara. " Mereka hanya menggunakan cara-cara premanisme, cara-cara pemberontak untuk menghina produk daripada hukum kepolisian yang dilakukan oleh Bareskrim Polri,"Tutupnya.(Ning)  13 Jul 2025, 11:55 WIT
Kompolnas Monitoring Kasus Kematian Brigadir Nurhadi Secara Langsung di Polda NTB Papuanewsonline.com, Jakarta-,  Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) diwakili oleh Ketua Harian Kompolnas, Drs. Micaksono, SSA., dan Anggota Kompolnas Dr. Supardi Hamid, M,Si,, didampingi Kaset Kompolnas Joko Purwanto, S.I.K., S.H., bergerak cepat melakukan monitoring terhadap penanganan kasus kematian Brigadir Nurhadi di Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), yang viral di Medsos.Kasus ini mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk menjadi atensi khusus dari Menko Polkam selaku Ketua Kompolnas Bapak Jenderal Polisi (P) Prof. Dr. Budi Gunawan, S.H., M.Si . Kedatangan Tim Kompolnas disambut baik oleh Kapolda NTB Irjen Pol. Hadi Gunawan, S.H., S.I.K., beserta jajarannya.Dalam kunjungan kerja tersebut, Kompolnas menyampaikan telah menerima paparan yang cukup lengkap dari jajaran Polda NTB terkait kronologi dan penanganan kasus tersebut.Kompolnas juga menyempatkan diri untuk bertemu langsung dengan para tersangka yang saat ini ditahan, guna memastikan kondisi mereka tetap dalam keadaan baik.“Saat ini kami masih mengumpulkan informasi dan data yang dibutuhkan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh. Ini penting agar kami bisa menilai apakah seluruh proses penanganan sudah dilakukan secara profesional dan sesuai prosedur atau belum," Ujar Ketua Harian Kompolnas, Drs. Micaksono melalui keterangan tertulis yang diterima Media ini, Sabtu (12/7/2025).Micaksono  mengaku terkejut atas progres signifikan yang telah dilakukan oleh Polda NTB, karena  tidak hanya sidang etik, tapi  para anggota yang terlibat juga sudah di PTDH dan diproses pidana.“Yang membuat kami cukup surprise adalah ternyata proses pidana terhadap para pelaku juga sudah berjalan. Mereka bahkan saat ini telah ditahan. Ini langkah yang sangat tepat dari Kapolda dan jajarannya. Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi atas ketegasan ini,” ucap MicaksonoMeski demikian, Micaksono menegaskan bahwa terdapat sejumlah catatan yang saat ini masih menjadi bagian dari penyidikan, sehingga tidak dapat diungkapkan secara rinci ke publik.“Ada beberapa hal yang kami tekankan, namun karena masih dalam ranah penyidikan, kami belum bisa memaparkan secara teknis. Kami berharap semua proses berjalan transparan namun tetap mengedepankan akurasi hukum,” Jelasnya.Dalam aspek pembuktian, lanjut Micaksono bahwa Kompolnas mendorong agar penyidik melakukan verifikasi yang lebih mendalam terhadap alat bukti yang sudah dikumpulkan. Hal ini bertujuan untuk memastikan proses hukum bisa berjalan hingga ke tahap persidangan tanpa hambatan.“Bukti-bukti harus disisir ulang dengan cermat agar proses hukum ini bisa berlanjut ke pengadilan dengan kuat secara substansi dan administrasi,” Tegasnya.Micaksono menambahkan, terkait hasil pemeriksaan narkoba, hasil tes dari dua (2) tersangka menunjukkan positif, namun tidak ditemukan barang bukti di lapangan. Oleh karena itu, koordinasi dengan BNNP dinilai penting untuk memperkuat aspek penanganan." Kompolnas menilai bahwa proses penanganan tidak ada rekayasa, karena kalau direkayasa, tidak ada yang namanya penahanan, tidak ada yang namanya PTDH. Karena yang bersangkutan adalah penyidik, sudah berpengalaman, itulah sebabnya mereka mencoba mengelabui penyidik-penyidik yang lain”, Sorotnya.Lanjut Micaksono menambahkan bahwa kemungkinan adanya JC, dimana JC dalam aturan adalah dia bukan pelaku utama dan yang paling penting adalah rekomendasi penyidik.“Kalau memang disarankan oleh penyidik boleh, kenapa tidak? Karena itu memungkinkan dan bisa mengurangi angka hukuman yang bersangkutan.” Pungkasnya.Diketahui Kunjungan Kompolnas ini merupakan bentuk komitmen pengawasan eksternal terhadap institusi Kepolisian, serta dorongan agar proses hukum dalam kasus meninggalnya Brigadir Nurhadi dapat berjalan transparan, objektif, dan akuntabel.Dalam kesempatan kunjungan kerja ini, Kompolnas berencana melakukan kunjungan langsung ke TKP untuk memahami suasana lingkungan fisik secara detail.(Ning) 12 Jul 2025, 19:44 WIT
Judi Togel di Puncak Jaya Semakin Marak, Bandar Terkenal Pengusaha Yang Kebal Hukum Papuanewsonline.com, Puncak Jaya-, Aktifitas judi  Toto Gelap (togel) semakin marak di Kabupaten  Puncak  Jaya, provinsi Papua Tengah.Bebasnya peredaran barang haram ini, karena bandarnya sosok pengusaha yang dikenal kebal terhadap hukum.Bagaimana tidak,  Rakyat melalui tokoh pemuda, tokoh agama, hingga tokoh adat di Kabupaten Puncak Jaya  terus berteriak di Media untuk hentikan aktifitas ilegal tersebut, namun tidak dihiraukan Kapolres Puncak Jaya AKBP Achmad Fauzan beserta jajaranya.Bandar judi togel di Kabupaten Puncak Jaya teridentifikasi atas nama Hj Sul Daeng Mangun dan anaknya Zulkifli Dahlan.Selain bandar togel, Hj Sul dan anaknya Zulkifli Dahlan dikenal sebagai sosok pengusaha mentereng di Kabupaten Puncak Jaya yang memiliki kedekatan dengan Kapolres Puncak Jaya AKBP Achmad Fauzan.Dari data yang dihimpun Media ini, menyebutkan bebasnya aktivitas judi toto gelap (togel) di Kabupaten Puncak Jaya Mulia karena  sengaja dipelihara oleh  penegak hukum, karena setiap minggu ada jatah yang diterimah.Salah satu sumber terpercaya media ini melalui sambungan telepon selulernya dari Puncak Jaya  membenarkan bahwa aktifitas judi togel di Kabupaten tersebut susah ditutup karena semua pihak menerima jata setiap minggu." Peredaran togel milik Hj Sul dan anaknya Sulkifli bukan hanya di Kota Mulia, tapi sudah sampai ke Distrik dan Kampung-kampung di Kabupaten Puncak Jaya," ujar Sumber melalui sambungan telepon selulernya, Sabtu (12/7/2025).Sumber mengatakan aktifitas Judi togel di Puncak Jaya sulit ditutup karena banyak pihak yang menerima jata setiap minggu." Sulit untuk tutup, karena banyak pihak sudah terima jatah tiap minggu, bukan per bulan, dan jatah mereka puluhan juta per minggu," Jelasnya.Sumber mengatakan banyak pihak menolak aktifitas judi togel di Puncak Jaya, karena  judi togel  mencoreng  budaya orang Papua. “ Masyarakat dari  dulu tidak mengenal judi togel ini karena judi Ini bukan budaya Papua," Tegasnya.Dari hasil pantauan Media ini, terkait dengan aktifitas judi togel ini, walaupun  Sejumlah tokoh agama dan masyarakat  menyoroti kinerja Polres Puncak Jaya namun Kapolres AKBP Achmad Fauzan beserta jajarnya, belum  menunjukkan aksi nyata untuk  memberantas bisnis haram tersebut.Diketahui dari hasil judi togel itu bandar Hj Sul Daeng Mangun dan anaknya Zulkifli Dahlan memiliki rekening gendut dan memiliki sejumlah bangunan maupun kendaraan dan barang berharga lainya, bandar yang dikenal sebagai pengusaha yang kebal hukum ini, kalau Kapolres Puncak Jaya berani melalukan proses hukum dengan menangkap keduanya, maka mereka  bisa dikenakan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU), Hingga berita  ini dipublikasikan Kapolres Puncak Jaya AKBP Achmad Fauzan belum memberikan keterangan, Media ini sudah berupaya melakukan konfirmasi melalui sambungan telepon selulernya dan pesan singkat via WhatsApp namun tidak ada balasn, kendati telepon seluler dari Kapolres sedang aktif.(red) 12 Jul 2025, 18:52 WIT
8 Pelaku Penyerangan Guru dan Nakes di Yahukimo Berhasil Diamankan Papuanewsonline.com, Yahukimo - Tim Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Sat Reskrim Polres Yahukimo terus bergerak cepat menindaklanjuti kasus penyerangan brutal terhadap guru dan tenaga kesehatan yang terjadi di Distrik Anggruk pertengahan Bulan Maret lalu. Hingga Jumat, (11/7 2025), sebanyak delapan terduga pelaku telah berhasil diamankan dalam serangkaian operasi penegakan hukum di wilayah Kabupaten Yahukimo dan sekitarnya.Kedelapan pelaku yang diamankan diketahui merupakan bagian dari kelompok KKB yang dikenal sebagai Batalyon Eden Sawi Yali, di bawah komando Ohion Helembo alias Bapa Simpan, yang berafiliasi langsung dengan Kodap XVI Yahukimo pimpinan Elkius Kobak.Dari delapan yang sudah diamankan, tiga yang sudah terbukti sebagai tersangka, yakni atas nama Aris Pahabol, DH, dan NS, serta kelima sisanya masih dalam proses pendalaman. Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H. didampingi Wakaops Damai Cartenz Kombes. Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum. menyatakan bahwa penanganan kasus ini akan terus dikembangkan untuk mengungkap seluruh pelaku dan jaringannya.“Kami serius menangani kasus ini. Pelaku yang terlibat akan kami proses secara tegas dan profesional. Tindakan kekerasan terhadap guru dan tenaga kesehatan tidak bisa ditoleransi karena mereka adalah simbol kemanusiaan dan pelayanan,” tegas Brigjen Pol. Faizal.Senada dengan itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T. menyampaikan bahwa pengungkapan ini menjadi bukti kerja keras aparat dalam menjaga stabilitas keamanan di Papua Pegunungan.“Kami mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Aparat keamanan hadir untuk melindungi masyarakat dan menindak tegas kelompok-kelompok yang mengganggu kedamaian,” ujar Kombes Pol. Yusuf.Hingga saat ini, tim investigasi gabungan masih melakukan pendalaman terhadap kelima pelaku yang sudah diamankan serta terus memburu sisa anggota kelompok bersenjata yang diduga kuat terlibat dalam aksi biadab tersebut. PNO-12 12 Jul 2025, 14:37 WIT
Kapolda Maluku Hadiri Penyerahan Penghargaan ITUC-ASIA Pacific Kepada Kapolri Papuanewsonline.com, Jakarta – Kapolda Maluku Irjen Pol. Drs. Eddy Sumitro Tambunan, M.Si menghadiri acara penyerahan penghargaan dari International Trade Union Confederation Asia Pacific (ITUC-AP) kepada Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. Acara ini diselenggarakan pada Kamis, 10 Juli 2025, pukul 18.00 WIB di Indonesia Arena Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.Penghargaan dari organisasi buruh tingkat Asia Pasifik ini menjadi tonggak bersejarah, sebagai bentuk apresiasi atas kepemimpinan Kapolri yang dinilai berhasil membangun jembatan dialog konstruktif antara institusi Polri dan elemen serikat pekerja di Indonesia. Ini juga menandai pengakuan internasional terhadap kontribusi aktif Polri dalam mendukung keadilan sosial dan perlindungan hak-hak pekerja.Turut hadir dalam kegiatan ini Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ibu Ketua Umum Bhayangkari, General Secretary ITUC-Asia Pacific Shoya Yoshida, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Presiden KSPI, Presiden KSBSI, Presiden KSPSI, Irwasum Polri, para Pejabat Utama Mabes Polri, Gubernur Banten, Gubernur Jawa Tengah, Kapolda Maluku beserta 14 Kapolda lainnya, serta para pengurus dan anggota serikat pekerja serta tamu undangan lainnya.General Secretary ITUC-Asia Pacific, Shoya Yoshida, dalam sambutannya menyebut penghargaan tersebut sebagai pengakuan atas pendekatan humanis Polri dalam menjaga keamanan, khususnya dalam pengawalan demonstrasi buruh serta upaya aktif Polri dalam mendukung penempatan kembali ribuan pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja.“Malam ini merupakan sebuah peristiwa bersejarah. ITUC memberikan apresiasi kepada Kepolisian Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo, atas komitmennya dalam melindungi pekerja dan mendukung serikat buruh secara konkret,” ungkap Yoshida.Kapolri dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan, seraya menegaskan bahwa sinergi antara Polri dan serikat pekerja adalah bagian dari strategi bersama menghadapi tantangan ketenagakerjaan dalam dinamika global yang terus berubah.“Kita berharap sinergisitas ini menjadi kekuatan kolektif dalam mendorong terciptanya iklim investasi yang sehat, yang berdampak langsung pada terbukanya lapangan kerja. Alhamdulillah, hasil komunikasi yang telah dibangun menunjukkan potensi terbukanya 35.000 lapangan kerja baru untuk rekan-rekan yang terdampak PHK,” ujar Kapolri.Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani, menyampaikan bahwa buruh di Indonesia memberikan penghormatan tertinggi kepada Kapolri atas pendekatan yang persuasif dan kebijakan nyata melalui pembentukan Desk Ketenagakerjaan Polri.“Polri di bawah Jenderal Sigit telah menunjukan keberpihakan moral terhadap pekerja. Ini bukan hanya apresiasi simbolik, tetapi pengakuan terhadap langkah konkret yang dirasakan langsung oleh buruh,” ujarnya.Menanggapi penghargaan tersebut, Kapolda Maluku Irjen Pol. Drs. Eddy Sumitro Tambunan menyampaikan ucapan selamat kepada Kapolri dan menilai bahwa pencapaian ini bukan hanya prestasi pribadi, tetapi representasi semangat seluruh jajaran Polri dalam membangun kepercayaan publik.“Penghargaan ini bukan sekadar bentuk pengakuan, melainkan refleksi atas komitmen moral dan profesionalisme yang telah ditanamkan oleh Bapak Kapolri kepada seluruh jajaran. Kami di Polda Maluku menjadikan hal ini sebagai cermin dan pemicu semangat untuk memperkuat kehadiran Polri sebagai institusi yang melayani dan melindungi seluruh elemen bangsa, termasuk kaum pekerja,” ujar Kapolda.Ia menambahkan, bahwa keberhasilan ini menegaskan arah transformasi Polri yang semakin inklusif, terbuka terhadap dialog sosial, dan hadir sebagai bagian dari solusi, bukan sekadar penegak hukum.“Kepemimpinan yang mengakar pada empati dan keberpihakan terhadap keadilan sosial adalah napas baru bagi institusi Polri. Di Maluku, kami berkomitmen mengemban semangat ini dalam pendekatan kami terhadap masyarakat, tanpa terkecuali,” pungkasnya.Kegiatan berlangsung dalam suasana penuh kehormatan dan solidaritas lintas sektor, mencerminkan eratnya hubungan antara negara dan rakyatnya. Acara ditutup dalam situasi aman, tertib, dan penuh kehangatan. PNO-12 12 Jul 2025, 14:26 WIT
Karena Hal Ini, Kemenko Polkam Dorong Pengawasan di Ruang Siber Harus Diperketat Papuanewsonline.com, Jakarta - Plh. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Mayjen TNI Heri Wiranto menyarankan agar ada penguatan kelembagaan dengan membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) di seluruh Provinsi, Kabupaten dan Kota.Selain itu, perlu juga pengawasan di ruang siber yang berpotensi menciptakan dan berpengaruh terhadap munculnya tindak kejahatan terhadap perempuan, anak dan kelompok rentan lainnya."Percepat pula pembentukan Direktorat Pidana Perempuan dan Anak-Pidana Perdagangan Orang (PPA-PPO) di tingkat kewilayahan. Hal ini untuk mendukung upaya penegakan hukum kejahatan terhadap perempuan, anak dan kelompok rentan lainnya," kata Heri Wiranto melalui keterangan tertulis yang diterima Media ini, Sabtu (12/7/2025).Heri menyampaikan, sejak Januari - Juli 2025 terdapat 14.385 kasus kekerasan di Indonesia. Dalam waktu 2 minggu, terjadi lonjakan lebih dari 2 ribu kasus. Korban kekerasan diantaranya anak-anak 62,5%, dan perempuan 80,7%. Sementara pelaku kekerasan yaitu anak-anak 17,4% dan dewasa 82,7%."Tugas Kemenko Polkam yaitu akan mengoordinasikan Gerakan Nasional anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (GN AKPA) lintas lembaga hukum dan keamanan, mengoordinasikan penanganan kekerasan daring dan perdagangan orang, dan mengintegrasikan isu perlindungan dalam kebijakan keamanan nasional," Pungkas Heri.(Ning) 12 Jul 2025, 13:36 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru
lihat video 10 Feb 2023, 15:22 WIT