Harmoni di Tanah Papua: Pj Gubernur Agus Fatoni Rangkul Pemimpin Adat
Pertemuan Bersejarah di Jayapura Satukan Pemerintah Provinsi dan Ondoafi se-Papua untuk Menyatukan Visi Pembangunan, Menyerap Aspirasi, dan Memperkuat Persaudaraan
Papuanewsonline.com - 16 Agu 2025, 00:46 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Jayapura – Sejarah baru tercipta di tanah Papua. Untuk pertama kalinya, seorang Gubernur Papua duduk bersama secara langsung dengan para ondoafi—pemimpin adat yang memegang peran penting dalam tatanan sosial masyarakat—dari seluruh wilayah provinsi. Pertemuan yang berlangsung di D’Jimbaran Resto, Kota Jayapura, Selasa (12/8/2025) ini menjadi simbol harmoni dan komitmen antara pemerintah daerah dengan penjaga adat Papua.
Acara ini dihadiri tokoh-tokoh penting, mulai dari Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Nerlince Wamuar, Kabinda Papua Brigjen TNI Bayu Sudarmanto, para Kepala OPD, hingga jajaran Forkopimda. Nuansa kebersamaan terasa kental ketika para pemimpin adat, pemerintah, dan aparat keamanan berkumpul dalam satu forum, bukan untuk membicarakan perbedaan, melainkan untuk mencari titik temu demi kemajuan Papua.
Ketua MRP, Nerlince Wamuar, tidak
dapat menyembunyikan rasa harunya. Ia menyebut momen ini sebagai pertemuan
bersejarah yang tak pernah terjadi sebelumnya.
“Puji syukur Tuhan sangat baik
bisa pertemukan kita orang adat dengan bapak gubernur. Ini tidak pernah
terjadi. Jadi saya percaya keluh kesah kita sebagai orang adat pasti akan
dijawab oleh bapak gubernur, dan biarlah itu menjadi hadiah bagi kami,” ujarnya
dengan nada penuh keyakinan.
Nerlince juga berharap momentum
ini menjadi titik awal sinergi yang lebih kuat antara pemerintah dan masyarakat
adat, sekaligus mendorong percepatan penetapan kepala daerah definitif setelah
proses Pemungutan Suara Ulang (PSU).
Dalam sambutannya, Pj Gubernur
Papua Agus Fatoni menyampaikan rasa syukur dan penghargaan yang mendalam atas
sambutan hangat para pemimpin adat. Ia menegaskan bahwa penugasan sebagai Pj
Gubernur Papua bukan sekadar amanah administratif, tetapi panggilan untuk
bekerja dan berjuang layaknya putra daerah.
“Saya diberikan tugas menjadi Pj
Gubernur Papua berarti saya akan berjuang sebagai orang Papua. Aspirasi sudah
disampaikan, sudah dituliskan, ini akan menjadi bahan kajian kami untuk
mengambil kebijakan,” tegas Fatoni.
Ia berjanji untuk membawa aspirasi para tokoh adat ini ke tingkat yang lebih tinggi, baik di pemerintahan provinsi maupun pusat, agar kebijakan yang diambil benar-benar berpihak pada masyarakat.
Pertemuan ini bukan hanya menjadi
ajang formal penyampaian aspirasi, melainkan juga forum untuk membangun rasa
saling percaya. Di meja yang sama, pemerintah provinsi dan pemimpin adat
menyatukan visi dalam menjaga harmoni sosial, melindungi nilai-nilai kearifan
lokal, sekaligus mengawal pembangunan infrastruktur dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat Papua.
Di akhir acara, suasana hangat
semakin terasa ketika dialog dilakukan tanpa sekat, disertai senyum dan candaan
ringan. Para peserta yakin, pertemuan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari
kerja sama yang lebih solid antara pemerintah dan masyarakat adat.
Penulis : Jidan
Editor : GF