logo-website
Minggu, 05 Okt 2025,  WIT
Berita Pilihan Redaksi Homepage
YPMAK Dorong Kemandirian Ekonomi Warga Wania Lewat Pengembangan Kebun Pisang Papuanewsonline.com, Mimika – Upaya pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Mimika kembali mendapat perhatian melalui program yang digagas Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK). Melalui Divisi Perencanaan Program Ekonomi, YPMAK secara resmi membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Ekonomi di Kelurahan Wania, Distrik Mimika Timur. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya warga asli suku Amungme dan Kamoro, dengan mengembangkan sektor perkebunan berbasis potensi lokal. YPMAK mengalokasikan dana sebesar Rp250 juta untuk program ini, dengan perincian Rp200 juta ditujukan bagi kegiatan masyarakat dan Rp50 juta untuk biaya operasional tim Pokja. Pokja yang dibentuk beranggotakan lima perwakilan masyarakat dari berbagai unsur, mulai dari tokoh adat, agama, perempuan, pemuda, hingga perwakilan tokoh masyarakat. Kelima pengurus terpilih adalah Fidelis F. Ukupako, Hendrikus Mauri, Ludiwina Weayo, Emanuel Ukapoka, dan Stevy Imbiri. Menurut Yulius Cenawatme, Staf Divisi Sosial Ekonomi YPMAK, Pokja akan bekerja selama delapan bulan dengan pendampingan penuh dari YPMAK. Ia menegaskan, program awal yang disepakati masyarakat adalah pengembangan kebun pisang sebagai komoditas utama. “Lahan sudah tersedia dan bahkan beberapa tanaman sudah ada. Tinggal menunggu pencairan dana, masyarakat bisa langsung melanjutkan pekerjaan berkebun,” jelas Yulius. Ketua Pokja terpilih, Fidelis F. Ukupako, mengapresiasi kunjungan YPMAK dan menegaskan bahwa program ekonomi ini menjadi tonggak penting bagi Kelurahan Wania. “Kami sudah menyiapkan lahan sekitar satu hektar. Ada tanaman pisang yang sudah tumbuh, tinggal kami perluas lagi dan tambah jumlahnya. Harapannya hasil kebun ini bisa menopang ekonomi keluarga sekaligus meningkatkan kemandirian masyarakat,” ujarnya dengan penuh optimisme. Program kebun pisang ini diharapkan dapat menciptakan dampak berkelanjutan bagi masyarakat. Selain sebagai sumber pangan, hasil panen juga dapat dipasarkan untuk meningkatkan pendapatan keluarga. YPMAK menegaskan bahwa pemberdayaan masyarakat tidak berhenti pada pemberian bantuan dana semata, tetapi juga melalui pendampingan, monitoring, dan evaluasi agar program benar-benar berjalan sesuai tujuan. Dengan semangat gotong royong yang ditunjukkan masyarakat Wania, program ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara lembaga dan masyarakat lokal dapat menghadirkan kemandirian ekonomi berbasis potensi wilayah.     Penulis: Abim Editor: GF  29 Sep 2025, 23:26 WIT
Kunjungi Gereja Paroki Hati Kudus Yesus, Kapolda Maluku Ajak Umat Jaga Kamtibmas Papuanewsonline.com, Ambon – Kapolda Maluku, Irjen Pol. Prof. Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si terus berupaya membangun kedekatan Polri dengan seluruh elemen masyarakat, untuk bersama merawat keamanan dan kedamaian.Salah satu kegiatan untuk memperkuat kedekatan dengan masyarakat yaitu silaturahmi kamtibmas. Kali imi dilaksanakan di Gereja Paroki Hati Kudus Yesus, Jalan Dr. Siwabessy, Kelurahan Wainitu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Minggu (28/9) pukul 09.30 WIT.Kegiatan tersebut dihadiri Pastor Paroki Hati Kudus Yesus, James Biliacarlos, M.Sc, Pastor Lukas Batmomolin, SVD, Ketua Dewan Harian Paroki beserta pengurus, para ketua rukun, kelompok kategorial, dan umat paroki. Dalam kegiatan itu, Kapolda hadir didampingi sejumlah pejabat utama Polda Maluku seperti Direktur Lantas, Wadir Intelkam, Wakapolresta Pulau Ambon & Pulau-Pulau Lease, serta Kapolsek Nusaniwe bersama personel.Dalam laporan singkatnya, Ketua Dewan Pastoral Paroki menyampaikan, jumlah umat Paroki Hati Kudus Yesus terdiri dari 117 KK yang terbagi ke dalam 13 rukun, dengan sebaran hingga wilayah Kusu-Kusu. Meski berada di perbatasan dengan Paroki lain, situasi kamtibmas tetap terjaga aman dan kondusif.Pihak paroki menyampaikan apresiasi atas peran aktif Kapolsek Nusaniwe bersama personel Polri yang selalu hadir mengamankan wilayah. “Kami bersyukur, berkat dukungan Polri, wilayah paroki tetap aman dan tertib,” ujar Ketua Dewan Pastoral.Mengawali sambutannya dengan sapaan hangat “Salve” kepada umat, Kapolda Maluku mengajak seluruh hadirin untuk mensyukuri Rahmat Tuhan atas kesempatan bisa berkumpul dan berdialog.Kapolda menjelaskan, kegiatan silaturahmi semacam ini rutin dilakukan dengan mengunjungi kampung-kampung serta rumah ibadah, baik masjid maupun gereja. Tujuannya, agar bisa melihat langsung kondisi masyarakat dan menyerap aspirasi mereka.Dengan penuh keakraban, Kapolda memperkenalkan diri. Ia bahkan menyelipkan canda ringan terkait namanya yang berasal dari Jawa Barat dan Jawa Timur, sehingga sering dijuluki “Janda” (Jawa-Sunda). Suasana pun menjadi cair dan hangat.“Ketika saya ditugaskan di Maluku, tekad saya hanya satu, memberikan pengabdian terbaik untuk masyarakat dan ikut membangun Maluku. Tetapi tentu Polri tidak bisa bekerja sendiri. Kami membutuhkan dukungan, kerja sama, serta doa dari seluruh masyarakat,” ungkapnya.Maluku, kata Kapolda, memiliki modal dasar luar biasa untuk berkembang, yaitu keindahan alam, kekayaan laut, serta keberagaman budaya. Namun, semua potensi ini, tidak akan bernilai jika tak terciptanya rasa aman.“Hari ini anak-anak bisa sekolah dengan lancar, ibu-ibu bisa ke pasar, bapak-bapak bisa bekerja, kita semua bisa berinteraksi tanpa rasa takut. Semua itu hanya mungkin terjadi jika keamanan terjaga. Maka keamanan dan ketertiban adalah fondasi utama yang harus kita rawat bersama,” jelasnya.Dalam menjaga keamanan, lanjut Kapolda, ada tantangan besar yang harus dihadapi. Salah satunya adalah maraknya kekerasan dalam penyelesaian masalah, baik di rumah tangga, antar individu, maupun kelompok. Pola pikir main hakim sendiri, menurut Kapolda, harus diubah.“Kekerasan tidak boleh menjadi pilihan. Jika terjadi persoalan, jangan provokasi kelompok untuk melakukan tindakan pidana. Segeralah laporkan pada penegak hukum. Polri siap menegakkan hukum dengan profesional. Dan kami juga terbuka terhadap kritik dari masyarakat untuk terus berbenah,” tegasnya.Kapolda juga menyoroti era digital saat ini, di mana provokasi dapat menyebar cepat melalui media sosial. Karena itu, ia meminta umat agar tidak mudah terhasut oleh informasi yang tidak jelas sumbernya.Dalam pesannya, Kapolda mengajak seluruh jemaat untuk merawat kebinekaan yang menjadi ciri Indonesia. Ia menekankan bahwa perbedaan suku, agama, dan budaya harus dijaga melalui hubungan relasi yang baik.“Mari kita satukan tekad menjaga kamtibmas, menahan diri, bersabar, dan menghormati hukum. Dengan begitu, kita dapat mewariskan tradisi baik kepada generasi penerus, memberikan teladan tentang toleransi, kedamaian, dan kasih sayang,” katanya.Mengakhiri arahannya, Kapolda Maluku menyampaikan terima kasih atas kesempatan bisa hadir bersama umat Paroki Hati Kudus Yesus. Dengan penuh semangat ia menyerukan motto kebersamaan, yakni "Maluku tarus biking bae, basudara tarus biking bae".Seruan tersebut disambut tepuk tangan dan antusiasme dari seluruh jemaat, meneguhkan komitmen bersama untuk menjaga Maluku tetap aman, damai, dan penuh persaudaraan. PNO-12 29 Sep 2025, 17:03 WIT
Pelaku Penganiayaan Berat di Ohoi Evu Berhasil Diringkus Polres Malra Papuanewsonline.com, Malra – Polres Maluku Tenggara berhasil mengamankan seorang pelaku tindak pidana penganiayaan berat yang terjadi di Ohoi Evu, Kecamatan Kei Kecil. Kasus ini disampaikan langsung dalam konferensi pers oleh Kapolres Maluku Tenggara, AKBP Rian Suhendi, S.Pt., S.I.K., didampingi Kasat Reskrim Iptu Barry Talabessy, S.Pd., S.H., M.H., pada Senin (29/9/2025) pukul 14.00 WIT.Peristiwa penganiayaan terjadi pada Minggu dini hari (28/9/2025) sekitar pukul 01.00 WIT di jalan tengah kampung Ohoi Evu. Korban bernama Joseph Sirken bersama sejumlah rekannya, termasuk terduga pelaku berinisial Y.S. alias Onas, diketahui sedang mengonsumsi minuman keras jenis sopi di salah satu rumah warga.Dalam keadaan mabuk, korban dan pelaku terlibat adu mulut. Merasa tersinggung, pelaku kemudian pulang mengambil sebatang pipa besi dari rumahnya. Dengan emosi yang tak terkendali, pelaku memukul korban berulang kali ke arah kepala. Akibatnya, korban mengalami luka berat di bagian kepala hingga harus dilarikan ke RSUD Karel Satsuitubun untuk mendapat perawatan intensif.Tak butuh waktu lama, Satreskrim Polres Maluku Tenggara bergerak cepat dan berhasil mengamankan Y.S. alias Onas pada siang hari di tanggal yang sama (28/9/2025). Saat ini, pelaku sudah diamankan di Mapolres Maluku Tenggara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.Kapolres Maluku Tenggara menegaskan, pelaku akan dijerat dengan pasal 351 ayat (1) dan (2) KUHP tentang penganiayaan dan penganiayaan yang mengakibatkan luka berat, dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Maluku Tenggara menegaskan komitmen jajarannya untuk menindak tegas setiap bentuk kekerasan di wilayah hukum Maluku Tenggara.“Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk menghindari kebiasaan mengonsumsi minuman keras. Kasus ini menjadi bukti nyata bahwa miras kerap menjadi pemicu utama terjadinya tindak pidana. Kami berharap dukungan seluruh komponen masyarakat dalam membantu kepolisian menegakkan hukum di Bumi Evav,” tegas AKBP Rian Suhendi.Polres Maluku Tenggara menegaskan akan terus menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, sekaligus memperkuat sinergi dengan seluruh elemen masyarakat demi menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan bebas dari kekerasan. PNO-12 29 Sep 2025, 16:48 WIT
Pimpin Apel Gabungan Polda Maluku, Dirreskrimsus: Jaga Marwah Institusi dan Tingkatkan Disiplin Papuanewsonline.com, Ambon – Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Maluku, Kombes Pol. Piter Yanottama, S.H., S.I.K., M.H, memimpin apel gabungan personel Polda Maluku yang digelar di Lapangan Letkol (Purn) Chr. Tahapary, Kota Ambon, Senin pagi (29/9/25).Apel gabungan rutin ini dihadiri Irwasda Maluku, para Pejabat Utama (PJU) Polda Maluku, dan seluruh personel Polda Maluku.Kombes Piter Yanottama dalam arahannya memberikan apresiasi terhadap kinerja personel. Ini setelah situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polda Maluku termonitor aman dan terkendali."Situasi Kamtibmas yang aman dan terkendali ini membuktikan bahwa arahan pimpinan telah dijabarkan oleh seluruh personel dengan baik," kata Dirreskrimsus.Seluruh personel Polda Maluku ditekankan terkait kesiapannya dalam menyikapi perkembangan situasi terkini. Ada empat titik demonstrasi yang terdeteksi, tiga titik di Kota Ambon dan satu di Maluku Tengah.Kombes Piter Yanottama kemudian menekankan beberapa hal yang menjadi perhatian bersama. Diantaranya:1. Pengamanan: Personel yang bertugas harus melaksanakan pengamanan demonstrasi sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan arahan pimpinan Satker masing-masing.2. Deteksi Dini: Personel Intelijen diminta untuk melakukan deteksi dan monitoring aksi demonstrasi ini dengan cermat.3. Layanan Pengaduan Khusus: Mengingat demonstrasi ini terkait isu korupsi, personel Ditreskrimsus, khususnya Tipikor, diinstruksikan untuk menyiapkan mekanisme dan lokasi penerimaan aspirasi secara profesional dan terukur, agar proses penanganan tidak berlarut-larut.Kombes Piter kembali mengingatkan semua personel untuk senantiasa menjaga marwah institusi dan meningkatkan disiplin. Setiap personel agar terus meningkatkan kedisiplinan sebagai kunci utama keberhasilan tugas."Saya mengingatkan kepada kita semua untuk senantiasa menjaga harkat dan martabat institusi ini, serta tidak mencederai nama baik Polri. Disiplin adalah nafas kita," tegasnya. PNO-12 29 Sep 2025, 16:35 WIT
Subuh Berjamaah di Masjid Al-Kautsar, Kapolda Maluku Dorong Masyarakat Jadi Pelopor Kerukunan Papuanewsonline.com, Ambon – Kapolda Maluku, Irjen Pol. Prof. Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si, kembali melanjutkan tradisi membangun kedekatan dengan masyarakat melalui kegiatan Sholat Subuh Berjamaah. Kali ini, ia hadir di Masjid Al-Kautsar BTN Kanawa, Kebun Cengkeh, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Minggu (28/9) pukul 04.45 WIT.Turut mendampingi Kapolda, Karo SDM Polda Maluku, Kayanma Polda Maluku, Wakapolresta Pulau Ambon & Pulau-Pulau Lease, Kabag Watpers Biro SDM, Kapolsek Sirimau bersama personel, Imam Masjid Al-Kautsar, serta jamaah setempat. Ibadah berlangsung khusyuk hingga selesai pukul 05.40 WIT dalam keadaan aman dan tertib.Usai menunaikan ibadah, Kapolda berkesempatan berinteraksi langsung dengan jamaah. Dalam suasana penuh kekeluargaan, ia menyampaikan pesan penting mengenai keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).“Polri hadir bukan hanya untuk menegakkan hukum, tetapi juga untuk membangun hubungan spiritual, sosial, dan emosional dengan masyarakat. Melalui doa dan ibadah, kita mendapat energi moral untuk menjaga Maluku agar tetap aman dan damai,” ujar Kapolda.Kapolda menegaskan bahwa pendekatan spiritual adalah fondasi utama dalam menciptakan masyarakat yang rukun dan harmonis. Menurutnya, ketulusan ibadah akan membentuk pribadi yang sabar, rendah hati, dan penuh kasih sayang, sehingga mampu menjadi penopang kerukunan antarwarga.“Kita ingin masyarakat Maluku menjadi pelopor kerukunan dan kedamaian. Dari masjid, gereja, dan rumah ibadah lainnya, lahirlah energi positif yang menuntun kita hidup berdampingan, menghargai perbedaan, serta menjauhi kekerasan,” jelasnya.Dalam pesannya, Kapolda mengingatkan bahwa keamanan bukan hanya tugas aparat, tetapi menjadi tanggung jawab bersama. Ia mendorong jamaah untuk aktif menjaga lingkungan, menjalin komunikasi dengan aparat keamanan, serta tidak segan melaporkan potensi terjadinya gangguan kamtibmas.“Mari kita jaga Maluku dengan hati yang ikhlas. Bila ada masalah, jangan diselesaikan dengan kekerasan atau emosi, serahkan pada aturan hukum. Polri siap mendampingi masyarakat dalam menjaga kedamaian,” tegasnya.Kapolda menambahkan, dengan kolaborasi kuat antara Polri dan masyarakat, Maluku akan semakin dikenal bukan hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kerukunan dan rasa persaudaraannya.Mengakhiri arahannya, Kapolda menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari jamaah Masjid Al-Kautsar. Ia mengajak umat untuk terus menebarkan kebaikan di tanah Maluku tercinta.“Mari kita rawat keamanan, persaudaraan, dan kedamaian. Karena dengan itu Maluku bisa semakin maju. "Maluku tarus biking bae, basudara tarus biking bae",” seru Kapolda yang disambut antusias jamaah. PNO-12 29 Sep 2025, 16:27 WIT
Jalin Silaturahmi ke Gereja Maranatha, Kapolda Maluku: Jaga Keamanan dan Perdamaian Papuanewsonline.com, Ambon – Kapolda Maluku, Irjen Pol. Prof. Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si, terus memperkuat hubungan kebersamaan dan membangun komunikasi lintas agama melalui kegiatan Silaturahmi Kamtibmas. Pada Minggu pagi (28/9), Kapolda kembali berkunjung di Gereja Maranatha Kota Ambon, bertemu secara langsung dengan pimpinan gereja, majelis jemaat, serta umat Kristiani.Turut hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Lantas, dan Wadir Intelkam Polda Maluku, Wakapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, serta Kapolsek Sirimau beserta personel. Dari pihak gereja, hadir Ketua Klasis Kota Ambon Pdt. Riko Rikumahu, S.Th., Pdt. Wem Pariana, majelis jemaat, perangkat gereja, serta umat Gereja Maranatha Kota Ambon.Kapolda Irjen Dadang Hartanto menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh para jemaat. Kehadiran Kapolda di Gereja Maranatha merupakan bagian dari komitmen Polri untuk membangun kedekatan dengan masyarakat, sekaligus mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga keamanan di wilayah Maluku.“Keamanan merupakan bagian terpenting dalam setiap aktivitas manusia. Tanpa keamanan, seluruh aktivitas sosial, ekonomi, pendidikan, dan kehidupan keagamaan tidak dapat berjalan dengan baik,” kata Kapolda.Menurutnya, kondisi Maluku kini dalam keadaan kondusif. Ini terlihat dan dirasakan secara nyata melalui jalannya berbagai aktivitas masyarakat secara lancar. Anak-anak dapat berangkat sekolah, ibu-ibu beraktivitas di pasar, dan para pekerja melaksanakan tugasnya tanpa hambatan. Situasi keamanan seperti ini, tegas Kapolda, tidak hadir dengan sendirinya, tetapi hasil dari usaha dan kerja sama yang sungguh-sungguh seluruh elemen masyarakat bersama aparat keamanan.Kapolda memberikan analogi menarik dengan membandingkan keamanan dengan kesehatan. Ia menjelaskan, orang sehat sering kali tidak menyadari betapa berharganya kesehatan, hingga kesehatan tersebut hilang. Begitu pula dengan keamanan, masyarakat baru akan merasakan betapa mahalnya rasa aman ketika kondisi itu terganggu.“Keamanan adalah anugerah yang harus terus diusahakan melalui doa, upaya, dan pengorbanan. Polri, TNI, dan stakeholder lainnya tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan masyarakat. Tugas kita semua adalah menjaga agar keamanan ini tetap terpelihara,” pintanya.Lebih lanjut, Kapolda mengingatkan peran masyarakat untuk tidak menjadi pelaku ataupun korban gangguan kamtibmas, serta tidak memprovokasi situasi yang berpotensi menimbulkan konflik.Kesadaran masyarakat untuk menjauhi pola pikir main hakim sendiri, tambah Kapolda sangat penting untuk diperhatikan. Apabila terjadi permasalahan, masyarakat diimbau menyerahkan penyelesaiannya pada mekanisme hukum yang berlaku, bukan melalui aksi balasan yang justru dapat memperburuk keadaan.“Hidup tidak selalu dalam keadaan aman. Namun, ketika kita menghadapi masalah, mari bersikap sabar, jangan menjadi provokator, dan jangan mengajak kelompok melakukan tindakan balasan. Anak-anak kita tidak boleh lagi merasakan konflik seperti yang pernah terjadi di masa lalu. Cukup kita yang pernah mengalaminya,” tegas Kapolda.Ia menambahkan, keberagaman latar belakang agama, suku, dan budaya di Maluku adalah karunia yang harus dirawat. Menurutnya, manusia tidak bisa memilih lahir dari kelompok mana, tetapi selalu memiliki pilihan untuk melakukan kebaikan.Dalam penjelasannya, Kapolda juga menyampaikan sebuah perumpamaan. Ia menggambarkan bahwa keamanan dan ketertiban ibarat tanah yang subur.“Makin aman dan damai suatu wilayah, maka kehidupan akan tumbuh subur, menghasilkan buah yang manis, dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Karena itu, mari kita rawat keamanan ini bersama-sama,” ungkapnya.Kapolda bertekad saat tiba di Maluku menjalankan tugas, ingin memberikan pengabdian terbaik bagi masyarakat serta berkontribusi membangun daerah ini agar semakin maju. Namun, tekad itu, tegas Kapolda, tidak bisa diwujudkan tanpa dukungan masyarakat.“Saya memiliki tekad kuat untuk memajukan Maluku. Tetapi saya sadar, Polri tidak bisa bekerja sendiri. Saya memerlukan dukungan, doa, dan partisipasi dari seluruh masyarakat, termasuk jemaat Gereja Maranatha yang saya cintai,” pungkasnya.Kehadiran Kapolda Maluku di Gereja Maranatha disambut baik oleh seluruh jemaat, menandai komitmen nyata Polri dalam membangun kedekatan dengan masyarakat lintas iman di Maluku.Mengakhiri arahannya, Kapolda menyampaikan seruan khas yang penuh semangat:“Mari kita bersama-sama menjaga keamanan, merawat persaudaraan, dan menebarkan kebaikan. Maluku tarus biking bae, basudara tarus biking bae”.Seruan tersebut disambut dengan tepuk tangan para jemaat sebagai tanda tekad bersama dalam menjaga Maluku tetap aman, damai, dan rukun di tengah keberagaman. PNO-12 29 Sep 2025, 16:18 WIT
Kapolda Maluku Tinjau Pos Pam Terpadu Tugu Trikora: Tegaskan Sinergi TNI-Polri Dalam Melayani Papuanewsonline.com, Ambon – Kapolda Maluku, Irjen Pol. Prof. Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si, menegaskan pentingnya soliditas aparat dalam menjaga keamanan masyarakat. Hal itu disampaikan Kapolda saat melaksanakan Peninjauan Pos Pengamanan (Pos Pam) Terpadu Tugu Trikora yang berada di pusat Kota Ambon, Minggu (28/9). Dalam kunjungan tersebut, Kapolda didampingi Direktur Lantas Polda Maluku, Kapolresta Pulau Ambon & Pulau-Pulau Lease, Wakapolresta, serta personel gabungan TNI-Polri yang bertugas di Pos Pam Terpadu.Kapolda secara langsung memeriksa kesiapan personel, mulai dari kehadiran, kelengkapan individu, hingga inventaris yang dimiliki pos pengamanan. Pemeriksaan ini, kata Kapolda, merupakan bagian dari upaya memastikan pelayanan keamanan berjalan sesuai prosedur dan standar yang telah ditetapkan.Tak hanya itu, Kapolda juga berdialog dengan para petugas mengenai situasi di lapangan serta tantangan yang dihadapi. Dengan pendekatan humanis, Ia memberikan ruang bagi anggota untuk menyampaikan kendala maupun masukan terkait pelaksanaan tugas.Dalam arahannya, Kapolda menekankan agar seluruh personel tetap menjaga semangat pengabdian meski menghadapi dinamika tugas yang kompleks di jantung Kota Ambon.“Pos Pam Terpadu ini adalah poros utama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di pusat Kota Ambon. Saya minta rekan-rekan tetap tegak lurus, melayani masyarakat dengan tulus, menjaga kekompakan TNI-Polri, dan jangan lupa menjaga kesehatan pribadi,” pesannya.Kapolda juga memberikan arahan khusus kepada Kapolresta agar memastikan fasilitas dan kelengkapan personel terpenuhi sesuai dengan prosedur, sehingga anggota dapat menjalankan tugas secara maksimal.Lebih lanjut, Kapolda menekankan bahwa keberadaan Pos Pam Terpadu bukan hanya sekadar sarana pengamanan, tetapi juga simbol kehadiran negara yang menjamin rasa aman bagi masyarakat. Soliditas TNI-Polri dalam menjaga keamanan, menurutnya, adalah kunci utama dalam membangun kepercayaan publik.“Sinergi TNI-Polri harus terus dijaga. Dari pos-pos pengamanan seperti ini, masyarakat melihat langsung bahwa aparat hadir untuk mereka, bekerja sama, dan siap menjaga Maluku tetap aman serta kondusif,” tegas Kapolda.Kegiatan ini sekaligus mempertegas komitmen Polda Maluku dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, menjaga stabilitas keamanan, serta memperkuat harmonisasi antara TNI, Polri, dan warga. PNO-12 29 Sep 2025, 16:04 WIT
TPNPB Klaim Tembak Dua Aparat Militer Indonesia di Intan Jaya Papuanewsonline.com, Intan Jaya – Ketegangan di wilayah Papua kembali memuncak setelah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap VIII Intan Jaya mengklaim berhasil menembak dua aparat militer Indonesia dalam kontak senjata yang terjadi di wilayah Intan Jaya, Papua. Dalam pernyataan yang dirilis oleh kelompok tersebut, disebutkan satu aparat dilaporkan tewas, sementara seorang lainnya mengalami luka-luka. Pernyataan resmi disampaikan langsung oleh Brigjen Undius Kogoya, Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya. Ia menegaskan pihaknya akan terus melancarkan perlawanan terhadap operasi militer yang disebutnya telah menyebabkan penderitaan bagi masyarakat sipil. “Kami meminta aparat militer Indonesia segera menghentikan operasi militer di daerah Intan Jaya. Operasi ini hanya membuat masyarakat mengungsi ke hutan untuk mencari perlindungan,” ujar Undius Kogoya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/9/2025). TPNPB juga menegaskan bahwa pihaknya akan melanjutkan perlawanan bersenjata di Kota Sugapa, pusat pemerintahan Kabupaten Intan Jaya. Mereka menuntut aparat Indonesia untuk meninggalkan pemukiman warga dan menarik pasukan ke kota-kota besar di luar daerah konflik. “TPNPB siap perang di Kota Sugapa bila operasi militer tidak dihentikan. Kami akan terus melawan,” tambah Undius Kogoya. Wilayah Intan Jaya sejak lama dikenal sebagai salah satu titik panas konflik bersenjata antara TPNPB dan aparat keamanan Indonesia. Bentrokan kerap terjadi, menimbulkan korban jiwa baik dari aparat, anggota TPNPB, maupun warga sipil. Kelompok bersenjata tersebut berulang kali menuduh aparat Indonesia melakukan penembakan terhadap warga sipil. TPNPB mendesak agar konflik Papua diselesaikan melalui mekanisme dialog internasional, bukan dengan pendekatan militer. Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, aparat TNI maupun Polri belum memberikan keterangan resmi terkait klaim yang disampaikan oleh TPNPB Kodap VIII Intan Jaya. Pertempuran yang terus berulang di Intan Jaya telah menimbulkan dampak serius terhadap warga sipil. Banyak keluarga harus mengungsi ke hutan atau daerah yang dianggap lebih aman untuk menghindari baku tembak. Kondisi ini juga memperburuk akses masyarakat terhadap pendidikan, kesehatan, serta kebutuhan hidup sehari-hari. Situasi ini memperlihatkan bahwa konflik berkepanjangan di Intan Jaya tidak hanya menjadi persoalan keamanan, tetapi juga krisis kemanusiaan yang membutuhkan perhatian serius dari semua pihak.     Penulis: Hend Editor: GF 28 Sep 2025, 13:11 WIT
Kerusuhan di Agats, Pos Satgas Yonif 123/Rajawali Dibakar Massa Papuanewsonline.com, Agats  – Suasana mencekam melanda Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan, usai terjadinya kerusuhan yang berujung pada pembakaran Pos Satgas Kewilayahan Yonif 123/Rajawali di Jalan Pemda. Pos yang menjadi salah satu titik pengamanan strategis itu luluh lantak dilalap api setelah diserang massa, Sabtu (27/9/2025). Menurut laporan awal, kerusuhan ini dipicu oleh kemarahan warga terkait insiden penembakan yang menewaskan seorang warga sipil, Indra Guruwardana, di Kampung Ulakin, Distrik Kolf Braza. Kabar tersebut menyulut emosi sejumlah warga yang kemudian melancarkan aksi penyerangan terhadap pos aparat. Kerusuhan dilaporkan mulai memanas sejak pagi hari ketika massa berkumpul di sekitar kawasan Jalan Pemda. Sekitar pukul 11.00 WIT, situasi berubah ricuh setelah massa melempari pos dengan batu dan benda tumpul. Tidak lama kemudian, api mulai menyala dan dengan cepat melahap bangunan Pos Satgas Kewilayahan Yonif 123/Rajawali. Seorang pejabat kepolisian yang enggan disebutkan namanya menyampaikan bahwa saat ini aparat masih mendalami penyebab pasti dari kerusuhan tersebut. “Kami masih melakukan penyelidikan terkait insiden ini dan memastikan semua pihak menahan diri,” ujarnya singkat. Selain kerugian material akibat hangusnya pos, korban jiwa kembali jatuh. Indra Guruwardana, warga sipil yang sebelumnya tewas tertembak di Kampung Ulakin, disebut menjadi pemicu awal eskalasi. Hingga kini, aparat gabungan TNI-Polri terus melakukan penyelidikan untuk memastikan pelaku penembakan dan pihak-pihak yang memicu kerusuhan. Kerusuhan juga membuat warga sekitar panik dan memilih mengungsi sementara demi menghindari kemungkinan bentrokan susulan. Sejumlah fasilitas umum di sekitar lokasi kejadian sempat lumpuh, dan aktivitas warga terganggu. Aparat keamanan yang terdiri dari Polres Asmat, Brimob, dan Satgas TNI langsung dikerahkan untuk mengendalikan keadaan. Penjagaan ketat dilakukan di beberapa titik rawan guna mencegah meluasnya kerusuhan ke wilayah lain. Kapolres Asmat, AKBP Wahyu Basuki, menyatakan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat untuk menenangkan situasi. “Kami berupaya semaksimal mungkin agar keamanan bisa segera dipulihkan. Kami juga meminta semua pihak untuk tidak terprovokasi,” tegasnya. Pemerintah daerah bersama aparat keamanan kini fokus pada dua hal: memastikan stabilitas keamanan serta memberikan perlindungan bagi warga sipil. Tokoh masyarakat juga mulai dilibatkan untuk membuka ruang dialog sebagai jalan keluar agar ketegangan tidak terus berlanjut. Peristiwa di Agats ini menambah daftar panjang konflik dan kerusuhan yang melibatkan kelompok bersenjata maupun aksi massa di Papua. Masyarakat berharap agar tragedi ini bisa segera teratasi dan tidak lagi memakan korban jiwa maupun menghancurkan fasilitas umum.     Penulis: Hend Editor: GF  28 Sep 2025, 13:06 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru
lihat video 10 Feb 2023, 15:22 WIT