logo-website
Minggu, 05 Okt 2025,  WIT
Berita Pilihan Redaksi Homepage
Gudang Mebel di Jalan Bougenville Ludes Dilalap Api, Warga Timika Panik Saat Kobaran Membesar Papuanewsonline.com, Timika — Kepanikan melanda warga Jalan Bougenville, Distrik Mimika Baru, Timika, Papua Tengah, pada Kamis (2/10/2025) dini hari. Tepat pukul 02.20 WIT, gudang mebel dua lantai milik Ahmat Abidol terbakar hebat. Api berkobar cepat, melalap lantai dua bangunan ruko, disertai kepulan asap tebal yang membumbung ke udara. Sejumlah warga yang tinggal di sekitar lokasi berhamburan keluar rumah saat mendengar suara letupan dan melihat cahaya api yang membesar. Beberapa di antaranya mencoba membantu memindahkan barang-barang, namun kobaran yang kian membesar membuat upaya itu sulit dilakukan. Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mimika, Agustina Rahaded, membenarkan peristiwa kebakaran tersebut. Menurutnya, pihaknya langsung mengerahkan tujuh armada pemadam kebakaran untuk memadamkan api. “Kebakaran di Jalan Bougenville itu menimpa ruko milik Ahmat Abidol, yang difungsikan sebagai gudang mebel. Api melalap lantai dua bangunan. Korban jiwa nihil, hanya kerugian materil yang masih dalam pendataan,” ungkap Agustina saat dikonfirmasi, Kamis pagi. Proses pemadaman berlangsung cukup lama karena api sempat menyebar dengan cepat dan dikhawatirkan merembet ke bangunan sekitar. Berkat kesigapan petugas damkar dan bantuan warga, api berhasil dijinakkan menjelang pagi. Hingga berita ini diturunkan, penyebab kebakaran masih belum diketahui. Aparat kepolisian bersama tim BPBD masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Dugaan sementara, api berasal dari korsleting listrik, namun hal itu belum dapat dipastikan. Agustina menambahkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan pemilik ruko dan aparat setempat untuk mendata total kerugian yang ditimbulkan. “Jumlah kerugian belum bisa dipastikan karena proses pendataan masih berjalan,” katanya. Peristiwa ini menambah daftar panjang kebakaran ruko di wilayah Timika. Sejumlah warga berharap pemerintah daerah bisa meningkatkan kesiapsiagaan dan menambah fasilitas pencegahan kebakaran, mengingat banyak bangunan di kawasan tersebut difungsikan sebagai gudang maupun tempat usaha. “Api kalau sudah besar begini sangat berbahaya. Kami harap ada sistem peringatan dini atau alat pemadam ringan yang bisa tersedia di setiap ruko,” ujar salah satu warga setempat. Meski tidak ada korban jiwa, insiden ini tetap menyisakan duka mendalam bagi pemilik ruko karena seluruh isi gudang mebel dilaporkan ludes terbakar.     Penulis: JidEditor: GF 02 Okt 2025, 12:41 WIT
Ratusan Pencaker Papua Pegunungan Temui Wakil Gubernur, Suarakan Harapan akan Lapangan Kerja Papuanewsonline.com, Jayapura — Ratusan pencari kerja (pencaker) dari delapan kabupaten di wilayah Papua Pegunungan memadati ruang pertemuan di Jayapura pada Kamis (2/10/2025). Mereka datang dengan satu tujuan: menyampaikan aspirasi dan harapan masa depan kepada pemerintah daerah. Pertemuan ini dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Papua, Dr. Ones Pahabol, bersama Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Papua Pegunungan, Matias Wenda. Dalam dialog yang berlangsung penuh antusias, para pencaker menyampaikan beragam persoalan yang mereka hadapi. Mulai dari keterbatasan lapangan kerja, minimnya akses pendidikan dan pelatihan vokasi, hingga pentingnya perhatian lebih terhadap masyarakat adat dan lokal dalam kebijakan pembangunan. Menanggapi aspirasi tersebut, Wakil Gubernur Dr. Ones Pahabol menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan menutup mata. Menurutnya, masa depan Papua sangat bergantung pada generasi muda yang hari ini sedang berjuang mencari peluang. “Pemerintah daerah berkomitmen mendengarkan dan menanggapi aspirasi masyarakat. Kami akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan rakyat Papua melalui kebijakan yang tepat dan efektif, terutama dalam membuka peluang kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” ujar Ones Pahabol. Ia juga menekankan bahwa dialog seperti ini penting untuk membangun kepercayaan antara rakyat dan pemerintah, sekaligus memastikan bahwa setiap kebijakan lahir dari kebutuhan nyata masyarakat. Dalam pertemuan tersebut, sejumlah perwakilan pencaker secara bergantian menyampaikan tuntutan mereka. Salah satunya adalah kebutuhan akan pendidikan dan pelatihan kerja yang relevan dengan kebutuhan pasar. “Kami berharap ada kebijakan yang membuka jalan lebih luas bagi anak-anak Papua untuk mendapat pendidikan dan pelatihan keterampilan, agar bisa bersaing dengan tenaga kerja dari luar,” ungkap salah satu peserta pertemuan. Selain itu, para pencaker juga menyoroti kurangnya transparansi dalam rekrutmen tenaga kerja di beberapa sektor strategis. Mereka meminta pemerintah lebih tegas memastikan keterlibatan masyarakat lokal, terutama pemuda Papua, dalam setiap peluang kerja yang tersedia. Wakil Gubernur Ones Pahabol menjelaskan bahwa pemerintah daerah akan segera melakukan evaluasi dan pengkajian untuk merumuskan langkah konkret menindaklanjuti aspirasi ini. “Pemerintah daerah akan bekerja sama dengan berbagai pihak, baik lembaga pendidikan, sektor swasta, maupun pemerintah pusat, untuk memastikan bahwa masyarakat Papua, khususnya generasi muda, memiliki akses lebih luas terhadap lapangan kerja,” tambahnya. Ia menegaskan bahwa kesejahteraan masyarakat Papua Pegunungan adalah prioritas utama, dan pemerintah siap merumuskan kebijakan yang berpihak pada kepentingan masyarakat adat. Pertemuan ini dinilai sebagai momentum penting yang membuka ruang komunikasi antara pencaker dan pemerintah. Banyak pihak berharap bahwa dialog ini tidak hanya berakhir di meja pertemuan, tetapi benar-benar menghasilkan kebijakan nyata yang mampu mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Papua.       Penulis: Hend Editor: GF 02 Okt 2025, 12:24 WIT
STIE Jambatan Bulan Resmi Bertransformasi Jadi Institut, Alumni Sambut dengan Apresiasi dan Dukungan Papuanewsonline.com, Timika – Kabar menggembirakan datang dari dunia pendidikan di Kabupaten Mimika. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Jambatan Bulan Timika kini resmi naik status menjadi Institut Jambatan Bulan, sebuah langkah besar yang diyakini akan membawa dampak signifikan bagi kemajuan pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia di daerah ini. Transformasi ini disambut hangat oleh berbagai pihak, tak terkecuali oleh para alumni yang tergabung dalam Ikatan Alumni (IKA) STIE Jambatan Bulan. Mereka menilai perubahan ini bukan hanya sekadar pergantian nama, melainkan tonggak sejarah yang menandai babak baru perjalanan almamater tercinta. Ketua IKA STIE Jambatan Bulan, Markus Ubro, S.E., menyampaikan apresiasinya atas pencapaian monumental tersebut. Dalam pesannya, Markus menyebut bahwa transformasi ini merupakan hasil kerja keras seluruh sivitas akademika yang patut dibanggakan. “Perubahan status ini bukan hanya soal nama, tetapi mencerminkan visi besar untuk membawa institusi kita ke arah yang lebih maju, progresif, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Atas nama Ikatan Alumni STIE Jambatan Bulan, saya menyampaikan selamat dan sukses kepada seluruh sivitas akademika atas pencapaian luar biasa ini,” ujarnya pada Rabu (1/10/2025). Lebih jauh, Markus menekankan bahwa status institut membuka peluang lebih luas untuk pengembangan lembaga, baik melalui penambahan program studi baru, peningkatan kapasitas penelitian, maupun peningkatan mutu tenaga pengajar. “Kami yakin Institut Jambatan Bulan akan menjadi motor penggerak dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki etika, integritas, dan semangat pengabdian yang kuat bagi masyarakat Mimika dan Papua pada umumnya,” tegasnya. Tak hanya memberikan apresiasi, IKA STIE Jambatan Bulan juga menegaskan komitmennya untuk terlibat langsung dalam mendukung transformasi ini. Sinergi alumni dinilai menjadi faktor penting dalam memperkuat jejaring, memberikan kontribusi nyata di lapangan kerja, serta mendukung pengembangan kelembagaan di masa depan. “Kami mengajak seluruh alumni untuk tetap terhubung, bergandengan tangan, dan berkontribusi nyata. Institut Jambatan Bulan adalah rumah besar kita bersama. Mari kita jaga, kembangkan, dan banggakan almamater ini, karena dari sinilah fondasi awal kita semua dibangun,” pungkas Markus. Perubahan status STIE Jambatan Bulan menjadi institut dipandang sebagai lompatan besar dalam dunia pendidikan Mimika, sekaligus menjadi harapan baru bagi generasi muda untuk meraih pendidikan tinggi yang lebih berkualitas dan kompetitif.       Penulis: Abim Editor: GF 02 Okt 2025, 00:39 WIT
Disdik Mimika Luruskan Polemik Bantuan Pendidikan Mahasiswa OAP: Penyaluran Dilakukan Bertahap Papuanewsonline.com, Timika – Setelah sempat memicu keresahan di kalangan mahasiswa, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Mimika akhirnya angkat bicara terkait polemik bantuan pendidikan bagi mahasiswa Orang Asli Papua (OAP) dan Papua lainnya. Klarifikasi ini disampaikan langsung oleh Kabid SMP, SMA, dan SMK Disdik Mimika, Manto Ginting, menyusul aksi puluhan mahasiswa yang mendatangi kantor Disdik pada Rabu (1/10/2025). Menurut Manto, kesalahpahaman muncul akibat pemberitaan yang menyebutkan bantuan pendidikan disalurkan sekaligus dengan nominal Rp14 juta hingga Rp20 juta per mahasiswa. Padahal, kenyataannya bantuan tersebut memang direncanakan dalam dua tahap penyaluran, sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 275 Tahun 2025. “Para mahasiswa salah pengertian. Sejak awal kami sudah sampaikan bahwa penyaluran bantuan ini dibagi dua tahap. Jadi tidak langsung penuh seperti yang diberitakan,” tegas Manto Ginting. Selain soal persepsi nominal, Manto juga mengungkapkan adanya hambatan teknis yang menyebabkan sebagian mahasiswa belum menerima bantuan. Salah satunya adalah perbedaan rekening bank yang digunakan mahasiswa. Penyaluran dana dilakukan melalui Bank Papua, sementara banyak mahasiswa tercatat menggunakan rekening bank lain. “Selain itu, kami temukan ada 69 mahasiswa yang bermasalah dengan rekeningnya. Awalnya kami diberi waktu satu minggu untuk menyelesaikan, tapi pada praktiknya itu kembali ke mahasiswa masing-masing untuk mengurus rekening mereka,” jelasnya. Disdik Mimika menegaskan bahwa program bantuan pendidikan ini sudah melalui proses verifikasi yang panjang. Pada 2024, jumlah penerima tercatat hanya 231 mahasiswa. Namun setelah dilakukan pendataan ulang, jumlah mahasiswa penerima melonjak menjadi 1.047 orang yang terdiri dari mahasiswa OAP dan Papua lainnya. “Program ini mengalami pembenahan besar sejak dialihkan ke Disdik. Itu sebabnya jumlah penerima naik signifikan, karena kita lakukan verifikasi ulang dan validasi data,” terang Manto. Lebih jauh, Manto menekankan bahwa bantuan pendidikan ini sifatnya fleksibel untuk menunjang kebutuhan akademik mahasiswa, bukan hanya untuk pembayaran semester atau buku saja. “Bantuan ini tergantung kemampuan daerah, jadi tidak diatur harus bayar kuliah atau buku. Prinsipnya, bantuan ini untuk mendukung kebutuhan akademik mahasiswa agar mereka bisa tetap melanjutkan studi,” pungkasnya. Dengan penjelasan ini, Disdik Mimika berharap polemik yang sempat menimbulkan protes mahasiswa dapat mereda, dan seluruh penerima bisa segera memperoleh haknya sesuai mekanisme yang telah ditetapkan.       Penulis: Jid Editor: GF 02 Okt 2025, 00:36 WIT
Mimika Dapat 20 Kuota Revitalisasi Sekolah dari Pemerintah Pusat, Dana Langsung Ke Rekening Sekolah Papuanewsonline.com, Timika – Pendidikan kembali menjadi sorotan di Kabupaten Mimika setelah pemerintah pusat resmi menetapkan 20 sekolah sebagai penerima program revitalisasi pendidikan tahun 2025. Program ini menghadirkan angin segar bagi dunia pendidikan di Mimika karena seluruh bantuan dana dikucurkan langsung ke rekening sekolah masing-masing. Namun, kabar gembira ini juga diwarnai nada kecewa dari Bupati Mimika, Johannes Rettob. Ia menyampaikan secara tegas bahwa Dinas Pendidikan (Disdik) Mimika kurang memberikan pendampingan teknis kepada sekolah-sekolah yang terpilih menerima bantuan revitalisasi. Dalam keterangannya, Bupati Johannes yang akrab disapa Jhon Rettob, menekankan bahwa revitalisasi sekolah bukan sekadar soal kucuran dana, tetapi juga soal bagaimana sekolah mampu melaksanakan program dengan benar sesuai regulasi. “Saya sesalkan tidak adanya pendampingan dari Disdik. Tidak mungkin saya (Bupati) lagi yang mendampingi program ini. Harusnya dinas hadir memberikan dukungan teknis agar sekolah tidak salah langkah,” ungkapnya, Selasa (30/9/2025). Bupati menambahkan, sekolah penerima bantuan tentu membutuhkan pendampingan terkait administrasi, perencanaan, hingga pelaporan agar dana revitalisasi bisa digunakan tepat sasaran. Mekanisme bantuan kali ini sedikit berbeda. Dana revitalisasi tidak lagi melalui pemerintah daerah atau dinas, melainkan langsung ditransfer ke rekening sekolah penerima. Dari 30 sekolah yang diusulkan oleh Pemkab Mimika, hanya 20 sekolah yang disetujui pemerintah pusat. “Kita usulkan 30 sekolah, tapi pusat hanya menyetujui 20 sekolah. Dan dana ini langsung dikirim ke rekening sekolah. Artinya sekolah harus benar-benar siap mengelola anggaran itu,” jelas Bupati Jhon. Langkah pemerintah pusat ini diyakini bisa mempercepat proses revitalisasi sekaligus meminimalisir birokrasi berbelit. Namun, konsekuensinya sekolah dituntut lebih mandiri dan transparan dalam penggunaan dana. Untuk memastikan penggunaan anggaran berjalan sesuai aturan, 20 kepala sekolah penerima kuota revitalisasi akan mendapatkan bimbingan langsung dari Kementerian Pendidikan. Bimbingan tersebut mencakup teknis pengelolaan anggaran, laporan penggunaan dana, hingga pengawasan pembangunan fasilitas sekolah. “Jadi nanti 20 kepala sekolah ini akan mendapat bimbingan dari Kementerian Pendidikan, yang mana bimbingan diberikan dalam bentuk teknis penggunaan anggaran,” tutur Bupati Jhon Rettob. Bupati Mimika berharap, meskipun tanpa pendampingan intens dari Disdik kabupaten, sekolah-sekolah penerima dapat memaksimalkan kesempatan ini demi meningkatkan mutu pendidikan di Mimika. Ia menegaskan bahwa keberhasilan revitalisasi sekolah akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas belajar siswa serta ketersediaan fasilitas pendidikan yang lebih layak. “Harapan kita, revitalisasi ini benar-benar membawa perubahan nyata. Bukan hanya bangunan sekolah yang bagus, tetapi juga kualitas pembelajaran dan semangat anak-anak kita untuk belajar semakin meningkat,” pungkasnya.  Penulis: Jid Editor: GF 02 Okt 2025, 00:29 WIT
Polres Mimika Peringati Hari Kesaktian Pancasila dengan Upacara Khidmat Papuanewsonline.com, Mimika – Suasana pagi di Lapangan Mako Polres Mimika, Jalan Agimuga Mile 32, tampak berbeda pada Rabu (1/10/2025). Ratusan personel Polres Mimika berkumpul dengan penuh khidmat dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Upacara dipimpin langsung oleh Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, dengan mengusung tema nasional tahun ini: “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya.” Upacara berlangsung tertib dan penuh makna, diawali dengan penghormatan terhadap bendera Merah Putih hingga pembacaan ikrar kesetiaan kepada Pancasila. Momen ini bukan hanya menjadi agenda tahunan, melainkan juga ajang penting untuk mengingat kembali sejarah perjuangan bangsa serta menegaskan komitmen bersama menjaga ideologi negara. Dalam amanatnya, Kapolres Billyandha menegaskan bahwa Hari Kesaktian Pancasila harus dimaknai lebih dari sekadar peringatan seremonial. Menurutnya, Pancasila adalah fondasi utama bangsa Indonesia yang harus terus dijaga dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. “Pancasila bukan hanya semboyan yang kita ucapkan, tetapi pedoman yang harus dihayati dan dijalankan. Kita harap semua elemen bangsa, termasuk masyarakat Mimika, terus meningkatkan kebanggaan dan kecintaan terhadap Indonesia,” ujar Kapolres. Lebih jauh, ia mengingatkan pentingnya memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, terutama di tengah keberagaman suku, agama, dan budaya di Indonesia. “Bangsa Indonesia adalah bangsa besar dengan berbagai perbedaan. Justru di situlah Pancasila hadir sebagai perekat yang mampu menyatukan kita semua,” tegasnya. Upacara yang digelar Polres Mimika ini juga dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran kolektif, baik bagi anggota Polri maupun masyarakat luas, bahwa Pancasila tetap relevan sebagai dasar negara dan pandangan hidup di era modern. Kapolres menambahkan, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila harus terus dijadikan pegangan dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk perkembangan teknologi, arus globalisasi, dan berbagai ancaman yang bisa memecah belah bangsa. “Mari kita jadikan Pancasila sebagai pedoman dalam setiap tindakan dan perilaku kita, demi mewujudkan Indonesia yang lebih adil, maju, dan sejahtera,” pungkas Kapolres Billyandha. Bagi Kabupaten Mimika, upacara ini juga menjadi pesan penting untuk menjaga kerukunan di tengah masyarakat yang multietnis. Kehadiran Pancasila sebagai ideologi pemersatu diyakini mampu menjaga Mimika tetap damai, aman, dan harmonis di tengah dinamika sosial yang terus berkembang. Dengan semangat Hari Kesaktian Pancasila 2025, Polres Mimika mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bergandeng tangan menjaga persatuan, demi terciptanya Indonesia Raya yang kuat, berdaulat, dan bermartabat.       Penulis: Jid Editor: GF 02 Okt 2025, 00:26 WIT
20 OPD Adu Kreativitas di Mimika Innovation Week 2025, Pemerintah Sediakan Dana Insentif Rp4 Miliar Papuanewsonline.com, Timika — Suasana Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mimika pada Rabu (1/10/2025) terasa berbeda. Gedung perencanaan itu menjadi pusat perhatian ketika Mimika Innovation Week 2025 resmi dibuka oleh Bupati Mimika, Johannes Rettob. Acara yang untuk pertama kalinya digelar di Mimika ini menghadirkan kompetisi inovasi antar 20 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan total insentif dana sebesar Rp4 miliar. Dalam sambutannya, Bupati Johannes Rettob menegaskan bahwa inovasi bukan lagi sekadar slogan, tetapi kebutuhan mendesak bagi birokrasi modern. “Kita ingin Mimika menjadi daerah yang adaptif, responsif, dan mampu menjawab tantangan zaman. Inovasi adalah kunci agar pelayanan publik semakin dekat, cepat, dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya. Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Bappeda Mimika, Yohana Paliling, Pj. Sekda Mimika, Abraham Y. Kateyau, serta Deputi Penyelenggaraan Pengembangan Kapasitas ASN LAN RI, Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, SH, MA, yang juga memberikan arahan terkait pentingnya inovasi sebagai bagian dari reformasi birokrasi nasional. Sebanyak 20 OPD terpilih menampilkan karya inovasi mereka di hadapan dewan juri independen. Ide-ide yang dipresentasikan mencakup berbagai bidang, mulai dari pelayanan publik berbasis digital, tata kelola keuangan daerah yang lebih transparan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis kearifan lokal. Kepala Bappeda Mimika, Yohana Paliling, menegaskan bahwa Mimika Innovation Week 2025 berlandaskan pada regulasi pemerintah pusat mengenai inovasi daerah, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Pemerintahan Daerah dan berbagai aturan turunannya. “Ini adalah bentuk nyata dari komitmen Pemkab Mimika untuk terus meningkatkan kualitas kinerja birokrasi. Kami ingin agar setiap OPD memiliki karya nyata yang bisa diimplementasikan dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” ungkapnya. Sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras dan kreativitas, Pemkab Mimika menyiapkan insentif Rp4 miliar bagi OPD yang berhasil menjadi pemenang. Dana tersebut bukan hanya penghargaan simbolis, melainkan juga dukungan nyata agar inovasi yang dihasilkan bisa direalisasikan. “Insentif ini kami siapkan agar inovasi tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi bisa diwujudkan menjadi program nyata yang berdaya guna,” tegas Bupati Johannes Rettob. Deputi LAN RI, Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, memberikan apresiasi tinggi atas keberanian Pemkab Mimika menggelar acara ini. Menurutnya, Mimika berpotensi menjadi daerah pelopor inovasi di Tanah Papua. “Jika budaya inovasi ini terus dikembangkan, bukan mustahil Mimika menjadi contoh bagi daerah lain, bahkan di tingkat nasional,” katanya. Masyarakat Mimika pun menaruh harapan besar bahwa ajang ini tidak sekadar seremonial, tetapi benar-benar menghasilkan solusi konkret bagi berbagai persoalan yang dihadapi, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga tata ruang dan pemberdayaan masyarakat adat. Dengan semangat kolaborasi dan komitmen kuat dari seluruh OPD, Mimika Innovation Week 2025 diharapkan melahirkan perubahan positif yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan membawa Mimika ke arah pembangunan yang lebih maju, inklusif, dan berkelanjutan.     Penulis: Jid Editor: GF  02 Okt 2025, 00:20 WIT
Janji Manis Beasiswa Tak Sesuai Fakta, IPMAMI Geruduk dan Palang Kantor Dinas Pendidikan Mimika Papuanewsonline.com, Timika – Ketegangan mewarnai suasana di depan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika pada Rabu siang (1/10/2025), ketika puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Mimika (IPMAMI) melakukan aksi pemalangan. Gerakan ini merupakan bentuk kekecewaan atas kebijakan penyaluran beasiswa yang dinilai jauh dari janji manis Kepala Dinas Pendidikan Mimika, Jenny Usmani, yang sebelumnya disampaikan melalui media. Dalam pernyataannya, Kadisdik menyebutkan bahwa dana beasiswa telah disalurkan dengan rincian: Rp20 juta untuk mahasiswa Amungme, Rp20 juta untuk Kamoro, serta Rp14 juta untuk lima suku kerabat. Namun kenyataan yang diterima mahasiswa ternyata berbeda jauh. Menurut pengakuan IPMAMI, beasiswa yang mereka terima hanya Rp10 juta untuk Amungme, Rp10 juta untuk Kamoro, dan Rp7 juta untuk lima suku kerabat. “Pernyataan di media tidak sesuai dengan kenyataan yang kami terima. Inilah alasan kami datang dan meminta penjelasan langsung dari Kepala Dinas,” tegas Fidel Ombak, koordinator lapangan aksi, dalam orasinya di depan kantor dinas. Selain menyoroti perbedaan nominal bantuan, mahasiswa juga mempermasalahkan keterlambatan dan kurangnya transparansi dalam daftar penerima beasiswa. Daftar yang baru ditempel di kantor dinas menyebutkan bahwa 69 mahasiswa terkendala berkas dan administrasi, hal ini semakin memperkuat kecurigaan mahasiswa akan adanya ketidakjelasan dalam proses penyaluran. Aksi ini berlangsung cukup panas dan sempat diwarnai keributan kecil antara mahasiswa dan aparat yang berjaga. Namun, IPMAMI menegaskan bahwa gerakan mereka tetap akan berlanjut dengan cara-cara damai sampai ada penjelasan resmi yang dapat dipertanggungjawabkan oleh Dinas Pendidikan Mimika. “Kami tidak akan mundur sebelum ada transparansi. Mahasiswa tidak butuh janji kosong, kami butuh bukti nyata dan keadilan dalam distribusi beasiswa,” ujar salah satu perwakilan mahasiswa dalam orasi lanjutan. Mahasiswa juga menyampaikan tuntutan agar Kepala Dinas segera membuka data secara jelas dan menghadirkan bukti realisasi anggaran. Mereka menilai, kebijakan pendidikan seharusnya berpihak pada kepentingan generasi muda, bukan justru memunculkan ketidakpastian dan polemik baru. Hingga berita ini diturunkan, pemalangan kantor masih berlangsung. Aktivitas pelayanan publik di Dinas Pendidikan Mimika pun terganggu akibat aksi mahasiswa tersebut. Situasi terus dipantau oleh aparat keamanan yang berjaga di lokasi untuk mengantisipasi potensi eskalasi lebih lanjut.       Penulis: Abim Editor: GF  01 Okt 2025, 22:13 WIT
DPRK Mimika Gelar Paripurna Bahas Raperda Divestasi Saham Freeport Papuanewsonline.com, Mimika – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika kembali mengukir langkah strategis dengan menggelar Rapat Paripurna I Masa Sidang III Tahun 2025. Sidang yang berlangsung di ruang rapat utama DPRK Mimika ini dihadiri oleh Bupati Mimika, Johannes Rettob, jajaran anggota DPRK, serta perwakilan masyarakat adat. Agenda rapat kali ini menjadi sorotan publik karena membahas delapan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Non APBD yang dinilai sangat krusial bagi tata kelola pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu yang paling menonjol adalah Raperda mengenai pembagian saham hasil divestasi PT Freeport Indonesia, terutama kepada pemilik hak ulayat dan masyarakat terdampak permanen akibat aktivitas pertambangan raksasa emas dan tembaga tersebut. Ketua DPRK Mimika, Primus Natikaperaiyau, dalam sambutannya menegaskan bahwa penyusunan Raperda bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan sebuah mandat konstitusional. “Raperda Non APBD adalah instrumen penting untuk memastikan tata kelola pemerintahan berjalan sesuai hukum. Produk hukum ini juga menjadi payung bagi kebijakan dan program pembangunan agar berorientasi pada kepentingan rakyat,” tegas Primus di hadapan peserta sidang. Sementara itu, Bupati Mimika, Johannes Rettob, menilai bahwa delapan Raperda tersebut memiliki peran strategis dalam membangun fondasi pelayanan publik, memperkuat perlindungan masyarakat adat, serta mengarahkan pembangunan Mimika hingga lima tahun ke depan. Secara khusus terkait divestasi saham PT Freeport Indonesia, Bupati Johannes mengingatkan agar regulasi yang lahir nantinya benar-benar berpihak pada masyarakat. “RPJMD bukan hanya dokumen administratif, tetapi instrumen kebijakan pembangunan yang menentukan arah Mimika hingga 2029. Karena itu pembahasan Raperda ini harus dilakukan dengan matang agar divestasi saham Freeport dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat adat pemilik hak ulayat dan warga yang terdampak permanen,” ungkapnya. Pembahasan Raperda divestasi saham Freeport dinilai sebagai langkah krusial dalam menciptakan keadilan ekonomi di Mimika. Regulasi yang jelas diharapkan dapat menghindari konflik kepentingan sekaligus memastikan hasil tambang yang bernilai triliunan rupiah dapat dirasakan langsung oleh masyarakat setempat, bukan hanya oleh segelintir pihak. Para tokoh masyarakat adat yang turut hadir dalam sidang memberikan apresiasi atas langkah DPRK Mimika. Mereka menilai, keterlibatan masyarakat adat dalam pembahasan Raperda ini merupakan bentuk penghormatan terhadap hak ulayat sekaligus upaya nyata menghadirkan keadilan sosial di Tanah Amungsa.     Penulis: Jid Editor: GF 01 Okt 2025, 22:06 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru
lihat video 10 Feb 2023, 15:22 WIT