Papuanewsonline.com
BERITA TAG Kriminal
Homepage
Satgas Ops Damai Cartenz Gerak Cepat Kejar Pelaku Pembakaran Rumah Bupati dan Kantor Distrik Puncak
Papuanewsonline.com, Ilaga - Satgas Ops Damai Cartenz menegaskan bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan aksi pembakaran terhadap sejumlah fasilitas di Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, termasuk dua unit rumah milik Bupati Puncak Elvis Tabuni yang sudah lama tidak ditempati, serta Kantor Distrik Omukia, pada Minggu, (6/6/2025).Satgas Ops Damai Cartenz masih melaKaops Damai Cartenz, Brigjen. Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., didampingi Wakaops Damai Cartenz Kombes. Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., menjelaskan bahwa klaim KKB terkait penggunaan rumah Bupati dan Kantor Distrik sebagai pos militer tidak benar dan merupakan bagian dari propaganda yang sengaja disebarkan untuk memengaruhi opini publik.“Kelompok KKB berupaya membangun narasi seolah-olah pemerintah memanfaatkan fasilitas sipil untuk kepentingan militer. Narasi ini digunakan KKB untuk membenarkan aksi kekerasan mereka serta memengaruhi dan menghasut warga, sedangkan hal tersebut tidaklah benar” ujar Brigjen Pol. Faizal.Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes. Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., menambahkan bahwa, Sebby Sambom yang mengakui dirinya sebagai juru bicara TPNPB OPM telah menyebarkan pernyataan yang menuding penempatan pasukan militer di rumah Bupati Puncak dan Kantor Distrik Omukia telah menimbulkan ketakutan kepada warga dari kampung halaman mereka.“Padahal, sebelum narasi dari Sebby Sambom muncul, akun-akun simpatisan KKB sempat memframing bahwa pembakaran bangunan di Ilaga justru dilakukan oleh aparat TNI-Polri. Ini menunjukkan adanya pola propaganda terstruktur untuk menggiring opini publik yang mereka buat,” jelas Kombes Pol. Yusuf.Selain rumah dinas Bupati Puncak yang sudah lama tidak ditempati dan Kantor Distrik, Satgas Ops Damai Cartenz juga mencatat bahwa KKB melakukan pembakaran empat bangunan lain, yakni:• Diduga satu unit gereja di Kampung Pinapa, Distrik Omukia.• Rumah dinas Pemda di Kampung Pinapa.• Puskesmas di Kampung Pinapa.• Satu unit bangunan sekolah dan kantor kampung di Kampung Pinggil, Distrik Omukia.Narasi pembakaran yang diklaim sebagai perlawanan terhadap “militerisasi” fasilitas sipil disebut kerap menjadi strategi KKB untuk menarik simpati internasional serta membangun dukungan masyarakat lokal."Sudah menjadi kebiasaan KKB, apabila pihak mereka melakukan kejahatan pembunuhan terhadap warga sipil, mereka selalu menyebut korbannya adalah aparat militer Indonesia yang menjadi mata-mata, namun faktanya yang mereka lakukan adalah membunuh warga sipil yang tidak bersalah,” tutup Yusuf Sutejo.Satgas Ops Damai Cartenz menegaskan bahwa aparat TNI-Polri di wilayah Kabupaten Puncak hanya bertugas menjaga keamanan masyarakat dan tidak menggunakan fasilitas sipil untuk kepentingan operasi militer.Dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa, Satgas Ops Damai Cartenz akan terus berkomitmen menjaga stabilitas keamanan di wilayah Papua untuk menciptakan Papua yang aman dan damai dari kelompok kriminal bersenjata. PNO-12
09 Jul 2025, 12:38 WIT
Polda Lampung Bongkar Komunitas Gay di Facebook, 3 Orang Ditangkap
Papuanewsonline.com, Bandar Lampung – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Lampung membongkar aktivitas komunitas gay yang beroperasi lewat grup Facebook. Tiga orang ditangkap.Direktur Ditreskrimsus Polda Lampung, Kombes Dery Agung Wijaya mengatakan, pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat yang resah dengan keberadaan grup-grup tersebut di media sosial."Tim Cybercrime Ditreskrimsus Polda Lampung melakukan penyelidikan berdasarkan informasi dari masyarakat. Hasilnya, kami amankan tiga tersangka yang merupakan admin dan penyebar konten sesama jenis," kata Dery kepada wartawan, Senin (7/7/2025).Ketiga tersangka yang diamankan masing-masing berinisial JM (53), warga Lampung Selatan; MS (18), warga Pesawaran; dan SR (28), warga Bandar Lampung. Ketiganya memiliki peran berbeda dalam mengelola dan menyebarkan konten di grup Facebook tersebut."JM merupakan admin utama grup. Sementara MS dan SR berperan menyebarkan video sesama jenis," jelas Dery.Polisi menyebut, ada dua grup Facebook yang menjadi fokus penyelidikan, yaitu Grup Gay Lampung dan Grup Gay Bandar Lampung. Kedua grup ini telah ada sejak 2017 dan kini memiliki puluhan ribu anggota.“Grup ini sudah cukup lama aktif, sejak tahun 2017. Awalnya menggunakan nama lain sebelum akhirnya berubah menjadi Gay Lampung,” ujar Dery.Dari penelusuran, grup-grup tersebut kerap digunakan untuk ajakan mencari pasangan sejenis hingga permintaan inap oleh sesama anggota. Bahkan, dalam salah satu unggahan ditemukan kalimat bernada mencurigakan seperti “Absen siapa pecinta bocil SMP”.Polda Lampung memastikan penyelidikan masih terus berjalan. Polisi kini memburu anggota aktif lainnya serta menelusuri grup serupa yang masih tersebar di media sosial."Kami terus dalami dan tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka tambahan," tegas Dery. PNO-12
09 Jul 2025, 12:25 WIT
Respons Cepat Satgas Ops Damai Cartenz-2025 Selamatkan Warga Sipil Saat Aksi Pembacokan OTK
Papuanewsonline.com, Yahukimo - Kesigapan dan respons cepat ditunjukkan oleh personel Satgas Ops Damai Cartenz-2025 saat percobaan aksi kekerasan yang dilakukan terhadap seorang warga oleh OTK di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Sabtu (5/7/2025).Korban yang diketahui bernama Achmad (34), seorang petani asal Lapangisi yang berdomisili di Jalan Pos Pertanian, Dekai, berhasil diselamatkan setelah menjadi target serangan oleh sekelompok orang tak dikenal saat sedang berkendara di sekitar kawasan Seng Pagar Tinggi, kejadian ini terjadi sekitar pukul 15.30 WIT.Peristiwa ini terjadi ketika korban melintas menggunakan sepeda motor dan melihat tiga pria tak dikenal, salah satunya membawa parang. Salah satu pelaku langsung mengayunkan senjata tajam ke arah korban. Beruntung, korban sempat menghindar sehingga hanya mengalami luka ringan di bagian pinggang. Saat ini korban telah mendapatkan penanganan medis dan dalam kondisi stabil. Menerima informasi tersebut Satgas Ops Damai Cartenz-2025 langsung merespon cepat kejadian tersebut dan mengerahkan sepuluh personel yang dipimpin oleh Bripka Romansya, S.H., langsung menuju lokasi dan melakukan penyisiran serta patroli aktif di sekitar area kejadian.Menanggapi kejadian tersebut, Kaops Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., didampingi Wakaops Damai Cartenz-2025 Kombes. Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., menyatakan bahwa pihaknya terus berkomitmen memberikan perlindungan maksimal kepada seluruh masyarakat Papua.“Kami tidak akan mentoleransi segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil. Satgas Damai Cartenz hadir untuk memastikan bahwa setiap orang, siapa pun dia, berhak merasa aman di tanah Papua. Respons cepat terhadap kejadian ini adalah bentuk nyata dari komitmen tersebut,” tegas Brigjen Faizal.Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh tindakan-tindakan yang bertujuan menciptakan keresahan.“Kami terus tingkatkan patroli dan pendekatan kepada masyarakat. Keamanan di Yahukimo adalah tanggung jawab bersama. Kami minta semua pihak tetap waspada, namun tidak panik. Percayakan sepenuhnya kepada aparat,” ujar Kombes Yusuf.Upaya yang cepat dan terukur dari personel di lapangan, serta koordinasi yang solid antara satuan tugas, menjadi bukti bahwa pendekatan profesional dan humanis terus diterapkan oleh Ops Damai Cartenz-2025 dalam menjaga stabilitas keamanan di Papua Pegunungan khususnya Yahukimo. PNO-12
07 Jul 2025, 16:11 WIT
Dua Unit Rumah Bupati Puncak dan Kantor Distrik Omukia Dibakar TPNPB/OPM
Papuanewsonline.com, Puncak-, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, dan Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM),mengumumkan, membakar dua unit rumah milik Bupati Puncak dan Kantor Distrik Omukia.Juru bicara TPNPB Sebby Sambom membenarkan pembakaran tersebut. Sebby mengatakan dua unit rumah Bupati Puncak dan kantor Diatrik Omukia dibakar pasukan TPNPB, karena 3 unit bangunan itu dijadikan pos pertahanan militer Indonesia.“ Dari manajemen markas pusat, Kami telah menerima laporan dari PIS TPNPB dari Kabupaten Puncak pada Minggu, 6 Juli 2025, pasukan kami telah melakukan pembakaran terhadap dua unit rumah milik Bupati Puncak Elvis Tabuni dan kantor Distrik Omukia,” ujar Juru Bicara (Jubir) Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB OPM Sebby Sambom melalui keterangan pers yang diterimah, Senin (7/7/2025).Sebby mengatakan pembakaran dilakukan karena rumah Bupati Elvis Tabuni dan kantor Distrik dijadikan sebagai pos militer Indonesia untuk melancarkan misi operasi di wilayah Distrik Omukia yang berujung ribuan warga mengungsi dari distrik tersebut." Pasukan militer Indonesia tinggal di rumah milik Bupati Elvis Tabuni dan kantor Distrik Omukia saat melakukan operasi melawan pasukan TPNPB/OPM, sehingga warga sipil merasa ketakutan dan mengungsi, atas hal ini, pasukan TPNPB melakukan pembakaran terhadap tiga unit bangunan tersebut," ujar Sebby.Atas kejadian ini, Sebby menghimbau Bupati Elvis Tabuni, Panglima TNI Agus Subianto, Pangdam XVII Cenderawasih, Koops Habema, Satgas Operasi Damai Cartenz, dan seluruh angkatan militer Indonesia yang sedang menjalankan misi operasi khusus di tanah Papua segera menghentikan penggunaan bangunan sipil di wilayah perang" Seluruh bangunan sipil yang pernah ditempati aparat militer Indonesia di wilayah perang, TPNPB siap eksekusi," Tegasnya.kata Sebby, Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI Agus Subianto telah mengerahkan pasukan militer untuk mengambil alih fungsi bangunan sipil sebagai pos pertahanan negara, hal ini melanggar hukum humaniter.Sebby secara tegas juga mengingatkan Bupati Puncak Elvis Tabuni agar segera menghentikan kerja sama dengan militer Indonesia untuk mencari tahu keberadaan TPNPB. " Saya ingatkan anda Elvis Tabuni, segerah berhenti bekerja sama dengan meliter Indonesia untuk cari tahu keberadaan pasukan TPNPB. Anda Elvis Tabuni harus memberikan perlindungan dan keamanan bagi ribuan warga sipil yang sedang mengungsi, akibat konflik bersenjata antara pihak kami dengan militer Indonesia,” tegas Sebby.(red)
07 Jul 2025, 07:14 WIT
Prajurit TNI Lumpuhkan Komandan TPNPB/OPM Enos Tipagau di Intan Jaya
Papuanewsonline.com, Intan Jaya-, Dalam suatu operasi terukur yang dilakukan pada Sabtu dini hari, 5 Juli 2025, di Kampung Baitapa, Distrik Baitapa, Kabupaten Intan Jaya, satuan gabungan TNI kembali melumpuhkan tokoh separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), Enos Tipagau alias Angin Bulla yang diketahui menjabat sebagai Komandan Batalyon Kodap VIII Soanggama.Berdasarkan informasi dari masyarakat, aparat TNI melakukan pengejaran ke arah ketinggian yang digunakan sebagai jalur pelolosan. Pada pukul 07.16 WIT, prajurit TNI berhasil melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap target, yang mengakibatkan Enos Tipagau tewas di lokasi. Tidak ada korban dari pihak TNI maupun masyarakat sipil.Enos Tipagau tercatat dalam daftar pelaku kekerasan bersenjata di Intan Jaya. Ia bertanggung jawab atas serangkaian aksi brutal, seperti penembakan warga sipil termasuk petani, pekerja bangunan, dan tokoh agama lokal.Bahkan, kelompoknya kerap membunuh masyarakat asli Papua yang mendukung kehadiran negara, tanpa ragu sedikit pun.Selain itu, kelompok Kodap VIII Soanggama di bawah kepemimpinan Enos Tipagau juga melakukan pembakaran rumah warga, honai adat, sekolah, dan puskesmas. Mereka menyandera warga serta tenaga kerja proyek infrastruktur, menyiksa, menjadikan mereka tameng hidup, hingga membunuh secara kejam untuk menimbulkan propaganda ketakutan.Tidak hanya itu, mereka juga sering melancarkan serangan mendadak ke pos TNI/Polri dengan melibatkan remaja dan anak muda sebagai tameng tempur.Dalam setiap aksinya, kelompok ini menyebarkan propaganda provokatif, hoaks, dan video manipulatif untuk membakar sentimen anti-pemerintah dan memecah belah persatuan bangsa. Barang bukti yang diamankan dari lokasi operasi meliputi enam anak panah, satu busur panah, dua unit telepon genggam, satu speaker, satu noken, satu kalung, dan satu bendera Bintang Kejora. Tidak ada korban dari pihak aparat maupun warga sipil dalam operasi ini. TNI berharap tewasnya Enos Tipagau menjadi momentum penting dalam melemahkan jaringan teror bersenjata Kodap VIII Soanggama, sekaligus membuka ruang damai dan percepatan pembangunan di tanah Papua.Dalam keterangannya di Cilangkap Jakarta Timur, Sabtu 5 Juli 2025, Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan bagian dari konsistensi TNI dalam melaksanakan tugas pokoknya ."Operasi ini dilakukan secara terukur, berdasarkan informasi dari masyarakat yang akurat. Tindakan ini merupakan bentuk kehadiran negara untuk melindungi rakyat Papua dari aksi kekerasan kelompok separatis bersenjata yang kerap menebar teror terhadap masyarakat sipil,” tegas Kapuspen TNI.Lebih lanjut Kapuspen menegaskan bahwa keselamatan masyarakat merupakan prioritas utama dalam setiap pelaksanaan tugas . “TNI tetap menjunjung tinggi prinsip legalitas, kehati-hatian, serta perlindungan terhadap warga sipil dalam setiap operasi di wilayah Papua,” ucap Kapuspen TNI Kata Dia, TNI tetap menyambut dengan tangan terbuka apabila ada anggota OPM yang menyadari kekeliruannya dan ingin kembali ke pangkuan NKRI dan bersama sama membangun Papua demi masa depan masyarakat Papua yang lebih damai dan sejahtera.(Ning)
06 Jul 2025, 21:50 WIT
Pegawai Honorer Pemkab Yahukimo Tewas Ditebas, TPNPB Mengaku Intelejen TNI/Polri
Papuanewsonline.com, Yahukimo, — Seorang pegawai honorer Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yahukimo, Joy Jonathan Boroh (24), ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusuk di Distrik Dekai, Jumat (4/7/2025) sore. Aparat menduga kuat pelaku pembunuhan merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, menyatakan bahwa korban pertama kali ditemukan warga sekitar pukul 16.00 WIT. Petugas gabungan dari Satgas Damai Cartenz dan Polres Yahukimo kemudian mengamankan lokasi kejadian dan mengevakuasi korban ke RSUD Dekai untuk pemeriksaan medis."Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan adanya bekas luka tusuk di bagian leher, ketiak, dada, punggung, dan telapak tangan korban. Ini menunjukkan korban mengalami tindak kekerasan berat sebelum meninggal dunia," ungkap Faizal dalam keterangannya.Barang bukti yang ditemukan di lokasi antara lain satu unit sepeda motor Honda Beat Street, telepon seluler, sepasang sandal jepit, serta perlengkapan pribadi lainnya. Dugaan kuat mengarah pada kelompok KKB pimpinan Elkius Kobak yang selama ini aktif di wilayah Pegunungan Papua.Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, menambahkan bahwa pihaknya juga mengonfirmasi adanya klaim pembunuhan dari juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, melalui media sosial. Namun, aparat menegaskan bahwa korban adalah warga sipil, bukan aparat keamanan seperti yang dinyatakan kelompok tersebut."Korban merupakan pegawai honorer di lingkungan Pemkab Yahukimo. Tidak ada kaitannya dengan unsur militer atau kepolisian. Kami imbau masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi isu liar di media sosial," tegas Yusuf.Saat ini penyelidikan masih berlangsung. Aparat keamanan berkomitmen mengungkap pelaku pembunuhan dan menindak sesuai hukum yang berlaku.Terpisah TPNPB Kodap XVI Yahukimo Mengaku bertanggungjawab atas pembunuhan tersebut." Benar, TPNPB Kodap Yahukimo eksekusi mati satu Intelejen aparat militer Indonesia dan membakar rumah dan satu bua Motor," ujar juru bicara TPNPB/OPM Sebby Sambom melalui siaran pers, Minggu (6/7/2025).Sebby mengatakan Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi dari panglima TPNPB kodap XVI Yahukimo, Bridjend Elkius Kobak bahwa pasukan telah berhasil mengeksekusi satu orang agen intelejen." Eksekusi dilakukan di medan perang di kota Dekai oleh Pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo dari Batalion Sisibia, Pleton Wekokwe dan Kompi Kinbuse pada hari Jumat 04 Juli 2025," Ucapnya.Lanjut Sebby bahwa sebelumnya, pasukan TPNPB/OPM telah mendeteksi yang bersangkutan yang sering kali melakukan misi intelejen di Kilo Meter 5 dan sekitarnya." Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB menghimbau kepada aparat militer indonesia untuk mematuhi hukum humaniter jika melakukan serangan balasan terhadap TPNPB, hal ini penting agar menjamin keamanan bagi warga sipil di wilayah konflik bersenjata," ujar Sebby.Sebby kembali mengingatkan warga sipil tukang ojek dan para pekerja bangunan agar menghentikan aktivitas di wilayah konflik bersenjata demi keamanan diri." Jika melanggar ultimatum, kami siap eksekusi di wilayah perang karena anda bukan lagi warga sipil melainkan agen intelejen militer pemerintah indonesia," Tegasnya.(red)
06 Jul 2025, 20:12 WIT
TPNPB Kodap III Ndugama Derakma Mengaku Bertanggung Jawab Atas Penembakan Serda Ammar
Papuanewsonline.com, Nduga-, TPNPB/OPM melalui Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB mengaku bertanggung jawab atas gugurnya Serda Ammar Jihad anggota Yonif 100/PS di Nduga pada hari Kamis, 03 Juli 2025Juru bicara TPNPB/OPM Sebby Sambom mengakui TPNPB OPM bertanggung jawab atas penembakan Serda Ammar Jihad anggota Yonif 100/PS di Nduga pada hari Kamis, 03 Juli 2025 saat terjadi kontak senjata antara pasukan TPNPB dengan militer indonesia di Distrik Kenyam." Pasukan TPNPB/OPM berhasil menembak mati satu anggota militer Indonesia atas nama Serda Ammar Jihad, saat terjadi kontak tembak antara TPNPB/OPM dan Militer Indonesia di Distrik Kenyem," Ucapnya.Sebby Sambom dengan tegas mengatakan bahwa TPNPB/OPM menolak semua kebijakan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presoden Gibran Rakabuming Raka di tanah Papua. " Kami tidak membutuhkan pembangunan melainkan negara indonesia segera mengakui hak kemerdekaan bangsa Papua," Tegasnya.Sebby mengakui, Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI bertanggung jawab atas gugurnya aparat militer indonesia di tanah Papua." Meliter Indonesia akan gugur terus saat perang di Papua sebagai tumbal atas kebijakan Pemerintah. Seharusnya Pemerintah dapat menyelesaikan akar persoalan konflik bersenjata di Papua melalui meja perundingan internasional," Pungaksnya.(red)
06 Jul 2025, 20:01 WIT
Satgas Ops Damai Cartenz Dalami Kasus Pembunuhan Warga Sipil di Dekai
Papuanewsonline.com, Yahukimo - Satgas Ops Damai Cartenz merespon cepat peristiwa pembunuhan terhadap seorang warga sipil bernama Joy Jonathan Boroh (24) di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat (4/7/2025) sekitar pukul 16.00 WIT.Korban yang merupakan pegawai honorer di Pemkab Yahukimo, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan sejumlah luka akibat senjata tajam pada beberapa bagian tubuh, seperti leher, ketiak, dada, punggung, dan telapak tangan. Luka-luka tersebut menunjukkan adanya kekerasan berat yang disengaja.Personel Ops Damai Cartenz langsung bergerak menuju lokasi kejadian setelah menerima laporan dari jajaran Polres Yahukimo melalui jaringan HT internal. Setibanya di TKP pada pukul 16.28 WIT, tim segera mengamankan lokasi dan mengevakuasi korban ke RSUD Dekai untuk keperluan identifikasi.Barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian antara lain satu unit sepeda motor Honda Beat Street, sebuah handphone, sandal jepit, spion motor, serta perlengkapan pribadi milik korban. Seorang saksi juga telah dimintai keterangan awal untuk membantu proses penyelidikan lebih lanjut.Kaops Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., didampingi Wakaops Kombes Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., menegaskan bahwa pihaknya menindaklanjuti kasus ini secara serius dan berkomitmen untuk menangkap serta mengadili pelaku.“Kami telah menurunkan tim ke wilayah Yahukimo untuk menangani kasus ini secara serius. Penegakan hukum akan dilakukan sampai tuntas guna memastikan pelaku ditangkap dan diadili sesuai ketentuan yang berlaku,” tegas Brigjen Faizal.Lebih lanjut, Brigjen Faizal mengungkapkan bahwa dari hasil pendalaman awal, pelaku diduga merupakan bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Elkius Kobak. Dugaan ini diperkuat oleh pernyataan dari Seby Sambom di media sosial, yang mengklaim dirinya sebagai juru bicara TPNPB-OPM, dan menyebut telah berhasil membunuh seorang anggota militer Indonesia.“Pernyataan tersebut jelas merupakan kebohongan publik, karena faktanya korban adalah warga sipil, bukan anggota militer. Korban bekerja sebagai pegawai honorer di Pemkab Yahukimo,” tegas Brigjen Faizal.Kasus ini kini dalam tahap penyidikan mendalam. Olah TKP lanjutan dijadwalkan dilakukan oleh Satreskrim Polres Yahukimo pada Sabtu (5/7/2025), sebagai bagian dari proses lanjutan pengumpulan barang bukti dan pendalaman identitas pelaku.Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu tidak bertanggung jawab yang tersebar di media sosial maupun dari kelompok tertentu.“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat di Yahukimo untuk tetap tenang namun waspada. Percayakan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada aparat keamanan. Jangan mudah terpancing oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Kombes Yusuf.Ia juga mengajak masyarakat untuk turut serta menjaga situasi kamtibmas dengan segera melaporkan apabila mengetahui informasi yang berkaitan dengan pelaku atau peristiwa tersebut.Hingga saat ini, situasi di sekitar lokasi kejadian terpantau aman dan terkendali. Satgas Ops Damai Cartenz bersama Polres Yahukimo terus melakukan patroli dan penyelidikan intensif guna mengungkap secara tuntas motif dan pelaku dari kejadian tragis ini. PNO-12
06 Jul 2025, 17:47 WIT
Polda Maluku: Oknum Anggota Yang Viral Karena Video Asusila Sudah Ditahan Propam
Papuanewsonline.com, Ambon,- Oknum anggota Dit Samapta Polda Maluku, Bripda CYT, yang viral akibat video asusila bersama selebgram sudah ditahan di rumah tahanan khusus oleh Propam Polda Maluku.Penahanan terhadap Bripda CYT setelah dilakukan gelar perkara oleh tim Paminal Bidang Propam Polda Maluku. Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Maluku melalui Ps. Kaur Penum Subbid Penmas Bid Humas, AKP. Imelda Haurissa, Rabu (2/7/2025)."Berdasarkan hasil penyelidikan Paminal telah dilakukan gelar perkara dan hasilnya terhadap oknum anggota Ditsabhara Polda Maluku tersebut telah ditetapkan sebagai terduga pelanggar dan saat ini sudah ditempatkan khusus di rutan Propam Polda Maluku," kata AKP. Imelda Haurissa. Haurissa menyebutkan, oknum anggota tersebut telah ditahan sejak tanggal 30 Juni. Ia akan ditahan hingga tanggal 19 Juli. "Yang bersangkutan ditahan dari tanggal 30 Juni sampai dengan 19 Juli 2025 dalam rangka menjalani pemeriksaan kode etik profesi polri," jelasnya.Sesuai perintah Kapolda Maluku, Haurissa mengaku setiap anggota yang melakukan pelanggaran baik disiplin maupun pelanggaran terhadap etika profesi kepolisian akan diberikan tindakan tegas sesuai peraturan yang berlaku. "Ini untuk memberikan efek jera," tegasnya.Untuk sanksi terhadap terduga pelanggar, lanjut Haurissa, akan diberikan setelah pelaksanaan sidang berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dalam sidang KEP Polri. "Untuk sanksi yang akan diterima nanti sesuai hasil sidang kode etik profesi," pungkasnya.(red)
03 Jul 2025, 06:55 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru