logo-website
Kamis, 16 Okt 2025,  WIT
BERITA TAG Ekonomi Homepage
Wakapolda Maluku Dampingi Wakil Menteri Kehutanan RI Dalam Kunjungannya Ke Hutumuri Papuanewsonline.com, Ambon – Wakapolda Maluku Brigjen Pol Imam Thobroni, S.I.K., M.H, menghadiri rangkaian kunjungan kerja Wakil Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Rohmat Marzuki, S.Hut, di Negeri Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Rabu (24/9/2025) sore. Kehadiran Wakapolda dalam kegiatan ini sekaligus menunjukkan dukungan penuh Polri terhadap program pemerintah pusat dalam pengelolaan hutan adat dan pemberdayaan masyarakat.Prosesi penyambutan berlangsung dengan tarian adat cakalele, dan dilanjutkan di rumah adat Baileo Suluh Waming. Yaitu Pengalungan kain adat kepada Wakil Menteri Kehutanan RI, penyerahan bibit tanaman, pemasangan papan pengumuman batas wilayah hutan adat, serta penandatanganan kerja sama Universitas Pattimura dengan Balai PS. Seluruh rangkaian kegiatan tersebut berjalan khidmat dengan dukungan aparat keamanan.Di sela kegiatan, Wakapolda Maluku memberikan tanggapan positif atas program yang diinisiasi pemerintah pusat. Ia menegaskan pentingnya sinergitas pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat adat dalam menjaga kelestarian hutan di Maluku. “Polda Maluku mendukung penuh setiap program pemerintah di bidang kehutanan dan lingkungan hidup, dengan memastikan situasi keamanan tetap aman dan kondusif,” ujarnya.Sebagai penutup, Wakapolda Maluku turut menyaksikan pelepasan satwa endemik Maluku di hutan adat Hutumuri oleh Wamen bersama Gubernur Maluku. Pelepasan satwa ini menjadi simbol kepedulian bersama terhadap kelestarian lingkungan hidup di Maluku khususnya Negeri Hutumuri.Usai kegiatan, Wakapolda Maluku mendampingi rombongan Wamen Kehutanan hingga ke Bandara Pattimura Ambon, sebelum bertolak kembali ke Jakarta.Kehadiran Wakapolda Maluku dalam kegiatan ini menegaskan peran Polri sebagai mitra strategis pemerintah dalam menjaga kelestarian hutan, mendukung pengembangan UMKM lokal, serta memastikan situasi keamanan tetap kondusif sepanjang rangkaian kunjungan kerja berlangsung. PNO-12 25 Sep 2025, 14:39 WIT
Komisi II DPRK Mimika Tinjau Langsung Sejumlah Lokasi, Dorong Optimalisasi UPT Pembibitan Babi Papuanewsonline.com, Mimika — Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika kembali menunjukkan keseriusannya dalam mendorong sektor ekonomi kerakyatan. Pada Rabu (24/9/25), Komisi II melaksanakan kunjungan lapangan (Turlap) ke empat titik berbeda, sebagai tindak lanjut dari Rapat Dengar Pendapat (RDP) atau Hearing Tahap II yang sebelumnya digelar di Kantor DPRK Mimika. Lokasi yang menjadi fokus peninjauan meliputi Kampung Mwari (Distrik Mimika Timur), Pasar Tradisional Kampung Muare, Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Poumako, serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pembibitan Ternak Babi di Kampung Naena Muktipura (SP6), Distrik Iwaka. Rombongan dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DPRK Mimika, Dolfin Beanal, didampingi Sekretaris Komisi Adrian Andhika Thie, serta sejumlah anggota komisi lainnya. Kunjungan dimulai dari Kampung Muare, di mana Komisi II ikut serta dalam kegiatan panen bersama. Para petani memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan aspirasi seputar pengadaan pupuk, bibit, serta kesulitan teknis lain yang kerap mereka hadapi. “Petani adalah ujung tombak ketahanan pangan. Karena itu, Komisi II akan terus mendorong agar kebutuhan dasar seperti pupuk dan bibit tersedia dengan baik,” ujar Dolfin Beanal di sela diskusi. Di lokasi Pasar Tradisional Kampung Muare, rombongan mendapati bangunan pasar yang baru selesai dibangun ternyata belum bisa difungsikan akibat status tanah yang masih bermasalah. “Persoalan status tanah ini jangan dibiarkan berlarut. Kalau memang perlu ada ganti rugi, maka segera diusulkan. Komisi II akan mendorong pemerintah untuk mengambil langkah konkrit,” tegas Dolfin. Perjalanan dilanjutkan ke Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Poumako. Di lokasi ini, Komisi II meninjau langsung aktivitas nelayan serta fasilitas Cold Storage yang menjadi pusat penyimpanan hasil tangkapan ikan. Dolfin menilai, fasilitas cold storage harus dimanfaatkan maksimal untuk mendukung produktivitas nelayan lokal. “Potensi perikanan kita sangat besar. Jangan sampai fasilitas yang sudah ada terbengkalai, padahal bisa menopang perekonomian daerah,” tambahnya. Kunjungan terakhir dilakukan di UPT Pembibitan Ternak Babi Kampung Naena Muktipura (SP6). Di lokasi ini, Dolfin menaruh perhatian khusus. Menurutnya, UPT tersebut memiliki peluang besar menjadi sektor andalan baru dalam mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). “UPT ini jangan hanya sekadar berdiri, tetapi harus dikembangkan dengan program yang berkelanjutan. Dinas Peternakan perlu mengusulkan program-program strategis agar hasil bibit babi benar-benar memberi manfaat nyata, baik bagi peternak lokal maupun daerah,” jelas Dolfin. Melalui rangkaian kunjungan ini, Komisi II DPRK Mimika ingin memastikan bahwa seluruh sektor pembangunan—mulai dari pertanian, pasar, perikanan, hingga peternakan—dapat berjalan optimal. Hal ini juga menjadi bagian dari komitmen DPRK Mimika untuk memperkuat ekonomi lokal berbasis masyarakat. “Semua temuan di lapangan ini akan menjadi bahan evaluasi dan tindak lanjut di tingkat pemerintah daerah. Komisi II berkomitmen memperjuangkan agar masyarakat Mimika mendapatkan manfaat langsung dari program pembangunan,” tutup Dolfin.   Penulis: Jidan   Editor: GF   25 Sep 2025, 14:10 WIT
Polres Mimika Tegaskan Pengamanan Maksimal untuk Program Senator Peduli Ketahanan Pangan Papuanewsonline.com, Mimika — Persiapan matang terus dilakukan menjelang pelaksanaan Program Senator Peduli Ketahanan Pangan, sebuah agenda nasional yang akan digelar di Kampung Naina Mukti Pura, Distrik Iwaka, Mimika pada Sabtu, 27 September 2025. Untuk memastikan kegiatan berjalan lancar, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Mimika dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar rapat koordinasi di Aula Hotel Cendrawasih 66, SP2 Timika, Rabu (24/9/25). Rapat yang dihadiri langsung unsur pimpinan daerah tersebut membahas detail teknis mulai dari logistik, keamanan, hingga kesiapan infrastruktur pendukung. Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, S.I.K., M.H., menegaskan bahwa Polres Mimika akan menurunkan 50 personel untuk memastikan keamanan acara. Personel akan disebar di berbagai titik vital, termasuk jalur kedatangan di bandara, penginapan tamu, hingga lokasi utama kegiatan. “Kami sudah menyiapkan pola pengamanan berlapis, mulai dari pengawalan tamu VVIP sejak tiba di Timika hingga acara selesai. Untuk menghindari kemacetan, kami sarankan keberangkatan tamu dilakukan bersama-sama dengan pengawalan ketat,” jelas Kapolres. Selain Polri, unsur TNI melalui Kodim 1710/Mimika juga menyatakan kesiapan penuh mendukung pengamanan. Bahkan, kendaraan taktis akan disiagakan di sekitar lokasi acara guna mengantisipasi potensi kerawanan. Sementara itu, aspek teknis juga menjadi perhatian serius. Bulog memastikan komitmennya dalam menyerap hasil panen jagung petani sebagai bentuk nyata keberlanjutan program ketahanan pangan. PLN menjamin pasokan listrik tanpa gangguan, sementara Telkom menegaskan kesiapan dukungan jaringan komunikasi agar seluruh kegiatan berjalan lancar. “Program ini bukan hanya simbol, tetapi wujud nyata kerja sama antar lembaga untuk mendukung kemandirian pangan nasional,” ungkap salah satu pejabat DPD RI dalam rapat. Kabupaten Mimika dipilih sebagai tuan rumah untuk Sub Wilayah Timur 2 yang mencakup 10 provinsi di kawasan timur Indonesia. Acara tersebut dijadwalkan dihadiri 40 anggota DPD RI, pejabat Pemerintah Provinsi Papua Tengah, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Mimika. Selain menjadi ajang peresmian program ketahanan pangan, kegiatan ini juga diharapkan mampu memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam mendukung amanat Presiden RI untuk menjadikan ketahanan pangan sebagai prioritas pembangunan nasional. Rapat koordinasi ini menegaskan pentingnya kebersamaan semua unsur—pemerintah, aparat keamanan, lembaga pangan, hingga masyarakat petani. Dengan sinergi tersebut, Mimika diharapkan mampu menjadi contoh sukses pelaksanaan Program Senator Peduli Ketahanan Pangan di kawasan timur Indonesia.   Penulis: Jidan Editor: GF  25 Sep 2025, 13:32 WIT
Gangguan Internet TelkomGroup di Nabire, Botawa, dan Enarotali Lumpuhkan Akses Digital Warga Papuanewsonline, Nabire – Layanan internet TelkomGroup di tiga wilayah utama Papua, yakni Nabire, Botawa, dan Enarotali, mendadak lumpuh sejak pukul 07:55 WIT, Rabu (24/9/2025). Gangguan besar ini disebabkan oleh terputusnya Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) pada ruas Tigi–Timika. Dampak gangguan langsung terasa, mulai dari akses komunikasi masyarakat, layanan perbankan, hingga aktivitas pemerintahan yang bergantung pada jaringan internet. Sejumlah warga mengeluhkan sulitnya mengakses media sosial, aplikasi perpesanan, bahkan layanan administrasi berbasis online. Dalam keterangan resmi, TelkomGroup menjelaskan bahwa aliran trafik internet telah dialihkan menggunakan sistem backup berbasis satelit. Namun, kapasitas satelit dinilai masih sangat terbatas sehingga kecepatan layanan menurun drastis. “Pemulihan sementara memang kami lakukan dengan backup satelit. Tetapi kapasitas ini tidak bisa sepenuhnya menggantikan jaringan serat optik,” ungkap perwakilan TelkomGroup. Saat ini, tim teknis Telkom bersama mitra PTT sedang bergerak ke lokasi titik gangguan di kilometer 83,84 dari arah Timika. Proses penyambungan serat optik tengah dipersiapkan, dengan harapan jaringan internet bisa kembali normal dalam waktu dekat. TelkomGroup menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang timbul. Mereka juga meminta doa dan dukungan agar proses perbaikan berjalan lancar tanpa kendala cuaca maupun faktor teknis di lapangan. “Kami berkomitmen memulihkan layanan secepat mungkin, karena kami tahu betapa vitalnya akses internet bagi aktivitas warga, pemerintah, maupun dunia usaha,” tambah pihak TelkomGroup. Menariknya, gangguan internet di wilayah Nabire bukanlah kejadian baru. Pada 19 September 2025, kota ini juga mengalami lumpuhnya jaringan internet pascagempa berkekuatan magnitudo 6,6. Kondisi tersebut sempat mengganggu komunikasi warga dan distribusi informasi kebencanaan. Masyarakat kini berharap TelkomGroup dapat menyelesaikan perbaikan lebih cepat, sekaligus memperkuat infrastruktur jaringan agar tidak mudah terganggu, mengingat Papua merupakan salah satu wilayah dengan tantangan geografis dan bencana alam yang tinggi. Penulis: Hendrik Editor: GF   25 Sep 2025, 12:49 WIT
Pj Gubernur Papua Agus Fatoni Kagum dengan Kerukunan di Kampung Traimelyan Papuanewsonline.com, Jayapura – Suasana penuh kehangatan menyambut kedatangan Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Agus Fatoni, saat berkunjung ke Kampung Traimelyan, Arso 12, Distrik Skanto, Kabupaten Keerom, Selasa (23/09/2025). Dalam kunjungan tersebut, Fatoni tidak bisa menyembunyikan rasa kagumnya terhadap kerukunan umat beragama yang hidup harmonis di tengah masyarakat kampung. Kampung Traimelyan dikenal unik sekaligus istimewa karena memiliki tiga rumah ibadah—gereja, pura, dan masjid—yang berdiri berdampingan dalam satu kompleks. Pemandangan ini menjadi simbol toleransi tinggi dan bukti nyata bahwa masyarakat Papua mampu menjaga kedamaian meski hidup dalam keberagaman. “Terasa sekali toleransi masyarakatnya. Ada gereja, pura, dan masjid yang dibangun dalam satu kompleks. Ini luar biasa,” ujar Fatoni di hadapan warga. Lebih jauh, ia menekankan bahwa masyarakat di Kampung Traimelyan tidak hanya sekadar hidup berdampingan, melainkan juga aktif saling membantu, bahu-membahu, dan menjaga keharmonisan antarumat beragama. “Kondisi seperti ini patut ditiru oleh daerah lain di Papua maupun di Indonesia,” tambahnya. Bagi Fatoni, Traimelyan adalah contoh nyata Papua yang damai. Ia menyebut bahwa masyarakat kampung tersebut mampu menghadirkan wajah Papua yang sejati—yaitu masyarakat yang penuh toleransi, saling menghargai, dan rukun dalam kehidupan sehari-hari. “Kampung Traimelyan, Arso 12, salah satu contoh yang membanggakan bagi Papua. Inilah cerminan Papua yang aman, damai, dan penuh kasih,” ungkapnya. Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur juga menitipkan pesan penting agar nilai toleransi ini terus dijaga, tidak hanya oleh masyarakat setempat tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain. Ia berharap pemimpin Papua di masa depan bersama pemerintah kabupaten tetap memberi perhatian pada pembangunan sarana ibadah, pendidikan, asrama, panti asuhan, hingga fasilitas publik lain yang menunjang kesejahteraan rakyat. “Kita harus terus memberikan bantuan agar masyarakat bisa hidup lebih baik, bersekolah dengan layak, dan mewujudkan cita-citanya menuju Papua yang damai, maju, dan sejahtera,” tutup Fatoni. Kehidupan harmonis di Kampung Traimelyan sekaligus mengirim pesan kuat ke seluruh penjuru negeri bahwa Papua bukan hanya kaya akan alam dan budaya, tetapi juga menyimpan kekuatan besar berupa toleransi dan kebersamaan. Penulis: Jid Editor: GF 24 Sep 2025, 04:25 WIT
Festival UMKM Meriahkan HUT Mimika ke-29: Hadirkan Ratusan Pelaku Usaha Papuanewsonline.com, Mimika – Kabupaten Mimika bersiap merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-29 dengan cara berbeda dan penuh makna. Tahun ini, Festival UMKM dan Pameran Produk Lokal akan menjadi daya tarik utama perayaan yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, mulai 6 hingga 8 Oktober 2025, dengan menghadirkan ratusan pelaku usaha dari berbagai sektor. Acara yang digagas oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mimika bekerja sama dengan TIFA Creative ini tidak hanya sekadar pesta perayaan, melainkan juga menjadi wadah strategis dalam memperkuat ekonomi kerakyatan, mengembangkan potensi lokal, serta memperkokoh semangat kebersamaan di bawah tagline “Mimika Rumah Kita” dan semboyan “Eme Neme Yauware”. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mimika, Samuel Yogi, menegaskan bahwa festival ini merupakan bagian dari visi dan misi Bupati Johannes Rettob dan Wakil Bupati Emanuel Kemong dalam memperkuat peran UMKM. “Kegiatan ini bukan sekadar pameran, melainkan ruang promosi, pengembangan, sekaligus wadah pertemuan antara pelaku usaha dengan pasar yang lebih luas. Kami ingin UMKM Mimika naik kelas,” ujar Samuel saat konferensi pers di Pasar Sentral Mimika, Selasa (23/9/2025). Festival ini akan melibatkan sekitar 400 pelaku UMKM dari berbagai bidang, mulai dari kuliner, kerajinan tangan, fashion, hingga industri kreatif. Tak ketinggalan, pengusaha lokal Amungme dan Kamoro serta perwakilan dari Kementerian Koperasi dan UMKM turut berpartisipasi, menandai skala besar dan luasnya jangkauan acara ini. Salah satu momen istimewa yang akan mewarnai festival adalah penyerahan 500 sertifikat UNESCO kepada mama-mama Papua pengrajin noken. Noken, yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia, menjadi simbol ketahanan dan kreativitas perempuan Papua dalam menopang ekonomi keluarga. “Ini bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk penghargaan internasional yang dihadirkan langsung untuk masyarakat Mimika, khususnya mama-mama Papua yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi keluarga,” tambah Samuel. Founder TIFA Creative, Alfo Smith, menyebut festival ini sebagai pesta rakyat yang benar-benar inklusif. Tidak hanya menampilkan produk UMKM, tetapi juga menghadirkan hiburan yang kaya akan nuansa seni dan budaya lokal. “Seniman Mimika akan menjadi pengisi utama, dari musik tradisional hingga seni kontemporer. Kami ingin memastikan festival ini tidak hanya memberi ruang usaha, tetapi juga ruang ekspresi budaya,” jelasnya. Pemerintah daerah berharap festival ini dapat menjadi titik balik bagi UMKM Mimika agar mampu berkembang lebih jauh, menembus pasar nasional hingga internasional, sembari tetap mengakar pada identitas budaya lokal.   Penulis: Jid Editor: GF  24 Sep 2025, 04:19 WIT
Pemkab Mimika Bentuk Bank Sampah di Kelurahan: Warga Bisa Jual Langsung dan Dapat Uang Tunai Papuanewsonline.com, Mimika – Sampah kini bukan lagi sekadar masalah lingkungan, melainkan bisa menjadi sumber penghasilan baru bagi warga Mimika. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika di bawah kepemimpinan Bupati Johannes Rettob resmi meluncurkan program Bank Sampah, yang dalam tahap awal akan dibentuk di 11 kelurahan di Distrik Mimika Baru. Program ini menghadirkan paradigma baru: masyarakat tidak hanya membuang sampah, tetapi bisa menjualnya dan memperoleh uang tunai. “Pemkab mulai melakukan perubahan pemikiran terhadap sampah. Kita harus buat sampah jadi uang,” tegas Bupati Johannes Rettob saat memberikan keterangan di Mimika, Selasa (23/9/2025). Untuk merealisasikan program ini, Pemkab Mimika telah menggandeng Bank Negara Indonesia (BNI) dan para lurah di Distrik Mimika Baru. Pertemuan resmi dilakukan untuk menyepakati mekanisme pembelian sampah dari masyarakat. “Kita sudah rapatkan bersama, dan diputuskan berapa harga beli sampah dari masyarakat. Semua sudah disepakati, sehingga ke depan warga tidak bingung lagi bagaimana sistemnya,” jelas Bupati. Bank sampah di 11 kelurahan nantinya akan dibantu oleh agen-agen bank sampah di tingkat lingkungan yang lebih kecil. Para agen ini berperan aktif menjemput sampah langsung dari rumah-rumah warga, sehingga masyarakat tidak kesulitan menyalurkan sampah yang masih memiliki nilai ekonomi. Selain itu, program bank sampah ini juga akan disosialisasikan secara luas, termasuk ke sekolah-sekolah. Dengan begitu, generasi muda Mimika dapat memahami sejak dini pentingnya mengelola sampah secara bijak sekaligus mendapatkan manfaat ekonominya. “Melalui bank sampah, kami ingin masyarakat sadar bahwa sampah memiliki nilai. Ini juga salah satu cara kita mendidik warga agar tidak lagi membuang sampah sembarangan,” tambah Bupati Rettob. Program bank sampah diproyeksikan memberi manfaat ganda. Dari sisi lingkungan, tumpukan sampah di jalan-jalan dan pemukiman bisa berkurang drastis. Dari sisi ekonomi, warga dapat memperoleh penghasilan tambahan dari hasil penjualan sampah anorganik seperti plastik, botol, atau kardus. Langkah ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bersih, sekaligus mendukung gerakan nasional pengurangan sampah. Penulis: Abim Editor: GF 24 Sep 2025, 04:04 WIT
Kopi Papua Semakin Mendunia: Pj Gubernur Dorong Optimalisasi Potensi Ekonomi Papuanewsonline.com, Jayapura – Aroma kopi khas Papua menyeruak memenuhi udara Jayapura saat Festival Kopi (Feskop) Papua ke-8 resmi dibuka, Sabtu (20/9/2025). Acara yang digelar oleh Bank Indonesia ini bukan sekadar perayaan cita rasa, melainkan momentum penting untuk menjadikan kopi Papua sebagai motor penggerak ekonomi daerah sekaligus duta budaya di kancah global. Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Agus Fatoni, hadir langsung dalam festival yang berlangsung hingga 22 September tersebut. Dalam kesempatan itu, ia menegaskan bahwa kopi Papua memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan, baik dari sisi kualitas, produksi, maupun pemasaran internasional. “Kopi Papua semakin diminati, bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Ciri khasnya yang ditanam di dataran tinggi tanpa bahan kimia menjadikan cita rasanya unik dan digemari banyak kalangan. Ini potensi ekonomi yang tidak boleh kita sia-siakan,” ujar Agus Fatoni sambil menikmati secangkir kopi hasil olahan petani lokal. Feskop Papua tahun ini membidik penjualan hingga Rp1,2 miliar dengan target 33.000 pengunjung. Transaksi digital menggunakan QRIS diproyeksikan mencapai Rp800 juta, sebuah capaian yang mencerminkan modernisasi sistem pembayaran di sektor UMKM kopi. Lebih jauh, acara ini juga membuka peluang kerjasama bisnis internasional dengan tiga negara besar: Tiongkok, Amerika Serikat, dan Arab Saudi. Jika berhasil, langkah ini akan memperluas pasar kopi Papua, sekaligus meningkatkan devisa dan kesejahteraan petani lokal. Meski permintaan terus meningkat, Pj Gubernur Agus Fatoni mengingatkan bahwa ada tantangan besar yang harus segera dijawab, terutama terkait ketersediaan produksi yang masih terbatas. “Permintaan kopi Papua tinggi, bahkan rata-rata konsumsi di Papua sendiri mencapai 18.000 gelas per hari. Ini tantangan besar bagi kita: bagaimana meningkatkan produktivitas tanpa mengorbankan kualitas dan keaslian cita rasa kopi Papua,” tambahnya. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman, turut menekankan pentingnya strategi pengembangan kopi secara menyeluruh. Menurutnya, perlu ada sinergi dalam aspek peningkatan produktivitas, kualitas, penguatan SDM petani, hingga dukungan pembiayaan yang berkelanjutan. “Kami mendorong agar kopi Papua tidak hanya menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga benar-benar menjadi penggerak ekonomi yang berkesinambungan bagi masyarakat, khususnya para petani kopi di dataran tinggi,” jelas Faturachman. Festival kopi yang sarat edukasi, hiburan, dan transaksi ini diharapkan mampu menciptakan multiplier effect, dari peningkatan daya saing produk hingga pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Kopi Papua bukan sekadar komoditas, melainkan identitas dan kebanggaan yang harus dijaga bersama.   Penulis: Jid Editor: GF  24 Sep 2025, 04:01 WIT
Pemkab Mimika Salurkan Bantuan Sembako Rp7,9 Miliar untuk 5.600 KK di Pesisir dan Pinggiran Kota Papuanewsonline.com, Mimika – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika terus memperkuat komitmen dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terbaru, Pemkab Mimika menyalurkan bantuan sembako senilai Rp7,9 miliar yang diperuntukkan bagi 5.600 kepala keluarga (KK) di 10 distrik wilayah pesisir dan pinggiran kota. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan langsung oleh Bupati Mimika, Johannes Rettob, di halaman Kantor Distrik Kuala Kencana, Selasa (23/9/25). Ratusan warga tampak hadir menyaksikan prosesi penyerahan yang penuh keakraban tersebut. Bantuan yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus (Otsus) itu terdiri dari kebutuhan pokok masyarakat, yakni beras, gula pasir, susu, minyak goreng, hingga telur. Pendistribusian sembako dilakukan secara bertahap oleh dinas terkait bersama aparat distrik agar tepat sasaran. Distrik penerima bantuan meliputi Wania, Kuala Kencana, Kwamki Narama, Iwaka, Mimika Timur, Mimika Tengah, Mimika Barat, Amar, Mimika Barat Tengah, dan Jita. “Bantuan ini kami prioritaskan bagi warga di sekitar pesisir dan pinggiran kota. Tahun depan, masyarakat di wilayah pegunungan juga akan mendapat giliran, sehingga pemerataan bantuan bisa lebih menyeluruh,” jelas Bupati Johannes. Bupati menambahkan, angka kemiskinan di Mimika berhasil ditekan hingga 50 persen dalam beberapa tahun terakhir, salah satunya berkat program bantuan sosial seperti ini. “Sebenarnya, target kita sama seperti tahun lalu, yaitu menyentuh 21 ribu kepala keluarga. Namun karena keterbatasan anggaran, tahun ini kita salurkan untuk 10 ribu KK sesuai data. Meski begitu, angka kemiskinan sudah turun drastis,” ungkap Johannes. Ia juga menyoroti fenomena menarik di tengah masyarakat, di mana sebagian warga enggan disebut miskin saat pendataan resmi, tetapi mengaku miskin ketika pembagian bantuan berlangsung. “Hal ini menjadi tantangan kita bersama untuk memperbaiki sistem pendataan agar lebih valid,” tambahnya. Sebelum program bantuan sembako berbasis Otsus ini, Pemkab Mimika juga telah menyalurkan bantuan sosial untuk 18 distrik lainnya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025. Dengan demikian, hampir seluruh wilayah Mimika mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah. Bupati berharap bantuan ini benar-benar dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga, bukan dijual kembali. Ia juga mengimbau warga agar terus mendukung program pembangunan pemerintah dalam bidang sosial, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.   Penulis: Jid Editor: GF  24 Sep 2025, 03:58 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru
lihat video 10 Feb 2023, 15:22 WIT