logo-website
Jumat, 01 Agu 2025,  WIT
BERITA TAG Ekonomi Homepage
Kelangkaan Beras Bulog Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras di Kabupaten Mimika Papuanewsonline.com, Timika, – Harga beras di Kabupaten Mimika mulai naik hingga mencapai  Rp 18.000 Per kilogram.Sumyati Salah satu warga saat ditemui di pasar sentral mengatakan kaget karena harga beras tiba-tiba naik." Beras yang harga Per kilogram 15 Ribu, sudah naik hingga 18 Ribu, dulu kita biasa beli beras Bulog dengan harga terjangkau 13 Ribu, namun sekarang sudah tidak ada sekitar 5 bulan ini," ujar Sumyati di Pasar Sentral Timika, Selasa (17/6/2025).Terpisah, Ayudin salah satu pedagang beras di jalan Hasan Udin membenarkan bahwa harga beras melonjak akibat tidak ada pasokan beras Bulog." Tidak ada pasokan beras Bulog menjadi pemicu atau  penyebab utama kenaikan harga beras premium di Kabupaten Mimika," ucap Ayudin.Ayudin mengatakan tanpah disadari,  kenaikan harga beras premium sudah terjadi cukup lama." Sebelum lebaran Idul Adha sudah lama naik harga beras premium, hal ini terjadi, karena sudah lama tidak ada pasokan beras Bulog di pasar," Ungkapnya.Meskipun harga gabah di tingkat petani juga mengalami kenaikan,  namun Ayudin menekankan bahwa keterbatasan pasokan beras Bulog yang seharusnya menjadi penyangga harga,  justru memperparah situasi di Kabupaten Mimika. "Harga gabah memang naik, tapi masalah utamanya adalah beras Bulog yang susah masyarakat dapat," ujar Ayudin.  Ia menjelaskan bahwa para pedagang beras, termasuk dirinya,  terus menunggu informasi resmi mengenai ketersediaan dan distribusi beras Bulog dari kantor cabang setempat, Namun, informasi yang diperoleh masih sangat terbatas karena kantor cabang Bulog pun mengaku masih menunggu arahan dari pusat.  " Ketidakpastian ini membuat kami  pedagang kesulitan dalam merencanakan stok dan berdampak pada harga jual beras di pasar, dan sekarang harga beras  sampai Rp18.000," UjarnyaKata Dia, Lambatnya distribusi dan minimnya informasi mengenai ketersediaan beras Bulog telah menciptakan ketidakstabilan harga beras di Mimika.  " Kondisi ini sangat merugikan konsumen, khususnya mereka yang berpenghasilan rendah dan mengandalkan beras Bulog sebagai sumber karbohidrat utama dengan harga yang terjangkau," Sesalnya." pembeli pasti mereka cari yang paling murah, apalagi kan pelanggan itu nanya terus yang murah begitu, tapi tidak ada " keluh nyaAyudin menerangkan, Masyarakat sangat tergantung akan  beras Bulog dimana beras Bulog sebagai komoditas penstabil harga, namun kini beras Bulog susah untuk diperoleh.(Jidan)  17 Jun 2025, 20:12 WIT
BPS: Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Mimika Naik 5,37% Papuanewsonline.com, Timika,– Kabupaten Mimika menghadapi tantangan yang sangat  serius dalam menghadapi kemiskinan ekstrim.Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Mimika, Ouceu Satyadipura  menyebutkan angka  kemiskinan ekstrem di Kabupaten Mimika meningkat hingga mencapai 5,37% dari total penduduk 318.679 jiwa." Kalau angka kemiskinan secara umum juga meningkat  14,18%," ujar Kepala BPS Mimika, Ouceu Satyadipura di Timika, Selasa (17/6/2025).Satyadipura menjelaskan bahwa data ini berdasarkan hasil survei dan observasi secara langsung di lapangan."Dari jumlah penduduk di Kabupaten Mimika,  tingkat kemiskinan ekstrem sebesar 5,37 persen dan kemiskinan secara keseluruhan mencapai 14,18 persen, angka ini merupakan ancaman serius bagi kita" ungkap Ouceu Satyadipura.  Kata Dia, Angka ini menunjukkan  jumlah penduduk yang signifikan namun hidup dalam kondisi ekonomi yang memprihatinkan. Kata  Satyadipura bahwa tingginya angka kemiskinan di Mimika bukan hanya disebabkan oleh inflasi, tetapi juga faktor-faktor lain yang saling berkaitan.  Kesehatan, angka kematian ibu dan anak, stunting, pengangguran, dan aspek sosial ekonomi lainnya dimana angka-angka itu turut berkontribusi terhadap garis kemiskinan ekstrim di Kabupaten Mimika."Satu indikator bisa memicu kenaikan indikator lainnya. Misalnya, meningkatnya stunting bisa berdampak pada pendidikan dan produktivitas, lalu mempengaruhi pengeluaran rumah tangga," jelasnya.  Ditambahkan, BPS membedakan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem berdasarkan kemampuan memenuhi kebutuhan dasar.  " Kemiskinan didefinisikan sebagai ketidakmampuan memenuhi kebutuhan makanan minimal 2.100 kilokalori (kkal) per hari, serta kebutuhan non-makanan.  Sedangkan kemiskinan ekstrem menggambarkan kondisi di mana seseorang tak mampu memenuhi kebutuhan dasar sama sekali dan ini data riil," Ucapnya. Menurut Kepala BPS, Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika terus berupaya menurunkan angka kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem, Namun upaya ini menghadapi tantangan, salah satunya adalah inflasi yang terus melonjak tajam." Kenaikan harga kebutuhan pokok, dan  kelangkaan dan mahalnya harga daging babi juga  berdampak signifikan terhadap daya beli masyarakat miskin," Sorotnya.Satyadipura mengatakan penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Mimika  terhambat juga karena inflasi bulanan yang terus naik, termasuk harga bahan pokok seperti daging babi yang kini sulit ditemukan. Satyadipura menekankan pentingnya upaya dan strategi serta program-program nyata yang komprehensif untuk mengatasi masalah kemiskinan di Mimika. " Untuk mengatasi kemiskinan ekstrim  ini, membutuhkan kerjasama antara pemerintah daerah,  lembaga terkait,  dan masyarakat untuk merumuskan strategi yang tepat sasaran dan efektif," Pungkasnya. ( Jidan ) 17 Jun 2025, 18:18 WIT
Ada PT FI dan APBD 6 T, BPS: Kemiskinan di Kabupaten Mimika Melonjak Papuanewsonline. Com, Timika –Kabupaten Mimika dengan Anggaran Pendapatan Daerah (APBD) terbesar 6,5 Triliun dan ada juga Tambang emas terbesar  Dunia PT Freeport Indonesia, namun kehadiran PT Freeport Indonesia dan APBD Kabupaten Mimika 6,5 Triliun belum bisa menekan angka kemiskinan yang terjadi di Kabupaten Mimika.Badan Pusat Statistik (BPS) Timika melalui release resmi yang diterima Media Papuanewsonline.com, Selasa (17/6/2025), menyebutkan  bahwa penduduk asli OAP di kabupaten Mimika tergolong miskin.Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mimika merilis  angka kemiskinan dalam lima tahun terakhir yakni di Tahun 2024 melonjak 14,18%.BPS  merilis persentase penduduk miskin mengalami perubahan dinamis, dimana Pada Tahun 2020, angka kemiskinan mencapai 14,54%,  Angka ini kemudian menurun menjadi di Tahun 2021 yakni 14,28%, kemudian pada Tahun 2022, mengalami penurunan menjadi 13,55%, namun di tahun 2023, dan Tahun 2024, angka kemiskinan melonjak 14,18%. Dengan angka kemiskinan Tahun 2024 14,18% ini ketika dikalkulasi sekitar 32.090 jiwa, dimana  menunjukkan jumlah penduduk miskin yang cukup besar. Hal ini menandakan perlunya evaluasi mendalam terhadap efektivitas program-program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Mimika.   Pemerintah Kabupaten Mimika perlu melakukan analisis lebih lanjut terhadap data ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab fluktuasi angka kemiskinan dan merumuskan strategi yang lebih efektif dan terarah dalam upaya mengurangi angka kemiskinan.  Menurut BPS, harus ada transparansi data dan keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Mimika. ( Jidan ) 17 Jun 2025, 17:30 WIT
Pekerjaan Peningkatan Jalan SP2-SP5 Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi Papuanewsonline.com, Timika- Proyek pembangunan peningkatan jalan hotmix jalur SP2 ke SP5, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, diduga kuat tidak sesusi spesifikasi.Walaupun baru dikerjakan namun tampak bergelombang bila dilewati dengan kendaraan, selain itu tampak terlihat ada juga beberapa ruas jalan yang mulai retak.Robert Salah satu warga Iwaka sebagai pengguna jalan tersebut mengatakan bahwa kondisi jalan baru dibangun, namun ketika hujan deras, jalan tersebut ada beberapa ruas yang tergenang air." Jalan ini baru dibangun, tapi liat sendiri ada retak-retak, ujung-ujung sisih bahu jalan juga kelihatan kalau aspal tipis, ujar Robert di SP2 Timika, Senin (16/6/2025).Robert berharap, agar Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika memerintahkan perusahan yang menangani proyek tersebut agar secepatnya memperbaiki kekurangan pada ruas jalan tersebut." Belum tahu pekerjaan ini anggaran dari mana, siapa yang kerja, tapi Bapa dorang bisa liat sendiri, ini baru dikerjakan tapi begini kondisinya," Kesalnya.Terpisah hasil identifikasi Media ini, perusahan pelaksana dalam paket pekerjaan ratusan miliar ini, adalah PT. Yala Persada Angkasa beralamat di Jalan Sultan Hasanudin, Nomor 12 Blok M2 Kebayoran Raya, Jakarta Selatan.Perusahan pelaksana pada pekerjaan ini diduga menggunakan mutu aspal yang buruk, dan tidak sesuai standar, sehingga aspal mudah rusak.Diketahui, Aspal yang tidak sesuai standar, berpengaruh pada  kandungan aspal yang kurang  agregat dalam hal menyatuh dengan material lain dalam produksi.Sedangkan beberapa ruas jalan yang tampak retak bisa juga disebabkan karena Suhu campuran dan penghamparan tidak sesuai, karena suhu campuran aspal yang terlalu rendah saat dicampur atau dihampar dapat menyebabkan ikatan antar agregat tidak sempurna, sehingga jalan menjadi tidak kuat dan mudah retak.Pemadatan pada peningkatan ruas jalan ini diduga terburu-buru, dan kondisi tanah dasar belum stabil, serta Pemadatan yang kurang padat, sehingga berpotensi menyebabkan jalan cepat rusak.(Red) 17 Jun 2025, 00:55 WIT
Menteri PPN Kunjungi Maluku, Kapolda Komitmen Dukung Program Strategis Nasional Papuanewsonline.com, Ambon – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) /Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia, Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, M.Si, melakukan kunjungan kerja di Maluku.Kedatangan Menteri PPN dan rombongan disambut langsung oleh Kapolda Maluku Irjen Pol. Drs. Eddy Sumitro Tambunan, M.Si, bertempat di ruang VVIP Bandara Pattimura, Kota Ambon, Senin (16/5/2025).Selain Kapolda, turut hadir dalam penjemputan yaitu unsur Forkopimda Maluku beserta pimpinan lembaga yudisial dan vertikal, serta tokoh akademisi.Kunjungan kerja Menteri dan rombongan di Maluku untuk meninjau langsung pelaksanaan program strategis nasional, termasuk Program Presiden Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sedang berjalan sebagai bagian dari intervensi gizi nasional di tingkat daerah. Menteri juga dijadwalkan untuk memantau kemajuan sejumlah proyek strategis nasional (PSN) yang tersebar di wilayah provinsi Maluku, khususnya infrastruktur dasar, konektivitas antarpulau, dan pembangunan wilayah kepulauan terpencil.Kapolda Maluku di sela-sela kunjungan Menteri menegaskan komitmen penuh Polda Maluku dalam mendukung pelaksanaan agenda nasional di daerah. Termasuk dalam aspek pengamanan, pengawalan, serta penguatan koordinasi lintas sektoral."Kami menyampaikan selamat datang kepada Bapak Menteri dan rombongan di provinsi Maluku. Polda Maluku siap mendukung dan mengamankan program strategis nasional di daerah," ungkapnya.Kunjungan Menteri dipandang strategis untuk memperkuat hubungan antara pemerintah pusat dan daerah. Sekaligus memastikan kebijakan dan program nasional dapat diterapkan secara efektif, tepat sasaran, dan berkeadilan di wilayah timur Indonesia. PNO-12 16 Jun 2025, 17:58 WIT
Petani di Timika Senang, Ketersediaan Pupuk Subsidi Melimpah Papuanewsonline, Timika, – Ketersediaan pupuk bersubsidi jenis NPK dan Urea di Mimika pada tahun 2025 mengalami peningkatan  signifikan dibanding tahun sebelumnya.Hal ini dirasahkan langsung oleh petani dalam melaksanakan aktifitas pertanian di lapangan.Jasmiati, salah satu petani sayur sawi yang menggarap lahan seluas 1 Hektare di Jalur 8 Sp4 mengatakan bahwa ditahun 2025, para petani senang karena jatah pupuk subsidi jenis NPK dan Urea meningkat dari tahun-tahun sebelumnya." Kami sampaikan terimaksih kepada pemerintah melalui kepanjangan tangan dinas pertanian, karena pupuk melimpah ini mempermudah kami dalam bercocok tanam," ujar Jasmiati di Timika, Jumat (13/6/2025)." Saya tahun-tahun sebelumnya per masah tanam hanya dapat 50 kilo gram, berbedah dengan tahun ini, kami dapat   250 Kg per masa tanam (3-4 Bulan), sehingga Alhamdulillah kami dapat 750 kilo gram dalam setahun sangat-sangat cukup," Ucapnya.Para pengecer juga merasahkan hal yang sama, Rendy, selaku salah satu pengecer yang ada di Jalur 6 Sp4 membenarkan  bahwa jatah pupuk subsidi untuk setiap petani tahun 2025 meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya. "Iya benar tahun ini jatah pupuk subsidi untuk petani meningkat, dalam satu tahun mereka dapat jatah rata-rata 750 Kg per orang, tapi juga bisa disesuaikan dengan luas lahan yang digarap," tegasnya.Rendy menjelaskan bahwa pada  Tahun 2025 Mimika mendapatkan kouta pupuk subsidi Urea  637 Ton dan NPK 1.450 Ton yang akan didistribusikan ke lima Distrik antara lain Iwaka 768,29 Ton, Mimika Baru 312,89 Ton, Mimika Timur 312,89 Ton  ,WANIA 603,66 Ton dan Kuala Kencana 89,28 Ton." Berbedah jauh dari di Tahun 2024 kemarin, karena kita di Timika hanya mendapat kouta pupuk subsidi berjenis Urea 476 Ton dan NPK 406 Ton yang tersebar di lima Distrik," Sorotnya.Terpisah Kepala Seksi sarana dan prasarana pertanian  (KSPP) Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultural (Distanbun) Kabupaten Mimika Marta Sena menjelaskan bahwa apa yang dirasakan petani dalam kepuasan untuk memperoleh jata pupuk subsidi adalah kebahagian bagi pemerintah." Ini upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para petani," Tuturnya.Marta Sena menjelaskan, yang  berhak mendapatkan jatah pupuk subsidi adalah petani yang tergabung dalam kelompok tani atau petani yang memiliki Kartu Tani (Karta) yang memiliki lahan garapan tidak lebih dari 2 Hektare. " Untuk jatah kouta setiap petani disesuaikan dengan data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sebagai data acuan Distanbun dalam pendistribusian jumlah pupuk disetiap Distrik," Jelasnya.Lanjut Dia, Kelompok tani di kabupaten Mimika didata melalui penyuluh dan  dimasukan ke dalam RDKK." Kalau Petani  yang memilik lahan lebih dari 2 Hektare, maka mereka  tidak berhak dapat bantuan subsidi," Tegasnya.Terpisah Alice Wanma selaku Kepala Distanbun Kabupaten mengatakan, peningkatan kouta pupuk subsidi tahun 2025 meningkat signifikan, karena beberapa faktor antara lain,  karena adanya gudang penyimpanan yang memadai, serta penghasil bahan baku untuk pengelolaan pupuk tumbuh secara stabil. "Benar sekali, kouta pupuk subsidi tahun ini di timika meningkat dari sebelumnya, karena gudang penyimpanan kita sudah memadai dan negara penghasil pupuk seperti rusia mulai stabil dalam memproduksi dan distribusi" Jelasnya.Kata Alice, Peningkatan ini juga sejalan dengan intruksi Menteri Pertanian yang mengharuskan peningkatan distribusi pupuk subsidi ke daerah-daerah sebagai wujud nyata dari cita-cita presiden untuk meningkatkan produktivitas petani agar Indonesia menjadi negara swasembada pangan. " Ketersediaan pupuk subsidi yang melimpah ditahun 2025, yang kami berharap dapat meningkatkan produktifitas petani sayur dan buah di Mimika agar kebutuhan konsumsi sayur bagi masyarakat Mimika dapat tercukupi," Harapnya."  Selain untuk mencukupi kebutuhan konsumsi sayur, Kami juga berharap agar dapat meningkatkan perputaran ekonomi di Mimika selama tahun 2025 ini," Pungkasnya.(Resky) 13 Jun 2025, 17:58 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru
lihat video 10 Feb 2023, 15:22 WIT