logo-website
Jumat, 14 Nov 2025,  WIT
BERITA TAG Hukum Homepage
Penonton MotoGP Mandalika Tembus 140 Ribu, Polisi Sukses Urai Kemacetan Papuanewsonline.com, Lombok Tengah - Keberhasilan kepolisian dalam mengelola arus lalu lintas dan menjaga keamanan saat itu ajang MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika terpampang nyata. Selama tiga hari ajang internasional itu digelar, jalanan menuju kawasan Mandalika ramai lancar tanpa kemacetan yang berarti.Padahal, perhelatan MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika sukses mencetak sejarah baru dengan kehadiran 140.324 penonton. Angka ini menunjukkan peningkatan luar biasa sebesar 36,3 persen dalam tiga tahun terakhir. Kenaikan paling tajam terjadi pada tahun 2025, bertambah 19.072 orang atau sekitar 15,7 persen dibandingkan tahun 2024. Lonjakan ini bahkan terasa hingga ke area Paddock dan VIP Village, yang mengalami peningkatan 36 persen pengunjung dalam satu tahun.Kabidhumas Polda NTB, Kombes Pol. Mohammad Kholid S.I.K, mengungkap bahwa meskipun terjadi lonjakan penonton hingga puluhan ribu orang, kondisi di jalanan tetap terkendali. Keberhasilan ini tidak lepas dari strategi pengaturan lalu lintas yang tepat dan kerja keras aparat kepolisian."Meskipun jumlah penonton tembus 140 ribu dan kendaraan berjubel masuk ke kawasan Mandalika, Polisi berhasil mengurai arus kendaraan sehingga jalanan tetap ramai lancar tanpa kemacetan yang berarti," jelas Kombes Pol. Kholid, Minggu (4/10/25)Pihak kepolisian menerapkan rekayasa dan pengaturan lalu lintas yang ketat di berbagai titik krusial. Mobilisasi penonton, mulai dari pintu masuk hingga area parkir, dapat berjalan mulus.Tindakan kepolisian yang proaktif dan terkoordinasi menjadi kunci utama dalam memastikan kelancaran akses menuju sirkuit, sehingga ribuan kendaraan dapat terdistribusi secara efektif dan tidak menumpuk di satu titik. Selain mengurai kemacetan, fokus utama kepolisian juga diarahkan pada pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) selama perhelatan berlangsung.Kabidhumas Polda NTB menambahkan, kondisi secara keseluruhan tetap aman dan kondusif berkat pemantauan situasi yang ketat dan akurat. Aparat kepolisian bekerja siang dan malam untuk mengantisipasi segala potensi gangguan Kamtibmas, baik di dalam maupun di luar area sirkuit.“Keberhasilan Polda NTB dalam mengelola lonjakan penonton yang memecahkan rekor sambil mempertahankan arus lalu lintas yang lancar dan Kamtibmas yang kondusif membuktikan profesionalisme aparat keamanan dalam mendukung suksesnya event kelas dunia di Pertamina Mandalika International Circuit,” ungkapnya. PNO-12 07 Okt 2025, 07:17 WIT
Kasat Reskrim Polres Mimika AKP Rian Oktaria Melakukan Persekusi dan Penculikan Terhadap Wartawan Papuanewsonline.com, Timika- Kasat Reskrim Polres Mimika AKP Rian Oktaria bersama sejumlah anggotanya melakukan persekusi dan  penculikan terhadap 4 Wartawan Media Papuanewsonline.com, di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, pada Jumat (3/10/2025) malam.Selain persekusi dan penculikan,  Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria dan Kanit I Ipda Ahmad beserta sejumlah anggota Polres Mimika juga melakukan intimidasi dan pengancaman secara fisik maupun psikis kepada ke-4 Wartawan Media Papuanewsonline.com.Penanggungjawab  Media Papuanewsonline.com Ifo Rahabav membenarkan peristiwa tersebut." Benar, Kami diperlakukan seperti teroris, oleh Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria beserta sejumlah anggota Polres Mimika," Ujarnya.Ifo mengatakan pada Jumat pagi di telepon oleh Kanit Ipda Ahmad untuk mengantar panggilan agar pengambilan keterangan terkait dugaan pencemaran nama baik melalui media Papuanewsonline.com, yang di laporkan oleh kadistrik Jita pada Sabtu tanggal 4 Oktober besok harinya." Waktu itu saya minta ke Pak Kanit Ipda Ahmad bahwa Sabtu tanggal 4 Oktober, saya ke Jayapura, sehingga kalau bisa panggilanya dimajukan Jumat siang, namun Pak Kanit sampaikan Pak Kasat sudah tanda tangan untuk Sabtu jam 10 pagi, kemudian  saat itu saya tawari lagi agar bisa diambil keterangan Jumat siang, namun Kanit Ipda Ahmad mengirim panggilan kedua dan langsung menyampaikan bahwa  pada  malam jam 19:00 Jumat (3/10/2025) malam," ujar Ifo.Lanjut Ifo Mengingat jam  19:00 malam, sehingga meminta pengambilan keterangan di Polres Kota, namun Kanit Ipda Ahmad mengharapkan agar ke Polres 32." Karena Malam jadi waktu itu saya meminta kakak saya Edward Rahawadan (Ketua Komunitas Pemuda Kei) dan 3 Orang wartawan  mendampingi ke Polres 32," Terangnya. Ifo menyampaikan Pengambilan keterangan dilakukan sekitar pukuk 19:32 diruangan Unit satu Reskrim Polres Mimika." Pengambilan keterangan terkait laporan Polisi  pencemaran nama baik yang dilaporkan Kadistrik Jita Suto Rontini dalam pemberitaan Media Papuanewsonline.com, tentang perjalanan dinas fiktif sesuai hasil audit BPK Tahun 2024," Tegasnya.Sementara pengambilan keterangan di depan penyidik, Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria, masuk ke dalam ruangan dimana di dalam ruangan pemeriksaan   Saat itu Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria sempat menanyakan beberapa pertanyaan  tentang pemberitaan tersebut." Wajah Kasat Reskrim saat itu terlihat marah, dan sempat pukul meja dan langsung keluar dari dalam ruangan," Jelas Ifo.Setelah sampai di depan halaman Mapolres Mimika, Saat itu Kasat Reskrim sebelum masuk di dalam mobil, sambil melihat ke langit lalu mengeluarkan kalimat, " Malam ini malam yang panjang, tidak lama sa tembak kepala" setelah itu  Kasat Reskrim langsung masuk dalam mobil dan meninggalkan halaman Mapolres Timika." Ucapan Kasat Reskrim " Malam Ini Malam yang panjang, tidak lama sa tembak kepala" di dengar oleh dua orang wartawan, yang sementara berada diluar, saat itu saya masih mengambil keterangan di dalam ruangan penyidik," ucap Ifo.Ifo mengatakan dicecar 20 pertanyaan, terkait pemberitaan di Media Papuanewsonline.com tentang perjalanan dinas fiktif di Distrik Jita tahun 2024, sesuai hasil audit BPK yang dilaporkan Kadistrik Jita, dan lebih spesifik tentang berita dengan judul  Diduga Kadistrik Jita merasa super karena ada Irwasada Polda Papua Kombes Pol Jeremias Rontini.Lanjut Ifo pengambilan keterangan selesai sekitar pukul 22:00 Malam, sehingga bersama Bung Edward keluar dari ruangan penyidik ke halaman Mapolres menemui 3 wartawan  diluar." Sampai diluar,  dua orang wartawan  menceritrakan apa yang mereka dengar dan lihat saat Kasat Reskrim Rian Oktaria menyampaikan kalimat tersebut," sorot Ifo.Lanjut Ifo merasa jangan sampai kalimat tersebut ditujukan kepada dirinya dan  rekan-rekan Wartawan karena sudah larut malam, sehingga berinsiatif menghubungi Kasat Reskrim  via WhatsApp saat keluar dari halaman Mapolres 32, untuk balik ke Kota." Situasi dalam keadaan malam lalu sepanjang jalan dari Polres 32 ke Kota cukup jauh dan sepi, sehingga pasti ada perasaan takut, walaupun kalimat " Malam ini malam panjang, Sa tembak kepala boleh" dari Kasat Reskrim ini belum tentu ke Kami namun pasti ada perasaan takut," Jelas Ifo.Karena belum makan, sehingga kami ber-5 dengan dua mobil sepakat makan di Pua-pua Cave jalan Budi Utomo." Sementara makan, saya sudah di telepon secara berulang-ulang oleh Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria dan Kanit Ipda Ahmad, namun karena belum selesai makan, sehingga saya berinsiatif selesai makan baru telepon balik, namun karena Kasat Reskrim menelpon terus sehingga saya angkat, dan langsung diancam dengan  kalimat " Anjing kamu dimana, mari kita duel satu lawan satu ayo" kita dua sendiri saja setan" kamu dimana? Saat itu saya mencoba  meredam suasana, dengan menyatakan " Maaf Abang Kasat besok baru kita telepon, biar dijelaskan, sehingga tidak ada salah paham" namun Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria tetap tersulut emosi dan mengeluarkan kalimat kotor," jelas Ifo.Ifo melanjutkan saat itu dirinya dan rekan-rekan merasa baik-baik saja, karena jangan sampai Pak Kasat banyak pekerjaan sehingga gampang tersulut emosi, sehingga selesai makan kakak-nya Bung Edward balik ke kediamanya, sedangkan dirinya beserta 3 wartawan sepakat tidur  di kantor Redaksi Media Papuanewsonline.com di Sp1, Distrik Wania." Saat dalam perjalanan ke Kantor Redaksi waktu itu, Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria dan Kanit Satu Reskrim Polres Mimika, Ipda Ahmad terus menelpon, sehingga saya  berinsiatif mematikan handphone, dan kami-pun tiba di kantor dan langsung mau beristirahat sambil baring-baring, berselang beberapa lama kemudian pintu pagar kantor dibuka, dan kami mendengar ada keributan diluar, sehingga kami ber-4 keluar dari dalam kantor dan melihat Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria didampingi Kanit Ipda Ahmad bersama sejumlah Anggota Polres Mimika," Jelas Ifo." Saya keluar didampingi 3 wartawan didepan pintu untuk mempertanyakan ada masalah apa, namun sontak kami langsung dihardik oleh Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria " Hey  Kamu semua naik" sambil hendpone kami ber-4 diambil oleh Anggota," ujar Ifo.Kata Ifo saat itu Kasat Reskrim beserta anggota menumpangi  3 Unit mobil dan 2 sepeda motor.Ifo menyampaikan dirinya dan ke-3 Wartawan dibawa secara paksa oleh Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria beserta sejumlah anggota secara terpisah ke Polres Kota sekitar jam 12 Malam." Sebelum kami dibawa secara paksa, Kasat Reskrim memerintahkan  para anggota Polisi mengambil semua handphone kami dan diisi dalam satu tas," jelas Ifo.Lanjut Ifo saat sampai di Polres, Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria  memerintahkan anggotanya mengumpulkan dirinya beserta 3 wartawan berdiri di teras Polres, tepat dibelakang baliho Kapolda Papua Tengah dan Kapolres Mimika." Kami diintimidasi, diancam oleh Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria, hingga diajak duel menggunakan tangan kosong, sambil berkata "Saya ini orang Mabes, saya ini asli dari kesatuan, kalian mau liat saya punya psikopat muncul ya," kutip Ifo seperti yang dialami.Lanjut Ifo,  Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria Sampai ajak berhantam dengan golok, " Ada parang di mobil saya, ada pisau juga, kalau kalian tidak mau duel, ya kita baku potong atau baku tikam saja." Disaat yang sama, anggota polisi lain juga menarik dua  wartawan sampai ke tengah lapangan untuk ajak duel satu lawan satu," ucap Ifo.Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria selain mengintimidasi dan mengancam juga mengeluarkan kalimat anjing secara berulang-ulang."Kalian mau liat saya punya Psikopat ya Anjing-anjing," ujar Ifo mengutip ulang ucapan kalimat Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria saat itu.Tepat pukul 3:30 pagi,  Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria terus naik pitam dengan mengeluarkan kalimat kotor  sambil berkata " Kalau Psikopat saya muncul, maka saya tinggal telepon Jenderal bahwa saya undur diri, saya nekat PTDH, sambil memegang kepala kami dan menanduk masing-masing sebanyak satu-satu kali.Setelah puas, Kasat Reskrim AKP menyerahkan kami kepada Kanit Reskrim Ipda Ahmad dan  Anggota lain namun kami tetap  diancam dan diintimidasi hingga pukul 4:37 pagi, di halaman Polres Mimika."Hingga Pukul 5:00 pagi berlanjut sampai jam  5:47 baru kami dibiarkan untuk pulang," tegas Ifo.Ifo mengatakan Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria sudah menyampaikan permohonan maaf melalui pesan via WhatsApp, namun peristiwa tersebut merupakan diluar nalar kemanusiaan, sehingga sudah melaporkan langsung kepada Kapolda Papua Tengah." Apa yang kami alami memang sesuatu yang mengerikan, semoga ada efek jera dan tidak lagi terjadi bagi wartawan dan rekan-rekan Media lain ke depan," Pungkasnya.(red) 06 Okt 2025, 11:51 WIT
Anti-Drone Action, Polri Pastikan MotoGP Mandalika Aman dari Ancaman Udara Papuanewsonline.com, Mandalika - Astamaops Kapolri Komjen. Pol. Dr. H. Muhammad Fadil Imran, M.Si., Sabtu (4/10/2025), meninjau langsung pos pantau dan pengamanan drone di Bukit Jokowi. Pos khusus tersebut disiapkan untuk mendukung jalannya pengamanan MotoGP 2025, di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).Dalam tinjauannya, Komjen. Fadil Imran memastikan seluruh peralatan dan personel Satgas Drone Mabes Polri, siap siaga mengantisipasi potensi ancaman dari drone liar, yang dapat mengganggu jalannya balapan internasional tersebut.“Pengamanan jalannya MotoGP Mandalika tidak hanya di darat dan udara dengan patroli biasa, tetapi juga dengan sistem pertahanan udara ringan yang bisa melumpuhkan drone liar. Hal ini penting demi keamanan pembalap, ofisial, maupun penonton,” jelas Komjen. Fadil Imran.Astamaops Kapolri menambahkan, kehadiran teknologi anti-drone yang dioperasikan personel khusus, menjadi salah satu langkah preventif, untuk menjaga kelancaran dan keselamatan event kelas dunia ini.Di pos pantau, para personel memperagakan cara kerja alat pelumpuh drone yang mampu mendeteksi, sekaligus menonaktifkan drone tak berizin dalam hitungan detik. Langkah itu mendapat apresiasi dari Astamaops Kapolri.“Alat dan personel sudah terlatih dengan baik. Kami pastikan keamanan ajang MotoGP Mandalika 2025 menjadi prioritas utama, sehingga masyarakat dan wisatawan bisa menikmati balapan dengan tenang,” tegasnya.Pos pantau Bukit Jokowi sendiri memiliki posisi strategis, karena berada di titik ketinggian dengan pandangan luas ke arah sirkuit dan area sekitarnya. Dengan sistem itu, aparat dapat memantau pergerakan drone secara real-time, sekaligus melakukan tindakan cepat bila ada potensi gangguan. PNO-12 05 Okt 2025, 20:06 WIT
Cek Kesiapan Samapta, Kapolda Maluku: Jadilah Penetralisir Dalam Menangani Konflik Papuanewsonline.com, Ambon - Kapolda Maluku Irjen Pol Prof. Dr. Dadang Hartanto S.H., S.I.K., M.Si mengunjungi Markas Direktorat Samapta Polda Maluku, Tantui, Kota Ambon, Jumat (3/10/25).Di hadapan seluruh personel, Kapolda mengingatkan bahwa kehadiran mereka sangat dibutuhkan masyarakat untuk menetralisir gangguan kamtibmas yang akan terjadi maupun tengah bergejolak."Saya ingin mengingatkan kembali bahwa kalian adalah Polisi tugas umum, kehadiran kalian itu sangat dibutuhkan masyarakat, kalian yang menetralisir situasi di lapangan saat akan terjadi permasalahan," kata Kapolda saat memberikan arahan kamtibmas kepada personel Dit Samapta dan Dit Tahti, di lapangan apel Dit Samapta Polda Maluku. Dalam penyampaian pengarahan, Kapolda didampingi Karo Logistik, Direktur Samapta, Direktur Tahti, Kabag RBP Biro Rena dan Kabag Dalpers Biro SDM Polda Maluku.Seluruh personel Polda Maluku ditekankan agar wajib menanamkan sikap profesionalisme dalam menjalankan tugas. Sebab, masyarakat saat ini memiliki harapan yang tinggi terhadap Polri. "Kehadiran kalian di tengah-tengah masyarakat dengan senyum adalah wujud dari profesionalisme dan masyarakat akan sangat bangga dengan sosok Polisi yang demikian," ungkapnya. Sebaliknya, lanjut Kapolda, orang-orang yang bermental penjahat akan menganggap Polisi sebagai penghambat mereka dalam menjalankan aksi kejahatan. "Olehnya itu laksanakan tugas dengan baik dan ikhlas sebab kehadiran kalian di tengah-tengah masyarakat merupakan wujud kehadiran Negara, maka tampilkan wajah kalian yang simpatik dan menaungi baik dalam tugas Patroli, mengamankan kegiatan masyarakat dan sebagainya," pintanya.Saat menjalankan tugas, Kapolda kembali mengingatkan pentingnya memberikan pengamanan kepada masyarakat. "Tunjukkan sifat mengayomi dan melindungi kalian agar kehadiran kita selalu dinantikan masyarakat namun bagi mereka yang akan melakukan tindakan kekerasan dan melawan hukum dan aturan maka lakukanlah tindakan tegas terukur sesuai SOP yang kita miliki," tegasnya.Dalam bertindak melakukan pengamanan, Kapolda juga meminta setiap personel agar dapat mengedepankan hak asasi manusia. Menurutnya, setiap tindakan yang diawali dengan baik akan berakhir baik. "Wujud profesional kita diukur dari kesabaran dan ketenangan kita menghadapi setiap permasalahan," katanya. Mantan Ketua STIK Lemdiklat Polri ini juga menekankan pentingnya setiap personel dapat mengendalikan diri saat bertugas di lapangan. "Ketika kita tidak sabar dan emosi meluap, maka logika fikiran kita pun tidak akan bekerja dengan baik, dan ketika itu terjadi maka kita tidak dapat bertindak dengan baik dan saat itulah kita tidak profesional," jelasnya.Kapolda mengingatkan setiap personel agar dapat menjaga nama baik Polri dan Negara. "Sebab diseragam kalian ada lambang Polri dan Negara yang kalian bawa kemana-mana. Tugas Kepolisian adalah tugas yang mulia. Kalau kita ingin mengajak masyarakat untuk menjadi baik, maka kita yang harus baik dulu, kita berikan contoh terbaik dulu kepada masyarakat," pungkasnya. PNO-12 05 Okt 2025, 19:26 WIT
Temui Raja Seith, Polresta Ambon Tegaskan Pelaku Ujaran Kebencian Sudah Diamankan Papuanewsonline.com, Leihitu – Beredar video ujaran kebencian terhadap masyarakat Negeri Seith, Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah yang diduga diposting oknum pelajar berinisial FP di media sosial.Terkait postingan tersebut, aparat Polresta Pulau Ambon dan P.P Lease yang dipimpin Kasat Binmas AKP. Djafar Lessy, melakukan pertemuan dengan masyarakat di kediaman Raja Negeri Seith, Jumat (3/10/2025).Dalam pertemuan itu, Kasat Binmas menegaskan oknum pelajar yang memposting video ujaran kebencian berupa pengancaman telah diamankan. Perbuatan yang bersangkutan juga adalah atas nama pribadi bukan mewakili kampung asalnya."Kami tegaskan bahwa pelaku sudah diamankan. Perbuatan tersebut adalah tindakan pribadi oknum dan tidak boleh dibawa atas nama negeri," tegas AKP. Djafar Lessy dalam pertemuan yang turut dihadiri Raja Seith Rivi Ramli Nukuhehe, Camat Leihitu, Sigit Djuliansah Sanduan, S.STP., M.Si, Kapolsek Leihitu IPTU M. Irwan Nismon Sifu, Pejabat Negeri Hila Kasim Ely, S.Sos, Bhabinkamtibmas Negeri Seith dan Negeri Hila, Babinsa Negeri Hila, Ketua Saniri Negeri Seith Said Aihena, serta tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat Negeri Seith.Polisi, lanjut Djafar Lessy yang merupakan mantan Kapolsek Leihitu ini, akan menindaklanjuti persoalan ini secara bijak sesuai aturan hukum yang berlaku.Sebelumnya, Raja Seith meminta pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku. Ini sebagai efek jera dan menjadi pelajaran bagi generasi muda. Ia juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dan guru dalam mengawasi anak-anak, terutama dalam penggunaan media sosial agar tidak disalahgunakan.Sementara itu, Pejabat Negeri Hila, menyampaikan permohonan maaf atas perbuatan pelajar tersebut. Ia menekankan bahwa kehadiran mereka adalah untuk mencari solusi bersama agar masalah tidak melebar dan menimbulkan konflik baru.Senada dengan itu, Kapolsek Leihitu menegaskan bahwa langkah pengamanan terhadap pelaku merupakan upaya pencegahan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Mengingat pelaku masih berstatus pelajar dan di bawah umur, penanganannya akan melibatkan pendampingan dari instansi terkait.Camat Leihitu Sigit Djuliansah Sanduan menambahkan, peristiwa ini harus menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, khususnya generasi muda, agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Ia menekankan pentingnya pembentukan kesadaran hukum melalui Pos Gakum dan Kadarkum di setiap negeri, sekaligus menggagas pelopor perdamaian di Kecamatan Leihitu.Pertemuan yang berjalan damai ini menyepakati kasus ini tetap diproses sesuai hukum, namun penyelesaian juga ditempuh melalui jalur kekeluargaan dengan tetap menjaga kondusifitas masyarakat. Raja Negeri Seith menyatakan akan menyampaikan hasil kesepakatan ini kepada masyarakat, sementara pelaku untuk sementara diamankan di Polsek Leihitu. PNO-12 05 Okt 2025, 14:50 WIT
Polresta Ambon Sosialisasi Kamtibmas dan Call Center 110 di Sekolah Papuanewsonline.com, Ambon - Aparat Kepolisian Resor Kota Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease melaksanakan kegiatan sosialisasi kamtibmas dan call center 110 sebagai sarana pengaduan cepat untuk penanganan gangguan kamtibmas, termasuk di lingkungan sekolah seperti tawuran pelajar.Sosialisasi yang dipimpin langsung oleh Kasat Binmas, AKP. Djafar Lessy, didampingi Kasi Humas Polresta Ambon, Ipda Janet S. Luhukay, kali ini berlangsung di SMA Xaverius dan SMA PGRI Ambon, Jumat (3/10/2025).Sosialisasi kamtibmas dilakukan sebagai langkah preventif untuk mencegah terjadinya gangguan kamtibmas serta memperkuat komunikasi antara pihak sekolah dengan kepolisian.Kedatangan aparat Polresta Ambon disambut antusias oleh masing-masing kepala sekolah dan dewan guru. Kepada pihak sekolah, tim sosialisasi Polresta Ambon menyampaikan pesan kamtibmas. Pihak sekolah diminta untuk selalu meningkatkan pengawasan terhadap para siswa, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Polresta Ambon juga memperkenalkan Call Center 110 sebagai sarana cepat masyarakat maupun sekolah untuk melaporkan apabila terjadi potensi gangguan kamtibmas, termasuk indikasi tawuran pelajar.“Komunikasi antara pihak sekolah dengan kepolisian sangat penting untuk mencegah terjadinya konflik antar siswa. Melalui Call Center 110, kami siap menerima laporan kapan saja, agar bisa segera dilakukan tindakan cepat sebelum situasi berkembang menjadi keributan besar,” kata Kasat Binmas Polresta Ambon, AKP. Djafar Lessy.Selain memberikan sosialisasi, kegiatan yang dilakukan juga dimaksudkan untuk membangun sinergi dan kerja sama berkelanjutan antara aparat kepolisian dengan pihak sekolah. "Kami berharap pihak sekolah tidak ragu menjalin komunikasi dengan kepolisian bila terjadi permasalahan, sehingga keamanan dan ketertiban di lingkungan pendidikan dapat terus terjaga," harapnya. PNO-12 05 Okt 2025, 14:42 WIT
Polres Jayawijaya Ringkus Pelaku Curas Berinisial BK, Resahkan Warga dengan 17 Aksi Brutal Papuanewsonline.com, Jayawijaya  — Upaya kepolisian dalam menjaga keamanan masyarakat di wilayah pegunungan Papua kembali membuahkan hasil. Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Jayawijaya berhasil menangkap seorang pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) yang dikenal licin dan meresahkan warga Kota Wamena dan sekitarnya. Pelaku berinisial BK, ditangkap pada Minggu (28/9/2025) di Kampung Honelama, Distrik Wamena. Penangkapan ini merupakan bagian dari operasi rutin patroli dan monitoring yang digencarkan menyusul meningkatnya kasus begal di kawasan perkotaan. Kasat Reskrim Polres Jayawijaya, AKP Sugarda Aditya Buwana Trenggoro, menjelaskan bahwa penangkapan BK bermula dari pengejaran terhadap salah satu pelaku lain yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). “Awalnya tim kami sedang mengejar salah satu DPO, namun dalam proses patroli tersebut berhasil mengamankan BK yang juga sudah lama menjadi target utama Satreskrim,” ungkap AKP Sugarda. BK disebut sebagai salah satu pelaku paling aktif yang telah melakukan aksi pencurian dengan kekerasan sejak Januari hingga September 2025. Dari catatan kepolisian, sedikitnya 17 kasus curas di wilayah hukum Polres Jayawijaya diduga kuat melibatkan dirinya. Dalam penangkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa sepeda motor, telepon genggam, uang tunai, serta barang berharga lain milik korban. BK diketahui tidak beraksi sendirian, melainkan bersama kelompoknya yang terdiri dari beberapa pelaku lain berinisial DH, SH, HE, KH, dan beberapa nama lainnya yang saat ini masih dalam pengejaran. “BK ini bagian dari jaringan. Rekan-rekannya masih buron, dan kami terus lakukan pengembangan untuk menelusuri barang bukti hasil kejahatan mereka,” jelas AKP Sugarda. Kapolres Jayawijaya menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen penuh dalam memberantas tindak kriminal jalanan, khususnya begal atau curas, yang selama ini membuat warga cemas saat beraktivitas. “Kami pastikan tindakan tegas dan terukur akan terus dilakukan. Tidak ada ruang bagi para pelaku kejahatan untuk meresahkan masyarakat. Keamanan dan kenyamanan warga Jayawijaya adalah prioritas utama kami,” tegasnya. Penangkapan BK disambut lega oleh warga sekitar. Selama ini, keberadaan begal membuat masyarakat khawatir, terutama pada malam hari. Dengan tertangkapnya salah satu pelaku utama, masyarakat berharap aparat kepolisian dapat segera menuntaskan pengejaran terhadap pelaku lain yang masih berkeliaran. “Semoga polisi bisa cepat tangkap semuanya, supaya kami aman kalau keluar rumah, terutama anak-anak muda,” ujar salah seorang warga Wamena. Dengan keberhasilan ini, Polres Jayawijaya menunjukkan keseriusannya dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah pegunungan Papua. Proses hukum terhadap BK kini terus berjalan, sementara pengejaran terhadap rekan-rekannya yang masih buron terus dilakukan.       Penulis: Hend Editor: GF 05 Okt 2025, 02:12 WIT
Polri dan AFP Gelar Sosialisasi Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Penyelundupan Manusia Papuanewsonline.com, Ambon - Tim Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri bersama Australian Federal Police (AFP) melaksanakan sosialisasi tentang kasus penyelundupan manusia di lobi Bandara Pattimura, Kota Ambon, Jumat (3/10/2025).Kegiatan yang dirangkai dengan nama Community Awareness dan Souvenirs Gifting ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyelundupan manusia.Dalam kegiatan tersebut hadir sebagai peserta yaitu dari petugas porter, pengemudi taxy dan tukang ojek Bandara Pattimura Ambon.Kegiatan Community Awareness dipimpin Penerjamah Madya Divhubinter Polri Kombes Pol. Juara Silalahi, S.I.Κ., Μ.Η. Ia didampingi Federal Agent (AFP Liaison Officer), Chad Aston, Banum Bagbatans Set NCB Interpol Indonesia Bripka Handoko Ari Wibowo, S.Kom, dan AFP Local Staff Anas.Turut hadir dalam kegiatan ini yakni General Manager Angkasa Pura I Bandara Pattimura Ambon, Shively Sanssouci, Kapolsek Kawasan Bandara Pattimura, Iptu Jantje Serhalawan, S.Sos, Dansatgas Bandara, Personil Polsek Kawasan Bandara Pattimura, dan Pegawai Angkasa Pura Bandara Pattimura Ambon.Penerjemah Madya Divhubinter Polri Kombes Juara Silalahi, dalam arahannya menyampaikan, Mabes Polri membantu Kedutaan Australia di Bandara Pattimura Ambon untuk menekan dan menghentikan penyelundupan manusia di Maluku."Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang penyelundupan manusia," harapnya.Senada dengan Kombes Silalahi, Federal Agent (AFP Liaison Officer) Chad Aston, mengaku kerjasama dengan Mabes Polri dalam upaya menghentikan penyelundupan manusia."Kami telah melakukan kerjasama dengan Mabes Polri terkait penyelundupan manusia dan berharap bantuan kepada semua yang bekerja di Bandara dapat bekerjasama untuk menghentikan penyelundupan manusia," pintanya.Salah satu alasan kerjasama antara AFC dengan Mabes Polri, kata Chad Aston, demi untuk keselamatan manusia. Menurutnya, penyelundupan manusia merupakan perpindahan manusia dari negara 1 ke negara lain secara ilegal. Bukan saja di Indonesia tetapi di seluruh dunia.Dikatakan, jaringan penyelundupan manusia sama dengan perdagangan yang lain dan tidak memperdulikan nyawa mereka. Ini sangat berbahaya bagi masyarakat lokal."Data penyelundupan manusia sebanyak 400 orang yang hilang perjalanan menuju Indonesia ke Australia. Salah satu modus para penyelundup biasa menjual iklan untuk didatangkan di Australia dan beberapa masyarakat Negara China, Banglades dan Vietnam yang sudah membayar 70 juta atau lebih untuk mendapatkan pekerjaan tetapi tidak sampai ke tempat tujuan," ungkapnya.Setahun terakhir, lanjut Chat, ada 11 kali perdagangan yang menggunakan bandara Ambon sebagai transit penyelundupan manusia dan jumlah paling banyak di wilayah Maluku.Lebih lanjut disampaikan, alasan para penyelundup manusia berada di Ambon terlebih dahulu karena rentan waktu yang dekat, karena Pulau Dobo dan Saumlaki tujuan mereka. "Sesuai jalur yang digunakan Jakarta-Ambon-Dobo sebanyak 23 warga Vietnam dan China telah hilang. Indonesia merupakan Negara Hukum dan siapa yang terlibat dalam penyelundupan manusia ancaman hukuman 5-15 tahun penjara," jelasnya.AFP Local Staff, Anas, menambahkan, ciri-ciri fisik para pelaku penyelundupan manusia berusia 20-50 tahun. Rata-rata merupakan laki-laki, dan jarang menggunakan bahasa Inggris.General Manager Angkasa Pura I, Shively Sanssouci menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Tim Divhubinter Polri dan AFC yang telah melaksanakan kegiatan ini. "Kegiatan ini menambah pengetahuan dan merupakan atensi bagi kita bersama," ucapnya.Pada kesempatan itu, juga dilakukan pemberian paket sembako kepada para peserta. PNO-12 04 Okt 2025, 19:37 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru
lihat video 10 Feb 2023, 15:22 WIT