Papuanewsonline.com
Berita Pilihan Redaksi
Homepage
BNN RI Tumbangkan 11 Jaringan Narkotika, Musnahkan 500 Kg Barang Bukti
Papuanewsonline.com, Jakarta — Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN
RI) kembali menunjukkan tajinya dalam perang melawan narkoba. Dalam kurun waktu
singkat, hanya 18 hari sejak dilantik Presiden Prabowo Subianto, Kepala BNN RI
Komjen Pol Suyudi Ario Seto, S.H., M.Si. langsung memimpin operasi
besar-besaran yang berhasil meruntuhkan 11 jaringan narkotika di 11 titik
strategis. Hal ini disampaikan dalam
konferensi pers di Kantor BNN RI, Jakarta, Senin (15/9/2025), yang dihadiri
jajaran kementerian/lembaga terkait. Kegiatan tersebut sekaligus menjadi ajang pemusnahan
barang bukti narkotika seberat lebih dari 500 kilogram hasil pengungkapan
periode Agustus–September 2025. Dalam operasi ini, sebanyak 53
tersangka berhasil diamankan, dua di antaranya merupakan warga negara asing
(WNA). Dari tangan para pelaku, petugas menyita barang bukti total 503.715,65
gram narkotika berbagai jenis, mulai dari sabu, ganja, ekstasi, kokain, hingga
ganja sintetik. Selain itu, BNN RI juga berhasil
membongkar laboratorium sabu skala home industry dan mengamankan vape berisi
zat adiktif berbahaya. Bahkan, jaringan pencucian uang hasil narkotika dengan
nilai aset mencapai Rp52,7 miliar ikut terungkap. Komjen Pol Suyudi menegaskan,
capaian ini bukan sekadar angka penangkapan, melainkan cermin dari besarnya
ancaman narkoba terhadap masa depan bangsa. “Berdasarkan estimasi, langkah
yang dilakukan BNN telah menyelamatkan lebih dari 1,1 juta jiwa anak bangsa
dari bahaya narkoba, sekaligus mencegah kerugian ekonomi negara sebesar Rp130
miliar,” ungkapnya. Lebih lanjut, Kepala BNN RI
menekankan bahwa strategi pemberantasan narkoba tidak hanya berhenti pada
penindakan. Pihaknya akan terus memperkuat program rehabilitasi bagi
penyalahguna serta mengembangkan Desa Bersinar (Bersih Narkoba) sebagai benteng
pencegahan di akar rumput. “BNN tegas terhadap sindikat,
humanis kepada korban, dan transparan kepada publik. Ini perang kemanusiaan.
Kami ingin masyarakat tahu bahwa setiap operasi dilakukan dengan basis riset,
data, dan intelijen yang terukur,” tegas Suyudi. Ia juga mengajak masyarakat untuk
bahu-membahu mendukung upaya pemberantasan narkoba. “Tidak ada satu institusi
pun yang bisa melawan narkoba sendirian. Ini perjuangan kolektif demi Indonesia
Bersinar,” pungkasnya. Dalam acara ini, turut
dimusnahkan barang bukti narkotika dengan rincian 48.794,78 gram sabu, 387.656,08
gram Ganja, 2.086 butir ekstasi, 1.310,40 gram kokain dan serta berbagai bentuk
sabu cair dan bahan kimia prekursor. Barang bukti tersebut berasal
dari kasus yang ditangani BNN RI dan BNNP di berbagai wilayah, mulai dari
Sumsel, Kepri, Riau, Lampung, Jabar, Jatim, Bali, Kalteng, Kaltara, hingga
Sulsel. (GF)
16 Sep 2025, 13:15 WIT
Bareskrim Polri Ungkap Kasus Penelantaran dan Kekerasan Berat Anak
Papuanewsonline.com, Jakarta – Direktorat Tindak Pidana Perlindungan Perempuan dan Anak serta Pemberantasan Perdagangan Orang (Ditipid PPA-PPO) Bareskrim Polri berhasil mengungkap kasus penelantaran dan kekerasan berat terhadap seorang anak perempuan berinisial AMK (9 tahun).Subdit II Direktorat PPA-PPO mengumumkan penangkapan dua tersangka, yakni SNK (42), ibu kandung korban, dan EF alias YA (40), pasangan SNK, Senin (15/9/2025).“Pada kesempatan hari ini kami sampaikan bahwa penyidik telah mengamankan dua orang tersangka, yaitu saudari EF alias YA dan saudari SNK, terkait tindak pidana penelantaran, kekerasan terhadap anak, serta penganiayaan berat,” ujar Kombes Pol. Ganis Setyaningrum.Menurut Ganis, kedua pelaku sejak lama tinggal bersama AMK dan saudara kembarnya, ASK, di wilayah Jawa Timur. Selama kurang lebih 8 tahun, korban mengalami kekerasan mendalam secara berulang.“Korban AMK mengalami kekerasan yang sangat berat, berbeda dengan yang dialami saudara kembarnya. Kondisi fisik korban jelas menunjukkan adanya penganiayaan. Motif masih kami dalami, namun diduga korban sengaja dibawa ke Jakarta untuk dibuang,” jelasnya.Ganis menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) serta Kementerian Sosial untuk melakukan pendampingan psikologis dan pemulihan bagi korban maupun saudara kembarnya.“Saat ini AMK berada dalam perlindungan Kemensos. Kondisinya mulai membaik, berat badan yang sebelumnya hanya 9 kilogram kini sudah meningkat menjadi 16–19 kilogram. Anak sudah bisa berjalan, berlari, bahkan rajin belajar membaca, menulis, dan mengaji,” ungkapnya.Selain itu, hasil pemeriksaan menunjukkan ASK, saudara kembar korban, juga mengalami kekerasan, meski berbeda tingkatannya. Penyidik tengah mendalami alasan mengapa terjadi perlakuan berbeda antara keduanya.“Proses penyidikan kasus ini memang memakan waktu panjang, karena korban mengalami trauma yang sangat berat. Setiap keterangan korban kami gali secara hati-hati dan mendetail, sambil dibantu kementerian terkait dan lembaga internal. Alhamdulillah, berkat kerja keras penyidik, akhirnya perkara ini bisa terungkap,” pungkas Kombes Pol. Ganis.Kedua tersangka saat ini telah diamankan di Rutan Bareskrim Polri, sementara penyidik masih mendalami kemungkinan adanya tindak pidana lain yang menyertai kasus ini. PNO-12
16 Sep 2025, 08:06 WIT
Polda Metro Jaya: Kebebasan Berpendapat di Jamin, Namun Perusuh di Pidana
Papuanewsonline.com, Jakarta – Kepolisian Daerah Metro Jaya menegaskan bahwa penangkapan yang dilakukan dalam peristiwa kerusuhan beberapa waktu lalu bukan menyasar para pendemo, melainkan individu-individu yang terbukti melakukan tindakan anarkis dan melanggar hukum.Penegasan ini disampaikan oleh Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi dalam sesi doorstop bersama media, Senin (15/9). Ia menekankan bahwa kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum tetap dijamin dan dihormati, selama dilakukan sesuai aturan yang berlaku.“Yang kami tangkap, yang kami proses pidana bukan pendemo. Yang kami pidanakan adalah perusuh, perusak, pembakar, pengganggu ketertiban umum yang menyebabkan adanya gangguan pidana yang merugikan orang lain,” ujar Brigjen Pol Ade Ary.Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap sejumlah kelompok massa aksi yang telah melakukan pemberitahuan dan koordinasi dengan pihak kepolisian sebelum menyampaikan aspirasinya.“Dari beberapa massa aksi itu sudah berkomunikasi ya. Ini adalah satu keteladanan yang baik. Beberapa aksi sebelumnya juga dilakukan pemberitahuan oleh saudara-saudara kami,” katanya.Menurut Brigjen Pol Ade Ary, langkah preemtif dilakukan sejak awal sebagai upaya untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban.“Kegiatan himbauan dan penangkalan itu bagian dari tindakan preemtif. Saat ada pemberitahuan, penanggung jawab atau korlap datang ke kantor kepolisian, komunikasi dijalin. Kami sampaikan imbauan agar penyampaian pendapat dilakukan secara tertib, bersih, dan sopan,” jelasnya.Lebih lanjut, Brigjen Pol Ade Ary menegaskan bahwa proses penyidikan terhadap para tersangka kerusuhan dilakukan secara profesional dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.“Penyidikan dilakukan secara hati-hati, cermat, dan tentu mengedepankan prinsip proporsional, profesional, transparan, dan akuntabel. Sekarang sudah masuk tahap penyidikan karena sudah ada tersangka yang ditahan,” ungkapnya.Penyidik, kata dia, masih terus mencocokkan keterangan saksi dengan tersangka, barang bukti, serta lokasi kejadian guna mendapatkan gambaran utuh peristiwa yang terjadi.“Penyidikan adalah proses untuk membuat terang peristiwa pidana dan menemukan siapa yang patut disangka. Saat ini penyidik terus bekerja, dan dalam waktu dekat akan dilakukan rilis resmi,” tambahnya.Untuk merespons kekhawatiran masyarakat soal kabar orang hilang pasca kerusuhan, Polda Metro Jaya telah membuka Posko Pengaduan Orang Hilang di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.“Kami membuka posko ini sebagai bentuk kesiapsiagaan dan kepedulian. Masyarakat bisa melaporkan keluarga yang hilang ke hotline 0812-8559-9191. Posko ini beroperasi 24 jam,” terang Brigjen Pol Ade Ary.Polda Metro Jaya juga menjalin koordinasi dengan sejumlah pihak seperti Komnas HAM, Pemprov DKI, dan stakeholder lainnya guna mempercepat proses identifikasi dan pelaporan kepada publik.“Mindset kami: orang hilang adalah saudara kami juga. Kami akan bantu menelusuri dan memberikan informasi secepat mungkin,” tegasnya.Menanggapi adanya keterlibatan anak-anak dalam aksi beberapa waktu lalu, Brigjen Pol Ade Ary menjelaskan bahwa sebagian dari mereka diamankan untuk keselamatan karena tidak ada pendampingan orang dewasa.“Anak-anak itu kami amankan untuk dicegah agar tidak berada di lingkungan yang membahayakan. Banyak yang terpengaruh oleh provokasi dari media sosial dan pihak yang tidak bertanggung jawab," jelasnya.Ia juga mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial, terutama menjelang kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan.“Kami imbau agar kita semua bijak bermedsos. Aspirasi silakan disampaikan, itu hak warga negara, tapi mari kita jaga ketertiban bersama,” tutup Brigjen Pol Ade Ary. PNO-12
16 Sep 2025, 07:57 WIT
Bantu Korban Banjir dan Longsor, Polri Kirimkan Bantuan Kemanusiaan ke NTT
Papuanewsonline.com, Jakarta – Polri memberangkatkan tim misi kemanusiaan ke Nusa Tenggara Timur (NTT) guna membantu masyarakat yang terdampak bencana alam banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT.Bencana yang terjadi pada Minggu lalu ini mengakibatkan 6 orang meninggal dunia, 3 orang hilang, serta 5 orang luka berat dan 10 orang luka ringan. Sementara itu, sebanyak 37 kepala keluarga harus mengungsi akibat rumah mereka mengalami kerusakan. Selain permukiman, bencana juga merusak 66 bidang lahan sawah dan kebun, 16 ruas jalan, 6 jembatan, 5 titik irigasi, serta memutus jaringan listrik dan air bersih.Untuk meringankan beban masyarakat, Polri mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dua jalur transportasi.Pertama, bantuan diberangkatkan dengan Pesawat Polri CN295 berupa 1.008 paket makanan siap saji, 100 kasur busa, 154 selimut, 50 unit lampu solar cell, serta 5 unit genset berkapasitas 20 Kva. Bantuan ini nantinya akan diserahkan ke Polda NTT untuk didistribusikan ke masyarakat terdampak.Kedua, bantuan juga diberangkatkan melalui jalur laut menggunakan KP. IBIS – 6001 yang bertolak dari Pelabuhan Marina, Labuan Bajo, menuju Pelabuhan Marapokot, Kabupaten Nagekeo, pada Senin (15/9/2025) pukul 17.00 WITA. Adapun bantuan yang dibawa melalui jalur laut terdiri dari:- 4 unit genset berkapasitas 10.000 watt- 1 unit genset berkapasitas 9.000 watt- 150 kardus air mineral- 500 meter kabel listrik- 50 buah lampu peneranganSelain logistik dan sarana listrik darurat, Polri juga menyiapkan obat-obatan dan Bahan Habis Pakai (BHP) untuk mendukung kebutuhan kesehatan warga terdampak bencana. Rencana kebutuhan tersebut meliputi:1. Cetrizin – 1000 tablet (Alergi)2. Methylprednisolon – 1000 tablet (Radang)3. Trifamol – 1000 tablet (Demam)4. Asam Mefenamat – 1000 tablet (Anti Nyeri)5. Amoksicilin 500 mg – 1000 tablet (Antibiotik)6. Ambroxol – 1000 tablet (Batuk)7. Lodecon – 1000 tablet (Batuk Pilek)8. Antasida – 1000 tablet (Maag)9. Cimexol – 1000 tablet (Maag)10. Lodia – 1000 tablet (Diare)11. Colidium – 1000 tablet (Diare)12. Alkohol 1 L – 5 botol13. Betadin 1 L – 5 botol14. Kassa 40 x 80 – 5 roll15. Masker – 50 box16. Minor Set – 2 set17. Gentamicin Salf Kulit – 100 tubeKakorbinmas Baharkam Polri, Irjen. Pol. Edy Murbowo, menegaskan bahwa misi kemanusiaan ini merupakan wujud nyata kepedulian Polri terhadap masyarakat.“Mudah-mudahan apa yang Polri bawa ini dapat meringankan beban hidup saudara-saudara kita yang terdampak bencana. Kami juga memastikan anggota Polri yang terdampak mendapatkan bantuan agar bisa kembali bertugas dengan baik melayani masyarakat,” ujar Irjen. Edy Murbowo.Ia menambahkan, bantuan yang dikirimkan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan mendesak warga, khususnya akses listrik, air bersih, logistik harian, serta layanan kesehatan darurat.“Semoga apa yang kita lakukan mendapat ridho Allah SWT dan menjadi implementasi dari tagline Polri untuk Masyarakat. Kami berkomitmen hadir di tengah kesulitan rakyat,” pungkasnya. PNO-12
16 Sep 2025, 07:47 WIT
182 Personil Polda Maluku Terpilih Mengikuti Seleksi Pendidikan Polri 2025
Papuanewsonline.com, Ambon – Sebanyak 182 personel Polda Maluku dari berbagai satuan mengikuti kegiatan Video Conference (Vicon) Penandatanganan Pakta Integritas dan Pengambilan Sumpah dalam rangka Seleksi Terpadu Pendidikan Pengembangan Karir Polri Tahun 2025. Kegiatan ini diselenggarakan secara serentak oleh SDM Polri di Jakarta, dan diikuti seluruh Polda jajaran, termasuk Polda Maluku.Acara tersebut dilaksanakan pada Senin (15/9/2025) di Mapolda Maluku, dan dipimpin langsung oleh Irwasda Polda Maluku Kombes Pol Marthin Luther Hutagaol, S.I.K., didampingi Karo SDM Polda Maluku Kombes Pol Djemy Junaidi, S.I.K., serta Kabid Keuangan Polda Maluku. Hadir pula para pengawas internal dan eksternal seleksi, serta panitia pelaksana dari Biro SDM Polda Maluku.Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Polri dalam mewujudkan proses seleksi yang bersih, transparan, akuntabel dan humanis (BETAH). Melalui penandatanganan pakta integritas dan pengambilan sumpah, seluruh peserta, panitia, dan pengawas seleksi menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas dan menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme dalam proses seleksi.Adapun rincian peserta seleksi terpadu dari Polda Maluku yang mengikuti kegiatan ini meliputi:3 personel Pamen mengikuti seleksi Pendidikan Pengembangan Spesialis (Dikbangti)8 personel mengikuti seleksi Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen)48 personel Bintara mengikuti seleksi Perwira Alih Golongan (PAG)123 personel Tamtama, terdiri dari satuan Brimob dan Polairud, mengikuti seleksi Sekolah Bintara Polri T.A. 2025Dalam kegiatan ini, seluruh peserta bersama panitia dan pengawas juga mengulangi pembacaan sumpah dan janji seleksi yang dipimpin langsung oleh panitia Pakta Integritas dari SDM Polri.Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh tahapan seleksi pendidikan pengembangan Polri tahun 2025 dapat berlangsung secara objektif, transparan, dan akuntabel, serta menghasilkan sumber daya manusia Polri yang unggul, profesional, dan berintegritas tinggi. PNO-12
16 Sep 2025, 07:33 WIT
Lakukan Kunjugan ke Universitas Darussalam Ambon, Densus 88 Edukasi Mahasiswa Baru
Papuanewsonline.com, Ambon - Dalam rangka memperkuat daya tangkal generasi muda terhadap paham Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme (IRET), Tim Cegah Satgaswil Maluku Densus 88 Antiteror Polri hadir sebagai narasumber pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PK2MB) di Universitas Darussalam Ambon, Senin (15/9/2025).Bertempat di Aula Kampus Unidar Ambon, kegiatan ini diikuti oleh sekitar 150 mahasiswa baru, jajaran dosen, serta pimpinan universitas. Tim Densus 88 dipimpin oleh IPTU Irawan Rumasoreng bersama delapan personel lainnya.Dalam sesi utama, IPTU Irawan Rumasoreng memaparkan berbagai materi krusial terkait ancaman ideologi radikal di kalangan generasi muda, termasuk:Strategi pencegahan IRET di lingkungan kampusPotensi dan pola penyebaran paham radikalisme di IndonesiaData kasus dan deretan aksi terorisme yang pernah terjadi di Tanah AirFaktor penyebab munculnya radikalisme dan ekstremismeSarana dan target penyebaran paham terorismePenjelasan tentang proses terorisme dan karakter pelakuImbauan kepada mahasiswa untuk membentengi diri dan lingkungan dari infiltrasi paham berbahaya“Radikalisme bisa muncul dalam berbagai bentuk dan dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang agama maupun latar belakang,” tegas IPTU Irawan. Ia menambahkan bahwa keterbukaan informasi di era digital membuat penyebaran ideologi ekstrem semakin cepat, termasuk menyasar kalangan kampus.Kegiatan ini turut dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Darussalam Ambon, Dr. M. Riyadh Ulupatty, MP, serta Ketua Yayasan Unidar yang juga Ketua MUI Provinsi Maluku, Prof. Dr. Abdullah Latuapo, M.Pd.I. Hadir pula para Wakil Rektor dan jajaran dosen.Dalam sambutannya, Moh. Daud Marasabessy, S.IP., M.Si., selaku moderator sekaligus Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan, menyampaikan apresiasi kepada Densus 88 atas komitmen memberikan edukasi pencegahan radikalisme kepada mahasiswa baru.“Mahasiswa sebagai agen perubahan harus memiliki kesadaran dan ketahanan ideologi. Materi ini sangat penting sebagai bekal membentengi diri dari pengaruh paham radikal,” ujarnya.Rektor Unidar, Dr. M. Riyadh Ulupatty, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan aparat keamanan dalam menciptakan lingkungan kampus yang bebas dari paham ekstrem.“Kami sangat terbuka untuk kerja sama berkelanjutan dalam upaya pencegahan dan edukasi seputar radikalisme, demi menciptakan generasi muda yang tangguh secara intelektual dan ideologis,” ungkap Rektor.Kegiatan ini menjadi salah satu upaya konkret dalam membangun kesadaran kolektif di lingkungan akademik agar kampus tidak menjadi ladang subur penyebaran ideologi intoleran dan kekerasan. PNO-12
16 Sep 2025, 07:22 WIT
Kasad Maruli Simanjuntak Resmi Buka Kejuaraan Asia Judo Junior 2025
Papuanewsonline.com, Jakarta — Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli
Simanjuntak, M.Sc., secara resmi membuka Asian Cadets and Junior Judo
Championship 2025 di Tennis Indoor, Istora Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2025). Kejuaraan bergengsi ini
berlangsung selama empat hari, mulai 11 hingga 14 September 2025, dengan
menghadirkan ratusan judoka muda berbakat dari 22 negara. Mereka akan bersaing
dalam kategori cadets dan junior, menjadikan ajang ini salah satu kompetisi
terbesar dalam kalender Judo Union of Asia (JUA). Dalam sambutannya, Jenderal
Maruli yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Judo
Seluruh Indonesia (PB PJSI) menyampaikan rasa bangganya atas kepercayaan JUA
menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah. “Kejuaraan ini bukan hanya ajang
kompetisi, tetapi juga ruang kebersamaan untuk membina generasi judoka di Asia,
menumbuhkan rasa hormat, persaudaraan, serta nilai-nilai sportivitas,” ujar
Kasad. Maruli menekankan bahwa event ini
menjadi tonggak penting bagi perkembangan judo di Indonesia, sekaligus
pembelajaran besar dalam penyelenggaraan event berskala internasional. “Ini pertama kalinya Indonesia
menjadi tuan rumah kejuaraan internasional judo dengan skala sebesar ini. Lebih
dari 400 atlet dari 22 negara hadir. Ini bahkan termasuk rekor jumlah peserta
untuk kategori cadets and junior di dunia. Harapannya, para atlet Indonesia
bisa melihat bahwa sejak usia dini, mereka punya kesempatan tampil di level
terbaik,” jelasnya. Kasad juga menyampaikan apresiasi
kepada Presiden JUA Obaid Al Anzi beserta jajaran Komite Eksekutif JUA atas
kepercayaan besar kepada Indonesia. Ia juga memberi penghargaan kepada para
atlet, ofisial, hingga masyarakat pendukung yang hadir. “Kejuaraan ini bukan hanya
panggung prestasi, tetapi juga pengalaman berharga yang tidak akan terlupakan
bagi seluruh peserta,” tambahnya. Presiden JUA Obaid Al Anzi dalam
kesempatan yang sama menyampaikan apresiasinya terhadap PB PJSI dan Jenderal
Maruli Simanjuntak. Menurutnya, penyelenggaraan di Indonesia kali ini adalah
salah satu event paling prestisius dalam kalender JUA. Selama empat hari ke depan,
ratusan judoka muda Asia akan turun ke tatami untuk bertanding di berbagai
nomor. Ajang ini diharapkan melahirkan bibit-bibit atlet judo Asia yang
tangguh, disiplin, serta siap bersaing di pentas dunia. Indonesia sebagai tuan rumah
berharap momentum ini dapat memberikan inspirasi bagi para judoka muda tanah
air untuk terus meningkatkan kemampuan, menorehkan prestasi, serta mengharumkan
nama bangsa di tingkat internasional.(GF)
15 Sep 2025, 21:06 WIT
Satresnarkoba Polres Tual Gagalkan Peredaran Sabu di Pelabuhan Yos Sudarso
Papuanewsonline.com, Tual — Upaya pemberantasan peredaran narkotika di Kota
Tual kembali membuahkan hasil. Jajaran Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba)
Polres Tual berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu
di kawasan Pelabuhan Yos Sudarso, Minggu malam (14/9/2025), sekitar pukul 23.15
WIT. Pelaku yang diamankan adalah
seorang perempuan berinisial SS (24), warga Kecamatan Dullah Selatan. Ia diduga
kuat hendak melakukan transaksi narkoba di area pelabuhan. Penangkapan ini
berawal dari laporan masyarakat sekitar pukul 22.30 WIT, yang menyebut adanya
aktivitas mencurigakan di lokasi tersebut. Kapolres Tual AKBP Adrian S.Y.
Tuuk, S.I.K., M.H. dalam keterangannya menjelaskan, tim Opsnal Satresnarkoba
langsung bergerak cepat menindaklanjuti laporan itu. “Sekitar pukul 23.15 WIT,
tim kami mendapati seorang perempuan yang mengendarai motor sesuai dengan
ciri-ciri yang diinformasikan. Saat diperiksa, benar ditemukan barang bukti
narkotika jenis sabu,” ungkapnya. Perempuan berinisial SS yang
lahir di Dobo pada 4 Mei 2000 tersebut saat itu tengah mengendarai sepeda motor
Yamaha New FreeGo warna putih dengan nomor polisi B 3204 PMK. Petugas kemudian
menghentikan laju kendaraan, menunjukkan surat perintah tugas, dan membawanya
ke Kantor Pol Subsektor Pelabuhan Tual untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hasil penggeledahan menemukan 1
sachet plastik bening berisi kristal putih diduga sabu-sabu, disembunyikan di
saku celana pendek sebelah kanan yang dikenakan SS. Dalam pemeriksaan awal, SS
mengaku sabu tersebut diperoleh dari seseorang di kawasan Kompleks Fidaboat,
Kecamatan Dullah Selatan. Barang bukti yang diamankan yakni, 1 sachet plastik
bening kecil berisi sabu-sabu dan 1 unit sepeda motor Yamaha New FreeGo warna
putih Nopol B 3204 PMK. Kasus ini kini tengah
dikembangkan untuk menelusuri jaringan pengedar yang lebih luas. Kapolres Tual menegaskan bahwa
pihaknya tidak akan memberikan ruang sedikit pun bagi peredaran narkoba di
wilayah hukum Polres Tual. “Kami tidak akan memberi tempat bagi narkoba di Kota
Tual. Penindakan tegas akan terus dilakukan demi menjaga generasi muda dan
keamanan masyarakat,” tegas AKBP Adrian. Selain itu, ia juga mengingatkan
bahwa peredaran narkoba sering kali berjalan beriringan dengan peredaran
minuman keras (miras) yang sama-sama merusak masa depan generasi. “Jangan
biarkan narkoba dan miras menghancurkan anak-anak kita. Semua pihak harus bersatu
memerangi ini, dari aparat hingga masyarakat,” tambahnya. Kapolres juga mengajak masyarakat
untuk aktif melaporkan apabila menemukan aktivitas mencurigakan yang terkait
narkotika. “Kerjasama dengan masyarakat sangat penting. Sekecil apapun
informasi yang masuk akan kami tindaklanjuti demi keamanan bersama,” pungkasnya. Dengan pengungkapan ini, Polres
Tual kembali menunjukkan keseriusannya dalam memerangi narkotika. Kasus SS
menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara aparat dan masyarakat mampu
menggagalkan peredaran narkoba di pintu-pintu masuk Kota Tual.(GF)
15 Sep 2025, 20:44 WIT
Yusril Tegaskan Pemerintah Hormati Tim Independen HAM
Papuanewsonline.com, Jakarta– Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi
Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kemenko Kumham Imipas), Yusril Ihza
Mahendra, menegaskan bahwa pemerintah menghormati penuh inisiatif enam lembaga
negara bidang HAM yang membentuk tim independen pencari fakta atas ekses demo
akhir Agustus 2025. Menurut Yusril, pembentukan tim
independen tersebut murni lahir dari lembaga-lembaga negara yang memiliki
mandat konstitusional. “Bahwa kemudian enam Lembaga Negara HAM itu membentuk
tim independen pencari fakta terkait ekses dan penanganan demo yang berujung
ricuh, hal tersebut adalah sepenuhnya inisiatif mereka sebagai lembaga negara
independen, tanpa ada dorongan apalagi arahan dari Presiden atau Pemerintah,”
tegas Yusril saat menyampaikan keterangan resminya di hadapan awak media. Yusril mengingatkan, hal serupa
sebelumnya juga disampaikan Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, dalam rapat
koordinasi penanganan ekses demo yang digelar di kantor Kemenko Kumham Imipas
pekan lalu. Dalam rapat itu hadir sejumlah komisi terkait serta LPSK, kecuali
Ombudsman. Dalam forum tersebut,
masing-masing lembaga menyampaikan langkah konkret, mulai dari kunjungan ke
daerah terdampak hingga penyelidikan awal. “Komnas HAM pun menegaskan tengah
melakukan penyelidikan sesuai kewenangan undang-undang,” tambahnya. Adapun enam lembaga negara
independen yang tergabung dalam tim pencari fakta tersebut meliputi: Komnas
HAM, Komnas Perempuan, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ombudsman
Republik Indonesia (ORI), Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), serta
Komisi Nasional Disabilitas (KND). “Semua lembaga ini dibentuk
dengan undang-undang. Karena itu, ketika kami mengundang mereka ke rakor,
Kemenko Kumham Imipas betul-betul hanya melakukan koordinasi tanpa memberi
arahan. Pemerintah menghormati independensi mereka,” jelas Yusril. Lebih lanjut, Yusril menegaskan
bahwa tim independen bentukan enam lembaga HAM berbeda dengan Tim Gabungan
Pencari Fakta (TGPF) yang sempat diusulkan mantan Menteri Agama, Lukman Hakim
Saifuddin, saat bertemu Presiden bersama tokoh Gerakan Nurani Bangsa di Istana
Negara. “Berdasarkan pengalaman masa
lalu, pembentukan TGPF biasanya dilakukan dengan Keputusan Presiden (Keppres),
yang menetapkan keanggotaan, tugas, serta jangka waktu kerja tim. Jadi
posisinya berbeda,” terang Yusril. Terkait apakah Presiden akan
menganggap cukup tim independen bentukan lembaga HAM atau akan membentuk TGPF,
Yusril menegaskan hal itu sepenuhnya berada di tangan Kepala Negara. “Saya tidak berani mendahului
beliau. Sampai detik ini, ketika Presiden sudah kembali dari Qatar, kami belum
menerima arahan mengenai hal itu,” pungkas Yusril. Dengan pernyataan ini, pemerintah
menegaskan posisinya sebagai pihak yang menghargai independensi lembaga HAM,
sekaligus membuka ruang koordinasi apabila Presiden memutuskan langkah baru
dalam penanganan ekses demo akhir Agustus lalu.(GF)
15 Sep 2025, 20:39 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru